Pages

Thursday, December 29, 2011

KRI SIM-367 DAN BNS OSMAN F-18 LAKSANAKAN BOARDEX





KRI SIM – 367 melaksanakan latihan Boarding Exercise (Boardex) dengan kapal perang Bangladesh BNS Osman F-18 di laut Mediterania, Kamis (22/12). Serial latihan ini  merupakan yang kedua kalinya bagi KRI SIM-367.

Boardex adalah latihan pemeriksaan dan penggeledahan di laut yang dilakukan oleh unsur MTF (Maritim Task Force) untuk menyelidiki kapal-kapal yang  termasuk  dalam daftar mencurigakan, dimana pemeriksaan dan penggeledahan ini dilaksanakan secara kooperatif, sesuai  SOP  dan ROE Implementation yang berlaku.


Latihan diawali dari KRI SIM – 367 sebagai unsur MTF yang sedang melaksanakan patroli mendapatkan kontak permukaan di dalam sektor AMO dan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan hailing terhadap kontak tersebut. Disimulasikan BNS Osman F-18 sebagai kapal yang diperiksa memberikan data-data yang sesuai dengan expected list yang dipegang oleh unsur MTF sehingga menuntut untuk dilaksanakan pemeriksaan.


KRI SIM – 367menurunkan 2 tim boarding party dengan menggunakan 2 RHIB (Rigid Hull Infltable Boat) lengkap dengan senjata api ringan dan alat deteksi untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal yang dicurigai. Pelaksanaan boarding sendiri dimulai dari penyelidikan awal, pendekatan terhadap sasaran, dan setelah at on board, tim boarding melaksanakan pemeriksaan terhadap personel ABK, dokumen kapal,  permesinan, peralatan komunikasi serta muatan kapal. Latihan dinyatakan selesai setelah tim boarding KRI SIM-367 berhasil menemukan simulasi barang terlarang berupa serbuk yang diduga sebagai bahan narkotika.


Selama latihan berlangsung Captain Hakim Komandan dari BNS Osman mengikuti  secara seksama dan memberikan apresiasi positif terhadap Tim Boardex  KRI SIM-367 ini, karena latihan ini berjalan baik sesuai dengan SOP (Standard Operation Procedure).

KOARMATIM

Dua Pesawat AU Melintas Rendah di Danau Toba


Medan - Dua pesawat jenis Hawk melakukan terbang rendah di kawasan Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Rabu siang. Atraksi itu merupakan bagian patroli sekaligus suguhan atraksi bagi para pengunjung Pesta Danau Toba (PDT) yang tengah berlangsung.

Kedua pesawat sempat melintas di atas Open Stage Parapat, pusat penyelenggaraan PDT 2011 sebanyak lima kali dengan terbang rendah. Pesawat mengelilingi kawasan Danau Toba kemudian menjauh pergi. Deru suaranya yang keras sempat menarik perhatian warga yang sedang menyaksikan pagelaran tari daerah.

Salah seorang warga, Ferdinan mengatakan, pesawat tempur nyaris tidak pernah terbang rendah melintas di atas Danau Toba. Atraksi dua pesawat tersebut merupakan pengalaman pertama yang menyenangkan bagi dia.

"Suaranya kuat dan terbang rendah. Saya baru pertama kali melihat ini," kata Ferdinan.

Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III, Marsekal Pertama, Bonar Hutagaol menyatakan, kedua pesawat tersebut memang sengaja melintas rendah di sekitar Danau Toba. Pesawat-pesawat itu tengah melakukan patroli dalam perjalanan pulang lewat di atas Danau Toba.

"Jadi, combine-lah, ya sekalian patroli ya sekalian atraksi bagi masyarakat yang sedang menghadiri Pesta Danau Toba," kata Hutagaol kepada wartawan di Medan.

Disebutkan Hutagaol, kedua pesawat itu, masing-masing jenis Hawk 109/209 merupakan bagian dari Skuadron Udara 12 Pekan Baru, yang tengah melakukan kegiatan patroli. Kegiatan itu berlangsung 26-30 Desember mendatang.

Patroli udara itu untuk memantau wilayah udara perbatasan Indonesia-Malaysia khususnya di kawasan perairan Selat Malaka dan daerah-daerah lain yang berada di Pulau Sumatera, mulai dari Sabang hingga Sibolga.

