Pages

Tuesday, June 14, 2011

4 F-16 Singgah di Lanud Sjamsudin Noor



f-16 TNI AU


F-16 TNI AU,

14 Juni 2011, Jakarta (Jurnas.com): Empat jet tempur F-16 Fighting Falcon singgah di Pangkalan TNI AU Sjamsudin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (14/6). Kedatangan empat jet tempur itu mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan tugas rutin pengamanan.

Untuk itu, hadir pula dua pesawat angkut Hercules untuk mendukung kegiatan dan kelancaran penerbangan empat pesawat tempur F-16. Sebelum mendarat, F-16 melakukan manuver berbahaya.

Seperti terbang sangat rendah dan fly pass menukik seakan jatuh membuat penonton berdebar. Lalu dengan suara menggelegar, atraksi juga ditunjukkan dengan berputar-putar seakan lepas kendali. Kehadiran pesawat tempur ini menjadi tontonan sebagian warga Kota Seribu Sungai.

Komandan Skadron Udara III Letkol Pnb Ian Fuadi mengatakan, setelah dari Lanud Sjamsudin Noor mereka akan melanjutkan perjalanan ke Lanud Sam Ratulangi Manado. “Untuk melaksanakan jelajah medan serta operasi pengamanan alur laut kepulauan Indonesia", katanya, di Banjarmasin, dalam rilis yang diterima redaksi.

Armada F-16 TNI AU tergabung dalam Skadron Udara 3, Lanud Iswahjudi, Madiun, kini diperkuat dengan 10 pesawat.

Sumber: Jurnas

Militer RI-Filipina Sepakat Tingkatkan Pengamanan Perbatasan



14 Juni 2011, Jakarta (ANTARA News): Militer Indonesia dan Filipina sepakat untuk meningkatkan pengamanan wilayah perbatasan negara, terutama perbatasan laut melalui patroli terkoordinasi.

Patroli terkoordinasi yang dilakukan angkatan laut kedua negara, merupakan bagian dari kerja sama militer kedua pihak yang telah berjalan baik selama ini, kata juru bicara TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul usai menghadiri pertemuan Panglima TNI Agus Suhartono dengan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Eduardo San Lorenzo Oban di Jakarta, Selasa.

Dalam pertemuan tertutup di Markas Besar TNI itu, kedua petinggi militer itu menmbahas kerja sama militer yang telah berlangsung selama ini, baik di bidang pendidikan dan latihan maupun operasi khususnya patroli terkoordinasi di perairan perbatasan kedua negara, kata Laksamana Muda Iskandar Sitompul .

Tak hanya itu, pertemuan juga membahas keterlibatan militer dalam penanganan korban bencana alam yang sering terjadi di negara masing-masing.

Pada akhir pertemuan, kedua Panglima Angkatan bersenjata bersepakat untuk melanjutkan dan meningkatkan program kerja sama militer berupa pertukaran kunjungan, pendidikan dan latihan serta "Service to Service" (Army, Navy and Air Force) Talk atau "Armed Forces to Armed Forces Talk".

Setelah pertemuan tersebut, Panglima Angkatan Bersenjata Filipina didampingi Panglima TNI melanjutkan kunjungan kehormatan ke Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kementerian Pertahanan.

Jenderal Oban juga dijadwalkan mengunjungi PT. Pindad dan PT. DI di Bandung.

Sumber: ANTARA News

Kebutuhan Bahan Peledak RI Belum Terpenuhi


14 Juni 2011



Bom buatan Dahana-Pindad (photo : Defense Studies)


Jurnas.com KEBUTUHAN bahan peledak (handak) Indonesia cukup besar. Namun produksi handak dalam negeri tidak bisa mencukupi kebutuhan tersebut.


Kebutuhan dalam negeri mencapai 450 ribu ton pertahun. Selama ini baru terpenuhi 40-60 ribu ton,"kata Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Pos M Hutabarat di Jakarta, Selasa (14/6).


Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan handak dalam negeri selama ini dilakukan dengan pengadaan impor. "Karena itu kami akan melakukan evaluasi, apa permasalahan yang membuat perusahaan-perusahaan itu belum berproduksi,"katanya.


