
Sri Sultan Hamengku Buwono X
YOGYAKARTA, (Tubas) – Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan, bila
Indonesia ingin menjadi negara maritim yang besar dan disegani di
kawasan Asia Tenggara, maka salah satu syaratnya harus memperkuat alat
utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Angkatan Laut (AL) dan
Angkatan Udara (AU).
Pernyataan itu dikemukakan Sri Sultan ketika menjadi pembicara utama (
keynote speaker) pada sarasehan “Menuju Negara Maritim” di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, baru-baru ini.
Menurut Sri Sultan, jika Indonesia menjadi negara maritim yang kuat
dan terbesar di Asia Tenggara, maka tidak akan ada negara-negara di
sekitar, yang berani mengganggu kedaulatan wilayah. “Tidak akan ada
negara kecil yang berani ‘bermain-main’ di negara kita ini,” ujarnya.
Ditegaskan oleh Sri Sultan, untuk menjadi negara maritim yang besar
dan sejati juga diperlukan pengaturan keamanan terbaik di dunia.
Pengaturan itu berada dalam payung kebijakan kelautan sebagai basis
strategi pembangunan nasional. “Sebagai negara kepulauan terbesar di
dunia, yakni dengan tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia serta empat dari
sembilan
check point internasional, maka kita harus memiliki
pengaturan keamanan maritim yang kuat bila ingin menjadi negara maritim
sejati,” tambahnya.
Sri Sultan juga mengingatkan perlu segera dilakukan langkah mengubah
visi NKRI yang berbasis kontinental, menjadi berbasis maritim. Perubahan
visi itu akan menghadirkan kembali arus balik peradaban kejayaan
kerajaan-kerajaan pesisir di masa lalu dan meraihnya kembali.
“Ketika laut menjadi incaran banyak orang, dan dunia percaya bahwa
masa depan umat manusia itu berada di laut, kenapa kita justru masih
tetap berpaling ke darat, dan memposisikan laut di halaman belakang,”
tandas Sri Sultan.
Sumber : TUBASMEDIA