Pages

Tuesday, May 22, 2012

RI - Korea Adakan The 1st Defense Industry Cooperation Committee Meeting


21 Mei 2012, Jakarta: Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Dr Ir Pos M. Hutabarat MA, Ph.D, Senin (21/5), memimpin Defense Industry Cooperation Committee (DICC) Ke-1 antara Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Pertahanan Republik Korea yang delegasinya dipimpin oleh Mr Noh Dae-Lae di Kantor Kemhan, Jakarta.

Pertemuan yang berlangsung selama dua hari dan dilanjutkan kunjungan ke beberapa industri pertahanan ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama MoU mengenai DICC pada tanggal 9 September 2011 lalu yang dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama bilateral kedua negara.

Dalam amanat pembukaannya Dirjen Pothan mengatakan bahwa kerjasama dalam bidang industri pertahanan antara kedua negara telah meningkat sangat baik. Seperti diketahui Indonesia telah menggunakan produk-produk pertahanan dari Republik Korea yang sebagian diantaranya sudah dipasarkan juga oleh perusahaan Indonesia.

Menurut Dirjen Pothan Kemhan, pihak Kemhan RI berharap kerjasama antara industri pertahanan kedua negara ini dapat memberikan manfaat bagi kedua negara dan terus berkembang di masa mendatang. Dirjen Pothan Kemhan melanjutkan, diharapkan industri pertahanan kedua negara dapat bekerjasama dengan erat dan dapat merancang tujuan bersama dalam pengembangan industri pertahanan.

Sampai saat ini diantara RI dan Republik Korea telah terbangun kerjasama yang baik di bidang industri pertahanan seperti pembangunan bersama pesawat KFX/IFX, PT.Pindad dengan Dosan dalam pembangunan Wheel Armor Vehicle dengan 90 mm Canon. Dilanjutkan oleh Dirjen Pothan, kerjasama industri pertahanan antara kedua negara juga termasuk diantaranya ToT dalam teknologi kapal selam dengan DSNI 209, begitu juga kerjasama antara industri pertahanan kedua negara dalam bidang pengembangan propelan.

Dengan berbagai bentuk kerjasama dalam bidang industri pertahanan seperti yang telah disebutkan oleh Dirjen Pothan ini, dirinya berharap dalam pertemuan ini dapat dilaksanakan diskusi yang mendalam untuk meraih target yang diharapkan.

Hasil pertemuan yang didapatkan sangat bergantung kepada keseriusan delegasi kedua negara dalam membangun saling pengertian dalam kerjasama yang saling menguntungkan. DICC ini sesuai yang tertuang dalam MoU mencakup beberapa kegiatan antara lain; mendukung pengembangan dan produksi bersama, dan proyek bersama pada peralatan pertahanan dan suku cadang. Pertukaran dan peralihan informasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan nasional, pemasaran bersama produk pertahanan sebagai barang dagang internasional dan peningkatan keseimbangan perdagangan produk-produk dan jasa-jasa industri pertahanan.

Sementara itu pimpinan delegasi Korea Mr Noh Dae-Lae mengatakan bahwa pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan bilateral yang erat antara kedua negara khususnya dalam bidang industri pertahanan.

Sumber: DMC

Tak Masalah Indonesia Beli Tank Leopard

20 Mei 2012, Senayan:Terkait rencana pembelian tank Leopard dari Jerman, pihak pabrikan diharapkan siap memberikan dukungan hingga pembangunan pabrik. Hal ini sudah dibuktikan Yunani ketika memesan tank tersebut dalam jumlah banyak beberapa waktu lalu. "Kami juga sudah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri Jerman yang menentukan boleh tidaknya ekspor alat militer ke negara lain. Sejauh ini tidak ada masalah karena Indonesia telah menjadi negara demokrasi," ujar Hayono Isman kepada Jurnalparlemen.com, Minggu (20/5). Hal itu disampaikan Hayono setelah bertemu dan membahas rencana pembelian tank Leopard dengan sejumlah pejabat di Jerman pada saat kunker Komisi I belum lama ini. Menurut Hayono, Wakil Menlu Jerman sempat menjelaskan bahwa publik Jerman menentang keras penjualan tank Leopard ke Arab Saudi karena negara tersebut dianggap tidak menjunjung nilai-nilai demokrasi. "Lain halnya dengan Indonesia," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu. Sebagai informasi, sebelum tank Leopard, Indonesia juga pernah menggunakan senjata dari Jerman. Termasuk MP5 yang digunakan oleh pasukan khusus TNI. "Untuk pemeliharaan tak Leopard nanti, bisa bekerja sama dengan PT Pindad. Kalau belum mampu, dapat diserahkan kepada bengkel-bengkel TNI AD," ujarnya. Sumber: Jurnal Parlemen

