Jurnas.com | PANGLIMA TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengungkapkan pembelian tank Leopard tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Menurutnya, pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) termasuk main battle tank (MBT) Leopard dilakukan melalui sejumlah prosedur. “Pembelian alutsista ada prosedurnya. Proses pertama kami minta persetujuan alokasi, dananya memungkinkan atau tidak,” kata Panglima TNI usai upacara pembukaan Operasi Kepolisian Militer 2012 di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Kamis (26/1).
Jika alokasi dana yang diajukan TNI mendapat persetujuan pemerintah dan DPR, pengguna alutsista harus menentukan spesifikasi teknis alutsista yang dibutuhkan. Selanjutnya, dilakukan tender bebas kepada pihak-pihak yang dapat menyediakan kebutuhan alutsista tersebut, “Baru kemudian dipilih yang sesuai dengan standar yang ditentukan,” papar Panglima.
Proses pengadaan tank Leopard, jelas dia, baru sampai pada tahap penjajakan atas tawaran yang diterima TNI untuk memenuhi kebutuhannya terhadap MBT. TNI, khususnya Angkatan Darat, hingga saat ini baru memiliki light dan medium tank. “Belum ada kesepakatan, baru pilihan dan opsi-opsi, Leopard hanya salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan kami,” ujarnya.
Menurut Agus, modernisasi alutsista TNI dilakukan dengan tiga cara. Bagi alutsista yang sudah tua, akan dihapus dan dinonaktifkan. Alutsista yang masih bisa ditingkatkan kemampuannya, akan ditingkatkan. Cara terakhir adalah dengan melakukan pembelian. “Leopard ini masuk dalam pengadaan baru,” imbuhnya. Modernisasi alutsista ini dilakukan, selain karena alutsista yang dimiliki saat ini sudah berusia tua, teknologinya pun sudah tertinggal jauh oleh yang dimiliki negara tetangga.
Jika alokasi dana yang diajukan TNI mendapat persetujuan pemerintah dan DPR, pengguna alutsista harus menentukan spesifikasi teknis alutsista yang dibutuhkan. Selanjutnya, dilakukan tender bebas kepada pihak-pihak yang dapat menyediakan kebutuhan alutsista tersebut, “Baru kemudian dipilih yang sesuai dengan standar yang ditentukan,” papar Panglima.
Proses pengadaan tank Leopard, jelas dia, baru sampai pada tahap penjajakan atas tawaran yang diterima TNI untuk memenuhi kebutuhannya terhadap MBT. TNI, khususnya Angkatan Darat, hingga saat ini baru memiliki light dan medium tank. “Belum ada kesepakatan, baru pilihan dan opsi-opsi, Leopard hanya salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan kami,” ujarnya.
Menurut Agus, modernisasi alutsista TNI dilakukan dengan tiga cara. Bagi alutsista yang sudah tua, akan dihapus dan dinonaktifkan. Alutsista yang masih bisa ditingkatkan kemampuannya, akan ditingkatkan. Cara terakhir adalah dengan melakukan pembelian. “Leopard ini masuk dalam pengadaan baru,” imbuhnya. Modernisasi alutsista ini dilakukan, selain karena alutsista yang dimiliki saat ini sudah berusia tua, teknologinya pun sudah tertinggal jauh oleh yang dimiliki negara tetangga.
sumber : JURNAS