Pages

Monday, October 3, 2011

Kasad coba kehandalan Sukhoi



Senin, 3 Oktober 2011 16:28 WIB | 651 Views
KSAD Letnan Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma)

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mencoba kehandalan pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara di Jakarta, Senin.

Sebelum menjajal kehandalan pesawat tempur buatan Rusia itu, Kasad Pramono Edhie mendapat pengarahan serta menjalani uji kesehatan dan tekanan darah oleh tim Kedokteran Penerbangan TNI Angkatan Udara.

Usai beristirahat beberapa saat putra mantan Komandan Resimen Pasukan Khusus Angkatan Darat (RPKAD, kini Kopassus), Sarwo Edhie Wibowo (almarhum), yang juga adik Ibu Negara Hj. Ani Susilo Susilo Bambang Yudhoyono itu langsung menuju pesawat Sukhoi SU-30MK2 yang akan membawanya terbang.

Dalam penerbangan sekitar 45 menit itu, Kasad didampingi penerbang Letkol Pnb Untung Suropati yang sehari-hari menjabat Komandan Skuadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar. Turut mendampingi di pesawat sejenis lainnya Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat yang terbang didampingi Mayor Pnb Vincent.

Kasad dan Kasau terbang diatas ketinggian 10 hingga 15 ribu kaki selama 45 menit meliputi wilayah Jakarta hingga ke Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Usai merasakan kehandalan Sukhoi, Kasau Marsekal Imam Sufaat menyematkan Wing Kehormatan Penerbang kepada Kasad Pramono Edhie, karena yang bersangkutan telah memberikan kontribusi berarti bagi kemajuan TNI Angkatan Udara.

Sementara Kasad Pramono Edhie kepada ANTARA menyatakan sangat bangga mendapat Wing Kehormatan Penerbang tersebut. Penghargaan Wing Kehormatan Penerbang sebelumnya telah diberikan kepada beberapa petinggi militer dan polri lainnya seperti Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno dan Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo.

SUMBER : ANTARA

Panglima TNI: Tetap Memilih Hibah F-16

Pesawat F-16 Amerika (photo : ANG) 
indosiar.com, Jakarta Timur - (Senin:03/10/2011) Sikap itu disampaikan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dalam keterangan pers di Markas TNI Cilangkap, Jakarta Timur. "Dengan membeli, alokasi anggaran lebih besar dibanding meretrofit pesawat hibah, jadi kita arahnya ke sana," ujar Agus kepada wartawan.

Panglima TNI menjelaskan, anggaran yang diberikan untuk pengadaan alut sista pesawat telah disetujui DPR sebesar 430 juta Dollar. Namun jauh itu jauh dari harga 6 pesawat baru F-16 blok 52 asal Amerika yang berkisar 700 juta Dollar.

Dengan perhitungan anggaran yang diberikan DPR, menurut Panglima TNI, memungkinkan untuk meretrofit 24 pesawat F-16 blok 24 hibah dari Amerika. "Angaran yang disetujui DPR, bisa meretrofit pesawat hibah menjadi setara dengan pesawat F-16 blok 32," kata Agus.

Kepala StaFf Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat di tempat sama membenarkan keinginan TNI untuk tetap memilih menerima hibah F-16 dari AmeVika. "Jauh hasil yang akan didapat dari membeli dengan menerimah~bah, meski harus meretrofit pesawat F-16 dulu, kemampuan dari hibah bisa menambah jumlah pesawat lebih besar jumlahnya,' ujar Imam

Sebelumnya Komisi I DPR memberikan opsi kepada mabes TNI dalam menerima atau membeli pesaawat F-16 dalam pengadaan alutsista TNI AU setelah adanya tawaran dari Amerika Serikat. Pertama, pemerintah diminta membeli enam pesawat tempur F-16 Block 52 yang merupakan pesawat jenis baru untuk menampilkan efek getar dan daya tangkal yang cukup. Kedua, menerima hibah dengan syarat bisa di-up grade dengan melibatkan BUMN industri pertahanan. (Her)



