Pages

Monday, August 8, 2011

Russian Navy to commission 8 Graney class nuclear subs by 2020


Russian Navy to commission 8 Graney class nuclear subs by 2020
17:30 29/07/2011
MOSCOW, July 29 (RIA Novosti)
The Russian Navy will receive at least eight Graney class nuclear-powered attack submarines in the next decade, Navy chief Adm. Vladimir Vysotsky said on Friday. "We are expecting to receive at least eight attack submarines of this [Graney] class by 2020," Vysotsky said in an exclusive interview with RIA Novosti.
The admiral said that the first Graney class sub, the Severodvinsk, will start two-month-long sea trials in the White Sea in August, and it is expected to enter service with the Russian Navy by the end of 2011.
The second vessel, the Kazan, is being built at the Sevmash shipyard in the northern Russian city of Severodvinsk.
The construction of the third Graney class submarine will begin in 2011.
Graney class nuclear submarines are designed to launch a variety of long-range cruise missiles (up to 3,100 miles or 5,000 km), with conventional or nuclear warheads, and effectively engage submarines, surface warships and land-based targets.
The submarine's armament includes 24 cruise missiles and eight torpedo launchers, as well as mines and anti-ship missiles.

RIA NOVOSTI

Rusia Bocorkan Rencana Serangan NATO ke Iran

 Wakil Rusia untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Dmitry Rogozin menyatakan bahwa NATO tengah merencanakan serangan militer terhadap Republik Islam Iran untuk menggulingkan pemerintahan negara itu.
Hal itu dikemukakan Rogozin dalam wawancaranya dengan koran Izvestia terbitan Rusia Jumat (5/8), bahwa NATO tengah mempersiapkan target jangka panjang untuk menyerang Iran. Pejabat Rusia itu menambahkan bahwa pasukan aliansi itu berniat mengubah pemerintahan di Iran yang pendapatnya tidak sejalan dengan dunia Barat.
"Tali simpul sekitar Iran terus menguat. Rencana militer anti-Iran itu tengah disusun. Dan kami sangat mengkhawatirkan eskalasi perang dalam skala luas di kawasan besar ini," tutur Rogozin.
Lebih lanjut diplomat Rusia itu menjelaskan bahwa Suriah dan Yaman akan menjadi tahap terakhir strategi NATO sebelum melancarkan serangan ke Iran.
Perkembangan terbaru ini mengemuka di saat para pengamat masalah Israel memprediksikan kemungkinan serangan rezim Zionis terhadap instalasi nuklir Iran untuk mengalihkan perhatian masyarakat dunia dalam mendukung deklarasi kemerdekaan Palestina di PBB.
Bulan lalu, mantan agen Dinas Rahasia Amerika (CIA) Robert Baer mengatakan, bahwa serangan tersebut nyaris pasti dilancarkan Israel pada bulan September menjelang voting di sidang Majelis Umum PBB soal deklarasi kemerdekaan Palestina.
(IRIB/MZ)


IRIB

Tank Baja Bisa Ditembus Senapan Buatan Indonesia


Tribun Kalteng - Sabtu, 6 Agustus 2011 19:04 WIB
|
tebar.jpg
tribunnews.com
ilustrasi senapan buatan Indonesia
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA -    PT Pindad (Persero), punya tiga produk Senapan Penembak Runduk (SPR) atau senapan sniper anti material tank yang berkualitas dunia. Senapan ini bisa menembus baja yang tebalnya 3 sentimeter dari jarak 900 meter.

SPR produksi PT Pindad ada tiga varian, SPR 1, SPR 2 dan SPR 3.
SPR 1 di desain menggunakan munisi kaliber 7,62 mm dengan jarak efektif 900 m.

SPR 2 dengan sistem bolt action dan menggunakan munisi berkaliber 12,7 mm, pada jarak efektif 500 meter mampu menembus berbagai jenis material bahkan baja dengan ketebalan 2 sentimeter mampu di robeknya.