Hutabarat mengatakan, pemerintah berharap pemenuhan kebutuhan handak ini bisa diproduksi di dalam negeri dengan membangun pabrik-pabrik di Indonesia. "Diharapkan kebutuhan handak dalam negeri bisa terpenuhi hingga tahun 2014," kata Hutabarat. Dia melanjutkan, saat ini baru dua perusahaan yang telah melakukan produksi handak, yaitu PT Pindad dan PT Dahana, dengan tambahan dua perusahaan tahun depan.


Direktur Teknik Industri Brigjen TNI Agus Suyarso menambahkan, baru tiga perusahaan akan meningkatkan produksinya. "PT Dahana siap 90 ribu ton, KNI 200 ribu ton, dan MNK akan siap 100 ribu ton,"kata Agus.



China Pastikan Tak Gunakan Kekuatan Senjata di Laut China Selatan




Rudal Cina menyerang kapal induk AS digambar artis yang dilansir media pemerintah Cina. (Foto: China National Radio)
PDF Cetak Email
Beijing, (Analisa)
China, Selasa (14/6), mengatakan tidak akan menggunakan kekuatan senjata di Laut China Selatan, setelah tetangga-tetangganya menyatakan cemas akan sikap China menyangkut wilayah maritim yang disengketakan itu.
"Kami tidak akan menggunakan kekuatan senjata atau ancaman militer," kata jurubicara kementerian luar negeri China Hong Lei kepada wartawan.
"Kami mengharapkan negara-negara terkait berusaha lebih banyak bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," kata Hong.
Vietnam, Senin, melakulan latihan menembak menggunakan peluru tajam setelah konfrontasi baru-baru ini di laut itu dengan China yang meningkatkan sengketa mengenai kedaulatan atas dua kepulauan yang kaya minyak, Paracel dan Spratly.
Hong menegaskan Vietnam telah meningkatkan ketegangan baru-baru ini yang dipicu konfrontasi antara kapal-kapal pengintai China dan sebuah kapal survei minyak Vietnam.
"Beberapa negara melakukan aksi-aksi sepihak untuk menolak kedaulatan, hak maritim dan kepentingan-kepentingan China, dan mengeluarkan pernyataan yang tidak beralasan dan tidak bertanggung jawab dengan usaha memperluas dan merumitkan masalah Laut China Selatan itu," kata Hong yang agaknya mengacu pada Vietnam.
Dia mengatakan China ingin melakukan perundingan-perundingan langsung dengan negara-negara lain yang terlibat dalam sengketa-sengketa wilayah perairan di laut China Selatan itu dalam kerangka satu aturan main yang disepakati tahun 2002.
Ketegangan juga meningkat bulan ini antara China dan Pilipina yang juga mengklaim kedaulatan atas Spratly, yang Senin mengatakan pihaknya mulai sekarang akan mengubah nama Laut China Selatan menjadi "Laut Pilipina Barat".
Taiwan akhir pekan lalu menegaskan kembali klaimnya atas Spratly dan mengatakan kapal-kapal yang dilengkapi dengan rudal-rudal dan tank-tank mungkin akan dikirim ke wilayah yang disengketakan itu.
Brunei Darussalam dan Malaysia juga mengklaim perairan itu. (Ant/AFP)

ANALISA

Indonesia, Embraer sign Super Tucano contract



Super Tucano dengan skema warna TNI AU - dipastikan pesawat ini akan mulai datang pada Maret 2012 (image : Angkasa) 

