Pages

Sunday, May 22, 2011

Menhan: Belum Ada Kerja Sama Produksi "M4"

Minggu, 22 Mei 2011 21:31 WIB | 708 Views
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. (FOTO.ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahahan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, hingga kini belum ada tawaran kerja sama pertahanan dengan Malaysia untuk memproduksi senapan jenis Karabin M4.

"Belum ada itu, kerja sama pertahanan dengan Malaysia," katanya, usai menghadiri upacara penyambutan satuan tugas pembebasan kapal MV Sinar Kudus oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Minggu.

Senapan karabin M4 dirancang perusahaan Amerika untuk menggantikan senapan lama jenis M16 sejak 2010 lalu. Menteri Pertahanan Malaysia, Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi, sebelumnya menyatakan akan menggandeng Indonesia dan Thailand untuk memproduksi bersama senjata tersebut.

"Malaysia sendiri sudah mencanangkan penggantian M16 ke M4," kata Ahmad Zahid Hamidi di Jakarta, Jumat 20 Mei 2011. Salah satu perusahaan Malaysia telah mendapatkan lisensi untuk memproduksi M4 dari Colt, produsen senapan asal Amerika tersebut.

Hamidi mengatakan produksi pertama senapan M4 sudah dimulai dan diharapkan tahun ini bisa dihasilkan sebanyak 20 ribu laras senapan M4 untuk Malaysia saja.

Tawaran kerja sama ini disampaikan sebagai langkah awal kerja sama industri pertahanan negara-negara ASEAN. Jika kerja sama ini bisa dikembangkan untuk mengisi pasar ASEAN, potensi produksinya akan lebih besar.

Kebutuhan akan senapan tersebut di Malaysia, misalnya, mencapai 100.000 unit. Sementara di Thailand mencapai sekitar 300 ribu unit. Indonesia diperkirakan butuh lebih besar. Total kebutuhan senapan M4 untuk menggantikan M16 di seluruh ASEAN diperkirakan bisa mencapai satu juta unit.

Malaysia menawarkan Indonesia dan Thailand kerja sama dalam bentuk lain, yakni memproduksi komponen senjata itu untuk dirakit di Malaysia. Bahkan salah satu komponen, yakni alat picu senapan akan diproduksi oleh Indonesia.

Senapan M4 Karabin memiliki panjang laras 37 centimeter dan dirancang untuk digunakan dalam operasi infanteri, pasukan khusus maupun pasukan komando. Meski tak jauh berbeda dengan versi pendahulu M16, Karabin M4 memiliki bobot lebih ringan dan lebih fleksibel digunakan oleh pasukan dengan tinggi badan yang beragam.(*)

(T.R018/C004) 


Antara






Foto: E-nine

HMS Richmond-F239 Singgah di Jakarta


JAKARTA - Sejumlah Penari menyambut kedatangan kapal perang HMS Richmond-F239 milik angkatan laut Inggris di dermaga Pelabuhan Jakarta Internasional Container Terminal 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (22/5) Kunjungan persahabatan angkatan laut tersebut dalam rangka mempererat hubungan dan kerjasama keamanan antara Angkatan laut kedua negara. FOTO ANTARA/Reno Esnir/nz/11.






 

