Pages

Monday, September 19, 2011

Pencairan Anggaran Kemhan Ditinjau Ulang


Proses pemasangan rudal Yakhont di KRI Oswald Siahaan-354. (Foto: Koarmatim)

19 September 2011, Jakarta (KOMPAS): Mekanisme pencairan anggaran kepada Kementerian Pertahanan dilaporkan unik dan menyalahi prosedur umum yang diterapkan dalam pencairan anggaran kepada kementerian dan lembaga yang lain. Atas dasar itu, prosedur pencairan anggaran kepada Kementerian Pertahanan akan ditinjau ulang oleh Kementerian Keuangan.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Senin (19/9/2011) saat berbicara dalam Rapat Kerja dengan Komisi 1 DPR RI.

Menurut Anny, pencairan anggaran pada Kementerian Pertahanan dilakukan secara bulanan dan rutin sebesar 1/12 kali total pagu anggaran yang dialokasikan untuk Kementerian Pertahanan. Ini jauh berbeda dengan pencairan anggaran kepada kementerian dan lembaga lain yang harus berjuang mendapatkan anggaran setelah melaporkan hasil kinerja penggunaan anggaran sebelumnya.

"Kementerian lain mendapatkan pencairan anggaran tergantung pada kinerja. Sementara Kementerian Pertahanan mendapatkan otomatis anggaran 1/12 setiap bulan," ujarnya.

Dana yang dialokasikan untuk Kementerian Pertahanan yang ditetapkan pada APBN 2011 mencapai Rp 47,987 triliun. Lalu dengan adanya anggaran belanja tambahan sebesar Rp 2,05 triliun, maka dalam APBN Perubahan (APBN-P) 2011 akan mencapai Rp 50,033 triliun.

Belum Jelas, Rp 2 Triliun untuk Pertahanan

Kementerian Keuangan masih menunggu kelengkapan dokumen sebelum menetapkan anggaran tersebut dijadikan sebagai anggaran belanja tambahan Kementerian Pertahanan dalam APBN Perubahan atau APBN Perubahan atau APBN-P 2011.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Senin (19/9/2011), saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi I DPR.

Menurut Anny, dana yang dialokasikan untuk Kementerian Pertahanan yang ditetapkan pada APBN 2011 mencapai Rp 47,987 triliun. Lalu dengan adanya anggaran belanja tambahan sebesar Rp 2,05 triliun, maka dalam APBN-P 2011 akan mencapai Rp 50,033 triliun.

"Pada saat kami membahas anggaran belanja tambahan untuk APBN-P 2011, kami menerima usul tambahan anggaran dari kementerian dan lembaga sebesar Rp 20 triliun," ujarnya.

Anny mengatakan, Kementerian Keuangan sudah mendapatkan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp 50,033 triliun. Namun, surat RKA itu belum dilampiri persetujuan Komisi I DPR. Dengan demikian, RKA dan termasuk tambahan anggaran Rp 2,05 triliun sama sekali belum diproses Kementerian Keuangan.

"Jadi, kami masih menunggu kesepakatan antara Kementerian Pertahanan, TNI, dan Komisi I DPR," ujarnya.

Sumber: KOMPAS

Latihan Menembak Indobatt dan Kontigen Perancis



17 September 2011, Ebel Al Saki (ANTARA News): Seorang prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonmek Konga XXIII-E atau yang dikenal dengan Indobatt (Indonesian Batallion) menjelaskan tentang senjata SS-1 Vi kepada sejumlah prajurit Prancis sesaat sebelum melakukan latihan menembak di lapangan Tembak Sektor Timur UNIFIL, Ebel Al Saki, Lebanon Selatan, Sabtu, (17/9). Selain latihan menembak, juga dilaksanakan patroli bersama dan pengenalan kesenjataan kontingen Prancis, dengan tujuan meningkatkan kerjasama antara kedua kontingen dalam mengemban misi sebagai peacekeeper di Lebanon.(woto: ANTARA/HO-Sertu Marinir Kuwadi/ed/mes/11)

Seorang prajurit Prancis membantu sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonmek Konga XXIII-E atau yang dikenal dengan Indobatt (Indonesian Batallion) dalam melakukan latihan menembak dengan menggunakan senjata Famas milik Kontingen Prancis di lapangan Tembak Sektor Timur UNIFIL, Ebel Al Saki, Lebanon Selatan, Sabtu, (17/9). (Foto: ANTARA/HO-Sertu Marinir Kuwadi/ed/mes/11)

Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonmek Konga XXIII-E atau yang dikenal dengan Indobatt (Indonesian Batallion) meakukan demo menembak dengan menggunakan pistol disaksikan sejumlah prajurit Prancis saat melakukan latihan menembak di lapangan Tembak Sektor Timur UNIFIL, Ebel Al Saki, Lebanon Selatan, Sabtu, (17/9). (Foto: ANTARA/HO-Sertu Marinir Kuwadi/ed/mes/11)

Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonmek Konga XXIII-E atau yang dikenal dengan Indobatt (Indonesian Batallion) dan sejumlah prajurit Prancis sesaat setelah melakukan latihan menembak dengan menggunakan senjata Famas milik Kontingen Prancis di lapangan Tembak Sektor Timur UNIFIL, Ebel Al Saki, Lebanon Selatan, Sabtu, (17/9). (Foto: ANTARA/HO-Sertu Marinir Kuwadi/ed/mes/11)

Latihan Penyergapan dengan Heli



(Foto: Koarmatim)

19 September 2011, Surabaya (Koarmatim): Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dan US Navy Seal melaksanakan latihan penyergapan dengan Helly ( Air Assault Force), yang bertempat di Tower Badan SAR Nasional (Basarnas) Surabaya, Jumat (16/9). Latihan ini merupakan rangkaian kegiatan Latihan Bersama (Latma) Flash Iron 11-02 JCET yang digelar selama 27 hari mulai tanggal 12 September sampai dengan 07 Oktober 2011.

Operasi penyergapan dengan Helly dilaksanakan dalam latihan Fast Roping dan Rappling melalui Tower kantor Basarnas Surabaya. Dalam operasi tempur yang sesungguhnya Fast Rope dapat digunakan di medan yang sulit ditembus melalui media lain seperti hutan belantara, kapal serta gedung-gedung yang tinggi. Sedangkan dalam operasi peperangan laut khusus (Naval Special Warefare) Maritime Interdiction Operation (MIO) Fast Rope dilakukan oleh Tim Visit Boarding Search And Seizure (VBSS) untuk dropping pasukan secara cepat ke atas kapal yang dikuasi oleh musuh.

Dalam situasi tertentu Kopaska menggunakan teknik Rappling jika medan yang dihadapi berupa ketinggian Vertikal seperti tebing dan gedung. Rappling dapat dilaksanakan dengan Helly maupun melalui gedung atau tebing yang tinggi. Teknik ini dilakukan secara diam-diam untuk menghancurkan lawan yang berada di dalam gedung. Dropping pasukan dengan senyap tersebut dapat memberi efek kejut yang tinggi, sehingga dapat melemahkan jantung pertahanan musuh. Guna mengikis sisa-sisa kekuatan musuh dilaksakan operasi lanjutan berupa pertempuran dalam ruang tertutup Close Quarters Combat (CQC) dan pertempuran jarak dekat Close Quarters Battle (CQB).

Latihan Rappling dan Fast Roping dilaksanakan oleh personel Kopaska TNI AL dan US Navy Seal baik bersenjata maupun tanpa senjata. Latihan ini bertujuan untuk memantapkan kemampuan danmengasah naluri tempur sebagai Naval Special Warfare. Selain itu juga untuk saling mempelajari dan tukar menukar ilmu serta tehnik yang digunakan oleh kedua Pasukan Khusus tersebut.

Sumber: Koarmatim

Sunday, September 18, 2011

Negara - Negara Anggota dari CSTO Melakukan Latiahan Bersama di Pusat Latihan Militer Strategis




Pusat latihan militer strategis 2011 negara-negara anggota  dari CSTO (Oganisasi Keamanan Regional ) di mulai hari Senin di Rusia, Kazakhstan,Tajikistan dan Kirgistan, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan.
Latihan akan menjadi indikator kunci dari tingkat pelatihan militer angkatan bersenjata Rusia 'sebagai bagian dari reformasi militer yang sedang berlangsung. Mereka akan melibatkan 12.000 prajurit, 100 tank, 50 pesawat terbang dan sepuluh kapal perang .
Fase aktif latihan akan berlangsung hingga 26 September, kata kementerian tersebut. Latihan akan disimpulkan pada 27 September di tanah Chebarkul di Ural.
Latihan Militer  akan diselenggarakan di bawah kepemimpinan Kepala Staf Umum Rusia Nikolai Makarov  Jenderal  Angkatan Darat ,ini sebagai pembuktian Negara-negara CSTO  dan  Presiden Rusia Dmitry Medvedev akan mengawasiacara tersebut.
CSTO adalah organisasi keamanan regional. Yang mempunya 7 negara Anggota diantaranya  Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan.

Akankah CSTO bisa mengimbangi Nato ?

Sumber : INDONESIA DEFENCE/ RIA NOVOSTI

Dirgantara Indonesia yakin mampu memproduksi pesawat sekelas EMB-314


JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia (DI) optimistis mampu memproduksi pesawat latih ringan sekelas Super Tucano EMB-314 buatan Brasil yang akan didatangkan oleh pemerintah. Untuk pesawat berkapasitas dua orang itu, PT DI memerlukan waktu paling cepat tiga bulan untuk menyelesaikan satu unit pertama.

"Untuk membuat pesawat Super Tucano itu, kami harus mendesain dari nol. Produksi selanjutnya, paling hanya membutuhkan waktu perakitan selama dua bulan untuk setiap unitnya," kata Direktur Aerostruktur PT DI Andi Alisjahbana, Jumat (16/9).

