Kamis, 12 Januari 2012, 14:09 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Tak banyak
yang tahu jika PT Pindad bekerja
sama dengan PT PAL telah berhasil
memproduksi tank amfibi untuk TNI
Angkatan Laut (AL) .
Jika pemerintah mau berhemat
anggaran dan percaya terhadap hasil
karya dalam negeri, tank amfibi BTR-50
dan PAL-AFV bisa dimodifikasi menjadi
tank tempur jenis taktis untuk TNI
Angkatan Darat (AD).
"Hanya tinggal tambah meriam saja
sudah jadi tank, karena rodanya sudah
pakai rantai besi seperti tank. Kalau
mau dimodif jadi main battle tank
tinggal diperbesar ukurannya," ujar
anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani,
Kamis (12/1 /2012).
Pembuatan tank tempur dalam negeri
lanjut Muzani, dipastikan menelan biaya
lebih murah daripada membeli 100 unit
Tank Leopard bekas dari Belanda
seharga Rp12 triliun.
"Aneh kok Kementerian Pertahanan
lebih memilih beli tank bekas daripada
membuat sendiri, padahal sama saja
pelurunya buatan Pindad juga," terang
Muzani.
Sekjen Partai Gerindra ini pun
mendesak agar rencana pembelian 100
unit Tank Leopard bekas dari Belanda
dibatalkan. "Sudahlah lebih baik
dibatalkan saja, kita perkuat alutsista
kita dengan buatan dalam negeri," seru
Muzani. [mah]
sumber inilah.com
Friday, January 13, 2012
Pindad: Thank Buatan Pindad Ibarat Mobil Toyota
INILAH.COM, Jakarta - Tank medium
buatan PT Pindad memiliki
spesifikasi yang jauh berbeda
dengan tank Leopard buatan
Jerman.
Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto
Soedarsono mengatakan, tak medium
Pindad memiliki tenaga lebih kecil
daripada Leopard. Tank Pindad
berkekuatan 500 tenaga kuda,
sedangkan Leopard berkekuatan 1.500
tenaga kuda.
"Leopard itu termasuk tank top dunia,
ibaratnya Lamborgini sedangkan tank
Pindad adalah Toyota," ujar Adik seperti
diberitakan inilahkoran, Jumat
(13/1/ 2012).
Ukuran tank medium buatan Pindad
yang lebih kecil dibanding Leopard
membuatnya lebih lincah dan taktis
dalam melakukan manuver dan
pergerakan. "Tank medium Pindad
lebih murah harganya tapi jangan
dibandingkan dengan Leopard karena
beda kelas," ujar Adik.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian
Pertahanan (Kemenhan) berencana
membeli 100 unit tank Leopard bekas
dari Belanda seharga Rp14 triliun.
Rencana ini ditentang Komisi I DPR
yang mengusulkan agar Kemenhan
membeli tank medium buatan Pindad
yang pembuatannya diinstruksikan
langsung SBY.
Tank tipe medium buatan PT Pindad
tersebut dinilai sangat sesuai dengan
kebutuhan penguatan alat utama
sistem pertahanan (Alutsista) yang
dibutuhkan TNI.
"Prototipe tank sudah jadi dan sudah
jalan. Sudah dikunjungi oleh Komisi I.
Hasilnya cocok, kenapa tidak
dikembangkan. Produk anak bangsa
murah dan cocok. Tinggal sekarang
bilang Oke, buat yang banyak," papar
Wakil Ketua Komisi I DPR, TB
Hasanuddin, di gedung DPR, Jakarta,
Kamis (12/1 /2012). [mah]
sumber inilah.com
buatan PT Pindad memiliki
spesifikasi yang jauh berbeda
dengan tank Leopard buatan
Jerman.
Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto
Soedarsono mengatakan, tak medium
Pindad memiliki tenaga lebih kecil
daripada Leopard. Tank Pindad
berkekuatan 500 tenaga kuda,
sedangkan Leopard berkekuatan 1.500
tenaga kuda.
"Leopard itu termasuk tank top dunia,
ibaratnya Lamborgini sedangkan tank
Pindad adalah Toyota," ujar Adik seperti
diberitakan inilahkoran, Jumat
(13/1/ 2012).
Ukuran tank medium buatan Pindad
yang lebih kecil dibanding Leopard
membuatnya lebih lincah dan taktis
dalam melakukan manuver dan
pergerakan. "Tank medium Pindad
lebih murah harganya tapi jangan
dibandingkan dengan Leopard karena
beda kelas," ujar Adik.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian
Pertahanan (Kemenhan) berencana
membeli 100 unit tank Leopard bekas
dari Belanda seharga Rp14 triliun.
