Pages

Tuesday, April 24, 2012

Pasdaran Iran Mulai Membedah Pesawat Siluman AS


Seorang komandan senior Iran mengatakan, Iran telah berhasil menerjemahkan semua catatan pada pesawat tanpa awak Amerika Serikat, RQ-170 Sentinel.

Pasdaran berhasil memecah kode pada data operasional pesawat tanpa awak dan misi-misi yang terekam pada memori pesawat, kata Komandan Angkatan Laut Pasdaran, Laksamana Ali Fadavi.

"Ada banyak kode, tetapi kami memperoleh semua informasi di memori, termasuk protokol, perbaikan dan sortie penerbangan, seperti; data sebuah penerbangan setelah perbaikan pada 2010 atau penyebaran pesawat itu dalam operasi membunuh Osama bin Laden di Pakistan," tambahnya seperti dikutip IRNA pada Ahad (22/4).

Pada Desember 2011, unit perang elektronik militer Iran mengumumkan bahwa mereka berhasil menjatuhkan pesawat pengintai simulan AS, RQ-170 Sentinel di wilayah Iran dengan kerusakan minimal.

Pesawat, yang dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan Lockheed Martin, telah menyeberang ke wilayah udara Iran melalui perbatasan Afghanistan.

Pada kesempatan itu, Laksamana Fadavi juga mengecam kehadiran pasukan ekstra-regional di Teluk Persia dan menegaskan, Republik Islam memiliki dominasi atas Teluk Persia dan Selat Hormuz.

SUMBER : (IRIB Indonesia/RM)

Monday, April 23, 2012

Panglima Angkatan Darat Konfirmasikan Produksi Sejumlah Senjata Baru


Panglima Angkatan Darat Republik Islam Iran, Brigjen Amir Ahmadreza Pourdastan  mengatakan, "Sistem kontrol penembakan untuk tank Dzul Fiqar dipamerkan dan mulai sekarang tank tersebut dapat bersaing dengan berbagai jenis tank mutakhir dunia."

Fars News (11/4) melaporkan, Brigjen Pourdastan dalam jumpa persnya Rabu (11/4) mengatakan, "Sistem kontrol penembakan tank Dzul Fiqar telah dipamerkan dan bahwa tank tersebut telah dilengkapi dengan sistem laser mendeteksi jarak jangkau dan oleh karena itu tank itu sekarang dapat bersaing dengan tank-tank modern dunia."

Di bagian lain pernyataannya, Brigjen Pourdastan menyingung produksi berbagai sistem pengacak frekuensi, pengotomatisan senjata, berbagai jenis payung untuk pasukan terjun payung, dan berbagai tipe pesawat tanpa awak.

Selain itu, Brigjen Pourdastan juga mengkonfirmasikan produksi senapan Akhgar kaliber 6 milimeter dan 7.62 milimeter. Senapan tersebut sepenuhnya produksi dalam negeri dan telah mencapai swasembada. Seluruh pasukan Iran menggunakan senjata tersebut. Akhgar dapat menembakkan 4.500 peluru dalam satu menit.

Selain Akhgar, Iranjuga tengah memproduksi senjata triple-tube berkaliber 50 milimeter yang akan rampung tahun ini.

SUMBER : (IRIB Indonesia/MZ)

Militer Iran: Bavar-373 Lebih Canggih dari S-300!


Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan, Republik Islam berhasil menorehkan prestasi yang memuaskan dalam produksi rudal dan pengembangan sistem pertahanan udara sebagai pengganti S-300 buatan Rusia.

Di sela-sela upacara peringatan Hari Tentara Nasional Iran di Tehran pada Selasa (17/4), Jenderal Vahidi menandaskan, produksi sebuah sistem rudal alternatif pengganti S-300 untuk pertahanan udara sedang berlangsung. Produksi tersebut terus mengalami kemajuan dan memiliki hasil yang baik.
 