Andi menambahkan, hingga saat ini, Embraer sebagai perusahaan yang memproduksi pesawat itu belum memberikan sinyal kerja sama dengan PT DI. "Kami pun ingin dilibatkan dalam pengadaan pesawat itu, misalnya dalam modifikasi, ataupun membantu kelengkapan dan persenjataannya," ujarnya.
J
Pada 2012, Pemerintah akan mendatangkan 16 unit pesawat serang ringan Super Tucano EMB-314 buatan Brasil. Pembelian pesawat tersebut rencananya untuk menggantikan pesawat OV-10 Bronco buatan tahun 1976.
KONTAN

Tingkatkan Kemampuan Pertahanan, RI Gandeng Spanyol



Eddi Santosa - detikNews

Bersama Martinez, Wamenhan memastikan kerjasama RI-Spanyol di bidang pertahanan bisa difinalisasikan dan berharap agar dokumen kesepakatan bisa segera ditandatangani oleh Menteri Pertahanan kedua negara pada awal 2012.

Disebutkan, dokumen tersebut mencakup empat substansi. Pertama, kerjasama bidang pertahanan menyangkut kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan. Kedua, kerjasama antar-militer kedua negara. Ketiga, kerjasama sains dan teknologi. Keempat, kerjasama industri pertahanan.

"Empat hal ini perlu kita ikat di dalam satu simpul dokumen kesepakatan antara kedua negara, sehingga koridor government to government (G to G) itu menjadi acuan dan dasar bagi para implementator kedua pihak," tegas Wamenhan.

Menurut Wamenhan, Spanyol menanggapi sangat positif dan antusias. Mereka sepakat dengan keinginan Indonesia untuk mempercepat proses menuju kesepakatan kerjasama bidang pertahanan tersebut.

Sebelumnya Wamenhan menyampaikan salam dari Menteri Pertahanan RI dan ucapan terimakasih atas peranan pemerintah dan Angkatan Bersenjata (AB) Spanyol dalam membantu korban tsunami di Aceh.

Disampaikan pula apresiasi atas kerjasama yang baik antara AB Spanyol dan TNI dalam operasi menjaga perdamaian di Lebanon di bawah bendera Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
(es/es) 

DETIK

TNI Perkokoh Postur Sebagai Penjaga Perdamaian Dunia



Eddi Santosa - detikNews

Madrid - Postur TNI terus diperkokoh dalam berkontribusi menjaga perdamaian dunia. TNI bahkan sedang membangun peacekeeping center, sebuah pusat simulasi sebelum pasukan diterjunkan ke kawasan konflik.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin kepada Deputi Menhan Spanyol Constantino Mendez Martinez dalam kunjungan kehormatan sebelum melakukan pertemuan dengan manajemen Airbus Military (AB), (15/9/2011).

Peran signifikan TNI dan rekam jejaknya dalam misi-misi menjaga perdamaian dunia di bawah payung PBB telah mencapai catatan meyakinkan, yakni dari Kontingen Garuda (Konga) I sampai dengan XXVI di berbagai medan konflik bersenjata.

Atas kekayaan pengalamannya itu TNI kini sedang membangun sebuah peacekeeping center sekaligus sebagai center of excellence di kawasan.

Peacekeeping center ini tidak hanya dikhususkan untuk latihan pasukan TNI, namun juga negara-negara lain yang memerlukan sebelum mereka mengirimkan pasukannya dalam misi- misi PBB," jelas Wamenhan.

Direncanakan, pembangunan peacekeeping center selesai pada akhir tahun 2011 ini dan akan ditinjau oleh Sekjen PBB. Dalam rangka pembukaan peacekeeping center tersebut, Wamenhan atas nama Menhan RI mengundang Menhan Spanyol untuk hadir.

Wamenhan juga memaparkan peran regional RI di ASEAN. Selain sebagai salah satu negara inisiator dan pendiri, Indonesia juga menjadi Ketua ASEAN tahun ini.

Sementara TNI menjalin banyak kerjasama internasional, tidak hanya di kawasan Asia Tenggara, juga dengan AS dan Australia.

"Bahkan Menhan RI saat ini menjabat Ketua Pertemuan Menhan ASEAN dan Ketua Pertemuan Menhan ASEAN Plus, termasuk di dalamnya AS, Australia, India, Jepang dan Cina," pungkas Menhan.

Dalam pertemuan itu Wamenhan didampingi Wakasad Letjen TNI Budiman, Dirjen Strahan Mayjen TNI Puguh Santoso, Kabaranahan Mayjen TNI Ediwan P, Asrena Kasau Marsda TNI Rodi Suprasodjo.

Selain itu juga Dubes RI Madrid Adiyatwidi Adiwoso, Athan Kol. Caj. Erry Herman, Dirut PTDI Budi Santoso, Direktur Restrukturisasi PT PPA Saiful Haq, Kasubdit Perjanjian Kelautan Ditjen HPI Kemlu Rizal R, Kol. Tek Sujatmiko dan May. Laut (KH) Isam Adi.
(es/es) 

DETIK

BERITA POLULER