Rencana ini ditentang Komisi I DPR
yang mengusulkan agar Kemenhan
membeli tank medium buatan Pindad
yang pembuatannya diinstruksikan
langsung SBY.
Tank tipe medium buatan PT Pindad
tersebut dinilai sangat sesuai dengan
kebutuhan penguatan alat utama
sistem pertahanan (Alutsista) yang
dibutuhkan TNI.
"Prototipe tank sudah jadi dan sudah
jalan. Sudah dikunjungi oleh Komisi I.
Hasilnya cocok, kenapa tidak
dikembangkan. Produk anak bangsa
murah dan cocok. Tinggal sekarang
bilang Oke, buat yang banyak," papar
Wakil Ketua Komisi I DPR, TB
Hasanuddin, di gedung DPR, Jakarta,
Kamis (12/1 /2012). [mah]
sumber inilah.com
Pindad: RI Butuh Leopard Saingi Tank T72 Malaysia
Malaysia memborong 48 MBT PT-91 dari Polandia, tank ini modernisasi dari tank buatan Rusia T-72. Diperkirakan Malaysia akan menerobos perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan mengandalkan PT-91, jika terjadi konflik. TNI AD berencana membeli MBT sedangkan TNI AU akan menempatkan skuadron pesawat tanpa awak dan skuadron Tucano di Pulau Kalimantan. Pembelian Tucano masih belum ada kejelasan dari Kemenhan. (Foto: aliflamm)
INILAH.COM, Jakarta - Meski mampu membuat tank medium, PT Pindad menilai Indonesia tetap memerlukan tank besar seperti Leopard buatan Jerman.
Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono mengatakan, Leopard dibutuhkan untuk memperkuat postur pertahan Indonesia dalam menandingi Malaysia.
"Malaysia punya tank kelas berat jenis T72 buatan Rusia, tank Leopard juga tank kelas berat seperti T72," ujar Adik seperti diberitakan inilahkoran, Jumat (13/1/2012).
Jika Kementerian Pertahanan (Kemenhan) jadi membeli Leopard, maka lanjut Adik, Pindad siap memproduksi amunisi peluru untuk Leopard.
Pindad telah menjalin kerjasama dengan Rheinmetall perusahaan otomotif dan industri pertahanan dari Jerman yang memproduksi Leopard. "Mereka berjanji akan sharing teknologinya sama kita salah satunay terkait rudal dan alutsista lainnya," jelas Adik. [mah]
sumber : Inilah
INILAH.COM, Jakarta - Meski mampu membuat tank medium, PT Pindad menilai Indonesia tetap memerlukan tank besar seperti Leopard buatan Jerman.
Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono mengatakan, Leopard dibutuhkan untuk memperkuat postur pertahan Indonesia dalam menandingi Malaysia.
"Malaysia punya tank kelas berat jenis T72 buatan Rusia, tank Leopard juga tank kelas berat seperti T72," ujar Adik seperti diberitakan inilahkoran, Jumat (13/1/2012).
Jika Kementerian Pertahanan (Kemenhan) jadi membeli Leopard, maka lanjut Adik, Pindad siap memproduksi amunisi peluru untuk Leopard.
Pindad telah menjalin kerjasama dengan Rheinmetall perusahaan otomotif dan industri pertahanan dari Jerman yang memproduksi Leopard. "Mereka berjanji akan sharing teknologinya sama kita salah satunay terkait rudal dan alutsista lainnya," jelas Adik. [mah]
sumber : Inilah
Thursday, January 12, 2012
PT DI Targetkan Kontrak Rp9 T dengan Kemhan
R Ghita Intan Permatasari - Okezone
Kamis, 12 Januari 2012 11:06 wib
"Target kita untuk kontrak dengan Kemhan senilai Rp9 triliun dalam kurun waktu 2011 hingga 2014," ungkap Director of Aerostructure PT DI Andi Alisjahbana, kala ditemui di kantornya, Bandung, Kamis (12/1/2012).
Andi menuturkan, hingga saat ini kontrak yang baru terealisasi hampir 50 persen. Adapun kontrak tersebut adalah pembuatan helikopter untuk TNI Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Laut (AL). Rencananya, PT DI akan membuat enam helikopter dan pengirimannya akan dilakukan secara bertahap dimulai dari 2011.
Di sisi lain, PT DI juga melakukan ekspor ke negara Korea, sebanyak empat pesawat jenis CN-235, di mana saat ini sudah terkirim tiga pesawat dan menyisakan satu pesawat yang dikirim tahun ini.