Indonesia and Embraer have signed the final contract for eight EMB-314 Super Tucanos, clearing the way for deliveries to start in 2012.
The deal was announced in November 2010 following a bidding contest involving several other types, including the Korea Aerospace Industries KT-1. Indonesia's air force operates 11 KT-1s as trainers.
"This contract represents a bold step for the Super Tucano footprint in the world," said Orlando Neto, commercial senior vice-president for Embraer Defense and Security. "We welcome the Indonesian air force as the newest operator of an Embraer Defense and Security product, and they will be served and satisfied with the same excellence, quality and efficiency that extend to all customers."
The Brazilian company said Indonesia will use the aircraft in a range of roles, such as light attack, surveillance, air-to-air interception and counter-insurgency.
The EMB-314 can operate from unpaved runways with a variety of armaments, including its two wing-housed 12.7mm machine guns. Other weapons can include conventional and laser-guided bombs, plus rocket pods and air-to-air missiles. The aircraft also carries an electro-optical/infrared sensor, laser designator and secure radios with datalinks.
Although Indonesia is largely peaceful, it has suffered internal unrest over the years in outlying provinces such as Aceh on Sumatra and in West Papua. The Rockwell OV-10 Bronco, which the EMB-314 will replace, saw extensive service in these conflicts, as well as during the rebellion in the former province of East Timor from 1975 to 2002.
The Super Tucano is operated by the air forces of Brazil, Chile, Colombia, the Dominican Republic and Ecuador, with the type having now logged over 120,000 flight hours.

http://www.flightglobal.com/articles/2011/06/13/357888/indonesia-embraer-sign-super-tucano-contract.html

Kemhan Evaluasi Sembilan Badan Usaha Bahan Peledak



14 Juni 2011, Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan akan mengevaluasi sembilan badan usaha produsen bahan peledak mengingat belum terpenuhinya kebutuhan bahan peledak di dalam negeri secara optimal.

Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Pos M Hutabarat di Jakarta Selasa mengatakan, selain perijinan sembilan perusahaan itu sudah mendekati selesai, evaluasi difokuskan pada konsistensi mereka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Selama ini, dari kebutuhan dalam negeri sekitar 450 ribu ton per tahun baru dapat dipenuhi sekitar 40 hingga 60 ribu ton oleh badan usaha bahan peledak dalam negeri," paparnya.

Padahal, lanjut Pos Hutabarat, bahan baku bahan peledak berupa amonium nitrat di dalam negeri cukup melimpah.

"Hanya campurannya saja yang masih impor. Namun, kondisi saat ini baik bahan baku maupun bahan campurannya kebanyakan masih impor. Padahal, kita ingin Indonesia bisa memproduksi bahan peledak utamanya untuk pasar dalam negeri baik untuk kepentingan militer maupun komersial," ujarnya.

Ia mengatakan evaluasi dilakukan terhadap perijinan usaha, perijinan produksi, pengadaan dan penyimpanan. "Evaluasi perijinan juga dilakukan pada ijin pendistribusian, dan jasa peledakan."

Kewenangan Kemhan untuk mengatur perijinan Badan Usaha Bahan Peledak sesuai Keputusan Presiden Nomor 125/1999 tentang Bahan Peledak yang merupakan salah satu kebijakan strategis nasionmal di bidang bahan peledak.

Keputusan presiden itu kemudian dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pertahanan No22/2006 tentang pedoman, pengaturan, pembinaan, dan pengembangan Badan Usaha Bahan Peledak Komersial.

Perijinan untuk badan usaha yanhg dimaksud adalah Ijin Usaha Produksi di pabrik berlaku 10 tahun, Ijin Usaha Produksi di Lapangan berlaku dua tahun dan Ijin Pengadaan dan Pendistribusian berlaku dua tahun, Ijin Usaha Pergudangan dan Jasa Peledakan berlaku untuk dua tahun.

Keputusan Pemberian Jumlah Kuota Handak berlaku satu tahun, dan Rekomendasi Importir

Pos Hutabarat menambahkan Kemhan akan memberikan sanksi bagi perusahaan atau badan usaha yang terbukti tidak melakukan kegiatannya sesuai perijinan yang dikantonginya.

"Sanksi bisa berupa peringatan, pencabutan ijin maupun tidak diberikan rekomendasi lagi untuk mengimpor," katanya menegaskan.

Pos Hutabarat mengatakan evaluasi akan dilakukan segera mungkin, sehingga pada Juli 2011 dapat ditentukan tindaklanjut terhadap perusahaan-perusahaan tersebut.