Pemerintah Rusia Menolak Penggunaan 'State Credit' untuk Pesawat Sukhoi

20 Mei 2012, Senayan: Harapan Komisi I agar pembelian enam pesawat tempur Sukhoi untuk TNI AU dalam waktu dekat ini bisa menggunakan kembali state credit (kredit negara) kandas. Pemerintah Rusia resmi menolak keinginan Pemerintah RI tersebut meskipun masih ada sisa alokasi state credit sebesar USD 700 juta untuk pembelian alutsista sebelumnya senilai USD 1 miliar. Penolakan itu ada alasannya. Pembiayaan pembelian pesawat tempur Sukhoi itu tidak termasuk dalam perjanjian state credit yang ditandatangani bersama oleh kedua pemerintahan. Ketika itu, state credit hanya diperuntukkan untuk pembelian kapal selam. "Karena tidak dikabulkan, pembelian sukhoi akan menggunakan kredit ekspor," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tb Hasanuddin kepada Jurnalparlemen.com, Minggu (20/5). Namun, dia menambahkan, Pemerintah Rusia menyetujui pembelian tank amfibi buatan Rusia BMP-3F seri 2 dengan mekanisme pembayaran lewat state credit. Beberapa waktu lalu, pada saat muncul dugaan penggelembungan harga dalam pembelian enam pesawat tempur Sukhoi, Komisi I meminta agar pembelian dilakukan G to G dengan memanfaatkansisa state credit dari Rusia yang masih lumayan besar. Soalnya, sistem ini bisa meminimalisir keterlibatan pihak ke tiga dan menekan biaya-biaya yang tidak perlu. Sumber: Jurnal Parlemen

Friday, May 18, 2012

Russia develops air defense lasers

According to CEO of Russia’s Almaz-Antei advanced arms makers Dr Vladislav Menshikov, his company continues work, started decades ago in the Soviet Union, to develop powerful airborne lasers capable of shooting down hostile aircraft and incoming missiles. Sources say a weapon of this kind can destroy targets travelling at altitudes of up to 40 kilometers. Chief Editor of the Natsionalnaya Oborona (National Defence) journal Dr Igor Korothcenko is ‘moderately skeptical’: “Laser weapons will catch on, but not before 30 to 40 years from now. The problem is that developing them is exorbitantly costly. In the near future, guided missiles will be doing the air defence job. In the meantime, Russia has made considerable progress in laser weapon development. Its work in this field is focused on powerful airborne laser guns.” Laser weapon R and D in the US is on hold, but is likely to be reactivated, as the Americans build missile defence systems and consider plans to take weapons to orbit. Russia is doing everything in its power to avert a costly arms race in space. sumber defence talk

