Pages

Tuesday, March 29, 2011

Indonesia Kirim Pasukan ke Haiti



29 Maret 2011, Jakarta -- (ANTARA News): Pemerintah Indonesia segera mengirim pasukan bantuan ke Haiti untuk membantu proses pemulihan akibat gempa bumi di negara itu.

"Dalam waktu dekat, mungkin dalam waktu hitungan hari-hari ini kita berangkat," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan, utusan PBB sudah datang ke Indonesia untuk memastikan keterlibatan Indonesia di Haiti itu, sedangkan pasukan Indonesia sudah siap dan tinggal menunggu perintah pemberangkatan.

"Yang kita kirim itu adalah pasukan untuk zeni dan medical (batalyon kesehatan)," katanya.

Purnomo menegaskan, pasukan yang akan dikirimkan itu bukan hanya untuk pemulihan keadaan akibat konflik bersenjata, namun juga untuk pemulihan keadaan pascabencana.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono sendiri telah mengatakan menunggu konfirmasi kebutuhan penanggulangan bencana gempa di Haiti, sebelum memberangkatkan pasukannya ke negara itu.

"Kita masih menyesuaikan kebutuhan mereka dan kemampuan TNI," katanya.

Haiti diguncang gempa 7 Skala Richter pada 12 Januari 2010 yang diklaim pemerintah Haiti merenggut 316 ribu orang tewas, 300 ribu orang terluka, dan sekitar sejuta orang kehilangan tempat tinggal.

Sumber: ANTARA News

ASEAN Bahas Penggunaan Militer untuk Bantuan Kemanusiaan


Prajurit Koppasus mengevakuasi seorang nenek yang menolak meninggalkan rumahnya saat terjadi erupsi Gunung Merapi tahun lalu. (Foto: Getty Images)

29 Maret 2011, Jakarta -- (TEMPO Interaktif): Direktur Jenderal kekuatan Pertahanan (Kuathan) Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda Mochammad Jurianto mengatakan, bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana menjadi fokus utama dalam lokakarya penggunaan aset militer ASEAN, yang dibuka hari ini, Selasa 29 Maret 2011.

"Bantuan kemanusiaan dan bencana alam merupakan bagian dari operasi militer," kata Jurianto saat membuka lokakarya tersebut di Hotel Sultan Jakarta.

Lokakarya yang telah digelar kedua kalinya ini merupakan lanjutan dari Paper on Use of ASEAN Military Assets and Capacities. Agenda utama yang akan menjadi pembahasan dalam lokakarya ini untuk membentuk Joint Coordinating Committee atau JCC, menentukan tugas pokok, struktur, dan pimpinan.

Bencana alam yang sering terjadi di wilayah ASEAN menjadi salah satu faktor pendorong pembentukan JCC. Kedepan, jika ada negara anggota ASEAN yang tertimpa bencana alam atau membutuhkan bantuan kemanusiaan, JCC akan memfasilitasi dengan penggunaan aset militer ASEAN dengan melibatkan warga sipil.

Jurianto juga menekankan agar pelaksanaan penggunaan aset militer di negara yang tertimpa bencana tetap harus menghormati kedaulatan negara yang bersangkutan. "Pelaksanaannya juga harus menghormati HAM dan tidak boleh diskriminasi," ujar Jurianto

Dia menambahkan, hasil lokakarya ini akan dibawa ke tingkat ASEAN Defense Senior Officer Meeting pada 26-29 April 2011mendatang yang akan digelar di Yogyakarta. "Nantinya akan ada keputusan politik di tingkat ASEAN Defense Minister's Meeting," kata Jurianto.

Sumber: TEMPO Interaktif

Kopassus-SAS Australia Latgab Bersama


Latihan bersama Kopassus-SAS di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar tahun lalu. (Foto: Reuters)

28 Maret 2011, Jakarta -- (REPUBLIKA.CO.ID): Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) Mayjen TNI Lodewijk F Paulus mengatakan Komando Pasukan Khusus Australia (SAS) akan membantu daya mampu Kopassus baik dari segi teknik militer, peralatan dan perlengkapan, serta kemampuan bahasa Inggris. "Ini yang kita pelajari kemarin selama latihan bersama 'Dawn Kookabbura' antara Kopassus dan SAS," katanya, usai menghadiri pembukaan Kejuaran Panahan Piala Kasad 2011 di Markas Komando Kopassus di Jakarta, Senin (28/3).

