Pages

Monday, May 16, 2011

Marinir Beli Senjata Pertahanan Udara dan BMF-3



14 Mei 2011, Jakarta (Koran Tempo): Korps Marinir TNI Angkatan Laut akan menambah tujuh perangkat senjata antiserangan udara baru pada tahun ini. Persenjataan seharga US$ 15 juta atau Rp 135 miliar ini sebagian bakal dipasang di sekeliling Istana Negara, Jakarta, untuk pengamanan serangan dari udara.

"Sekarang sudah mulai dirakit dan akan dikirim ke sini akhir tahun," kata Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal Alfan Baharudin kepada Tempo di kantornya di Cilandak, Jakarta, kemarin. Senjata berupa kendaraan tempur yang dilengkapi meriam kaliber 35 milimeter ini dibeli dari Swiss tapi dirakit oleh perusahaan di Cina.

Alfan menjelaskan, selain untuk antiserangan udara, peralatan ini bisa dipergunakan untuk serangan darat. Sebagian senjata lainnya akan ditempatkan di Markas Korps Marinir di Kwitang dan Markas Brigadir Infanteri Marinir di Cilandak, Jakarta.

Tujuh senjata tersebut juga dibeli untuk melengkapi kebutuhan Batalion Artileri Pertahanan Udara Marinir dan mengganti peralatan lama yang umurnya sudah sangat tua. Peralatan baru pun digunakan untuk operasi-operasi militer, operasi tempur amfibi, dan pelatihan militer rutin.

Korps Marinir, Alfan melanjutkan, juga membeli lagi kendaraan tempur Tank BMF-3F dengan senjata kaliber 100 milimeter buatan Rusia sebanyak 54 unit atau setara dengan satu batalion. Dengan penambahan ini, Marinir akan memiliki tiga batalion resimen kavaleri. Tank ini dipesan sejak 2009 dan sudah tiba 17 unit.

BMF-3F mampu melaju di darat dengan kecepatan 70 kilometer per jam dan di air mencapai 12 knot per mile. Tank ini menggunakan mesin buatan Ukraina. "Ini tank yang terbesar di Tanah Air," ujar Alfan.

TNI juga berencana membeli satu skuadron pesawat jet latih T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan untuk menggantikan jet latih Hawk MK-53 milik TNI Angkatan Udara yang sudah usang. Namun, "Itu kontraknya belum dibuat," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantor Wakil Presiden, Jakarta, pada 13 April lalu.

Sumber: Koran Tempo

Filipina Tertarik Beli 3 LPD Buatan PT PAL


KRI Banda Aceh-539. (Foto: Kemhan)

13 Mei 2011, Jakarta (Kolinlamil): Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio, M.M. didampingi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, MPA., MBA. menerima kunjungan kehormatan Flag Officer in Command, Philippine Navy (Kasal Filipina) Vice Admiral (Laksamana Madya) Alexander P. Pama. AFP, di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/5).

Kunjungan Kasal Filipina ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan antara TNI AL dan Angkatan Laut Filipina yang telah terjalin dengan baik selama ini.

Pada kunjungan tersebut, Flag Officer in Command Philippine Navy (Kasal Filipina) Vice Admiral (Laksamana Madya) Alexander P. Pama AFP, menerima paparan dan presentasi dari PT. PAL Indonesia mengenai kapal perang produksi dalam negeri jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Banda Aceh-593, di Lounge Room KRI Banda Aceh-593.

Vice Admiral (Laksamana Madya) Alexander P. Pama AFP selesai menerima paparan merasa terkesan dan berharap kerjasama ini dapat berlanjut ke depan.

Sebelum mengakhiri kunjungannya di KRI Banda Aceh Vice Admiral (Laksamana Madya) Alexander P. Pama AFP mengadakan pertukakaran cenderamata, setelah itu rombongan melanjutkan peninjauan dengan meninjau bagian-bagian kapal diantaranya anjungan, geladak helly, tank deck dan rampa.

Filipina Tertarik LPD buatan PAL

Peninjauan Pama ke dua kapal perang jenis LPD itu, terkait rencana Filipina untuk membeli kapal sejenis tersebut dari PT PAL.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengemukakan, sejumlah negara seperti Filipina berminat membeli sejumlah kapal buatan PT PAL.

"Filipina yang membeli kapal buatan PT PAL jenis kapal LPD (landing platform dock) yang yang bisa didarati helikopter," katanya.

Menhan menjelaskan fungsi kapal itu sangat luas sehingga dapat untuk angkut pasukan dan juga untuk operasi penanggulangan bencana.

"Filipina membeli tiga unit kapal LPD," kata Purnomo menambahkan.

Ia mengatakan pemerintah terus menawarkan produk industri produk pertahanan nasional ke sejumlah negara calon pembeli seperti Filipina, Brunei, Malaysia, dan Vietnam.


Sumber: Dispen Kolinlamil

Kasarmatim Sambut Kedatangan KAL Kudungga di Sangatta


Kasarmatim Laksamana Pertama TNI Arief Rudianto, SE didampingi Bupati Kutim, Ketua DPRD Kutim, Asrena Pangarmatim, Wadan Lantamal IV dan Danlanal Sangatta foto bersama didepan KAL Kudungga setelah acara penyambutan Kapal tersebut, Selasa (10/5).

