Pages

Friday, April 8, 2011

Mengenang Maimun Saleh, Penerbang Pertama dari Aceh


PDF Cetak Email
Oleh: H Harun Keuchik Leumiek
Kalau Anda melintasi jalan raya Banda Aceh-Medan — dari arah Medan menuju Banda Aceh—di sekitar Km 14 sebelum memasuki kota Banda Aceh, tepatnya di simpang Desa Aneuk Galong, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar, di sisi kiri akan terlihat sebuah monumen pesawat tempur jenis Hawk 200, milik TNI Angkatan Udara.
Monumen pesawat tempur itu dipasang di atas tugu Maimun Saleh, yang dimaksudkan untuk mengenang jasa Maimun Saleh sebagai penerbang pertama asal Aceh. Maimun Saleh gugur pada 1 Agustus 1952 dalam usia 25 tahun akibat kecelakaan pesawat intai di Pangkalan Udara Semplak, Bogor, Jawa Barat.
Monumen pesawat tempur ini sengaja ditempatkan di Aneuk Galong karena Maimun Saleh lahir di desa ini. Pendirian monumen itu tak lepas dari inisiatif Marsekal Udara Teuku Syahril, putra Aceh kelahiran Montasik Aceh Basar, yang pada 2008 menjabat sebagai Komandan Operasi Angkatan Udara I. Desa Aneuk Galong dan Desa Montasik tempat kelahiran Teuku Syahril tidak berjauhan.
Nama Maimun Saleh, selain diabadikan pada tugu di simpang Aneuk Galong, juga telah diabadikan pada bandara militer Lhoknga Aceh Besar. Setelah lapangan terbang Lhoknga tidak digunakan lagi, karena telah dibangun Bandara Blang Bintang yang sekarang bernama Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), maka nama Maimun Saleh kemudian diabadikan pada lapangan terbang Cot Bak U di Sabang. Selain itu, nama Maimun Saleh juga diabadikan sebagai nama jalan di pusat perbelanjaan Peunayong, Banda Aceh.
Pesawat tempur Hawk-200 buatan Inggeris, pada 1980-an yang dijadikan monumen atas tugu itu adalah pesawat tempur utuh dan asli. Hanya saja, pesawat ini tidak bisa lagi dipergunakan karena beberapa bagian badan pesawat ada yang sudah retak.
Atas usaha Marsekal Teuku Syahril dengan berbagai perjuangan yang membutuhkan waktu, akhirnya pesawat tersebut berhasil diboyong ke kampung Maimun Saleh untuk dijadikan monumen yang berjarak hanya sekitar 200 meter rumah Maimun Saleh sendiri.
Riwayat hidup
Maimun Saleh lahir 14 Mei 1929. Dia putra kedua dari lima bersaudara pasangan Tgk HM Saleh dan Aisyah, yaitu Tgk Hasballah, Maimun Saleh, Abasyah, Hadisyah dan Tgk Faisal. Maimun Saleh menempuh pendidikan di sekolah Taman Siswa dan sekolah menengah Islam di Koetaradja (sekarang Banda Aceh). Tahun 1949 Maimun diterima menjadi murid penerbang di Koetaradja. Pada 1950 dia dipindahkan ke sekolah penerbang di Kalijati Jawa Barat, dan 1 Februari 1951 berhasil memperoleh ijazah sebagai penerbang kelas 3.
Setelah itu, Maimun Saleh masuk Skuadron IV (pengintai darat) dan turut serta dalam semua operasi yang dijalankan oleh skuadron ini. Namun maut tak dapat disangka. Pada Jumat, 1 Agustus 1952, Sersan Maimun Saleh yang sedang menerbangkan pesawat intai Auster IV-R-80 mengalami kecelakaan di Pangkalan Udara Semplak Bogor pukul 09.25 WIB. Maimun gugur dalam kecelakaan itu.
Atas prakarsa Teuku Syahril, pembangunan monumen pesawat tempur di atas tugu Maimun Saleh, selain untuk mengenang jasa penerbang pertama dari Aceh, juga sebagai bentuk terima kasih dan ikatan batin antara Angkatan Udara dan masyarakat Aceh. Ini juga terkait dengan jasa masyarakat Aceh yang menyumbangkan pesawat terbang pertama RI-001 Seulawah kepada Indonesia sebagai modal awal saat Indonesia baru merdeka.
Prosesi peletakan pesawat tempur Hawk-200 di atas Tugu Maimun Saleh dilakukan Januari 2008, dan dipimpin Danlanud SIM, Letkol Pnb Fachri Adami.
Menurut Fachri, pesawat tempur yang dijadikan monumen itu pesawat asli, bukan replika, termasuk empat amunisi yang terdapat di atas sayap pesawat. Hanya saja, pada amunisi itu detonator dan peluru ledakannya tidak dipasang lagi.
Jet tempur itu sendiri sebenarnya sudah dibawa ke Aceh pada 2003, setelah pesawat mengalami kecelakaan saat melakukan penerbangan di Pekanbaru, Riau. Dalam kecelakaan itu beberapa bagian badan pesawat retak dan tak bisa diterbangkan lagi.
Masyarakat Aceh patut berbangga hati, karena satu-satunya daerah yang menerima pesawat tempur untuk dijadikan monumen adalah Aceh. Dengan demikian Aceh sekarang memiliki tiga monumen pesawat, yaitu monumen pesawat RI-001 Seulawah di Blang Padang (Banda Aceh), monumen pesawat tempur Hawk-200 di Tugu Maimun Saleh, dan pesawat jenis A4 SkyHawk TT-0435 buatan Amerika dari Skuadron 11 Makassar yang sekarang ditempatkan di apron Lanud Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar sebagai monumen kedirgantaraan.
Peresmian monumen pesawat tersebut oleh Marsekal Muda TNI Eddy Suyanto ST pada 24 September 2010.