Vahidi menambahkan, informasi terkait perkembangan terbaru dalam produksi sistem rudal canggih itu akan diumumkan pada tahun kalender Iran saat ini (1391 HS).

Pada Oktober 2011, Wakil Kepala Eksekutif Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbia, Jenderal Shahrokh Shahram mengatakan bahwa sistem Bavar-373 akan menjadi pengganti S-300. Sistem tersebut lebih canggih dibanding S-300 buatan Rusia dalam hal pertahanan melawan pesawat tempur dan rudal jelajah.

Dia menambahkan sistem S-300 tidak dapat memenuhi kebutuhan pertahanan Iran saat ini.

Berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tahun 2007, Rusia harus mengirim setidaknya lima sistem  pertahanan udara S-300. Namun, Moskow terus menunda pengiriman sistem tersebut sehingga menuai kritik dari Tehran.

Rusia menolak untuk memberikan S-300 kepada Iran dengan dalih bahwa sistem ini tercakup dalam babak keempat resolusi anti-Tehran oleh Dewan Keamanan PBB.

sumber : (IRIB Indonesia/RA)

Terbangkan Pesawat VIP, TNI AU Rekrut Pilot Sipil


Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Lambock V Nahattands menunjukkan foto pesawat kepresidenan Boeing 737-800 Business Jet 2 yang masih berbentuk "Green Aircraft" saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (9/2). Lambock menjelaskan pemerintah telah membeli pesawat kepresidenan jenis Boeing 737-800 Business Jet 2 dalam bentuk "Green Aircraft" (pesawat tanpa interior dan sistem keamanan) seharga 58,6 juta dollar AS. Saat ini sedang dilakukan lelang terbuka untuk pengadaan interior dan sistem keamanan, dengan anggaran sebesar 27 juta dollar AS untuk interior dan 4,5 juta dollar AS untuk sistem keamanan dengan target selesai pada Agustus 2013. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/mes/12)

23 April 2012, Jakarta: TNI Angkatan Udara mengangkat tiga pilot sipil dari Garuda Indonesia untuk ikut bertugas dalam penerbangan militer. Ketiga pilot itu diberikan pangkat militer tituler sebagai Letnan Kolonel Tituler.

Penyematan tanda pangkat dilakukan di Gedung Serba Guna Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (23/4). Ketiga pilot itu adalah Letkol Tituler Vira Nugraha Parantha Soemakno, Letkol Tituler Hilman Nugraha, dan Letkol Tituler Dody Darmawan. "Ketiganya diharapkan bisa menjalin komunikasi dan koordinasi secara optimal dengan seluruh personel Skuadron udara 17," kata Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI A Adang Supriyadi di Jakarta, Senin (23/4).

Menurutnya, ketiga pilot tersebut dapat memberikan kemampuannya yang baik, handal, dan profesional dalam mendukung tugas-tugas kenegaraan di lingkungan militer. "Khususnya bagi penerbangan VIP maupun VVIP yang dilaksanakan oleh Skuadron Udara 17 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma," katanya.

Adang menjelaskan, pemberian pangkat Letkol Tituler ini berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor/157/III/2012 tanggal 15 Maret 2012 tentang pemberian pangkat Militer Tituler. Selain itu, Surat Perintah Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Sprin/416/IV/2012 tanggal 11 April 2012, dengan ketentuan penggunaan pangkat militer tituler ini adalah hanya digunakan pada waktu melaksanakan tugas.

Turut hadir dalam penyematan pangkat ini para Kepala Dinas, Komandan Skuadron, Kepala Seksi dan Perwira jajaran Lanud Halim Perdanakusuma. Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, TNI AU tengah memprogramkan penambahan penerbang karena jumlah yang ada sekarang masih kurang. Padahal, pengadaan pesawat TNI AU terus dilakukan.