Latihan Bersama Kopassus dan SAS dengan sandi "Dawn Kookabbura" berlangsung di Swan Bourne, Perth, Australia pada pekan terakhir Februari 2011. Dalam Latihan bersama itu, komando pasukan khusus militer kedua negara memfokuskan penanganan terorisme di laut. "Banyak hal yang harus kita pelajari dan tingkatkan lagi, semisal kemampuan penggunaan alat perlengkapan, persenjataan dan bahasa untuk dapat memahami lebih luas prosedur, alat, sistem penanganan terorisme sesuai standar internasional," kata Lodewijk.

Khusus menyangkut kemampuan bahasa, ia mengemukakan, SAS siap mengirimkan instrukturnya untuk memberikan pelajaran dan pemahaman lebih dalam tentang bahasa Inggris terutama terkait teknis militer komando pasukan khusus. "Kita sudah memiliki laboratorium bahasa Inggris, namun untuk 'native speaker' terutama yang menyangkut bahasa teknis militer komando pasukan khusus kita masih minim," ungkap Lodewijk.

Ia menambahkan, kursus bahasa Inggris oleh SAS bagi para personel Kopassus akan dimulai pada September 2011. Kerjasama Kopassus- SAS sempat terhenti sejak 1999 menyusulnya terjadinya kerusuhan di Timor-Timur (kini Timor Leste) seusai jajak pendapat. Pemulihan kerja sama Kopassus-SAS, Australia berawal dari kunjungan Komandan SAS Australia yang kemudian diikuti kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat Australia, Letjen Peter Leahy pada akhir 2002.

Langkah pemulihan diambil Australia, pascaledakan Bom Bali I pada Oktober 2002 yang menewaskan sebagian besar warga negara Australia yang tengah berada di Pulau Dewata. Selain Australia, Kopassus juga rutin mengadakan latihan bersama dengan Singapura dan Thailand. Kini Kopassus tengah merumuskan kembali latihan bersama dengan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) yang juga sempat terhenti pada sekitar sebelas tahun silam, karena dugaan pelanggaran HAM oleh TNI di Timor-Timur.

Sumber: Republika

Monday, March 28, 2011

Indonesia Desak Gencatan Senjata di Libya

Senin, 28 Maret 2011 12:05 WIB | 478 Views
Marty Natalegawa. (FOTO.ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mendesak segera dilakukan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik bersenjata dan jatuhnya lebih banyak korban di kalangan warga sipil Libya.

Demikian dinyatakan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada pers sebelum rapat kerja dengan Komisi I DPR di Gedung DPR di Jakarta, Senin.

Menlu Marty menyatakan, perlunya segera dilakukan gencatan senjata karena korban di kalangan warga sipil semakin banyak.

"Apalagi dalam waktu delapan hari terakhir ini, kita lihat korban semakin meningkat. Perlu ada gencatan senjata, perlu ada keberadaan PBB di lapangan dan perlu ada proses politik," kata Menlu.

Menlu juga menegaskan, Indonesia menolak tindak kekerasan yang terjadi di Libya. "Jelas dari awal kita menolak kekerasan, baik dilakukan pihak Gaddafi, pihak pemberontak, apakah pihak koalisi. Karena kekerasan itu justru menimbulkan kesengsaraan di kalangan warga sipil," kata Menlu.

Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Menteri Luar Negeri membahas berbagai masalah, termasuk Libya dan penanganan WNI di Jepang pasca gempa bumi dan tsunami.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengambil alih komando operasi militer di Libya dari tentara koalisi, menurut laporan sejumlah media di dunia.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa memberlakukan wilayah larangan terbang terhadap Libya pada 17 Maret, bersamaan dengan perintah "melakukan hal yang diperlukan" guna "melindungi" warga sipil dari serangan pasukan Muammar Gaddafi di sejumlah kota yang dikuasai pemberontak.

Sebanyak 28 utusan negara anggota NATO bertemu pada Minggu untuk menentukan strategi militer terhadap Libya.

Amerika Serikat mengalihkan komando pengawasan wilayah larangan terbang terhadap Libya kepada NATO, sementara pasukan koalisi akan tetap melanjutkan upaya perlindungan terhadap warga sipil dari serangan pasukan Gaddafi.