13 Mei 2011, Surabaya (Dispenarmatim): Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Arief Rudianto, SE menyambut kedatangan Kapal patrol KAL Kudungga yang dipesan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dari PT. Pelindo Batam, di perairan Sangatta, belum lama ini, Selasa (10/5).

Sejumlah pejabat pemerintah daerah setempat juga hadir, diantaranya Bupati Kutai Timur Isran Noor, jajaran Muspida, anggota DPRD Kutim dan para undangan lainnya. Tepat pada saat kapal melabuh, penari kesenian tradisional Kaltim pun menyambut kedatangan kapal tersebut. Begitu kapal sandar, Nampak Komandan KAL Kudungga Kapten Laut (P) Deksatiana memberikan laporan kepada Kasarmatim.

Dalam sambutannya Kasarmatim Laksamana Pertama TNI Arief Rudianto, SE mengatakan, dalam waktu dekat kapal ini akan dipersenjatai dengan meriam kaliber 20 mm yang mampu menembakkan 1.000 peluru per menit. Kasarmatim menyambut baik kehadiran kapal ini, sebagai sarana pengamanan wilayah keamanan laut Kutim yang cukup panjang sekaligus penguatan pengamanan obyek vital nasional. “Kapal ini siap dioperasikan,” kata Kasarmatim.

Sementara itu Bupati Kutim Isran Noor dalam sambutannya mengatakan, bahwa Pemkab Kutim membeli kapal patrol untuk tiga kepentingan. Pertama, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap bangsa dan Negara dalam memelihara kedaulatan. Kedua, menekan tingginya penjarahan di kawasan ALKI II yang mengakibatkan hilangnya kekayaan Negara. Ketiga, strategi pertahanan dan keamanan rakyat semesta. “Inilah yang coba dikontribusikan Pemkab Kutim,” katanya.

Menurut Bupati Kutim, bahwa pembelian kapal ini telah mendapatkan persetujuan masyarakat Kutim melalui para wakilnya di DPRD. Kapal ini juga akan memberikan manfaat riil secara material dan immaterial. Misalnya sebagai sarana pengamanan wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia pada daerah utara Pulau Kalimantan, memudahkan dalam pendistribusian bantuan bahan makanan, pakaian dan obat-obatan sebagai langkah penanggulangan korban bencana alam, serta sebagai sarana mendukung program social kemasyarakatan.

Dikatakan Bupati Kutim, bahwa kapal tersebut tetap milik Pemkab Kutim dan tidak dihibahkan ke TNI AL. Biaya operasional kapal juga tetap ditanggung Pemkab. Namun pengelolaannya akan dilakukan melalui kerjasama dengan TNI AL. “Kapal akan dioperasikan oleh TNI AL, dan akan diwaki oleh penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) dan kepolisian.

Setelah acara seremonial, kegiatan dilanjutkan dengan joy sailing atau uji coba kapal di perairan Sangatta. Puluhan undangan pun berbondong-bondong menuju kapal untuk mengikuti momen langka tersebut. Kapal diuji coba sampai kecepatan 20 knot.

Sumber: Dispenarmatim

Thursday, May 12, 2011

Russian warships complete visit to Vietnam, head to Vladivostok

Admiral Vinogradov underway
07:14 11/05/2011
A Pacific Fleet task force led by the Admiral Vinogradov destroyer has completed a friendly visit to Vietnam and is now heading for the Far Eastern port of Vladivostok. The Admiral Vinogradov destroyer, accompanied by a salvage tug and the Pechenga tanker, has paid a friendly visit to the Vietnamese port city of Da Nang while returning from an anti-piracy mission in the Gulf of Aden.
"The departure ceremony in Da Nang ended at 6 am Moscow time [2:00 GMT] on Wednesday, and the task force, headed home," a spokesman for the Pacific Fleet said.
During its four-month anti-piracy mission, which ended on April 17, the ship escorted 14 convoys of civil vessels through pirate-infested waters off the Horn of Africa.
The Russian Navy has maintained a presence off the Horn of Africa since October 2008, with warships operating on a rotation basis.

VLADIVOSTOK, May 11 (RIA Novosti)

