Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL melaksanakan gladi tempur dengan materi pertempuran hutan (Urban Warfare) bertempat di Hutan Selogiri, Kabupaten Banyuwagi Jawa Timur, Senin (03/10). Kegiatan itu merupakan rangkaian Latihan Bersama (Latma) Flash Iron 11-02 JCET antara Kopaska TNI AL dan US Navy Seal.
Dalam gladi tempur tersebut Pasukan Khusus TNI AL sedang melaksanakan pengunduran setelah berhasil menghancurkan obyek vital musuh. Selanjutnya empat tim pasukan baret merah maron itu menuju titik jemput yang berada disekitar Gunung Selogiri. Jalur yang dilintasi merupakan darah kritis (Killing Ground)yang dikuasi musuh, namun jalan itu adalah jalan satu-satunya yang dapat dilalui.
Ketika melintasi rimbunya semak belukar yang berada di area killing ground tersebut tim pertama mendapat serangan dari musuh dari tempat tersembunyi. Tim Kopaska mebalas tembakan dari lorong killing ground sambil terus melakukan pengunduran kearah titik jemput. Musuh yang masih tersisa terus berusaha melakukan pengejaran terhadapa tim gabungan Kopaska dan Navy Seal.
Untuk mengahambat gerakan musuh yang terus melakukan pengejaran dijalur pengunduran tim gabungan pasukan khusus dua negara itu memasang jebakan (Booby Trap). Jebakan tersebut dipasang pada jalur yang telah dilaluli oleh tim Kopaska dan Navy Seal. Berbagai macam jebakan yang dibuat secara kovensional dan nonkonvensional berupa senjata, bahan peledak dan jebakan yang diperoleh dari alam sekitar.
Setelah tiba dititik jemput ternyata Helly yang mereka harapkan belum tiba dan persedian makanan telah habis. Untuk dapat bertahan hidup dihutan sampai datangnya penjemputan tim gabungan melakukan Jungle Survival dengan berusaha mencari makanan yang berasal dari hutan sekitar berupa binatang, tumbuhan, buah-buahan serta umbi-umbian yang dapat dimakan.
Latihan bersama ini dilaksanakan untuk saling berbagi pengalaman dan ilmu tentang Jungle Warfare, Booby Trap dan Jungle Survival. Tim kopaska menyampaikan pengalaman dan ilmu kepada personel US Navy Seal tentang taktik bertempur dihutan, memasang berbagai macam jebakan dan bertahan hidup dihutan.
Komado Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL melaksanakan latihan pengamanan dan pengawalan Very Important Person (VIP) aspek laut di dermaga Tanjung Wangi Kabupaten Banyuwagi Jawatimur Kamis (29/09). Kegiatan itu merupakan rangkaian Latihan Bersama (Latma) Flash Iron 11-02 yang digelar oleh Kopaska TNI AL dan US Navy Seal yang dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan.
Pengamanan (Pam) VIP aspek laut melibatkan personel Kopaska dan Navy Seal dengan menggunakan sarana kendaraan tempur atas air berupa dua buah Sea Rider. Latihan tersebut merupakan bagian dari materi latihan Personel Security Drill (PSD) dan merupakan kemampuan tempur khusus yang dimiliki oleh Komando Pasukan Katak. Pengaman VIP yang dipelajari dalam latihan ini meliputi Pam VIP aspek darat menggunakan kendaran berupa mobil, pengawalan VIP dari dan menuju bandara, gedung serta Pam VIP menggunakan jalur lintas laut cepat.
Banyuwangi merupakan derah latihan yang digunakan oleh Kopaska TNI AL dalam melaksanakan latihan di medan yang sesungguhnya (Manlap) ketika menggelar latihan bersama dengan US Navy Seal. Banyak pengetahuan dan ilmu yang didapat dari latihan PSD kali ini baik dari pihak Kopaska maupun Navy Seal. Kedua pasukan khusus ini saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam melaksakan tugas pengamanan terhadap VIP sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang mereka gunakan.
Meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan Pam VIP namun secara umum strategi yang digunakan kedua pasukan khusus tersebut hampir sama baik dari segi taktik, teknik dan kemampuan pergerakan personel dalam satu tim. Latihan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan personel Pasukan Katak dalam mengantisipasi perubahan dan perkembangan peperangan laut yang semakin kompleks.
Selain melaksanakan latihan Pam VIP pada hari itu juga menggelar latihan penyusupan kedaerah lawan menggunakan sarana Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB). Kegiatan latihan ini bertujuan untuk mengetahi sejauh mana kesiapsiagaan Pasukan Katak dalam melaksanakan peperangan laut khusus Maritime Interdiction Operation (MIO).
sumber KOARMATIM