SPR 3 dengan kemampuan yang relatif sama dengan pendahulunya namun lebih kuat dan dapat merobek baja dengan ketebalan 3 sentimeter.

Dari hitungan, produksi SPR-2 harga lebih murah dan fungsi sama hebatnya, apalagi jika dibandingkan Black Arrow M93 yang harganya di atas Rp 1 miliar per pucuk.

Senapan penembak jitu antimaterial, di pasaran harganya rata-rata sangat mahal, sehingga negara-negara pembeli dan dari non- produsen yang keuangannya cekak, biasanya terbatas memiliki. (Berbagai Sumber)

TRIBUN KALTENG

Produk Senjata Pindad Wajib Digunakan di Dalam Negeri



 

Panser Anoa buatan PT Pindad diuji di jalur menanjak, datar, dan turun, di Bandung, Jumat (15/1/2010). Selain sudah digunakan pasukan perdamaian di Lebanon, panser berbobot 14 ton ini juga menarik minat Malaysia. 

BOMB TAJAM BT-250
 
 
 
 
 
 

Hatta Rajasa mengatakan industri pertahanan dan keamanan dapat menjadi pilar strategis dan daya dukung bangsa yang secara keseluruhan mendukung perekonomian nasional.

Karena strategis industri ini juga masuk dalam MP3EI dan secara spesifik ditempatkan di koridor Jawa. Dan untuk sukses harus ada keberpihakan.

" Pemerintah telah memberikan instruksi peralatan persenjatan yang sudah bisa dibuat wajib digunakan dalam negeri," ujarnya saat kunjungan kerja ke PT Pindad di Malang, Minggu (7/8).

Namun, menurut Hatta tersebut tidaklah cukup, karena potensi pengembangan industri ini sangat besar dan tidak ada negara dapat maju tanpa dukungan ilmu pengetahuan serta industri alutista yang memadai.

"Kita bersyukur Pindad tidak membawa beban masa lalu atau utang yang memberatkan dan kita telah sepakat dengan DPR untuk melakukan restrukturisasi serta memberikan injeksi modal untuk tumbuh sehat," ujarnya.

Untuk itu, ia mengharapkan setelah disuntik modal, PT Pindad dapat lebih transparan dan akuntabel agar nantinya tidak lagi bergantung kepada dana APBN.

"Tentunya kita ingin Pindad menjadi basis industri senjata terkemuka di ASEAN dan dunia," ujar Hatta.

Menurut dia, banyak tenaga kerja Indonesia yang cerdas dan tengah dibidik untuk bekerja sekaligus mengembangkan industri pertahanan di negara lain.

"Sering sekali para tenaga ahli kita diming-imingi untuk pindah ke negara lain untuk mengembangkan industri pertahanan mereka. Hal ini sangat disayangkan," kata dia. (Ant/OL-11) 


MEDIA INDONESIA

Pindad Butuh Bahan Baku Dalam Negeri



 

Panser Anoa buatan PT Pindad diuji di jalur menanjak, datar, dan turun, di Bandung, Jumat (15/1/2010). Selain sudah digunakan pasukan perdamaian di Lebanon, panser berbobot 14 ton ini juga menarik minat Malaysia.

Pindad (Persero) Adik Avianto Soedarsono mengatakan sejak 2007, perusahaan persenjataan nasional ini berkembang dari sisi produksi, pangsa pasar hingga penjualan.

Tahun 2009, total penjualan untuk alutsista mencapai Rp773 miliar dan nonalutsista mencapai Rp213 miliar, kemudian 2010, total penjualan alat utama sistem persenjataan (alutsista) menembus Rp675 miliar dan nonalutsista mencapai Rp416 miliar.

"Tahun ini, total penjualan alutsista mencapai Rp903 miliar dan non alutsista mencapai Rp510 miliar," ujar Adik.

