Pages

Wednesday, November 2, 2011

Perlu Standardisasi Produk Pertahanan



Wahyu Wening / Jurnal Nasional
Jurnas.com | STANDARDISASI produk industri pertahanan akan menjadikan industri sektor ini lebih terarah. Dengan adanya standardisasi, produk yang dihasilkan akan menjadi lebih murah. "Kalau ini bisa dilakukan, industri bisa memproduksi suku cadang secara massal. Dan ini membuat biaya produksi murah dan perusahaan tetap mendapatkan profit," kata Direktur SDM dan Umum PT PAL Sewoko Kartanegara di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/11).

Dia mencontohkan, untuk pembuatan kapal, jika dilakukan standardisasi maka pemerintah dapat menetapkan kapal yang akan dibangun oleh industri milik negara maupun industri swasta. “Di industri mobil, suku cadangnya sama, ukuran ban, rem, ataupun per semuanya sama. Jadi, lebih efisien," katanya.

Sistem kerja seperti ini, tambah Sewoko, juga bisa diterapkan dalam membangun kapal perang. Dengan sistem terintegrasi seperti itu, Sewoko yakin industri pertahanan akan bisa bertahan dan lebih maju

JURNAS

PT PAL Siap Bangun Kapal Selam



 
www.indosmarin.com / www.indosmarin.com
Jurnas.com | DIREKTUR SDM dan Umum PT Pal Sewoko Kartanegara mengatakan, pihaknya mampu membuat kapal selam. Namun begitu, dirinya mengakui masih membutuhkan mitra dalam pembangunan kapal selam tersebut. “Karena kami belum punya pengalaman, kami masih butuh mitra. Tapi kami yakin bisa melakukannya,” katanya di PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/11).

Menurut Sewoko, pada prinsipnya, pengujian pembuatan kapal selam sama dengan kapal atas air. Jadi, kemampuan tersebut sudah bisa dikuasai. “Keterampilan mengelas, pengujiannya, ditarik dan tekan sama dengan kapal atas air,” katanya.
JURNAS
Sewoko mengungkapkan, selama ini, kemampuan PT PAL sudah diakui di mancanegara. Kapal buatan PT PAL lebih dipilih oleh Italia dan Korea Selatan dibanding produk buatan China.

Selain itu, 80 persen kapal niaga buatan PT PAL telah diakui di mancanegara dan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. “Buyer Eropa, Hong Kong, Thailand, justru percaya,” kata dia.

PT PAL Inginkan Proyek Kapal Jangka Panjang



 
Wahyu Wening / Jurnal Nasional
Jurnas.com | PT PAL menginginkan proyek pembangunan kapal dilakukan dalam jangka panjang. Ini dimaksudkan agar harga kapal bisa lebih ekonomis.

Pemesanan kapal perang untuk jangka panjang meskipun dalam jumlah yang tak terlalu banyak akan menghidupkan industri kapal perang. "Pemesanan satu kapal perang tidak akan ekonomis, harganya akan jauh lebih mahal dibandingkan membuat massal," kata Direktur SDM dan Umum PT PAL Sewoko Kartanegara di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/11).

Menurut dia, kesulitan PT PAL untuk pembangunan kapal perang karena pemesanan dilakukan dalam jumlah kecil dan jangka pendek. Padahal, muatan lokal yang bisa dilakukan PT PAL dalam pembuatan kapal perang hanya sekitar 30-36 persen. Sisanya masih berupaya material impor.

Direktur Rekayasa Umum PT PAL Herbandi Novianto menyatakan, kemampuan BUMN Strategis ini tidak perlu diragukan. Dia mengatakan, kemampuan PT PAL sudah diakui banyak negara, termasuk negara-negara Eropa. "Sebut jenis kapal apa pun, kami mampu," kata Herbandi.

Dia menambahkan, agar industri pertahanan bisa mandiri, dibutuhkan sumberdaya manusia yang cukup, modal kerja yang kuat dan keberlanjutan pembuatan. "Kita harus berani untuk maju dengan mengembangkan sendiri alutsista. Memang butuh banyak waktu dan dari segi kualitas kurang bagus, tapi efek jangka panjangnya, kita bisa mandiri," jelas Herbandi.