RIA NOVOSTI

Mulai Cari Gara-Gara, Israel Serang Gaza

Pasukan Israel yang didukung tank dan buldoser menyerang Jalur Gaza, menghancurkan lahan pertanian Palestina di utara wilayah tersebut.
Tentara Israel memasuki Gaza dari jalur penyeberangan Karni kemarin (Rabu, 11/5) dan menyusup hingga ratusan meter ke arah timur kota Gaza.
Menurut koresponden Press TV dari Gaza, tentara Israel menggali sejumlah lubang di daerah tersebut dan mengisinya dengan bahan peledak. Militer Israel kemudian meledakkan bahan peledak itu yang menimbulkan ledakan hebat di wilayah tersebut.
Para pejabat Israel menyatakan bahwa militer Zionis mencari dan menghancurkan "terowongan" di kawasan tersebut yang digunakan oleh pejuang Palestina untuk memasukkan wilayah Israel dan menangkap Zionis.
Namun para analis berpendapat bahwa aksi itu ditujukan untuk memprovokasi gerakan muqawama Palestina agar menembaki pasukan Israel, yang akan memanaskan situasi.
Ini merupakan serangan militer Israel pertama ke Gaza setelah Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi nasional di Kairo, Mesir beberapa waktu lalu.
Para pejabat Tel Aviv berulang kali menyatakan kemarahan mereka terhadap kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani antara dua kelompok muqawama Palestina itu yang bertujuan membentuk pemerintah persatuan Palestina.
Sebelumnya, Hamas yang mengontrol kawasan Gaza, dan Fatah yang berkuasa di Tepi Barat, telah berselisih sejak gerakan muqawama Hamas memenangi pemilihan parlemen Palestina pada Januari 2006.
Friksi kedua pihak mencapai puncaknya pada bulan Juni 2007 ketika Hamas mengambil alih Jalur Gaza dalam upaya "menggagalkan plot kudeta" oleh beberapa elemen dari kelompok Fatah.
Menyikapi aksi itu, Fatah memecat pemerintah Hamas secara unilateral dan mendirikan kabinet paralel di Ramallah. (IRIB/MZ)

IRIB

Menhan Senang AS Akan Hibahkan Pesawat F16


Suci Dian Firani - detikNews

Menhan Senang AS Akan Hibahkan Pesawat F16
Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengaku senang dengan rencana pemerintah Amerika Serikat (AS) yang akan menghibahkan pesawat F16 ke Indonesia. Purnomo mendukung upaya Komisi I DPR yang saat ini sedang membicarakan hibah ini dengan AS.

"Silakan, jika Komisi I ingin membicarakan dengan pemerintah AS tentang hibah tersebut. Kami senang karena itu mereka membantu upaya untuk pindah pesawat tersebut," kata Purnomo Yusgiantoro di Kantor Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Teknis hibahnya seperti apa, menurut Purnomo masih akan dibicarakan. Namun yang jelas menurutnya, meski pesawat yang akan dihibahkan tersebut sudah tidak dipakai, namun kondisinya masih cukup bagus.

"Hibahnya seperti apa, prosesnya nanti akan dibicarakan, dan hibah ini merupakan pesawat-pesawat yang tidak dipakai oleh mereka tapi masih bagus," imbuhnya.

Sparepart dan mintenance-nya gimana? "Itu akan dibicarakan lebih lanjut apa kita akan memproduksi atau joint production," jawab Purnomo.

Dia menambahkan, hibah pesawat F16 ini tidak akan mengurangi kemandirian Indonesia, karena memang Indonesia saat ini masih belum bisa memproduksi pesawat jenis tersebut.

"Kalau pesawat heavy fighter seperti Sukhoi dan F16 kita belum bisa produksi," ujarnya.

DETIK

Wednesday, May 11, 2011

Menhan RI Terima Kunjungan Parlemen Korea Bidang Pertahanan

 


JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro didampingi Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, dan Kapuskom Publik Kemhan Kol. Inf. Hartind Asrin, Rabu (11/5) menerima kunjungan Delegasi Parlemen Korea Bidang Pertahanan yang dipimpin oleh Park Sang-Chun beserta rombongan di kantor Kemhan, Jakarta.

Maksud kunjungan ini disampaikan oleh ketua delegasi yang juga pengamat militer di Korea adalah untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral di bidang kerjasama pertahanan. Selain itu disampaikan kepada Menhan RI bahwa kerjasama kedua negara yang dibangun selama ini didasarkan pada azas saling percaya.

Menjawab hal tersebut, Menhan menyatakan bahwa kerjasama di bidang pertahanan yang telah terjalin antara Indonesia dengan Korea sudah cukup baik terlebih lagi Indonesia saat ini sedang fokus merestrukturisasi industri pertahanan. Untuk itu dukungan Korea dalam membangun industri pertahanan Indonesia sangatlah penting dan Menhan menyatakan kepuasannya atas kerjasama yang terjalin selama ini terutama di sektor industri pertahanan.


KRI Banda Aceh-593, salah satu kapal perang jenis LPD hasil kerjasama RI-Korea

Menhan menambahkan bahwa beberapa alutsista Indonesia merupakan hasil produksi industri pertahanan Korea dan beberapa hal yang patut mendapat penghargaan diantaranya mengenai sistem jual beli. Selain itu juga kesediaan Korea dalam hal Transfer of Technology (ToT) serta kesediaannya bersama-sama dengan Indonesia dalam membangun proyek industri pertahanan Indonesia.

Dijelaskan Menhan bahwa dalam lima tahun ini Indonesia memiliki anggaran sekitar $ 7 miliar untuk membangun kekuatan pertahanan Indonesia. Untuk itu Menhan berharap dengan anggaran yang dimiliki, Indonesia dapat menemukan mitra yang memahami keinginan Indonesia untuk membangun industri pertahanannya.

Sumber : DMC
 


BERITA POLULER