Operasi militer di Libya, yang diberi nama sandi "Pengembaraan Fajar", sejauh ini telah melibatkan 13 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Prancis


ANTARA

Angkatan Darat China Mendirikan Jaringan Pertolongan Nyeri Dada Pertama di China dengan Menggunakan Sistem IVT mHealth

Senin, 28 Maret 2011 12:32 WIB | 236 Views
Berita Terkait
AsiaNet 43977
     

Ilustrasi : angkatan darat cina


GUANGZHOU, China, 28 Maret 2011 (ANTARA/PRNewswire-Asia-AsiaNet) --

Jaringan Pertolongan Nyeri Dada Terkoordinasi Militer dan Sipil Regional Pertama China yang Menggunakan Sistem mHealth Beroperasi Penuh
  
     Guangzhou General Hospital of Peoples Liberation Army (PLA) mengeluarkan pengumuman penting bahwa Jaringan Pertolongan Nyeri Dada terkoordinasi militer dan sipil regional pertama China yang menggunakan sistem IVT mobile health (mHealth) sekarang beroperasi penuh. Jaringan ini terdiri dari Pusat Pertolongan Nyeri Dada dan Pusat Diagnostik Elektrokardiograf (EKG) Terpencil yang dikelola oleh Guangzhou General Hospital of PLA, Pusat Darurat Sipil Guangzhou (120), beberapa rumah sakit sipil daerah dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat di Guangzhou dan sekitarnya. Jaringan ini secara bertahap akan memperbesar cakupannya ke seluruh Delta Sungai Pearl di China.

     Profesor Weiyi Qin, direktur Pusat Nyeri Dada, mengatakan, "Hari ini, kita menulis kembali sejarah upaya klinis penyelamatan nyeri dada China; kami secara dramatis mempersingkat waktu pertolongan nyeri dada pra-rumah sakit rata-rata 30 menit, dengan mencapai "door to balloon open time" (D2B) 41 menit, yakni setengah dari waktu standar internasional (90 menit); dan kami menciptakan model baru mendirikan pertolongan nyeri dada dengan kerjasama antara rumah sakit militer dan sipil di China!"
  
     Koordinasi Jaringan Pertolongan Nyeri Dada dicapai dengan menggunakan sistem IVT mHealth. Tanda-tanda vital di setiap situs dikumpulkan oleh monitor EKG 12-lead, alat pengukur tekanan darah yang dipasang di lengan, sebuah oksimeter, dan alat pengukur glukosa, yang semuanya dihubungkan tanpa kabel ke PC tablet medis, dan dikirimkan melalui jaringan 3G seketika ke Personal E-Health Record on-line di Pusat Pertolongan Nyeri Dada, di mana informasi yang dimiliki oleh semua pihak dalam Jaringan Pertolongan Nyeri Dada. Perangkat medis ini kecil dan dapat ditenteng ke situs penyelamatan mana pun untuk penggunaan militer dan sipil.

     Para ahli di Pusat Pertolongan Nyeri Dada dapat memberikan bantuan seketika kepada staf di situs penyelamatan terpencil, dan mengaktifkan sistem pendukung koordinasi penyelamatan dalam sistem IVT mHealth, dengan hanya satu klik untuk mengirim pesan singkat kepada semua pihak terkait di Rumah Sakit Umum tersebut, seperti departemen radiologi, ruang USG, laboratorium klinis, obat jantung, operasi jantung, dan gawat darurat untuk mempersiapkan operasi sebelum pasien tiba. Bahkan beberapa persiapan operasi dapat dilakukan dalam ambulans dalam perjalanan kembali.

     Hotline 24-Jam Pusat Nyeri Dada Guangzhou General Hospital of PLA: +86 20 36654120, http://PLAgz.mHealthservice.com
  
     KONTAK:
  
     Hotline 24-Jam Pusat Nyeri Dada Guangzhou General Hospital of PLA: +86 20 36654120
  
     atau departemen pemasaran internasional IVT: marketing@ivtcorporation.com, +861082898225
  