Kisah Pembebasan MV Sinar Kudus Versi Presiden SBY







REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membeberkan seputar operasi pembebasan sandera Kapal MV Sinar Kudus dari tangan perompak Somalia.
Presiden membantah bahwa pemerintah tidak bersikap tegas dalam menyikapi pembajakan itu. Bahkan menurut SBY, operasi penyerangan garis pantai telah disiapakan untuk membebaskan para sandera.
"Orang pada ribut, kita dianggap diam saja, mereka bilang mana harga diri kita. ini ini, mana itu. Padahal tidak mungkin saya mengatakan sudah berangkat seminggu yang lalu. kekuatan segini sekarang posisisnya disini, "ujar SBY dengan nada tinggi , saat menerima kedatangan Satgas Merah Putih pembebasan 20 ABK MV Sinar Kudus, di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta, Ahad (22/5).
Operasi khusus seperti itu, lanjut SBY, membutuh kecepatan dan serangan yang mendadak . Oleh karena itu jika seluruh informasi diobral maka itu seperti memberi tahu kepada musuh.
"Kita dikejar pers, pengamat, politisi saya bilang jangan dibocorkan . Tidak mungkin operasi militer itu diberitahukan kapan waktu nya , tempatnya itu, lautnya begiini, kekuatann begini sama saja setor nyawa,"kata SBY menegaskan.
Rapat pembebasan ABK MV Sinar Kudus dilakukan setelah adanya informasi pembajakan. Rapat dimulai tanggal 18 Maret dan kemudian berlanjut kepada pertemuan berikutnya. Setidaknya, menurut SBY ada lima kali rapat terbatas.
Awalnya opsi militer itu hanya menerjunkan dua jenis Kapal Perusak, KRI Yos Sudarso 353 dan KRI Halim Perdana Kusuma 355. Seiring dengan pertimbangan keselamatan. pemerintah kemudian menambah kekuatan pasukan dengan jenis Kapal LPD, KRI Banjarmasin.
Sehingga secara keseluruhan selain kapal tersebut, juga terdapat Helikopter , tank, dan kapal Sea Raider. Termasuk didalamya Satuan khusus angkatan laut (Denjaka Marinir), satuan khusus angkatan darat (Kopasus) dan elemen khusus udara
Sekedar catatan satagas merah putih, terdiri atas, beberapa satuan. Pertama satgas merah putih dibawah Laksamana Ahmad Taufiqoerachman berjumlah 480 personel terdiri atas para ABK dari dua KRI.
Pasukan terdiri dari Kopaska, Denjaka Korps Marinir, Sandi Yudha Kopasus, Kostrad dengan Alutistas dua KRI satu helikopter 412 dan empat sireder. Kemudian awak TNI AU dengan kru 16 personei dibawah pimpinan kapten pilot Letkol Penerbangan Renard Siregar sebagai angkutan penerbangan satgas merah putih.
Ketiga personel pasukan penguatan satgas merah mutih dibawah Mayjen Alfan Baharudin yang berjumlah 488 personel yang terdiri dari ABK dan Kopaska dengan alutista KRI Banjarmasin , satu helikopter, tujuh Sea Raider . dan beberapa alat tempur lain. Kemudian terakhir satgas Intel gabungan sebanyak 15 orang.
Pimpinan Satgas, Laksamana Ahmad Taufiqoerachman mengatakan dalam perjalanannya , Kapal Sinar Kudus hendak dibajak kembali oleh para perompak. Namun anggota TNI yang berada disana semuanya telah sigap. Sehingga para perompak berhasil dilumpuhkan.
"Ada tiga orang kita tembak, dan tenggalam. satu diantaranya menggunakan baju Mualim kapal sinar kudus. Kita simpulkan mereka adalah perompak sinar kudus,"jelasnya.
Tidak hanya itu, setelah kapal bertolak dari Oman, pasukan TNI juga berhasil menyematkan satu kapal tangker milik Uni Emirat Arab. "Kita mendengar teriakan dan kita langsung menuju lokasi untuk menyelamatkan kapal tersebut,"jelasnya.

Republika/antara/yahoo

PRODUK - PRODUK INDUSTRI PERTAHANAN INDONESIA



Kapal Cepat Rudal 40m (photo : Defense Studies)

 

Filipina Tertarik Beli 3 LPD Buatan PT PAL


KRI Banda Aceh-539. (Foto: Kemhan)


Model Kapal Cepat Rudal KCR-40 diproduksi di PT Palindo Marine Shipyard Batam. (Foto: Berita HanKam)
Peresmian penyerahan KRI Clurit produksi galangan kapal di Batam. (Foto: Kemhan)
Kapal patroli trimaran X-3K (image : Lundin)

Senapan SS-2 buatan Pindad (photo : Kaskus Militer)


  Bom latih sukhoi

CN-235 military version ( Made in Indonesia by PT DI)
 
Roket RX-420
 

PANSER ANOA made in Indonesia By PT PINDAD
 

Pesawat CN-235 Coast Guard Korea (AFPro-Asiafinest) Made in Indonesia By PT DI


CN-235 Made In Indonsia untuk Senegal (photo : Kaskus Militer)