Menurut dia, kendala yang masih dihadapi dalam pengembangan industri persenjataan nasional adalah kebutuhan bahan baku karena kebanyakan masih merupakan impor dari negara lain.

"Kami lebih senang kalau dapat bahan baku dari dalam negeri karena proses lebih mudah dipantau dan diperhatikan. Kami sedang mengupayakan itu," katanya.

Dari total penjualan PT Pindad tahun ini, 80 persen untuk kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI), 10 persen untuk kepolisian, 5 persen untuk ekspor, dan 5 persen untuk kebutuhan lainnya.

Sementara dari produksi dan penjualan alutsista hingga saat ini masih didominasi oleh kendaraan khusus tempur sebesar Rp398 miliar, amunisi yang mencapai Rp341 miliar, dan senjata Rp164 miliar.

Sedangkan dalam nota keuangan APBN 2011, PT Pindad memperoleh alokasi anggaran Rp400 miliar dan meningkat menjadi Rp558 miliar dalam APBN Perubahan 2011. (Ant/OL-11)

MEDIA INDONESIA

Sunday, August 7, 2011

Ilmu Penerbangan : Mengapa Pesawat Terbang Dapat Terbang ?


airforcesairforces
Pernahkah Anda bertanya, mengapa pesawat terbang bisa terbang di udara? Adakah sesuatu yang salah dengan hukum gravitasi Mr. Newton? Bukankah segala sesuatu yang tidak digantung dan tidak nempel ke tanah harus jatuh kembali ke tanah?

Weight
Setiap sesuatu yang menempati ruang, memiliki massa. Setiap massa yang terpengaruh oleh medan gravitasi, memiliki berat. Hal ini juga berlaku dengan pesawat terbang. Setiap komponen pesawat terbang, mulai dari rangka pesawat, penumpang, sampai dengan bagasi, menambah berat pesawat terbang tersebut. Gaya berat ini yang menyebabkan setiap barang yang gak nempel ke tanah, atau yang tidak ditahan akan selalu jatuh ke tanah. Gaya berat selalu menarik segala sesuatu ke pusat gravitasi bumi.
Lift
Kalau begitu, pesawat harus ditahan supaya tidak jatuh, dong? Ya, pesawat terbang dapat mengudara karena ditahan oleh gaya angkat (lift) netto yang dihasilkan oleh seluruh badan pesawat. Tentunya, komponen terbesar yang menghasilkan gaya angkat adalah bagian sayap pesawat (wing). Bagaimana lift dihasilkan? Ada tiga nama yang harus disebutkan di sini, Mr. Newton, Mr. Coanda dan Mr. Bernoulli.
pesawat_kertaspesawat_kertas
Hey, Mr. Newton!
Lift dihasilkan karena aliran udara dibelokkan ketika mengalir melewati sayap. Bahkan, tidak hanya ketika melewati sayap pesawat, lift juga dihasilkan ketika kita menaruh kertas di depan aliran udara pada suatu sudut tertentu. Kata kuncinya adalah: aliran dan pembelokan aliran tersebut. Coba dengan bermain pesawat kertas! Jika pesawat dilepas tanpa diberi dorongan ke depan, pesawat tersebut tetap akan jatuh ke tanah. Ini menunjukkan perlu ada aliran udara agar lift dapat dihasilkan.