Selain itu, perusahaan pembuatan pesawat terbang pelat merah tersebut, pada 2013 akan melakukan ekspor pesawat jenis 212-400 ke negara Thailand. Delapan pesawat, dijadawlakan akan mulai dikirim pada 2013. (mrt) (rhs)
sumber : OKEZONE
Dirgantara Produksi 15 Pesawat N-219 untuk Papua
Desmunyoto P. Gunadi / Jurnal Nasional
Jurnas.com | PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi sebanyak 15 unit pesawat jenis N-219 yang akan digunakan untuk penerbangan perintis di Provinsi Papua.
"Pengembangan N-219 sudah mulai dilakukan yang prototipenya ditargetkan rampung pada 2014," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI, Andi Alisjahbana di Bandung, Kamis (12/1).
Menurut Andi, biaya produksi satu unit pesawat berkapasitas 19 penumpang ini mencapai sekitar 4 juta dolar AS.
"Untuk itu dibutuhkan dana sekitar 60 juta dolar AS atau sekitar Rp540 miliar untuk menyelesaikan seluruh proyek tersebut," katanya.
Ia menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan proposal kepada pemerintah untuk mendapat pembiayaan dari APBN. "Pengembangan pesawat N-219 tersebut mendapat dukungan penuh pemerintah seperti Kementerian Ristek, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan," katanya.
Menurutnya pesawat jenis N-219 merupakan tipe pesawat yang sangat cocok dan handal untuk wilayah perintis seperti Papua dan sekitarnya.
Pasalnya, dari 310 bandara di seluruh wilayah Papua sebanyak 90 persen di antaranya memiliki landasan pacu kurang dari 800 meter.
"Landasan pacu di wilayah Papua umumnya berukuran pendek, bahkan ada yang hanya 400 meter. Tentu dibutuhkan pesawat yang cocok untuk digunakan di wilayah itu," tegasnya.
Selain pembiayaan dari pemerintah, juga akan diupayakan diperoleh dari perusahaan yang akan mengoperasikan pesawat komersial tersebut. Antara
sumber: Jurnas
TNI membutuhkan Panzer Light Tank,Medium Tank, dan Main Battle Tank (MBT)
Dalam menyusun kekuatan kaveleri,tentunya harus dilengkapi beberapa varian alat tempur,baik tank dan panser. Lengkapnya peralatan tempur,merupakan alternatif persenjataan yg harus siap setiap saat untuk digunakan oleh pasukan kavaleri. Saat kapan TNI menggunakan panzer, light tank, medium tank dan main battle tank,tentunya dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan,strategi n kondisi medan tempur. Tentunya tidak serta merta peralatan tersebut secara keseluruham akan digunakan. Sebagai contoh: untuk menghadapi MBT musuh,apakah kita akan menghadapinya dengan Light tank, hal ini jelas konyol ,untuk daerah danau,apakah kita akan menggelar MBT, tentunya juga tidak, namun akan lebih tepat menggelar tank amfibi. Dengan demikian,berbagai kebutuhan TNI harus tersedia secara lengkap sesuai dg kebutuhannya. Jangan sampai di saat menghadapi pertempuran TNI kedodoran, kalo hal itu terjadi, pasti yang paling bertanggungjawab adalah pengambil kebijakan.
Saat ini Indonesia sudah punya Light Tank,seperti AMX13 dan Scorpion dalam jumlah yg cukup,jadi untuk sementara tidak perlu adanya penambahan. Apalagi kekuatan kavaleri juga sudah didukung oleh beberapa tipe panzer. Jadi berdasarkan pertimbangan tersebut,penambahan tank MBT adalah sangat tepat,karena TNI belum memiliki jenis tank tersebut.
Pembangunan pertahanan,sebaiknya dilakukan secara pararel,yaitu pertama,dengan melakukan pengadaan alusista yg belum mampu diproduksi sendiri kedua, terus melakukan pengembangan dan pemberdayaan industri strategis hingga benar-benar berkemampuan tinggi.
Sebenarnya perlu diakui,bahwa industri strategis kita masih pada taraf pengembangan dalam membuat medium tank,itupun masih prototype. Jadi belum ada kemampuan membuat MBT. Dengan demikian,kebutuhan MBT harus tetap didatangkan dari luar negeri. Sementara kemampuan produksi dalam negeri,masih merupakan orientasi jangka panjang,sehingga hal tersebut bisa digunakan utk penggantian light tank yg sudah uzur,tanpa mengurangi beberapa tipe tank.
Pada sisi lain perlu disadari,bhw proses rancang bangun juga membutuhkan waktu yg cukup panjang,namun upaya tersebut tetap perlu dan harus dilakukan guna menunjang kemandirian industri strategis. Untuk saat ini yg harus dipahami,bahwa untuk mengisi kekosongan alutsista,khususnya MBT, tetap perlu dilakukan proses pengadaan. Hal ini mengingat bahwa kekosongan salah satu alutsista TNI, akan berakibat lemahnya kekuatan pertahanan.