Menyikapi Tantangan Teluk Sepanggar

Malaysia Ahmad Zahid Hamidi “sengaja” mengumumkan kepada pers di Hotel Shangri-La Jakarta tanggal 20 Mei 2011 bahwa 2 kapal selam Scorpene Malaysia sudah siap operasi beserta pangkalannya di Teluk Sepanggar Kinabalu Sabah. Kehadiran Zahid Hamidi di Jakarta adalah dalam rangka pertemuan para Menhan ASEAN. Malaysia telah membangun tiga pangkalan besar yang berbasis di Sabah yaitu Teluk Sepanggar, Sandakan dan Tawao. Khusus Teluk Sepanggar dijadikan pangkalan induk untuk mengawasi perairan di sekitarnya termasuk Ambalat dan didalamnya juga menjadi basis untuk pangkalan 2 kapal selamnya. Sepanjang sejarah negaranya baru tahun 2010 negara ini memiliki 2 kapal selam. Boleh jadi ingin pamer pada rumah jirannya bahwa dia sudah punya mainan baru sekalian berpesan bahwa dia tidak bisa dianggap remeh lagi. Penempatan pangkalan kapal selam di Sabah termasuk mengumumkannya di ibukota negara yang sedang bersengketa Ambalat dengan negaranya, menyiratkan makna bahwa Malaysia sedang mempersiapkan konflik terbuka dengan jirannya Indonesia. Namun disinilah letak ketidakpintaran seorang Menhan yang katanya masih asli Yogya itu. Statemen dia justru memberikan stamina baru bagi hankam dan militer Indonesia untuk menjalankan perintah konstitusi: Anda jual kami beli. Dia lupa semakin banyak dia memberikan pernyataan terbuka semakin memberikan adrenalin tempur bagi Kemhan dan TNI untuk melayani tantangan itu. Ketidakpintaran Menhan Malaysia yang memberikan pernyataan obral itu semakin menjelaskan kepada kita bahwa ada sebuah tetangga yang memang hobbynya selalu pamer. Semua jenis alutsista dan jumlahnya dipublikasikan terang benderang melalui release resmi, padahal seharusnya terutama jumlah dan lokasi arsenal tidak untuk konsumsi publik alias tak perlu diumbar telanjang. Bandingkan dengan Singapura, tak perlu umbar pernyataan, biarkan publik luar tahu dengan sendirinya tanpa harus membantah atau mengiyakan. Diam tapi mengesankan tidak untuk menantang namun jangan pandang remeh. TNI tidak berpangku tangan menghadapi manuver Malaysia. Pangkalan AL dan AU di Tarakan yang paling dekat dengan Ambalat sudah ditingkatkan kapabliltasnya. Lanud Tarakan sudah disiapkan untuk rumah inap bagi 6 F16 dan 4 Super Tucano. Berau atau Tanjung Redeb disiapkan untuk pangkalan 1 skuadron helikopter tempur. Sangatta bahkan disiapkan sebagai pangkalan induk dan aju TNI, mampu menampung 100.000 pasukan TNI untuk berjibaku menghadapi pasukan Malaysia. Manado, Palu, Gorontalo, Makassar dan Balikpapan disiapkan sebagai pangkalan pendukung. Bahkan di Gorontalo sudah tersedia 1 brigade pasukan Kostrad yang ready for war. Arsenal- arsenal baru sudah, sedang dan akan berdatangan lebih deras lagi. Matra laut dengan KCR, PKR, Kapal Selam beserta rudal dan torpedonya, Heli tempur AKS (anti kapal selam) dan AKP (anti kapal permukaan). Persenjataan Marinir berupa BTR-90, BMP3F, RM Grad, Rudal QW3, Howitzer, Roket sudah mengisi arsenal kesatrian. Matra udara dengan Sukhoi, F16, F5E, Hawk, T-50, Super Tucano, rudal jarak sedang surface to air. Matra darat dengan pembentukan Kodam baru di Kalbar, pembentukan batalyon-batalyon baru, rematerialisasi alutsista armed dan kavaleri, produksi masal roket Rhan, penempatan rudal strategis Lapan-Pindad, memperbesar skuadron