Senjata Lawan Tank kaliber 64mm (photo : Pussenif) Made in indonesia



Roadmap industri radar Indonesia (image : Kompas)


Kapal selam mini rancangan TNI-AL (photo : Defense Studies) 
 

Senapan SS2 Pindad (photo : Kaskus Militer)
 

Pesawat tempur KFX (photo : naver) (korsel - indonesia)

Suasana pengujian mortir buatan PT Pindad (photo : Puslatpur)

KFX - medium fighter aircraft with 4.5 generation technology (photo : hangkong)
 

Model kapal Patroli Kawal Rudal (PKR) yang akan dibuat PAL & Damen
 

Pesawat N-250, perkembangannya terhenti akibat intervensi asing pada BUMN Nasional

N219 by PT DI

Satu Helikopter Super Puma Perkuat TNI

BOGOR - Dengan rampungnya pengerjaan satu helikopter NAS-332 Super Puma oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI), diharapkan dapat memperkuat alutsista. Helikopter tersebut diserahkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada Skuadron Udara 8 di Lapangan Udara Atang Sanjaya, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (30/12).  
-
 









Dirjen Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Laksda Susilo (2 kanan) disaksikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kiri), Danlanud Atang Sanjaja Marsekal Muda Sunaryo (2 kiri), Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat (3 kiri) dan Dirut PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Budi Santoso (kanan) menantangani surat serah terima Helicopter NAS-332 Super Puma di Lanud Atang Sandjaya, Bogor, Jabar, Kamis (30/12).
2009

CN 235 PT. DI
Pesawat Patroli Maritim CN 235 Produk PT. DI (Foto KOMPAS/HARYO DAMARDONO)

Kalau Melihat Foto2 Industri Pertahanan Kita ,Kurang Hebatkah Indonesia ? Hmmm .....Anda sendiri yang menjawabnya

by admin
  

Indonesia Tawarkan Senapan Pindad ke Laos dan Kamboja


23 Mei 2011

Senapan SS-2 buatan Pindad (photo : Kaskus Militer)
RI Jualan Senapan Pindad ke Laos dan Kamboja

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah terus menawarkan persenjataan buatan dalam negeri ke negara-negara ASEAN. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan salah satu jenis senjata yang saat ini ditawarkan adalah SS2 atau Senapan Serbu 2 yang diproduksi oleh PT. Pindad. "Tapi belum ada keputusan jadi beli atau tidak," katanya di Jakarta, Minggu 22 Mei 2011.

Beberapa negara yang tertarik untuk membeli adalah Laos dan Kamboja. Selain itu pemerintah juga menawarkan senjata ini kepada Brunei Darussalam, meski negara di pulau Borneo itu belum menyampaikan minatnya. Jenis senjata lain yang ditawarkan adalah pelempar granat dengan fitur night vision.

Senjata SS2 mulai diproduksi oleh PT. Pindad pada 2006 menggantikan seri sebelumnya SS1. Senjata yang memiliki kaliber 5,56x45 milimeter ini memiliki panjang 930 milimeter dan panjang laras 460 milimeter. SS2 mampu menembakkan 700 butir peluru per menit dengan kecepatan 710 meter per detik. Salah satu pasukan TNI yang menggunakan senjata ini adalah Komando Pasukan Katak, Angkatan Laut.

(Tempo Interaktif)

Ini Alasan SBY Emoh Blakblakan Soal Operasi Sinar Kudus


Ratusan Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Merah Putih disambut saat tiba di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/ss/pd/11)

22 Mei 2011, Jakarta (TEMPO Interaktif): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku lega kini bisa berterus terang tentang pengiriman Satuan Tugas Merah Putih untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak di perairan Somalia. Soalnya, sudah sekian lama ia harus bungkam tentang misi itu.

"Saya menahan diri selama dua bulan tidak berbicara karena tidak ingin prajurit yang sedang bertugas, jiwa dan raganya dikorbankan," kata Yudhoyono dalam penyambutan Satuan Tugas tersebut di Dermaga Kolinlamil, Ahad, 22 Mei 2011.