Sembilan badan usaha bahan peledak itu PT Pindad, PT Dahana, PT Multi Nitrotama Kimia, PT Armindo Prima, PT Trifita Perkasa, PT Tridaya Esta Asa Karya Multi Pratama, PT Aneka Gas Industri, dan PT Meksis.

Evaluasi juga meliputi hubungan sinergitas dengan Badan Intelijen Negara dan Polri serta lembaga terkait lainnya.

George Toisutta Komisaris Utama Pindad

Kementerian BUMN di Jakarta Senin mengangkat Jenderal TNI George Toisutta sebagai Komisaris Utama PT Pindad (Persero) menggantikan Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo.

Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat sebagai Komisaris Utama Pindad itu dilakukan bersamaan dengan sejumlah komisaris pada BUMN strategis lainnya, yaitu PT PAL, PT Dirgantara, PT Dahana, dan PT Kereta Api Indonesia.

Pelantikan dilakukan langsung Menteri BUMN Mustafa Abubakar yang disaksikan oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Irnanda Laksanawan, serta perwakilan dari Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertahanan, di Kantor Kementerian BUMN.

Mustafa menuturkan, Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham menilai sosok George diharapkan dapat lebih memajukan PT Pindad ke depan sebagai produsen senjata dan amunisi terkemuka.

"Walau saat ini ada proses pergantian KASAD, tapi di TNI sendiri disiplinnya terus berjalan. Penggantian KASAD bagi beliau tidak ada masalah," ujar Mustafa.

Sementara itu George mengatakan belum bisa memberi tanggapan lebih jauh soal bagaimana pengembangan kinerja PT Pindad ke depan.

"Saya belajar dulu soal itu. Ibarat buku, saya hanya tau sampul dulu, daftar isi belum apalagi isinya," ujar George.

Selain mengangkat George menjadi Komisaris Utama Pindad, Kementerian juga menunjuk Brigjen TNI Maman Soemantri sebagai anggota Dewan Komisaris menggantikan Mayjen (Purn) Sardan Marbun.

Sumber: ANTARA News

Patkor Malindo Kembali Digelar



13 Juni 2011, Jakarta (Dispenarmabar): Operasi pengamanan laut di Selat Malaka direncanakan kembali digelar antara kedua negara yakni Malaysia dan Indonesia yang dikenal dengan nama Patroli Terkoordinasi (Patkor) Malindo yang akan dilaksanakan dari tanggal 13 Juni sampai dengan 27 Juni 2011 di Selat Malaka dengan melibatkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Pesawat Udara (Pesud) TNI AL dan Kapal Perang Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM).

Patroli Terkoodinasi antara TNI Angkatan Laut dalam hal ini, Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dengan TLDM merupakan patroli terkoordinasi untuk menangkal dan menindak pelanggaran hukum serta pengamanan perbatasan laut, khususnya dijalur lalu lintas pelayaran Selat Malaka pada wilayah laut negara masing-masing secara terkoordinasi.

Koarmabar yang memiliki komando pelaksana operasi Gugus Keamanan Laut Wilayah Barat (Guskamlabar) dengan Komandan Laksamana Pertama (Laksma) TNI D. A. Mamahit, M.Sc., selaku Komandan Gugus Tugas Patkor Malindo 11.2 tahun 2011.

Gugus Tugas tersebut, bertugas melaksanakan tindakan preventif, deteksi dan pemeriksaan terhadap semua pengguna laut serta tindakan represif melaksanakan penahanan terhadap pengguna laut yang melakukan pelanggaran kedaulatan dan hukum selanjutnya diproses hukum sesuai perundangan yang berlaku.

Patkor Malindo yang dilaksanakan kali ini merupakan Patroli yang ke 112 kali antara kedua negara. Patkor Malindo digelar sepanjang tahun dilaksanakan secara bertahap sebanyak empat kali dalam kurun waktu yang telah ditetapkan secara bersama oleh kedua Angkatan Laut Indonesia dan Malaysia.

Sumber: Dispenarmabar

BERITA POLULER