Penerbad, pembentukan divisi lintas udara Kostrad dan lain-lain. Khusus untuk kapal selam, TNI AL mempersiapkan 5 kapal selam baru untuk menambah 2 kapal selam kelas Cakra yang ada saat ini. KRI Nanggala yang dioverhaul di Korsel diperkirakan selesai akhir Juli 2011. Dalam renstra TNI target kapal selam yang harus dipunyai angkatan laut kita berkisar 14-16 unit dari berbagai tipe. Untuk saat ini memang baru tersedia 2 kapal selam namun pengalaman mengoperasikan kapal selam sampai 12 biji di masa lalu merupakan prestasi tersendiri yang memberikan semangat tempur bernyali tinggi, tabah sampai akhir. Dalam kondisi terburuk jika Malaysia mau buka front atau mengganggu status quo Ambalat, armada TNI AL tidak akan tinggal diam dan akan membuka 3 front sekaligus yaitu Ambalat, Natuna dan Penang, sementara TNI AD membuka front Sarawak sebagai pre emptive strike. Di Sumatera Utara dan Aceh sudah disiapkan 1 brigade Marinir yang siap didaratkan di Penang dalam serangan amphibi. Penang harus “diganggu” untuk memecah konsentrasi pasukan Malaysia. Natuna dipersiapkan untuk memblokade logistik militer ke Malaysia Timur dan ini tugasnya Armada Barat TNI yang berkekuatan 56 KRI. Sementara satuan kapal cepat rudal berkekuatan 18 KRI akan bermanuver di selat Malaka bersama pendaratan Marinir di Penang. Ambalat sendiri akan dipertahankan oleh Armada Timur yang berkekuatan 72 KRI. Marinir akan didaratkan di Sebatik danTawao bersama penerjunan PPRC yang lain. Konflik terbuka bisa saja terjadi setiap saat namun dalam dua sampai tiga tahun kedepan diperkirakan tidak akan terjadi, kalaupun terjadi hanya berskala kecil. Jika konflik terjadi setelah tahun 2014 dipastikan TNI akan memiliki keunggulan di segala matra. TNI AU sudah punya 2 skuadron Sukhoi, 3 Skuadron F16, 1 Skuadron T-50, 2 Skuadron Hawk 200, 1 Skuadron Super Tucano, 1 Skuadron F5E dan arsenal pendukung lainnya termasuk rudal jarak sedang, pesawat intai strategis dan pesawat angkut. TNI AL sudah punya minimal 5 kapal selam, 15 Fregat, 25 Korvet, 100 KCR, 6 LPD, 2 LHD dan 30an kapal pendukung. TNI AD sudah menggelar rudal strategis Lapan-Pindad, Heli tempur Mi35, Mi17, Bell 412EP, Tank IFV, Tank Scorpion / Stormer, AMX 13, Panser Canon, Howitzer, Rudal anti tank, Roket, Batalyon Infantri Mekanis, Batalyon Rudal dan lain-lain. Tantangan Teluk Sepanggar dijawab dengan persiapan melayani tantangan tempur. TNI sudah dan sedang mempersiapkan itu. Pemerintah pun sejak tahun 2010 mengucurkan anggaran beli alutsista dalam jumlah besar termasuk menghidupkan kembali industri hankam strategis dalam negeri. Seluruh galangan kapal dalam negeri dioptimalkan untuk membangun puluhan kapal perang. PT PAL sudah bekerjasama membuat PKR dan mempersiapkan kerjasama buat kapal selam baru. Pindad memproduksi masal Panser Anoa dan Canon sementara PT DI kerjasama pembuatan peswat tempur KFX dengan Korsel. Pesan untuk rumah sebelah adalah, jangan coba menantang kekuatan militer Indonesia karena TNI bersama seluruh komponen anak bangsa akan bersinergi lahir bathin untuk melakukan counter attack yang dahsyat dan tak diperhitungkan sebelumnya. Jangan coba memancing adrenalin tempur TNI dan spirit nasionalis bangsa Indonesia karena jika itu terjadi Semenanjung akan luluh lantak dilumat, mau. ***** Jagvane / 30 Mei 2011 sumber analisisalutsista