Meski dihujani kritik sebagai pemimpin yang lamban, katanya, Yudhoyono tetap harus berdiam diri. "Tidak mungkin saya bilang sudah dikirim seminggu lalu, posisinya di sini, sama saja dengan setor nyawa," ujarnya.

Sejak hari pertama Sinar Kudus dibajak, Yudhoyono mengaku telah dilapori para menterinya. Presiden lantas langsung menggelar lima rapat terbatas berturut-turut untuk menyiapkan pemberangkatan Satuan Tugas untuk pembebasan dari perompak Somalia.

Bahkan, Satuan Tugas pun dibekali dengan persenjataan lengkap untuk melangsungkan operasi militer. Hanya, takdir menggariskan lain. Pemilik kapal memilih membayar tebusan. "Kenapa kita kirimkan kekuatan lebih dari satu batalion, karena kita sudah siapkan segalanya. Operasi dirancang untuk melakukan sesuatu yang lebih dari yang ditakdirkan Tuhan," tuturnya.

Ia meminta para petinggi TNI menceritakan keseluruhan proses kepada masyarakat agar semua orang tahu apa saja yang telah mereka lakukan dalam misi tersebut.

Pimpin Kapal Satgas ke Somalia, Kolonel Ahmad Naik Pangkat

Komandan Gugus Tempur Laut Armada Barat Kolonel Laut Ahmad Taufiqoerachman bakal naik pangkat hari ini. Ia dianggap berjasa dalam menjalankan tugasnya sebagai Komandan Satuan Tugas Duta Samudera I/2011, bagian dari Satuan Tugas Merah Putih yang melakukan operasi pembebasan kapal kargo MV Sinar Kudus di perairan Somalia, April lalu. Satgas Merah Putih dipimpin oleh Komandan Korps Marinir, Mayor Jenderal (Mar) Alfan Baharudin.

"Penyematan tanda pangkatnya dalam acara nanti," ujar Kepala Sub Dinas Penerangan Umum Angkatan Laut Kolonel Laut Rony E. Turangan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Ahad 22 Mei 2011.

Hari ini, di dermaga Kolinlamil akan digelar acara penerimaan Satgas Duta Samudra. Tiga KRI merapat secara berurutan, yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma, KRI Yos Sudarso, dan KRI Banjarmasin. Tiga KRI ini berangkat ke Somalia di bawah komando Ahmad Taufiqoerachman.

Dalam acara inilah Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono akan meminta izin kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyematkan tanda pangkat satu tingkat lebih tinggi. Pangkat Ahmad naik menjadi Laksamana Pertama.

Dalam acara yang dijadwalkan mulai pukul 14.00 WIB tersebut, Agus dan Ahmad masing-masing akan memberikan laporan kepada Yudhoyono. Slamet Juhari, kapten kapal kargo Sinar Kudus yang dibebaskan dari tangan perompak, serta Ketua Solidaritas Pelaut Indonesia juga akan memberikan sambutan di acara ini. Puncaknya, Presiden Yudhoyono juga akan memberikan sambutannya di hadapan hadirin.

Sumber: TEMPO Interaktif

Untuk Lawan Perompak, Pemerintah Somalia Dukung TNI Duduki Daratan


Ratusan Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Merah Putih disambut saat tiba di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. (Foto: ANTARA/Ujang Zaelani/ss/pd/11)

22 Mei 2011, Jakarta (TEMPO Interaktif): Minggu siang ini, 22 Mei 2011, upacara penyambutan kedatangan Satuan Tugas Pembebasan Sandera Kapal Sinar Kudus akan digelar di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menerima kedatangan pasukan TNI yang telah sebulan lebih bertugas ke perairan Somalia itu.

Tuntas sudah tugas mereka melakukan operasi pembebasan sandera kapal kargo Sinar Kudus. Namun, sejumlah cerita di balik operasi pembebasan sandera melawan para bajak laut Somalia masih tersisa. Salah satunya soal rencana Satgas menduduki Pantai Ceel Dhahanaan (El Dhanan), Somalia, saat Sinar Kudus masih dikuasai perompak. Pemerintah Somalia rupanya mendukung penuh rencana itu.