sumber : DETIK

U.S. to Sell F-15 Fighters to Saudi Arabia


The United States will sell 84 new F-15 fighter jets and upgrades for 70 existing aircraft to Saudi Arabia under a nearly $29.4 billion agreement, U.S. officials announced today.
During a joint State Department and Defense Department briefing today, James N. Miller, principal deputy under secretary of defense for policy, and Andrew Shapiro, assistant secretary of state for political-military affairs, discussed the sale.
“The United States is firmly committed to the security of the Kingdom of Saudi Arabia, as we have been for nearly seven decades, and … more broadly, the United States and Saudi Arabia have a strong mutual interest in the security and stability of the Gulf,” Miller said.
The F-15s Saudi Arabia will receive “will have the latest generation of computing power, radar technology, infrared sensors and electronic warfare systems,” he added.
“This agreement reinforces the strong and enduring relationship between the United States and Saudi Arabia,” Shapiro said. “It demonstrates the U.S. commitment to a strong Saudi defense capability as a key component to regional security.”
State and DOD have worked to conclude the agreement since June 2010, Shapiro added.
The White House earlier today released a statement detailing the Foreign Military Sales program agreement, which also will provide munitions, spare parts, training, maintenance and logistics support for the F-15s to the Royal Saudi Air Force.

sumber : DEFENCE TALK

Kemhan Pastikan Membeli Enam Unit Jet Tempur Sukhoi dari Rusia



29 Desember 2011, Jakarta, DMC - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia memastikan membeli enam unit jet tempur Sukhoi Su-30 MK2 dari Rusia sebagai bagian dari rencana strategis untuk memenuhi kekuatan udara pesawat tempur Sukhoi hingga satu skuadron atau setara 16 jet tempur.

Kepastian tersebut ditandai dengan penyerahan kontrak pengadaan Sukhoi Su-30 MK2 antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan JSC Rosoboronexport Rusia, Kamis (29/12) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.

Dalam acara penyerahan kontrak tersebut, pihak Kemhan diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, sedangkan pihak Rosoboronexport Rusia diwakili oleh pejabat perwakilannya di Indonesia Vadim Araksin.

Hadir menyaksikan serah terima kontrak tersebut sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan dan Mabes TNI AU antara lain Kepala Pusat Pengadaan Baranahan Kemhan Laksma TNI Ir. A. Djonie Gallaran, MM, Asrena Kasau Marsda TNI Rodi Suprasodjo, S.IP dan Kadisadaau Marsma TNI Achmad Zainuri. Hadir pula Duta Besar Rusia Untuk Indonesia Alexander A. Ivanov.

Pengadaan enam unit jet tempur Sukhoi Su-30 MK2 ini untuk melengkapi 10 Sukhoi yang kini sudah dimiliki TNI AU sehingga nantinya genap menjadi satu skuadron yang ditempatkan di Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

10 Shukoi tersebut terdiri enam unit Sukhoi jenis Su-27 SKM dan empat unit Sukhoi jenis Su-30 MK2. Dengan penambahan enam unit jet tempur Sukhoi Su-30 MK2 tersebut diharapkan dapat menambah kekuatan tempur TNI AU dalam menjaga kawasan udara Indonesia.

Kabaranahan Kemhan RI dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak JSC Rosoboronexport Rusia yang telah menunjukkan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sehingga realisasi pengadaan Sukhoi Su-30 MK2 dapat terpenuhi.

Realisasi pengadaan Sukhoi Su-30 MK2 menjadi salah satu perkembangan positif dari hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua negara di bidang pertahanan terutama kerjasama pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).

Kabaranahan Kemhan RI berharap, di masa mendatang Pemerintah Indonesia dapat mencapai kebutuhan Alutsista khususnya pesawat tempur yang dapat menjaga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman baik internal dan eksternal.

Mengakhiri sambutannya, Kabaranahan Kemhan RI mengatakan, dengan telah diserahkannya kontrak pengadaan Sukhoi Su-30 MK2, maka kedepan kedua belah pihak memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan proses pengadaan Sukhoi Su-30 MK2 seperti yang telah direncanakan dan Kemhan RI berharap dapat selesai tepat pada waktunya.

Sumber: DMC

Marinir Angkat Tiga Warga Kehormatan Baru


Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (tiga kanan), Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo (empat kanan), Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat (Kanan) dan Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (lima kanan), memakai baret ungu Korps Marinir, di Mangga Dua, Pusat Latihan Tempur Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (29/12). Penyematan dan pengukuhan baret ungu untuk ketiga perwira tinggi berbintang empat sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL. (Foto: ANTARA/Seno S./Koz/mes/11)

31 Desember 2011, Situbondo (SINDO): Warga kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) bertambah. Kemarin, pasukan TNI AL baret ungu ini mengangkat tiga perwira tinggi dalam sebuah upacara di pusat latihan tempur Marinir,Karangtekok,Situbondo, Jawa Timur.

Ketiga warga kehormatan itu adalah Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, dan Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat. Secara bergantian ketiga jenderal ini menerima simbol kebesaran Marinir berupa baret ungu yang disematkan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dengan didampingi KSAL Laksamana TNI Soeparno.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengatakan, pengukuhan ketiga perwira tinggi itu sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL karena beberapa pertimbangan. Pertama, kontribusi dan perhatian mereka terhadap kemajuan Korps Marinir TNI AL.