Purnomo.Pramono.Subekti

Ada aura teh manis panas manakala kita menyentuh nama Purnomo, Pramono dan Subekti. Ada kehangatan yang menyegarkan manakala ketiga person ini mampu memberikan sentuhan spirit militer yang membangunkan. Spirit militer kita terangkat jelas dengan performansi dan pernyataan ketiga pucuk pimpinan piramid pertahanan RI. Purnomo Yusgiantoro pemegang kendali Kementerian Pertahanan terakhir jelas berkata ketika kasus Tanjung Datu mengemuka. Jika ada pergeseran patok perbatasan kita serang, ujarnya. Ini adalah satu dari sekian statemen pembangkit adrenalin militer yang disuarakan menteri kancil itu. Mampu memberikan semangat bagi prajurit TNI segala strata dan segala matra bahwa begitulah seharusnya suara militer yang dikumandangkan manakala ada teritori yang dilecehkan. Seirama dengan itu Pramono Edhie Wibowo, jendral angkatan darat bintang empat, jelas bersenandung ketika meeting dengan anggota DPR RI Komisi I beberapa waktu lalu. Dia bilang, Lu cabut patok gue sikat. Maksudnya dengan pertambahan alutsista TNI AD semacam MBT di Kalimantan jika ada yang berani cabut patok border ya disikat saja. Ini adalah pernyataan terang benderang walaupun konteksnya adalah agar DPR tidak mempermasalahkan pembelian MBT Leopard yang memang dibutuhkan untuk mengawal border daratan RI di Kalimantan. Dari sisi spirit militer pernyataan orang nomor satu di angkatan darat itu memberikan angin segar bahwa kurikulum militer memang untuk itu tanpa kompromi. Kodam Mulawaman yang berbatasan dengan Sabah Malaysia merupakan satu dari dua Kodam di Kalimantan yang merupakan pagar garis depan yang berhadapan langsung dengan Malaysia. Yang satu lagi Kodam Tanjungpura yang berhadapan dengan Sarawak. Adalah Mayjen Subekti Pangdam Mulawarman yang menyebut lantang bahwa Kodam Mulawarman akan diperkuat dengan 1 batalyon MBT Leopard, 1 skuadron Heli Serang berikut rudal anti tank dan satuan pemukul lain MLRS Astros II buatan Brasil. Satuan-satuan pemukul angkatan darat itu akan disebar di Berau, Malinau, Nunukan dan Sangatta bersama batalyon artileri dan infantri yang sudah tersedia. Sejatinya pernyataan tiga pimpinan piramida pertahanan RI itu mencerminkan spirit ber TNI, spirit berpertahanan yang membanggakan karena pernyataan komando itu setidaknya memberikan sinyal kepada rumah tetangga agar jangan selalu mengurusi pagar halaman kami yang sudah sah defacto dan de jure. Kita memang perlu pernyataan high adrenalin karena ini menyangkut kewibawaan teritori yang selalu diusik oleh jiran. Perilaku tetangga ini harus kita hentikan dengan cara memberikan statemen keras sekaligus mempersiapkan kekuatan alutsista di sepanjang perbatasan. Kepemimpinan jalur komando yang dianut militer yang dijiwai spirit adrenalin militer dengan lagu seperti ini diniscayakan memberikan efek gentar dan getar bagi siapa saja yang coba melecehkan teritori RI. Lontaran keras memang perlu dikumandangkan agar tidak ada lagi upaya