     SUMBER: Guangzhou General Hospital of PLA 


ANTARA

Indobatt Sumbang 1 Emas & 1 Perak

  
indobatt_emasNaqoura, Seruu.com - Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-E/Unifil (Indobatt) berhasil menyumbangkan 1 Emas dan 1 Perak pada ajang kejuaraan Unifil Inter Contingent Lawn Tennis yang digelar di Markas Unifil - Naqoura, beberapa waktu lalu.   Turnamen ini diikuti oleh delapan Kontingen yang berasal dari Indonesia, Brasil, Denmark, Perancis, Spanyol, Malaysia, Ghana dan Nepal.  Kontingen Indonesia berhasil tampil sebagai Juara Umum dengan merebut 2 Emas, 3 Perak dan 1 Perunggu.
Indobatt yang turut memperkuat Kontingen Indonesia menurunkan dua atlet tenis lapangan andalannya atas nama Mayor Inf Budi Santosa dan Lettu Inf Iftanul Fikri. Mayor Inf Budi Santosa yang sehari-harinya menjabat Kasi Intel Indobatt turun pada nomor tunggal dan ganda.
Pada nomor tunggal Mayor Inf Budi berhasil meraih medali Perak setelah di Final menghadapi Mayor Garcia dari Kontingen Spanyol. Mayor Budi sukses merebut medali Emas melalui all Indonesian final, setelah pada nomor ganda berpasangan dengan Kapten Inf Gustiawan serta berhasil mengalahkan pasangan Kapten Laut Andri dan Kapten Pom Sindhu.
Dalam wawancaranya kepada Perwira Penerangan Indobatt - Kapten Pasukan Banu Kusworo, Mayor Budi menyampaikan sangat bersyukur telah sukses melaksanakan tugas sebagai perwakilan Indobatt pada ajang yang cukup bergengsi dalam rangkaian turnamen olahraga antar Kontingen di jajaran Unifil.  ”Saya merasa bangga akhirnya berhasil menyumbangkan emas pertama dan itu saya dedikasikan untuk Indobatt dan Kontingen Indonesia”, ungkapnya. Rasa bangga itu makin lengkap ketika Director of Mission Support - Mr Girish Sinha menyerahkan medali kepada Kasi Intel pada upacara penutupan turnamen.
Sementara itu, Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa pada kesempatan apel penyambutan atlet, Minggu (27/3) memberikan ucapan terima kasih kepada mereka yang telah bertanding dan berhasil mengharumkan nama Kontingen Indonesia. ”Saya berharap kepada seluruh prajurit yang telah ditunjuk menjadi atlet dalam rangka turnamen olahraga antar Kontingen di jajaran Unifil agar mencontoh keberhasilan dua atlet tenis kita yang telah berjuang dengan maksimal dan memberikan hasil terbaiknya”, pungkasnya. [ir]

seruu.com

Peluncuran KRI Banda Aceh


KRI Banda Aceh-593. (Foto: Kemhan)

28 Maret 2011 -- (SINDO): Hari Senin, 21 Maret 2011 lalu terjadi sebuah peristiwa menarik, yaitu serah terima kapal landing platform dock (LPD) dari pembuatnya, PT PAL Surabaya, kepada pemesannya, Departemen Pertahanan,yang diwakili Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

LPD adalah sebuah kapal perang besar yang mampu mengangkut satu batalion pasukan, kendaraan perang maupun kapal pendarat (landing craft carrier). Ini merupakan kapal modern dan banyak dibangun oleh beberapa negara seperti Inggris, Belanda, Spanyol, Italia dalam beberapa tahun terakhir. Dengan serah terima ini, lengkap sudah perjalanan pemesanan kapal LPD yang dipesan Departemen Pertahanan kepada Daewoo International dari Korea sebanyak 4 buah dengan bantuan pembiayaan kredit ekspor dari Korea.

Menariknya, separuh dari pesanan ke Korea tersebut akhirnya justru disubkontrakkan ke PT PAL Surabaya. Bukan hanya berhasil dipenuhi, tetapi bahkan dengan perbaikan spesifikasi, yaitu kemampuan menampung pendaratan helikopter dari 3 buah menjadi 5 buah maupun kecepatan yang lebih tinggi. Peluncuran kapal tersebut pada hakikatnya suatu testimoni mengenai kemampuan PT PAL dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) kita.

Negara tetangga kita,Filipina,juga mengakui keunggulan itu sehingga memesan kapal jenis LPD tersebut. Sementara itu Timor Leste memesan kapal patroli cepat (fast patrol boat) yang ukurannya antara 30 sampai 40 meter.Pemesanan ini bersamaan dengan pemesanan kapal sejenis fregat oleh Departemen Pertahanan yang dalam istilah PT PAL diberi nama kapal perusak kawal rudal (PKR). Kapal yang dibangun dengan bantuan teknologi Belanda tersebut akan memiliki kelas yang sama dengan kapal fregat kelas la Fayette yang sekarang ini dimiliki Angkatan Laut Singapura.

Pembangunan kapal tempur baru tersebut sekaligus dimaksudkan sebagai modernisasi maupun pembangunan kekuatan angkatan laut kita supaya mampu menghasilkan efek penggentar bagi yang mencoba mengganggu kedaulatan kita. Dewasa ini PT PAL juga sedang menyiapkan diri untuk membangun dua kapal selam dengan bantuan teknologi dari Jerman dan Korea Selatan. Jika proses alih teknologi dapat diselesaikan dengan baik, kemampuan PT PAL untuk membangun kapal perang tidak bisa diragukan lagi.