Analisa

US Fuel Stops Gripen Libya Mission

US Fuel Stops Gripen Libya Mission


The Swedish JAS Gripen aircraft deployed in Sicily as part of NATO's Libya mission remained grounded on Thursday as the fuel available is suitable only for US navy aircraft.
The eight fighter jets are located in the US part of the Sigonella airbase on Sicily and the only fuel available it that which is used for US navy aircraft.
The Gripen were due to participate in their first mission over Libya on Thursday but this has now been delayed and test flights have been postponed.
According to the outline plan, the eight aircraft were all due to monitor the UN no-fly zone over the civil-war torn country from Thursday but on arrival at the base they discovered that no fuel was available.
The Sigonella base is designed as a naval air force base, Lieutenant Colonel Mats Brindsjo, head of the Swedish Air Operation Center, said. "And US navy aircraft use somewhat different fuel to that which we use in our planes," he told the TT news agency.
The US fuel variety is known as JP5 while the Gripen normally fly using a civil fuel known as Jet A1.
"Certain additives and some equipment are needed to change JP5 to Jet A1 in a controlled manner. This equipment is not as yet in place down there and in the time being we are trying to buy the fuel from a place off the base."
"This really should have been investigated as soon as we arrived, but we didn't have time with all the other details," Mats Brindsjö said, adding that he expects the Gripen aircraft to be in the air on Friday.
The Swedish aircraft will undergo a test flight in order to familiarize themselves with the airspace before NATO authorities are informed that the Gripen stand at the ready.
Sweden is not a member of NATO, although it has been in NATO's Partnership for Peace programme since 1994 and has contributed some 500 troops to the alliance's International Security Assistance Force (ISAF) force in Afghanistan.
Sweden also took part in operations in Kosovo.
Nevertheless Sweden's air force has not been involved in action since it took part in a UN-mandated operation in the then Belgian Congo from 1961-63.
The Libyan operation will be the first combat tour for the JAS Gripen 39, produced by the Swedish defence group Saab.
Sweden's Nordic neighbors Denmark and Norway are already taking part in Libyan air operations.