“Kedua adalah bentuk apresiasi atas keteladanan jiwa, sikap,semangat,dan komitmen tinggi yang diberikan kepada Marinir. Ini berarti sudah ada 29 warga kehormatan di satuan ini,”tegas Untung. Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menilai, penerimaan sebagai warga kehormatan Marinir adalah bentuk apresiasi besar terhadap institusi Polri. “Kami melihat profesionalisme dan semangat yang begitu tinggi dari Korps Marinir dalam menjaga NKRI. Kami berharap, poin ini bisa tertular pada satuan kami,”ujarnya.

Hal senada disampaikan KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. “Tiada kata yang bisa saya ucap selain saya bangga pada hari ini,” tegasnya. Adapun KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat berharap, pengangkatan warga kehormatan tersebut menjadikan TNI dan Polri semakin solid dalam bertugas dan mengabdi pada negara.

Prosesi pembaretan ketiga warga kehormatan itu diawali dengan beberapa penerjun free fall Korps Marinir TNI AL dengan membawa baret ungu kebanggaan yang kemudian diserahkan kepada Panglima TNI untuk disematkan kepada Kapolri,KSAD, dan KSAU.

Sebelumnya, Kapolri dan ketiga kepala staf angkatan didampingi petinggi TNI bertolak dari Surabaya menggunakan helikopter dan mendarat di atas KRI Makassar-590 yang sedang bermanuver di perairan Banongan Situbondo.Mereka selanjutnya mengikuti prosesi pendaratan amfibi dengan menaiki kendaraan pendarat amfibi LVT-7.

Kendaraan tempur amfibi ini mengikuti manuver gelombang pendaratan kendaraan amfibi yang lain, terdiri atas lima unit PT 76, enam unit BTR 50,empat unit LVT-7,dan dua unit KAPA.

Setelah mendarat di pantai Banongan, Kapolri dan para kepala staf TNI meninjau stelling senjata multilaras RM 70 grad dan Howitzer 105 mm serta merasakan langsung uji tembak senjata tersebut.


Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kiri), Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. ALfan Baharudin (dua kiri) dan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo berada diatas kendaraan amfibi LVT - 7, usai pendaratan di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (29/12). Pendaratan amfibi tersebut dalam rangka latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat), latihan kesenjataan terpadu dan pembaretan atau pengangkatan Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo sebagai warga kehormatan Korps Marinir. (Foto: ANTARA/Seno S./Koz/mes/11)

Dua kendaraan tempur amfibi melakukan pendaratan di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (29/12). Pendaratan amfibi tersebut dalam rangka latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat), latihan kesenjataan terpadu dan pembaretan atau pengangkatan Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo sebagai warga kehormatan Korps Marinir. (Foto: ANTARA/Seno S./Koz/mes/11)




Seorang prajurit Kops Marinir melakukan terjun static dari pesawat Casa NC212 dari Skuadron Udara 600 Wing Udara-1 Puspenerbal, di atas Puslatpur Korps Marinir TNI AL Baluran, Karangtekok, Situbondo, Kamis (29/12). Penerjunan 70 prajurit Korps Marinir tersebut, dalam rangka Latihan Kesenjataan Terpadu dan Pemantapan Brigade Pendarat Marinir serta Pembaretan KSAD, KSAU dan Kapolri sebagai Warga Kehormatan Marinir, yang digelar di Puslatpur Marinir Baluran Karangtekok Situbondo. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/mes/11)

Sumber: SINDO

Latihan Penembakan Meriam Howitzer Pasukan Marinir

 

SITUBONDO - Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL mempersiapkan senjata Howitzer 105 mm saat Latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat) Korps Marinir di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Selasa, (27/12). Latihan yang melibatkan 3000 prajurit Baret Ungu itu dalam rangka meningkatkan kemampuan taktik dan tehnik serta keterampilan tiap-tiap kesenjataan dijajaran Korps Marinir. .FOTO ANTARA/KUWADI/ss/nz/11




Demo Kemampuan Tempur Prajurit Kopaska

LAMONGAN - Sejumlah anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut (AL) saat melakukan simulasi pembebasan dan perebutan kembali kapal yang telah dibajak oleh perompak di Wisata Bahari Lamongan (WBL), Jawa Timur, Rabu (28/12). Aksi demontrasi kemampuan tempur prajurit Kopaska dalam mengatasi terorisme di laut tersebut dalam rangkah peringatan Hari Nusantara XII Provinsi Jawa Timur. FOTO ANTARA/SYAIFUL ARIF/mes/11




 

Latihan Pemantapan Brigade Pendarat

SITUBONDO - Beberapa tank Korps Marinir TNI AL melakukan Latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat) di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (28/12). Lattap Brigrat merupakan kemampuan taktik , teknik dan keterampilan bertempur sesuai dengan kesenjataan di jajaran Korps Marinir.