Dewasa ini pun PT PAL sudah pula melakukan overhauluntuk kapal perang korvet kelas Sigma yang diproduksi Belanda maupun juga kapal selam Nenggala dan Cakra yang dibuat Jerman. Kemampuan PT PAL juga sudah melebar pada pembangunan kapal niaga.Yang menjadi andalan utama perusahaan tersebut adalah kapal barang berbobot mati 50.000 ton yang dikenal sebagai Star 50. Kapal yang rancang bangunnya dilakukan sepenuhnya oleh PT PAL tersebut telah dihasilkan sebanyak 9 buah yang semuanya adalah pesanan dari luar negeri, yaitu Jerman, Hong Kong,Turki, dan Singapura.

Sementara itu, PT PAL juga baru saja menyelesaikan kapal tanker pesanan dari Italia, sementara Pertamina juga sudah melakukan pemesanan kapal tanker untuk kebutuhan mereka.Dalam peluncuran kapal Star 50 yang terakhir pesanan Singapura (Azurite Invest, Virgin Island) yang diberi nama Erslyne, sebuah double skin bulk carrier (DSBC), kapal tersebut dikatakan sebagai yang terbaik di dunia di antara sejenisnya. Dalam kunjungan saya ke perusahaan tersebut di Surabaya setahun silam, saya melihat kesibukan yang luar biasa di galangan mereka.

Selain pembangunan kapal niaga baru, yaitu sebuah kapal dengan bobot mati 50.000 ton (yang akhirnya diluncurkan dengan nama Erslyne tersebut) dan tanker pesanan Italia, PT PAL pada waktu itu juga sedang melakukan pembangunan kapal LPD (yang akhirnya diluncurkan pekan lalu) maupun 4 kapal patroli cepat pesanan Bea Cukai.Pada saat yang sama saya juga melihat pekerjaan overhaul yang sedang mereka lakukan terhadap dua kapal perang kita. Pada saat kunjungan tersebut, terpikir oleh saya bahwa PT PAL sangat mungkin untuk mengembangkan kapal niaga yang lebih besar dengan teknologi yang sudah mereka kuasai saat ini.

Namun, salah satu kendala yang mereka miliki adalah fasilitas galangan kapal yang lebih besar. Dengan latar belakang tersebut, sudah waktunya bagi pemerintah untuk secara aktif membantu pengembangan salah satu industri strategis tersebut. Pembangunan sebuah galangan baru yang mampu untuk menampung pembangunan kapal yang jauh lebih besar, yaitu sampai dengan bobot mati sampai 150.000 ton, memungkinkan mereka untuk menerobos pasar yang lebih luas.

Kemampuan serta produk yang mereka hasilkan pada akhirnya menjadi promosi penting bagi industri pelayaran di seluruh dunia.Dengan melihat perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia sendiri, pada akhirnya kebutuhan sarana pengangkutan air semacam ini jelas akan mengalami peningkatan di tahun-tahun yang akan datang. Barangkali Pulau Madura yang menjadi semakin dekat dengan selesainya Jembatan Suramadu memiliki potensi yang besar bagi pengembangan kemampuan PT PAL tersebut.

Bantuan pemerintah untuk pembangunan galangan kapal yang lebih besar tersebut pada akhirnya juga akan memperkuat permodalan dari PT PAL. Perusahaan tersebut, meskipun memiliki kemampuan teknologi yang tinggi, secara komersial masih memiliki kelemahan yang besar. Dengan injeksi permodalan yang baru melalui penyertaan pemerintah pada pembangunan galangan kapal tersebut, struktur modal PT PAL akan menjadi semakin baik.

Ini berarti langkah tersebut seperti killing two birds with one stone. Saya yakin secara finansial Pemerintah Indonesia dewasa ini sangat mampu untuk melakukan injeksi modal tersebut. Namun pada akhirnya hal tersebut sangat tergantung pada political will yang dimiliki Pemerintah.

Dengan perbaikan struktur permodalan tersebut, PT PAL akan menjadi semakin mudah untuk berkembang karena kemampuan finansial mereka memungkinkan untuk memperoleh pembiayaan dari bank. Virtuous circle semacam ini akhirnya akan membawa kebaikan yang sifatnya permanen bagi pengembangan industri strategis yang kemampuannya tidak bisa diragukan lagi. (CYRILLUS HARINOWO HADIWERDOYO/Pengamat Ekonomi)

Sumber: SINDO

BERITA POLULER