Russia Delivers Two Combat Helicopters To Peru

Russia Delivers Two Combat Helicopters To Peru

Russia has delivered two Mi-35P Hind E attack helicopters to Peru under a contract to provide the South American country with air power to combat cocaine production and terrorism.
The disassembled helicopters were delivered to Peru on board a Russian An-124-100 Condor transport plane.
"The assembly of the helicopters by Russian technicians has already begun," Igor Korotchenko, the head of Russia's Center for Analysis of World Arms Trade, said on Tuesday.
"The helicopters will be tested in the air in the next few days before the official transfer to the Peruvian Air Force," he said.
The Mi-35 is an improved export version of the famed Mi-24 attack helicopter, which combines high fire power with troop transport capability.
Russia's state arms exporter Rosoboronexport and the Peruvian Defense Ministry signed a $108-million contract on the delivery of six Mi-171 Hip H multirole helicopters and two Mi-35 helicopters in July 2010.
The delivery of the first two Mi-171s to Peru is expected in May.
The helicopters will be used in anti-drug and anti-terrorism efforts in the valley of the Apurimac and Ene rivers.
The area was declared a zone of military operations in August 2009 as fighting between government troops and the Sendero Luminoso Maoist guerilla group intensified.
Sendero Luminoso, regarded by Peru as a terrorist organization, is believed to have strong ties with drug traffickers. The group is on the U.S. and EU lists of terrorist organizations.

Latihan Sistem Pengamanan Markas Gegana Brimob


SEMARANG - Sejumlah anggota Gegana Brimob Polda Jateng mendapat pengarahan dari Kepala Detasemen Gegana Brimob Polda Jateng, Kompol Andi Rifai (kanan), usai melakukan latihan sistem pengamanan markas, di Mapolda Jateng, di Semarang, Jumat (8/4). Latihan yang dilakukan secara mendadak itu untuk mengetahui sekaligus mengasah kemampuan anggota dalam mempersiapkan senjata, perlengkapan dan kecepatan bergerak untuk menangani berbagai aksi teror. FOTO ANTARA/R. Rekotomo/Koz/pd/11.




Awas! Opini Negatif Serang Indonesia



Bangsa Indonesia diminta mewaspadai munculnya informasi negatif dari luar negeri. Beberapa berita miring dilansir sejumlah media internasional bukanlah informasi biasa, melainkan sebuah ancaman serius. Seperti diberitakan koran Sindo, peringatan ini disampaikan sejumlah pengamat dan politisi. Pengamat pertahanan Wawan Purwanto misalnya menilai berita tentang pariwisata Bali maupun informasi WikiLeaks sebagai informasi tendensius dan politis dengan target untuk menimbulkan instabilitas politik di Indonesia.
"Berita-berita itu jelas politis sekali," kata Wawan dalam sebuah kesempatan.
Pengamat militer dari Universitas Indonesia Andi Widjajanto juga menilai, informasi negatif yang disebarkan media internasional sebagai bagian dari perang. Dia menyebut, sejak berakhirnya perang dingin model perang konvensional atau peperangan dengan menggunakan cara-cara militer sudah bergeser ke peperangan model baru. Model peperangan seperti ini biasa disebut sebagai perang asimetris (asymmetric warfare).
"Efek perang model baru seperti ini sangat luar biasa. Kerugiannya tidak sebatas fisik, tapi juga merusak sendi-sendi kehidupan bangsa yang lain," kata Andi saat dihubungi SINDO.
Menurut dia, perang asimetris merupakan suatu model peperangan yang dikembangkan dari cara berpikir yang tidak lazim dan di luar aturan peperangan yang berlaku dengan spektrum perang yang sangat luas. Sekarang ini lini pertempuran sudah bergeser ke lini informasi.Bombardir informasi akan membentuk citra yang tertanam di kawasan lawan dan akan melemahkan posisi lawan.
"Teknologi informasi dan komunikasi semakin meningkat dan menduduki peranan utama dalam kehidupan sehari- hari. Karena itu, teknologi informasi telah menjadi sesuatu yang bernilai sekaligus dapat menjadi senjata perusak," ungkapnya.
Berdasarkan data yang dia himpun, Indonesia sebenarnya sudah lama dijadikan sasaran perang asimetris. Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Indonesia terus melakukan perang asimetris terhadap pendudukan Belanda hingga 1950, Gerakan Aceh Merdeka (GAM), krisis Timor-Timur, Gerakan Pengacau Keamanan di Papua, dan lainnya. Dia menyebut, kehancuran Uni Soviet pascaperang dingin yang memuncak pada 1980-an terjadi tidak secara alamiah.
Negeri Beruang Merah itu kalah karena Amerika Serikat (AS) melancarkan perang asimetris. Andi Widjajanto menjelaskan, AS dan negara-negara Barat pandai memainkan strateginya dalam perang informasi yang lebih bersifat psychological warfare.
"Secara ideologi, kemunculan glasnost dan perestroika sudah berhasil menyerang ideologis komunis yang telah lama menjadi perekat kesatuan Soviet," katanya.