Ketika aliran udara dibelokkan, terjadi aksi-reaksi antara aliran udara dan objek yang membelokkan udara tersebut (sayap, kertas). Ketika aliran udara yang awalnya lurus kemudian belok setelah melewati objek tersebut, kita kemudian bertanya, apa yang membengkokkan aliran tersebut. Ya, jawabannya adalah objek tersebut. Artinya, ada suatu gaya yang dikerjakan oleh objek tersebut terhadap aliran udara tersebut. Mr. Newton berkata, untuk setiap aksi akan ada reaksi yang sama besar pada arah yang berlawanan dari aksi tersebut. Objek tadi telah mengerjakan suatu aksi pada aliran udara tersebut, maka, aliran udara juga akan mengerjakan reaksi yang sama besar pada objek tersebut.
Mari kita liat apa yang terjadi pada pesawat kertas kita tadi.
lift
The second guy, Mr. Coanda!
OK, sekarang kita telah mengerti bahwa lift dihasilkan karena arah aliran udara dibelokkan. Mengapa aliran udara tersebut bisa belok? Henri Coanda (1886-1972) menemukan suatu fenomena bahwa aliran fluida cenderung menempel ke permukaan di dekatnya. Artinya udara nggak bablas begitu saja, tetapi mengikuti bentuk permukaan di dekatnya. Artinya streamline aliran fluida tersebut akan berubah sesuai dengan bentuk permukaan di dekatnya. Hal ini menyebabkan aliran udara terbelokkan ketika mengenai kertas kita tadi (ataupun ketika melewati permukaan sayap).
Efek Bernoulli
Apa manifestasi nyata dari lift? Apabila berat pesawat dapat dilihat dari gravitasi bumi, lift dapat dilihat sebagai hasil dari perbedaan tekanan antara permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Nett lift (gaya angkat netto) hanya bisa terjadi apabila tekanan di bawah sayap lebih besar daripada tekanan di atas sayap. Menurut Bernoulli, hal ini hanya bisa dihasilkan apabila kecepatan aliran di bagian bawah sayap pesawat lebih kecil daripada kecepatan aliran udara di bagian atas sayap pesawat.
And the rotating ball
Dapat juga diartikan sebaliknya bahwa lift dapat dihasilkan karena adanya perbedaan kecepatan di antara dua permukaan sehingga terjadi perbedaan tekanan. Hal ini dapat juga dilihat di olahraga tenis lapangan. Pemain tenis berusaha membuat bola mereka berputar (spin). Misalnya ketika melakukan topspin (bola diputar dengan pukulan raket dari bawah ke atas), ini membantu mencegah bola tenis jatuh di luar lapangan. Hal ini disebabkan ketika bola diberikan top spin, bola akan berputar seperti ditunjukkan di gambar di bawah ini. Dengan demikian, kecepatan aliran di atas bola lebih kecil daripada di bawah bola. Hal ini menyebabkan gaya ke bawah (Fm) pada bola tenis yang membantu mencegah bola tidak keluar lapangan.
rotating ball