Kepada Tempo, Duta Besar Somalia untuk Indonesia Mohamud Olow Barow menyatakan pihaknya tak berkeberatan dengan rencana pasukan TNI menduduki Pantai El Dhanan, saat melakukan operasi pembebasan kapal Sinar Kudus bulan lalu. "Kami setuju. Siapa pun yang mau melawan kelompok bajak laut, kami 100 persen persilakan," ujarnya, Jumat lalu, 20 Mei 2011.

Meskipun, ia belum diberi tahu Pemerintah Indonesia soal niat menduduki El Dhanan sebagai bagian dari strategi Satgas merebut kapal Sinar Kudus. Dukungan penuh ini diberikan karena Indonesia adalah sesama negara dengan mayoritas penduduk muslim, sama seperti Somalia. Saat Sinar Kudus masih dikuasai perompak, Barow memang selalu menunjukkan dukungannya pada pelaksanaan operasi militer. "Di laut maupun di darat, kami izinkan," ucapnya.

Ia juga sempat menunjukkan kegemasannya karena mafia perompak di perairan negaranya semakin marak saja. Bahkan, penyandang dana aksi para pembajak ditengarai berasal dari luar Somalia. Warga Somalia hanya jadi pelaksana di lapangan. "Somalia cuma tempat parkir, pemiliknya internasional," tuturnya di kantornya, Kedutaan Besar Somalia, di Jakarta, 15 Maret lalu.

Ketika itu, karena khawatir pada keselamatan awak Sinar Kudus, pemerintah belum berterus terang soal rencana pembebasan kapal kargo tersebut. Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah bahkan pernah berucap bahwa pernyataan Pemerintah Somalia, yang mengizinkan Indonesia mengirim pasukan untuk membebaskan sandera awak kapal Sinar Kudus, tak banyak berarti. Sebab, pemerintah di sana memang tidak memegang kekuasaan atas seluruh wilayahnya.

"Pemerintah Somalia bisa memberi statement (pernyataan) apa saja, tapi adalah fakta bahwa mereka tidak menguasai negaranya sendiri," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, beberapa waktu lalu.

Seperti diberitakan Tempointeraktif.com dan Koran Tempo pekan lalu, Satuan Tugas “Merah Putih”--nama satuan operasi pembebasan sandera Sinar Kudus--ternyata menyiapkan strategi khusus saat menggelar operasi di Somalia itu. Strategi itu adalah menduduki Pantai El Dhanan, Somalia, yang menjadi basis para perompak. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kabarnya menyetujui bahkan memerintahkan langkah menduduki pantai yang hanya berjarak 500-600 meter dari kampung para perompak itu.

“Untuk mencegah bantuan dari darat pada saat melakukan penindakan, duduki pantai El Dhanan,” kata Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal (Mar) Alfan Baharudin kepada Tempo. Presiden oke dengan strategi itu saat Alfan mamaparkan strategi operasi pembebasan sandera di Istana Cipanas, 16 April 2011.

Alfan, yang juga ditunjuk sebagai Komandan Satgas “Merah Putih” ini beralasan, El Dhanan memiliki posisi yang strategis untuk mencegah perompak mengerahkan bala bantuan saat kapal Sinar Kudus disergap pasukan TNI. Sebab, jarak kapal Sinar Kudus ketika lego jangkar hanya sekitar 3,5 Nautical Mile saja dari bibir pantai El Dhanan. “Ini sangat dekat untuk mengerahkan bantuan,” ujar Alfan.

Selain menyetop bantuan, langkah menduduki El Dhanan adalah taktik psywar alias "perang urat saraf" menghadapi perompak. Apalagi jika mereka sampai menggunakan 20 awak Sinar Kudus sebagai tameng hidup saat pasukan menyerang.

"Bodoh-bodohnya begini, elu mau bunuh 20 orang Indonesia di kapal? Gue habisin nih satu kampung, ada anak-istri elu di situ. Saya yakin dia punya rasa kemanusiaan, ada rasa takut," kata Alfan. "Saya ambil (cara) psikologis itu. Kami akan punya posisi tawar sangat tinggi bila El Dhanan diduduki," ujarnya.

Sumber: TEMPO Interaktif

BERITA POLULER