Sumber: Jurnas

PT. Kaltim Nitrate Indonesia Resmi Berproduksi


JAKARTA - PT. Kaltim Nitrate Indonesia sebagai salah satu perusahaan industri strategis serta merupakan perusahaan baru dan terbesar di Indonesia yang memproduksi bahan baku peledak ammonium nitrate telah selesai pembangunannya di Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik yang baru dibangun ini diproyeksikan untuk melayani kebutuhan ammonium nitrate di dalam negeri dan telah mulai berproduksi pada 19 April 2012 yang lalu.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT. Kaltim Nitrate Indonesia Ir. Antung Pandoyo, saat melaporkan perkembangan PT. Kaltim Nitrate Indonesia kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (23/4) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT. Kaltim Nitrate Indonesia sekaligus juga mengundang Menhan untuk meresmikan PT. Kaltim Nitrate Indonesia pada bulan Juni 2012 mendatang.

Lebih lanjut Direktur Utama PT. Kaltim Nitrate Indonesia menjelaskan, status dari proyek pembangunan PT. Kaltim Nitrate Indonesia sudah 100 % selesai. Proses dari pelaksanaan proyek pembangunan pabrik ini mencapai prestasi yang luar biasa dengan tingkat kecelakaan kerja yang sangat kecil.

Untuk selanjutnya, PT. Kaltim Nitrate Indonesia saat ini sedang berusaha memantapkan kualitas dan volume dari produksi. Dalam enam bulan, PT. Kaltim Nitrate Indonesia yakin d$ngan dukungan teknologi, mesin serta tenaga kerja terampil dari dalam negeri sebanyak 200 orang akan mampu memproduksi produk ammonium nitrate yang berstandar dunia.

Sumber : DMC

Pakistan Tawarkan Kerjasama Industri Pertahanan


JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jumat (20/4), menerima kunjungan kehormatan Chairman of Pakistan Ordnance Factories Board Muhammad Ahsan Mahmood di Kantor Kemhan, Jakarta.

Kedatangannya kali ini adalah untuk menjajaki kerjasama di bidang industri pertahanan dan pengadaan Alutsista. Chairman of POF mengundang Menhan untuk mengunjungi Pakistan untuk melihat sendiri potensi industri pertahanan di Pakistan untuk melihat kemungkinan kerjasama yang dapat dikembangkan dari kedua negara.

Menhan Purnomo Yusgiantoro menyambut baik tawaran kerjasama tersebut dan menunjuk Sekjen Kemhan untuk mengevaluasi kemungkinan pengembangan kerjasama antara kedua negara.

Saat menerima Mr Muhammad Ahsan Mahmood yang didampingi Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Mr Sanaullah, Menhan Purnomo Yusgiantoro didampingi Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, Ses Baranahan Laksma TNI Ir Antonius Djoni Gallaran MM, dan Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin.

Sumber : DMC

Russia to Deliver More Air Defense Systems to Belarus


19:20 18/04/2012
 (RIA Novosti)
Russia will continue deliveries of Tor-M2 air defense systems to Belarus in 2012, Defense Minister Anatoly Serdyukov said on Wednesday.
The Tor-M2 (SA-15 Gauntlet) is a low- to medium-altitude, short-range surface-to-air missile system designed for intercepting aircraft, cruise missiles, precision guided munitions, unmanned aerial vehicles and ballistic targets.
“We will continue the deliveries of Tor-M2 air defense systems to Belarus on preferential terms,” Serdyukov said at a meeting of the Russian and Belarusian senior military officials in Minsk.
The Russian-made systems are being deployed in the 120th Missile Brigade in western Belarus.
Minsk is planning to have a full-size air defense battalion equipped with Tor-M2 systems by late 2013.
The first Tor-M2 battery was delivered at the end of 2011.
Russia is looking for ways to counter the potential threat to its national security from the European missile defense system whose elements are being placed close to the Russian borders.
Moscow and Minsk signed an agreement on the joint protection of the Russia-Belarus Union State's airspace and the creation of an integrated regional air defense network in February 2009.
The network is expected to comprise five Air Force units, 10 air defense units, five technical service and support units and one electronic warfare unit.

SUMBER : RIA NOVOSTI

BERITA POLULER