untuk klaim teritori. Sejalan dengan itu perkuatan alutsista TNI merupakan keharusan dan kewajiban untuk memberikan nilai gaung yang jelas. Bahwa kita bukan saja bisa mengaum dengan keras namun juga sanggup menerkam bersama Leopard yang digelar di hutan Kalimantan. Ini bukan pernyataan perang tetapi memberikan ketegasan bahwa kita siap berkelahi manakala milik kita yang sah dianggap sebagai mainan teritori oleh jiran yang pongah karena merasa memiliki keunggulan militer. Kehadiran Presiden SBY di Ambalat beberapa tahun yang lalu juga memberikan pesan bahwa kawasan ini adalah milik asli RI dan jangan coba-coba untuk membelokkan opini dengan dalih apa pun. Kedatangan seorang kepala negara pada teritori yang dipersengketakan dalam bahasa diplomasi menyiratkan makna bahwa teritori itu adalah milik sah yang tak dapat dirundingkan. Demikian juga dalam komando militer karena Presiden adalah panglima tertinggi TNI, pesannya jelas bahwa militer RI siap berkelahi tanpa kompromi karena tugas militer adalah berkelahi sesuai perintah. Purnomo, orang sipil yang enerjik itu memang profil yang cerdas dan mampu membawa Kemenhan dengan segudang uang bernilai milyaran dolar untuk belanja alutsista. Tak salah memang ketika Presiden SBY menunjuk dia untuk jabatan bergengsi Kemenhan sejak tahun 2009. Pria kelahiran Semarang yang punya banyak gelar keilmuan berbagai strata Doktor, Insinyur, MA, MSc memang mampu mengemban berbagai jabatan berbobot. Sebelum ditunjuk sebagai Menhan, beliau pernah menjabat sebagai menteri ESDM dua periode dan bahkan pernah menjabat dua jabatan sekaligus dalam jabatan organisasi tingkat dunia, sebagai Presiden OPEC dan Sekjen OPEC tahun 2004. Dalam pengamatan kita hanya sekali saja raut wajah menteri kancil ini menampakkan kemarahan intektualnya ketika koalisi LSM mempermasalahkan pembelian 6 Sukhoi batch 3. Wajar saja kalau dia marah dan mengandaikan LSM itu sebagai antek asing dan kita mengamini karena memang banyak diantara LSM hanya menyanyikan lagu kebangsaan bagi bangsakunya (baca: bank saku) alias membela yang bayar. Terbukti kemudian pimpinan KPK Busyro Muqoddas mengatakan belum ada indikasi penyimpangan dalam pengadaan 6 Sukhoi TNI AU itu. Purnomo, Pramono, Subekti adalah simbol untuk menyatakan jati diri pertahanan RI yang harus dibela dengan ongkos yang mahal. Menjaga keutuhan wilayah NKRI dan kweibawaannya memang memerlukan biaya besar karena rentang perbatasan wilayah kita adalah sebesar benua Eropa. Adalah sangat layak kekuatan TNI dperkuat dengan minimal 12 skuadron tempur, 300 kapal perang, ratusan MBT dan rudal-rudal pre emptive strike. Perjuangan menuju ke arah itu sudah dan sedang dimulai. Sejalan dengan perkuatan itu, pernyataan-pernyataan petinggi militer sekali waktu memang perlu digemakan untuk memberikan nilai hentak spirit militer dan spirit berpertahanan. Jangan main-main dengan kami, itu pesannya. ********** Jagvane 02 Mei 2012 sumber analisisalutsista