Berdasarkan uraian tersebut,bisa simpulkan bahwa peralatan tempur khususnya tank,harus tetap tersedia berbagai varian,baik mulai light,mediun dan main battle tank. Dengan tersedianya berbagai alternatif persenjataan,maka kesiapan tempur TNI akan semakin baik.
Demi kejayaan NKRI,buanglah kepentingan pribadi,kelompok dan golongan. Satukan seluruh jiwa untuk kejayaan Bangsa dengan rasa keikhlasan tanpa melukai hati rakyat.. Jauhkan rasa saling curiga dan saling menjatuhkan. Mari sama-sma kita bangun negara kita,agar menjadi negara yg kuat n berwibawa di mata dunia.
Oleh Pengamat Alutsista/User dll yang tidak berkenan disebut namanya
Artikel ini dari reader blog Indonesia Defence (Indodefsista)
Diedit Oleh Admin Indonesia Defence
Sebelumnnya Admin mengucapkan Terimakasih kepada pembuat artikel ini yang tidak mau disebutkan namanya dengan ID anymous
Rusia Peringatkan Eropa Atas Sanksi Minyak Iran
Seorang pejabat senior Rusia memperingatkan Uni Eropa untuk tidak bergabung dalam sanksi minyak Amerika Serikat terhadap Iran, karena langkah itu memiliki konsekuensi ekonomi yang pahit bagi negara-negara anggota blok itu.
"Jika Uni Eropa mengikuti Amerika dan memaksakan embargo pada ekspor minyak Iran, maka organisasi itu sendiri yang akan menderita kerugian terburuk dan bukan AS, sebab Washington memiliki banyak cadangan minyak," kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolai Patrushev kepada Interfax pada Kamis (12/1).
"Mengingat masalah jangka panjang ekonomi di zona euro, kebijakan seperti itu hanya akan memperburuk situasi," tambahnya.
Pejabat itu menuturkan pemerintah Rusia menyadari rencana Eropa untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran dalam pertemuan mendatang pada 23 Januari.
"Uni Eropa adalah mitra dagang, ekonomi, dan politik yang paling penting bagi kita. Euro adalah mata uang kedua dalam cadangan negara kita. Oleh karena itu, secara fundamental sangat penting bagi Rusia agar Eropa tidak menjadi lemah, tapi harus menjadi lebih kuat sebagai salah satu pusat dari tatanan dunia sekarang," jelasnya.
Patrushev lebih lanjut menandaskan tuduhan Amerika Serikat bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, yang menjadi pembenaran utama Washington untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Tehran, belum pernah terbukti.
"Kami telah mendengar selama bertahun-tahun bahwa Iran akan membuat bom atom dalam beberapa pekan ke depan. Namun, komponen militer program nuklir Iran belum pernah terbukti sama sekali," tegasnya.
Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pada Rabu bahwa negaranya tidak akan bergabung dalam sanksi AS dan Eropa terhadap sektor minyak Iran.
SUMBER :(IRIB Indonesia/RM)
"Jika Uni Eropa mengikuti Amerika dan memaksakan embargo pada ekspor minyak Iran, maka organisasi itu sendiri yang akan menderita kerugian terburuk dan bukan AS, sebab Washington memiliki banyak cadangan minyak," kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolai Patrushev kepada Interfax pada Kamis (12/1).
"Mengingat masalah jangka panjang ekonomi di zona euro, kebijakan seperti itu hanya akan memperburuk situasi," tambahnya.
Pejabat itu menuturkan pemerintah Rusia menyadari rencana Eropa untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran dalam pertemuan mendatang pada 23 Januari.
"Uni Eropa adalah mitra dagang, ekonomi, dan politik yang paling penting bagi kita. Euro adalah mata uang kedua dalam cadangan negara kita. Oleh karena itu, secara fundamental sangat penting bagi Rusia agar Eropa tidak menjadi lemah, tapi harus menjadi lebih kuat sebagai salah satu pusat dari tatanan dunia sekarang," jelasnya.
Patrushev lebih lanjut menandaskan tuduhan Amerika Serikat bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, yang menjadi pembenaran utama Washington untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Tehran, belum pernah terbukti.
"Kami telah mendengar selama bertahun-tahun bahwa Iran akan membuat bom atom dalam beberapa pekan ke depan. Namun, komponen militer program nuklir Iran belum pernah terbukti sama sekali," tegasnya.
Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pada Rabu bahwa negaranya tidak akan bergabung dalam sanksi AS dan Eropa terhadap sektor minyak Iran.
SUMBER :(IRIB Indonesia/RM)
Subscribe to:
Posts (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...