Dalam latihan yang melibatkan 3.000 prajurit Baret Ungu dari berbagai unsur ini, juga melibatkan sejumlah material tempur yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL diantaranya : 15 unit BMP-3F, 5 unit Tank PT-76, 32 unit BTR-50, 6 unit LVT-7, 4 unit BVP-2, 6 unit Roket Multi Laras (RM 70 Grad), 8 pucuk Howitzer 105 mm, dan 4 pucuk Meriam 57 mm. Selain itu juga melibatkan 7 pesawat udara (3 unit Heli, 4 unit Cassa 212), 3 buah Kapal Perang ( KRI Teluk Mandar, KRI Hasanudin, KRI Makassar), dan 4 unit Sea Raider.FOTO ANTARA/Seno S./Koz/mes/11.




Lokasi Pemanfaatan Kapal Selam Belum Ditentukan


ROKS Chang Bogo (SSK 61). (Foto: U. S. Navy/Photographer's Mate 1st Class David A. Levy)

28 Desember 2011, Medan (Investor Daily): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah belum menentukan lokasi pemanfaatan tiga kapal selam yang diproduksi di Korea Selatan untuk mendukung kekuatan TNI Angkatan Laut.

"Masih dipikirkan lokasi penggunaannya," katanya ketika tiba di Bandara Polonia Medan, Rabu (28/12).

Menurut Menteri Pertahanan (Menhan), pihaknya telah memiliki beberapa pilihan lokasi untuk pemanfaatan tiga kapal selama itu.

Namun dalam perkembangan terakhir, pihaknya belum dapat memutuskan lokasi pemanfaatan kapal selam yang masih dalam proses pembahasan tentang mekanisme alih teknologi dalam pengadaan benda tersebut.

"Ada beberapa pilihan tetapi belum diputuskan," katanya tanpa menyebutkan lokasi-lokasi yang menjadi pilihan itu.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu menyatakan, kapal selam yang diproduksi di Korea Selatan tersebut dipilih karena memiliki sejumlah kelebihan dalam mendukung kekuatan TNI Angkatan Laut.

"Kapal itu pengembangan lebih lanjut dari jenis U-209," katanya tanpa menjelaskan lebih rinci.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan, pemerintah Indonesia dan Korea Selatan masih membahas mekanisme alih teknologi dalam pengadaan tiga kapal selam baru tersebut.

Ketika mengunjungi PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia, di Bandung, Selasa (20/12), ia mengatakan, proses pengadaan kapal selam tersebut telah selesai pada tahap penentuan produsen dan kontrak.

Dalam kontrak tersebut ada ketentuan mengenai mekanisme alih teknologi mulai dari awal hingga akhir pengadaan selesai seluruhnya.

Proses pengadaan tiga kapal selam tersebut diadakan dari Korea Selatan. Sebelumnya untuk pengadaan kapal selam TNI AL ada beberapa negara yang menjadi pilihan seperti Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Prancis (Scorpen).

Setelah melalui tender dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan kebutuhan operasional serta anggaran yang ada, akhirnya diputuskan pengadaan dilakukan dari Korea Selatan.

Sumber: Investor Daily

Korps Marinir Gelar Latihan Pemantapan Brigade Pendarat


26 Desember 2011, Jakarta (Dispenal): Korps Marinir TNI Angkatan Laut menggelar Latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat), di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, mulai 26 hingga 29 Desember 2011.

Kegiatan yang berlangsung empat hari ini digelar dalam rangka meningkatkan kemampuan taktik dan tehnik serta keterampilan tiap-tiap kesenjataan dijajaran Korps Marinir, yang mana Latihan tersebut merupakan latihan gabungan seluruh unsur-unsur kesenjataan yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL.

Sementara itu tujuan dari latihan yang melibatkan 3000 prajurit baret ungu ini untuk menjadikan setiap prajurit Korps Marinir TNI AL memiliki naluri lapangan yang tinggi dan memiliki kemampuan bertempur sesuai dengan kesenjataan masing-masing.

Kecuali melibatkan ribuan prajurit, latihan ini juga diikuti sejumlah material tempur yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL diantaranya : 15 unit BMP-3F, 5 unit Tank PT-76, 32 unit BTR-50, 6 unit LVT-7, 4 unit BVP-2, 6 unit Roket Multi Laras (RM 70 Grad), 8 pucuk Howitzer 105 mm, dan 4 pucuk Meriam 57 mm. Selain itu juga melibatkan 7 pesawat udara (3 unit Heli, 4 unit Cassa 212), 3 buah Kapal Perang ( KRI Teluk Mandar, KRI Hasanudin, KRI Makassar), dan 4 unit Sea Raider.

Sumber: Dispenal

BERITA POLULER