IRIB

Haniyah Tuntut Tanggung Jawab Komunitas Internasional



Pemerintah Palestina pilihan rakyat (Hamas) yang dipimpin Ismail Haniyah menuntut para pemimpin rezim Zionis Israel diadili. Seperti dilaporkan Fars News mengutip Pusat Info Palestina, pemerintah Hamas di Jalur Gaza dalam statemennya, mengutuk berlanjutnya brutalitas Israel terhadap warga Gaza, pembantaian massal rakyat tak berdosa serta pengeboman kawasan pemukiman sipil. Ia juga menegaskan bahwa kelalaian dalam menuntut para pemimpin Zionis, membuat rezim ilegal ini kian brutal dan leluasa melanjutkan kebiadabannya.
Pemerintah Hamas meminta masyarakat internasional bertanggung jawab atas brutalitas Israel terhadap warga Gaza dan berlanjutnya pembangunan distrik Zionis di kawasan Palestina.
Serangan jet-jet tempur Israel kemarin (Rabu 6/4) ke Gaza telah menciderai sedikitnya delapan warga sipil. (IRIB/Fars/MF)

IRIB

Ahmadinejad: Ajal Israel Sudah Dekat



Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad memperingatkan upaya Amerika Serikat dan sekutu Baratnya untuk menciptakan konflik Iran-Arab dan perang Syiah-Sunni dalam usaha menyelamatkan rezim Zionis Israel, yang tengah runtuh. Berpidato di tengah warga kota Kermanshah, barat Iran, Kamis (7/4), Ahmadinejad mengatakan, klaim Amerika tentang pembentukan dua pemerintahan di Palestina bermaksud untuk menyelamatkan Israel dan merusak front muqawama.
"Mereka mengatakan satu pemerintah Israel dan satu pemerintah Palestina. Slogan ini ditujukan untuk menyelamatkan pemerintah Zionis yang lemah," jelas Ahmadinejad seperti dilaporkan IRNA.
Presiden Iran mencatat bahwa skenario musuh yang "sangat rumit" bertujuan menebarkan perselisihan dan mengubah wajah Amerika di tengah negara-negara regional. Dia juga meminta negara dan bangsa kawasan untuk tetap waspada.
Seraya menyinggung upaya Barat, terutama Amerika Serikat, untuk membagi wilayah Yordania, Ahmadinejad menandaskan, musuh berniat untuk memecah Yordania. Mereka bahkan tidak bersedia memberikan sebagian wilayah Palestina yang diduduki demi mewujudkan kebohongannya.
"Anda harus tahu bahwa rezim Zionis Israel hampir runtuh dan tidak ada kekuatan yang dapat menyelamatkan rezim itu dari kehancuran," tegasnya. "Zionis tidak memiliki tempat di antara negara-negara regional dan juga negara-negara yang sudah mengenal wajah asli Amerika dan sekutunya," tambah Ahmadinejad.
"Era kolonialisme, perbudakan dan penjarahan sudah berakhir. Bangsa Iran berdiri bahu-membahu dengan bangsa-bangsa regional untuk melawan kekuasaan musuh dan membuat mereka putus asa," tandasnya. (IRIB/RM/MF)

IRIB

BERITA POLULER