Mengapa harus gelisah?

Ekspedisi Khatulistiwa sedang digelar di bumi Kalimantan terhitung sejak 5 April 2012 sampai dengan 17 Juli 2012. Hajatan strategis ini diikuti 1.170 orang, mayoritas pasukan TNI segala matra, untuk mengenali dan mengintimi situasi geografi dan lekuk bumi Kalimantan. Utamanya di kawasan perbatasan yang menantang sekalian mensimulasi naluri tempur pasukan TNI melalui medan ralasuntai (rawa, laut, sungai dan pantai) di Kalimantan. Ini juga bagian dari “rekonstruksi operasi Anacondas-2” sebagaimana yang pernah difilmkan, meneliti flora dan fauna di pedalaman Kalimantan sembari mencari Anacondas dan anggrek merah kalau memang ada. Sekalian juga menginspeksi patok perbatasan yang sering diusili tetangga sebelah. Kepala Staf Angkatan Darat pernah bilang : Lu cabut patok gue sikat. Nah ini juga bagian dari pembuktian apakah ada patok perbatasan negara kita yang dicabut atau digeser oleh tetangga sebelah. Operasi teritorial yang melibatkan pasukan khusus TNI AD (Kopassus), Marinir, Kostrad dan Paskhas serta sejumlah ilmuwan, menwa dan relawan ternyata disikapi dengan kewaspadaan penuh oleh negara jiran Malaysia. Jauh- jauh hari pasukan Malaysia mendatangkan belasan MBT Pendekar ke Sabah dan arsenal lain di kawasan itu termasuk mengerahkan jet tempur F18 Hornet ke utara Kalimantan. Kamuflasenya adalah latihan militer ATM, katanya. Tapi kafilah tetap berlalu dengan langkah tegap walau anjing tetangga menggonggong terus. Mereka bahkan sampai mengawasi ketat pergerakan pasukan TNI yang mulai bergerak dari Sebatik menuju kawasan kabupaten Nunukan yang ada di daratan Kalimantan yaitu Simanggaris, Alang dan Lumbis. Mereka menganggap ekspedisi ini sebagai show of force sehingga harus dikawal dengan unjuk kekuatan juga. Karena merasa gerah dan gelisah mereka juga mengerahkan jet tempur Hornet ke Kinabalu dan pergerakan jet tempur ini dipantau ketat oleh radar TNI AU yang ada di Tarakan sehingga tanggal 16 April sampai dengan 20 April 2012 yang lalu TNI AU mengirimkan 1 flight jet tempur Sukhoi ke Balikpapan untuk melakukan operasi kawal udara di perbatasan. Kehadiran Sukhoi di kawasan perbatasan ini membawa manfaat bagi perjalanan ekspedisi karena setelah itu tidak ada lagi gangguan udara dari pihak sebelah. Lagian ngapain juga mengganggu, wong ini rumah-rumahku sendiri, halamanku sendiri, pohon-pohonku sendiri, tanah- tanahku sendiri. Upaya gangguan ini mencerminkan ketidakdewasaan tetangga sebelah terhadap hajatan kenduri kita menjelajah perbatasan milik kita karena mereka menganggap itu ancaman. Ekspedisi khatulistiwa merupakan bagian dari upaya memoles kawasan border untuk lebih mengenali lintang dan bujur perbatasan. Termasuk di dalamnya pegunungan dan lembah, sungai dan gambut, kultur masyarakat setempat, komunikasi dengan masyarakat perbatasan, menggali informasi intelijen untuk kajian militer agar kawasan ini dapat diikat suasana keindonesiaannya dari sisi hankam. Ekspedisi ini dibagi dalam 8 group koordinat yang menjelajah hutan di wilayah kabupaten Sambas, Sanggau, Putussibau, Murung Raya, Hulu Sungai Tengah, Kutai Barat, Malinau dan Nunukan. Ekspedisi bergengsi kebangsaan ini terdiri dari komando pengendalian, tim penjelajah, tim komunikasi dan tim peneliti. Pada saat yang sama 2 Kodam di Kalimantan lagi berbenah. Kodam Mulawarman yang berbatasan dengan Sabah Malaysia sedang bersiap diri menyambut berbagai alutsista baru diantaranya 1 batalyon MBT Leopard, 1 skuadron heli serang Penerbad, MLRS, rudal surface to surface, rudal surface to air, Howitzer bersamaan dengan pembangunan batalyon infantri, artileri dan kavaleri. Sementara Kodam Tanjungpura yang berbatasan dengan Sarawak juga membangun satuan-satuan tempur baru yaitu batalyon artileri dan kavaleri. TNI AU sudah menempatkan 1 skuadron jet tempur Hawk di Pontianak dan menanti kedatangan 1 skuadron pesawat tanpa awak (UAV). Sejalan dengan itu 3 bandara di Kaltim sedang dalam tahapan retrofit agar bisa didarati pesawat Hercules untuk mobilitas pasukan. Ketiga Lanud itu adalah Long Bawan Krayan, Long Ampung dan Datah Dawai di Long Nunuk Kutai Barat. Dari sisi Hankam ketiga Bandara ini bernilai strategis karena berada pada wilayah yang tak jauh dari border. Bandara Long Bawan mempunyai nilai historis dalam era Dwikora tahun 1964 dengan pendaratan Hercules yang dramatis itu. Operasi Khatulistiwa ini di back up oleh sedikitnya 12 batalyon organik di 2 Kodam yang ada di Kalimantan bahkan di kawasan perbatasan Kalimantan saat ini dijaga oleh batalyon Linud Kostrad yang didatangkan dari Jawa. Selain itu Penerbad juga mengerahkan armada heli tempur untuk mengawal personel yang sedang menjelajah kawasan perbatasan. Sementara TNI AU menyiagakan jet tempur Hawk yang berpangkalan di Pontianak disamping pesawat pengintai. Seharusnya Malaysia tak perlu gelisah karena ekspedisi ini merupakan urusan rumah tangga RI. Wajar dong kalau RI berupaya untuk merawat pagar halamannya dan sesekali dikunjungi dengan rombongan besar. Adalah wajar juga karena ini menyangkut perencanaan pertahanan negara. Jadi tidaklah beralasan kalau rumah tangga disebelah kita itu merasa gelisah dan gerah lalu berupaya membayangi dan menakut- nakuti personel TNI dengan gerakan gerilya atau patroli udara termasuk mengerahkan MBT segala. Silakan bergerilya Pakcik tapi jangan salahkan kami kalau tiba-tiba saja pasukan anda disergap oleh Kopassus. Di hutan rimba segala sesuatu bisa terjadi dengen cepat, tepat, senyap karena ini teritori tempur Kopassus yang paling ideal. Kalau tak percaya silakan coba. ****** Jagvane 03 Mei 2012 sumber analisisalutsista

BERITA POLULER