sumber : indosiar

Kontingen Minusfah TNI segera berangkat ke Haiti


Kontingen Minusfah TNI segera berangkat ke Haiti

Senin, 3 Oktober 2011 11:44 WIB | 675 Views
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono memeriksa kontingen Satgas Kizi TNI, Kontingen Garuda XXXII-A/ Minustah Haiti TA. 2011 saat upacara pelepasan di Markas Besar TNI, Cilangkap di Jakarta, Senin (3/10). (ANTARA/M Agung Rajasa)
 ... Misi utama kami adalah membantu rehabilitasi sarana fisik yang hancur di Haiti akibat kerusakan yang ditimbulkan bencana alam...
  • SUMBER ANTARA
Cilangkap (ANTARA News) - Sebagai bentuk kesertaan Indonesia dalam kancah pergaulan dunia, Markas Besar TNI akan segera memberangkatkan kekuatan Batalion Zeni Komposit yang akan tergabung dalam Batalion Minsfah PBB ke Haiti, Kepulauan Karibia. Misi ini sesuai dengan mandat resolusi PBB yang ditegaskan dalam Sidang Umum PBB beberapa saat lalu.

Misi di Haiti ini (Mission Nations de Unites pour la rehabilitation de Haiti - Minusfah merupakan misi kemanusiaan yang dijalankan unsur militer negara-negara anggota PBB. Batalion Zeni Komposit akan bergabung dengan beberapa kompi serupa dari negara-negara yang telah lebih dulu mengirimkan kontingennya.

Kali ini, Batalion dari Indonesia itu dipimpin Letnan Kolonel Zeni Winarno. Mereka akan berada di Haiti selama 12 bulan dengan arahan misi dan supervisi dari PBB. Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, melepas secara resmi keberangkatan mereka di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Perwira penerarangan kontingen Indonesia, Letnan Satu Zeni Rofki, menyatakan, "Misi utama kami adalah membantu rehabilitasi sarana fisik yang hancur di Haiti akibat kerusakan yang ditimbulkan bencana alam. Itu tugas pokok kami."

Sebelum berangkat, batalion itu mendapat pelatihan dalam berbagai hal, mulai dari kursus bahasa Inggris dan tambahan bahasa Perancis hingga teknis khusus terkait bangunan. "Kami juga membantu pendirian kembali landasan bandar udara yang sempat hancur di sana," katanya. (ANT)

Duta Industri Pertahanan Korea untuk Indonesia itu datang atas undangan Kedutaan Besar Korea di Indonesia.



Hyun Bin. AP/Vincent Yu



TEMPO InteraktifJakarta - Aktor dan model asal Korea Selatan, Hyun Bin, akan berkunjung ke Markas Komando Korps Marinir, Cilandak, awal pekan ini. Kepala Pusat Penerangan Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Hartind Asrin mengatakan Duta Industri Pertahanan Korea untuk Indonesia itu datang atas undangan Kedutaan Besar Korea di Indonesia.

Hyun Bin dijadwalkan tiba di Jakarta, 4 Oktober, untuk tampil di Cilandak dua hari kemudian. Kedatangannya dalam rangka mempererat hubungan kerja sama Indonesia-Korea Selatan. "Korea Selatan kan sedang ancang-ancang untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dengan Indonesia," katanya ketika dihubungi.

Indonesia dan Korea Selatan memang sedang giat menjalin kerja sama di bidang pertahanan. Tahun ini, kerja sama pengembangan pesawat tempur Korean-Indonesia Fighter Xperiment (KIF-X) dimulai. Kedua negara juga sedang membicarakan rencana jual-beli pesawat latih T-50 Golden Eagle. Indonesia sendiri menawarkan pesawat angkut CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia.

Delegasi Kementerian Pertahanan baru-baru ini juga berkunjung ke Korea Selatan untuk membicarakan rencana kerja sama lain di bidang jaringan sistem keamanan. Lawatan selama satu minggu itu dilakukan pada 19 September lalu. "Tapi kerja sama yang ini belum bisa diungkap," kata Hartind.

Pemerintah Korea Selatan menunjuk Hyun Bin sebagai Duta Industri Pertahanan karena popularitasnya yang cukup tinggi di Tanah Air. Aktor berusia 29 tahun ini memperoleh beberapa penghargaan atas perannya dalam drama televisi Secret Garden yang disiarkan jaringan televisi SBS. Ia juga populer sebagai bintang iklan Samsung Smart TV.

Hyun Bin yang lahir dengan nama Kim Tae Pyung bergabung dengan program wajib militer sejak Maret lalu. Ia ditempatkan di divisi infanteri tempur Korps Marinir di Pulau Baeknyeong dan akan bertugas di sana selama dua tahun.

