Presiden SBY disambut upacara militer ketika tiba di Pulau Nipah, Sabtu (2/6). (Foto: haryanto/presidensby.info)
2 Mei 2012, Pulau Nipah, Kepri: KRI Diponegoro-365 yang membawa
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono
merapat di dermaga Pulau Nipah, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (2/6)
pukul 16.00 WIB.
Setibanya di Pulau Nipah, SBY dan Ibu Ani disambut Korps Marinir TNI AL
dan Satuan Tugas Pengamanan Pulau Nipah, setelah itu melaksanakan
peninjauan pulau dan barak Satgas Pulau Terluar Nipah.
Usai peninjauan, Presiden SBY memberikan keterangan pers kepada
wartawan. "Dalam pelayaran tadi, saya mendapatkan briefing dari Menteri
Pertahanan dan dilanjutkan Menteri Kelautan dan Perikanan," kata SBY.
"Menhan melaporkan kepada saya apa saja yang telah dikembangkan di pos
depan kita ini, satuan Marinir dan satuan Angkatan Darat, dengan
komposisi kurang lebih dua pertiga Marinir dan sepertiga Angkatan Darat,
yang tentu melaksanakan tugas-tugas pos depan tempur bagi pertahanan
negara kita," jelas SBY.
"Juga dilaporkan kepada saya, rencana pembangunan Batalyon Marinir di
wilayah ini. Dan telah saya putuskan tadi, dari 3 alternatif yang
diusulkan Menteri Pertahanan dan Panglima TNI, kita pilih tempat yang
kita rasa paling memiliki nilai strategis dan taktis, dan insya Allah
akan segera dibangun," ujar Presiden.
"Dengan demikian akan ada 1 Batalyon Marinir di kawasan ini yang
disamping benar-benar menjadi pos depan pertahanan kita, juga bisa ikut
menjaga keamanan di Selat Malaka dan Selat Singapura di bagian kita, dan
kemudian juga ikut dalam menghadapi kejahatan transnasional
bersama-sama dengan Kepolisian dan penegak hukum yang lain," terangnya.
Presiden SBY menyapa petugas saat meninjau barak Satgas Pulau Terluar
Nipah saat mengunjungi pulau ini, Sabtu (2/6) sore. (Foto:
anung/presidensby.info)
Presiden SBY mendapatkan penjelasan mengenai rencana pengembangan Pulau Nipah, Sabtu (2/6). (Foto: haryanto/presidensby.info)
Sementara dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Presiden SBY mendapatkan
penjelasan bahwa wilayah Nipah nanti juga akan dikembangkan, sehingga
disamping berfungsi sebagai pos depan pertahanan, juga ada kegiatan
ekonomi yang akan dilaksanakan. "Mengingat kawasan kita ini: Batam
Bintan, Karimun, Singapura, dan Johor adalah kawasan ekonomi dan usaha,
kita ingin memanfaatkan letak yang strategis ini untuk kepentingan
ekonomi kita. Namun demikian, Nipah kita bangun, kita rancang memang
untuk gugus depan pertahanan kita," SBY menegaskan.
Saat melakukan peninjauan di Pulau Nipah, Presiden SBY dan Ibu Ani
menyempatkan menanam pohon di wilayah itu. SBY menanam pohon Waru,
sementara Ibu Ani menanam pohon Jati Londo. Setelah menyampaikan
keterangan pers, SBY dan Ibu Ani melanjutkan perjalanan menuju Pulau
Bintan, masih di wilayah Kepulauan Riau, dengan Ferry Dumai Line-1.
Presiden SBY dan Ibu Ani meninggalkan Singapura menuju Pulau Nipah,
Indonesia, dengan KRI Diponegoro-365 dari Changi Naval Base, Sabtu (2/6)
pukul 13.30 WIB. (Foto: anung/presidensby.info)
2 Mei 2012, Singapura: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Hj
Ani Bambang Yudhoyono dan delegasi meninggalkan Singapura menuju Pulau
Nipah, Indonesia, dengan KRI Diponegoro-365 dari Changi Naval Base,
Sabtu (2/6) pukul 13.30 WIB.
Rombongan Presiden SBY dilepas Duta Besar RI untuk Republik Singapura
Andri Hadi, Atase Pertahanan RI Kol (Pnb) Mochamad Fadjar Sumarijadji,
serta siswa-siswi KBRI yang mengenakan seragam pramuka dan
melambai-lambaikan miniatur bendera Merah Putih.
Di atas kapal, di bawah terik sinar matahari, Presiden SBY disambut
dengan upacara penyambutan militer. Selesai upacara penyambutan,
Presiden SBY dan Ibu Ani melakukan peninjauan dalam kapal. KRI
Diponegoro kemudian perlahan mulai meninggalkan Changi Naval Base dan
berlayar menuju Pulau Nipah, Provinsi Kepulauan Riau.
Perjalanan menuju Pulau Nipah ditempuh selama lebih kurang 1 jam 30
menit. Selama perjalanan menuju Pulau Nipah, KRI Dipenogoro mendapat
pengawalan dari KRI Kujang dan KRI Clurit
Presiden SBY saat saat berlayar dengan KRI Diponegoro menuju Pulau Nipah, Sabtu (2/6) siang. (Foto: anung/presidensby.info)
Presiden SBY memberikan penghormatan balasan ketika menerima
penghormatan sailing pass dan flying pass di anjungan lambung kiri KRI
DPN-365, Sabtu (2/6) siang. (Foto: anung/presidensby.info)
Dari atas kapal KRI Diponegoro, Presiden SBY meninjau perairan Indonesia
dalam perjalanan menuju Pulau Nipah, Sabtu (2/6) siang. (Foto:
anung/presidensby.info)
Tiga puluh menit setelah KRI Diponegoro meninggalkan dermaga, dari
anjungan kapal, SBY dan Ibu Ani menerima penghormatan sailing pass dan
flying pass di anjungan lambung kiri KRI DPN-365, sebagai tanda memasuki
wilayah perairan Indonesia. Sailing pass dan flying pass dilakukan oleh
KRI Ahmad Yani-351, KRI Pati Unus-371, KRI Kapitan Pattimura-384, dan
pesawat Cassa U-618.
Presiden SBY pun memberikan penghormatan balasan.
Mendampingi Presiden SBY, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto,
Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mensesneg
Sudi Silalahi, Setkab Dipo Alam, Kapolri Jenderal Timur Pradopo,
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan KSAL Laksamana TNI Soeparno.
Dengarkan Paparan Menhan di atas KRI Diponegoro
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendengarkan paparan Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di atas KRI Diponegoro, dalam perjalanan
dari Singapura menuju Pulau Nipah, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (2/6)
siang.
"Sambil menuju Pulau Nipah, pos depan pertahanan kita yang akan kita
tinjau, saya memberi kesempatan kepada Menhan bersama Panglima TNI untuk
memaparkan laporan," kata SBY di awal acara.
"Silakan melaporkan tentang, pertama, gelar yang telah kita lakukan di
Pulau nipah. Kedua, rencana pembangunan pangkalan untuk batalyon marinir
di Pulau Batam atau di manapun nanti yang direkomendasikan kepada saya.
Kemudian jika waktu masih memungkinkan, dijelaskan kebijakan kita untuk
membangun Pulau Nipah ke depan," SBY menambahkan.
Sumber:
Presiden RI