JURNAS

Latihan Selam Tempur Prajurit Kopaska



JAKARTA - Beberapa prajurit Komando Pasukan Katak (KOPASKA) Koarmabar memakai perlengkapan selam pada latihan selam tempur di Dermaga TNI - AL Pondok Dayung Jakarta, Rabu (2/11) . Latihan tersebut di laksanakan secara berjenjang dan berlanjut guna meningkatkan kemampuan prajurit Kopaska Koarmabar khususnya pertempuran aspek laut, FOTO ANTARA/Sunarto/ Armabar/Spt/11



antara

Iran Punya Senjata Rahasia Hadapi Musuh


Seorang komandan senior militer Iran mengatakan, senjata rahasia dan peralatan militer akan membuat musuh lengah ketika mereka digunakan untuk membalas kemungkinan serangan agresor.
"Semua informasi terkait kemampuan Angkatan Udara Iran tidak dapat dipublikasikan, tetapi jika perlu, senjata-senjata rahasia akan digunakan untuk mengejutkan musuh," kata Wakil Komandan Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF), Brigjend Aziz Nasir Zadeh, seperti dikutip IRNA pada Selasa (18/10).
Dia menambahkan bahwa IRIAF siap untuk membalas setiap ancaman, karena telah membuktikan kesiapannya dalam latihan militer yang digelar beberapa waktu lalu.
Seraya memuji peningkatan kemampuan militer Iran, Nasir Zadeh menjelaskan, "Kini, kami telah mencapai rasa percaya diri dan kemandirian sehingga kita dapat memproduksi peralatan tempur dan senjata yang diperlukan di dalam negeri."
"Keberhasilan menguji amunisi pintar, termasuk bom cerdas dan anti-radar, adalah bagian dari prestasi yang paling penting IRIAF baru-baru ini. Para ahli Iran juga telah memasang peralatan baru pada Sukhoi-24 dan MiG-29 dan meningkatkan sistem operasi pesawat tempur," tambahnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan militer penting, termasuk sistem pertahanan udara canggih.
Iran berulang kali menyatakan bahwa kekuatan militernya bukan ancaman bagi negara-negara lain dan doktrin militer Iran didasarkan pada pertahanan. (IRIB/RM/MZ)

irib

Israel Uji Coba Rudal Balistik, Persiapan Serangan ke Iran?


PM Benjamin Netanyahu (AFP)
Yerusalem - Di tengah merebaknya spekulasi mengenai serangan Israel ke Iran, Israel hari ini melakukan uji coba rudal balistik.

"Israel hari ini melakukan uji tembak sistem tenaga penggerak roket dari pangkalan Palmachim (di Israel tengah)," demikian statemen Kementerian Pertahanan Israel seperti diberitakan Israel Radio dan dilansir Reuters, Rabu (2/11/2011).

"Ini telah direncanakan oleh bagian pertahanan sejak lama dan telah dilaksanakan sesuai jadwal," demikian disampaikan.

Pejabat Kementerian Pertahanan menolak berkomentar mengenai jenis roket yang diuji coba. Namun menurut Israel Radio, senjata yang diuji coba tersebut adalah rudal balistik.

Uji coba ini bertepatan dengan meningkatnya spekulasi di Israel bahwa para pemimpin negeri Yahudi itu tengah menyiapkan serangan militer terhadap Iran untuk menghancurkan program nuklirnya.

Surat kabar Israel, Haaretz memberitakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak tengah mencoba meyakinkan kabinet mereka untuk mendukung serangan atas Iran.

Menurut Haaretz, Netanyahu telah berhasil meyakinkan Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman untuk mendukung serangan yang dimaksudkan untuk menghancurkan kemampuan nuklir Iran tersebut. Namun sejumlah menteri lainnya tetap menentang keras rencana tersebut. Bahkan sebagian lebih memilih agar serangan ke Iran itu dilakukan oleh Amerika Serikat, bukan Israel

Detik

Tuesday, November 1, 2011

Persiapan Operasi Armada Jaya XXX/11



SURABAYA - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno (dua kanan) didampingi Pangarmatim, Laksamana Muda TNI Ade Supandi (tiga kanan) melihat persiapan Operasi Armada Jaya (AJ) dengan sandi Armada Jaya XXX/11 di Gedung Puslatkaprang Kolat Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (31/10). Operasi Amfibi (opsfib) yang melibatkan seluruh jajaran komando utama operasi TNI AL di sekitar perairan Sangatta, Kalimantan Timur pada 7-17 November 2011, tersebut bertujuan untuk mengukur kesiapan prajurit dan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista), serta komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dalam menjaga keutuhan NKRI. FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat/ss/ama/11


antara

BERITA POLULER