KOSTRAD AKAN DAPAT MERIAM TYPE 155 DARI KORSEL



BATUJAJAR -- Setiap menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) TNI, persoalan alat utama sistem persenjataan (alutsista) selalu menjadi topik pembicaraan dan keprihatinan. Persenjataan berat yang digunakan Komando Cadangan Staregis Angkatan Darat (Kostrad) misalnya, meriam yang ada merupakan type 76 produksi 1942 dan 1948.

Meriam dengan jarak tembak 14 kilometer itulah yang digunakan Yonarmed 10/2/1 Kostrad saat menggelar latihan menembak di Lapangan Tembak Armed, Pusdikpassus, Batujajar, Jabar, sejak 28 September dan berakhir hari ini (3/10).

Meski demikian, sebanyak 826 personil Kostrad yang ikut latihan tetap semangat, saat ditinjau langsung Pangkostrad Letjen TNI Azmyn Yusri Nasution, akhir pekan lalu. Dalam arahannya di depan pasukan, AY Nasution mengatakan, meski senjata-senjata berat yang digunakan sudah berumur tua, namun lantaran bagus perawatannya, meriam itu masih layak digunakan di pertempuran.

"Karena kita rawat dengan baik, maka masih layak dan ampuh untuk pertempuran," ujar alumni AKABRI 1977 itu. Dia juga mengingatkan para prajuritnya agar serius berlatih. Alasannya, latihan yang memakan biaya Rp4 miliar itu harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Pria kelahiran Medan itu menyebutkan, satu peluru yang diluncurkan dari meriam itu harganya Rp12 juta."Ingat, sekali tembak Rp12 juta. Duuung...Rp12 juta. Duung...Rp12 juta. Semua uang rakyat. Jadi tak boleh main-main, harus serius. Lakukan yang terbaik dan tetap semangat," pesannya.

Meski senjata berat yang digunakan sudah uzur, kepada wartawan AY Nasution mengatakan, yangOt.rpenting bukan soal umur senjata. "Tapi harus dilihat sasarannya. Hancur nggak" Mati nggak?. Kita nggak persoalkan tahun produksinya," kata Mantan Pangdam XVII/Cenderawasih itu.

Kabar yang menggembirakan, dalam waktu dekat segera datang meriam type 105 dari Korea Selatan, yang jarak tembaknya bisa mencapai 14 kilometer. "Ke depan, TNI AD juga akan menyiapkan type 155, yang jarak tembaknya 5...



SUMUT POST

Sunday, October 2, 2011

Dahsyat, Taufik Kiemas di Tehran Menantang Arogansi Dunia



Delegasi MPR yang dpimpin langsung Taufik Kiemas tiba di Tehran, hari Jumat (30/9/2011) untuk menghadiri Konferensi Internasional Mendukung Intifadah Palestina. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Taufik Kiemas, Sabtu malam, mendapat kesempatan untuk menyampaikan perspektifnya terkait Palestina di konfreensi internasional tersebut.Teks pidato Taufik Kiemas dibacakan oleh Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifuddin.
Teks pidato Taufik Kiemas dimulai dengan mengatakan, "Dunia saat ini tengah berjuang melawan berbagai ketidakadilan, mulai dari diskriminasi, terorisme, sengketa pertahanan dan keamanan regional, kerusakan lingkungan, hingga pendudukan secara ilegal yang berdasarkan pada hegemonitas semata."
"Kita harus menyadari bahwa upaya melawan ketidakadilan bukan hanya tugas satu atau dua negara, melainkan tugas dari seluruh umat manusia yang memiliki keinginan untuk hidup dalam kedamaian yang berkeadilan, " lanjut isi pidato Taufik Kiemas yang dibacakan Lukman Hakim.
Ketika menyinggung konsisten delegasi MPR atas Palestina, Lukman Hakim yang mewakili Taufik Kiemas, mengatakan, "Hari ini kita berkumpul dalam forum yang mulia dan terhormat ini untuk melaksanakan konsistensi kita mendukung eksistensi dan kemerdekaan negara Palestina setelah sekian lama tertindas oleh ketidakadilan hegemoni."
Seraya menyinggung arogansi kekuatan-kekuatan utama dunia, teks pidato Taufik Kiemas menegaskan, "Oleh karena itu, sebagai bagian dari golongan yang memiliki keyakinan tersebut sudah seharusnya kita mampu bersatu menghadapi kekuatan-kekuatan yang selalu mengatasnamakan demokrasi tetapi melanggar kaidah-kaidah demokrasi. Kita harus menyadarkan mereka yang selalu mengagungkan hak asasi manusia tetapi melanggar nilai-nilai hak asasi manusia."
Menjelaskan hubungan kuat Indonesia dan Palestina, isi pidato Ketua MPR itu juga menyatakan, "Kami memandang, upaya pengakuan negara Palestina yang berdaulat adalah suatu usaha yang tidak saja harus dihargai dan didukung oleh warga dunia karena hak-haknya sebagai bangsa yang telah terrampas, melainkan juga karena antara kami bangsa Indonesia dan Palestina memiliki ikatan emosional yang kuat karena sisi historikal, nasib dan persamaan tujuan."
Teks pidato Taufik Kiemas juga menjelaskan dasar dukungan atas bangsa Palestina dengan landasan UUD 45. Dikatakannya, "Bahkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ditegaskan; Sesungguhnya kemerdekaaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh karena itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan."
Teks pidato Taufik Kiemas yang dibacakan Wakil Ketua MPR, juga  memperingatkan Zionis Israel, dan mengatakan, "Indonesia juga menyerukan agar Israel menghentikan seluruh kebijakan pembangunan pemukiman di wilayah Palestina yang didudukinya, karena "bumi Palestina adalah Tanah Air Rakyat Palestina," dan meminta agar negara-negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB tidak memveto keanggotaan Palestina di PBB."
Konferensi Internasional kelima Mendukung Intifada Palestina hari Sabtu (1/10/2011) secara resmi dimulai di Tehran. Konferensi dibuka dengan pengarahan dari Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei. (IRIB/AR)