More Advanced Topics
Bound Vortex and Kutta-Joukowski
Kutta dan Joukowski adalah dua orang yang memformulasikan bahwa lift dapat dihubungkan dengan sirkulasi/perputaran udara di sekitar suatu objek. Artinya, untuk setiap lift yang dihasilkan, ada suatu perputaran udara yang bisa diasosiasikan dengan lift tersebut. Ini yang dikenal dengan istilah bound vortex di sayap pesawat. Perputaran udara ini menghasilkan lift pada pesawat. Teorema sirkulasi yang dituliskan oleh Kelvin menyatakan bahwa karena pada awalnya ketika pesawat diam tidak ada sirkulasi sama sekali, vortex ini akan membentuk suatu loop yang agar total sirkulasi tetap nol. Akibatnya dapat dilihat seperti pada gambar di samping: adanya starting vortex dan tip vortex.
bound_vortex_and_kutta-joukowskibound_vortex_and_kutta-joukowski

The Common Fallacies
Kesalahan-kesalahan yang sering ditemukan mengenai bagaimana lift dapat dihasilkan adalah sebagai berikut:
Teori "Longer path" or "Equal Transit Time"
Teori ini mengatakan bahwa airfoil pesawat di-design sedemikian agar panjang lintasan permukaan atas sayap lebih panjang daripada permukaan bawah sayap. Artinya molekul udara di sisi atas sayap harus bergerak lebih cepat daripada molekul di sisi bawah sayap agar mereka bertemu lagi di ujung trailing edge sayap. Teori ini walaupun kedengarannya benar, tetapi didasarkan pada asumsi yang salah, yaitu bahwa molekul udara harus bertemu lagi di ujung sayap. Kalau teori ini benar, kertas kita tadi tidak akan bisa menghasilkan lift. Pada kenyataannya, ada lift yang dihasilkan dari kertas yang diletakkan pada suatu angle-of-attack terhadap aliran udara.
Teori tumbukan molekul udara
Teori ini mengatakan bahwa lift dihasilkan dari tumbukan udara yang dibelokkan pada sisi bawah sayap. Teori ini salah karena hanya melihat pada sisi bawah sayap saja yang menyebabkan aliran udara membelok. Pada kenyataannya lebih banyak udara yang dibelokkan di sisi atas sayap dibandingkan dengan sisi bawah sayap.
Sumber : http://ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teknologi-penerbangan-mainmenu-50/46-teknik-penerbangan/249-lift-pada-pesawat-kertas
LAPAN

PERLU KOMITMEN NASIONAL UNTUK MAJUKAN TEKNOLOGI DIRGANTARA




Satellite Launch Vehicle Lapan (photo : Kaskus Militer)Jakarta, Lapan.go.id – Lapan sedang mempersiapkan roket pengorbit satelit (RPS). Roket ini masih dalam tahap pengembangan dan penyempurnaan di semua sisi teknologinya. Demikian disampaikan Kepala Bidang Teknologi Struktur dan Mekanik - Pustekroket Lapan, Lilis Mariani, M. Eng. dalam acara Iptek Voice RRI Pro2 FM di gedung BPPT, Jakarta, Rabu (03/08).
Dalam upaya menyiapkan dan meningkatkan hasil litbang teknologi dirgantara, Lapan bekerja sama dengan pihak-pihak ahli baik dalam maupun luar negeri. Rancang bangun dan kebutuhan akan teknologi peroketan terus ditingkatkan. Pembuatannya sangat ditentukan berdasarkan misi dan desain.
Menyambut hari kebangkitan teknologi nasional (Hakteknas) 2011, Lapan akan memamerkan beberapa hasil litbang, antara lain roket dua tingkat berdiameter 550 mm. Roket ini memiliki kecepatan maksimal mencapai tujuh kali kecepatan suara. (1 kecepatan suara = 340 m/s)
Lalu roket kendali eksperimen (RKX-200) dengan kecepatan berkisar 0,6 s.d 0,7 mach. Roket ini sengaja dirancang untuk tidak mempunyai kecepatan tinggi agar mudah mempelajari sistem kendali roketnya. Selain itu, Lapan juga memamerkan roket high speed flying test-bed ( HSFTB) berdiameter 200 mm.
Tidak hanya roket, Lapan juga rencananya akan memamerkan hasil litbang lainnya, seperti satelit Lapan-TUBsat, citra satelit penginderaan jauh, dan pemantauan atmosfer lainnya. Tujuan dari ikut sertanya Lapan dalam pameran ini adalah untuk menunjukkan eksistensi Lapan akan penelitian di bidang peroketan kedirgantaraan. Juga mengenalkan masyarakat akan manfaat dan kemajuan teknologi dirgantara.
Ia berharap, dengan adanya pameran Hakteknas ini, masyarakat dapat mengenal manfaat dan kemajuan teknologi dirgantara Indonesia sehingga ketertarikannya dapat bertambah. Dan kelak, generasi muda Indonesia banyak yang memperdalam keilmuan teknologi dirgantara. Ia mengakui, sumber daya manusia yang berkecimpung di bidang kedirgantaraan ini masihlah sedikit.
Jika bangsa Indonesia serius dalam memajukan teknologi kedirgantaraan, diperlukan komitmen nasional. Karena, pengembangan teknologi dirgantara ini sangat besar, memerlukan biaya yang tinggi dan teknologi yang tinggi sehingga harus menjadi agenda nasional.

SUMBER LAPAN

BERITA POLULER