Ahmadinejad: Saya Cinta Bangsa Indonesia



Ketua MPR, Taufik Kiemas, didampingi Lukman Hakim Saifuddin dan Hajrianto Thohari yang masing-masing sebagai Wakil Ketua MPR, Ahad sore (2/10/2011), melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad

Dalam pertemuan dengan Ahmadinejad, Taufik Kiemas menyatakan konsisten bangsa Indonesia dalam membela Palestina. Dikatakannya, "Palestina adalah masalah penting. Pembelaan terhadap Palestina sudah dilakukan sejak lama, mulai dari Konferensi Asia Afrika yang digelar di Bandung pada tahun 50-an."
Lebih lanjut Taufik Kiemas mengucapkan terima kasih atas undangan Republik Islam Iran untuk menghadiri Konferensi Internasional Mendukung Intifada Palestina di Tehran. Dalam pertemuan itu, Taufik Kiemas juga mengatakan, "Kesempatan ini, saya juga ingin manfaatkan untuk meningkatkan hubungan antardua negara dan dua parlemen, serta meningkatkan kerjasama di berbagai bidang ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan dan lain-lain."
Ahmadinejad dalam pertemuan tersebut mengatakan, "Indonesia dan Iran adalah dua bangsa muslim yang besar. Masalah Palestina ini sangat penting sehingga bisa menjadi salah satu faktor yang menyatukan kita untuk membela Palestina hingga bangsa ini berhasil merebut kembali kemerdekaaan."
"Kami juga berharap Iran selalu berada di front terdepan dalam memperjuangkan bangsa Palestina dalam meraih kemerdekaannnya, " lanjut Ahmadinejad depan Taufik Kiemas.
Dalam kesempatan itu, Ahmadinejad menyambut harapan baik Taufik Kiemas dan mengajak bahu-membahu sebagai dua negara yang besar supaya memperjuangkan bangsa Palestina untuk meraih hak-hak mereka yang dirampas. Menurut Ahmadinejad, persoalan Palestina bukan sekadar merebut sebidang tanah, tetapi juga menghancurkan pangkalan kekuatan musuh-musuh Muslimin dan merebut senjata dari mereka.
Ahmadinejad menutup pertemuan tersebut dengan mengatakan, "Saya cinta bangsa Indonesia. Izinkan saya meminta dari Bapak Ketua dan rombongan untuk menyampaikan salam saya kepada bapak Presiden Indenesia, anggota MPR dan DPR serta rakyat Indonesia. Saya masih terkesan dengan pertemuan saya dengan kalangan mahasiswa di dua universitas di sana." (IRIB/AR/MZ)






SUMBER : IRIB

BERITA POLULER