Pages

Wednesday, March 23, 2011

Kolinlamil Diperkuat Dua Kapal Perang Baru



23 Maret 2011, Jakarta -- (Pelita): Komando Lintas Laut Militer diperkuat dengan bertambahnya unsur kapal perang baru jenis Landing Platform Dock (LPD) produksi dalam negeri, yaitu KRI Banda Aceh-593.

Dengan bertambahnya kapal baru tersebut saat ini Kolinlamil telah diperkuat dua unsur kapal perang jenis LPD produksi dalam negeri yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593; kata Kadispen Kolinlamil Letkol Laut (Kh) Drs Agus Cahyono, Selasa (22/3).

Selama ini Kolinlamil mengoperasikan unsur kapal perang seperti Teluk Ratai-509 Teluk Manado-537, KRI Mentawai-959, dan KRI Tanjung Kambani-971.

Untuk membina kesiapan unsur-unsur kapal perang tersebut dalam pembinaan dilaksanakan oleh Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta dan Satlinlamil Surabaya.

Bertambahnya unsur kapal perang baru tersebut memperkuat tugas-tugas Kolinlamil dalam melaksanakan kegiatan operasi pergeseran pasukan, material, dan logistik dalam rangka mendukung tugas pengamanan pulau-pulau terluar dan daerah rawan konflik di seluruh wilayah Indonesia serta bantuan angkutan laut dalam rangka penanggulangan bencana.

Sumber: Harian Pelita

Sub Skimmer Ditampilkan di JIDD


JAKARTA - Pernah melihat sebuah kapal yang bisa bergerak di atas dan di bawah permukaan air? Jika belum, cobalah datang ke pameran Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) di Senayan, Jakarta Pusat pada 23-25 Maret ini. Kapal yang dibuat TNI AL tersebut dipajang di sana.

Acara dan pameran ini digelar oleh Kementerian Pertahanan bekerjasama dengan seluruh Kementerian Pertahanan dari beberapa negara undangan. Sejumlah produk militer Tanah Air pun dipajang. Mulai dari senjata buatan PINDAD, teknologi jaringan keamanan, hingga produk-produk hasil pengembangan TNI.

Nah, khusus produk pengembangan dari TNI AL, ada produk unggulan buatan dalam negeri bernama Sub Skimmer. Kapal kecil yang terinspirasi dari produk Inggris ini diklaim sebagai produk yang bisa berfungsi untuk operasi penyusupan.

"Kelebihannya bisa di gunakan di atas permukaan dan dibawah air. Ada engine untuk di atas dan motor transfer untuk di bawah air. Alat ini kita buat di Pondok Labu-Jakarta Selatan pusat litbang kita," ujar Letkol A Syahroni, salah seorang anggota Litbang TNI AL kepada detikcom, Rabu (23/3).

Menurut Syahroni, kapal ini didesain dengan peredam khusus agar tak terdeteksi musuh. Kecepatannya bisa mencapai 25 knot di atas permukaan air, sementara saat menyelam mampu melaju hingga 4 knot.

"produk ini aslinya kita copy dari Inggris, tapi buatan kita lebih stabil dari produk mereka. Dan sudah 3 kali kita ujicoba," sambungnya.

Sub Skimmer bisa digunakan untuk menampung 6 orang pasukan khusus. Di dalam kapal, ada juga peralatan penunjang seperti alat selam dan tabung oksigen. "Biaya pembuatan untuk satu produk berkisar mulai Rp 2,5-3 miliar," lanjutnya.

Jika sudah sempurna, produk ini rencananya akan dibuat seara masif. Dan tidak menutup kemungkinan negara lain yang tertarik akan kita ditawarkan. "Tapi sementara ini kita gunakan buat pasukan kita dulu," terangnya.

Sumber : DETIKNEWS.COM

TNI AU Ujicoba Radar Mobile 'Smart Hunter'


MADIUN - Tak hanya QW-3, Smart Hunter kini telah juga dimiliki Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Paskhasau), pada kesempatan tersebut di uji coba di main appron Lanud Iswahjudi yang diperagakan oleh personel Paskhasau, Rabu (23/3).

Rudal QW-3 yang memiliki jarak tembak efektif 6000 meter tersebut kini dilengkapi dengan peralatan Smart Hunter, semacam radar mobile dengan jarak jangkau sejauh 20-30 kilo meter.

Dalam pengoperasianya alat buatan Cina tersebut dapat dioperasikan oleh lima personel Paskhasau dan dapat berpindah-pindah tempat.



Smart Hunter yang diperagakan yaitu digunakan untuk mengetahui keberadaan posisi pesawat musuh, sehingga memudahkan bagi ”Gunner” untuk melakukan penembakan dengan menggunakan Rudal QW-3.

Dalam uji coba yang disaksikan oleh pejabat dari Mabesau, Makor Paskhasau, Lanud Iswahjudi dan Depohar 60 tersebut menggelar peralatan Smart Hunter untuk mengetahui efektifitas peralatan tersebut serta mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan untuk menggelar Smart Hunter tersebut. Selanjutnya uji coba penembakan/peluncuran Rudal QW-3 akan dilaksanakan di Pacitan pada Kamis (24/3) besok.

Sumber : DISPENAU

Jakarta International Defense Dialogue Dibuka


JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama PM Timor Leste Xanana Gusmao (kanan), Wakil PM dan Menteri Pertahanan Singapura Teo Chee Hean (tengah) dan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro (belakang kanan) memasuki ruang pembukaan acara Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) 2011 di Balai Sidang, Jakarta, Rabu (23/3). JIDD Tahun ini mengambil tema "Strengthening Security and Stability" yang diikuti oleh perwakilan dari 34 Negara dan akan berlangsung hingga 25 Maret. FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf/ss/Spt/11.






Indonesia - China Produksi Bersama Rudal C-802




JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat China sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan termasuk produksi bersama rudal.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Midhio di Jakarta Selasa (22/3) mengatakan, penjajakan produksi bersama rudal itu telah dilakukan kedua pihak.

Ditemui usai menghadiri penandatangan nota kesepahaman kerja sama teknis pertahanan RI-China ia mengatakan, Indonesia telah menggunakan rudal anti kapal C-802 buatan China itu untuk mempersenjatai beberapa kapal perangnya.

"Kedepan kita sepakat untuk memproduksi bersama rudal tersebut, yakni dengan menggandeng PT Pindad," ujarnya.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Badan Pengembangan Teknologi dan industri nasional pertahanan China, Chen Qiufa.

Nota kesepahaman itu mencakup lima poin yakni pengadaan alutsista tertentu yang disepakati kedua pihak dalam kerangka "G to G".

Kedua, alih tekonologi peralatan militer tertentu yang antara lain mencakup perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, up grade dan pelatihan.

Tiga poin lainnya adalah kerja sama produk peralatan militer tertentu, pengembangan bersama peralatan militer tertentu serta pemasaran bersama dalam dan di luar negara masing-masing, kata I Wayan Midhio.

Sumber : ANTARA

Tuesday, March 22, 2011

Belanda Sediakan 6 Jet Tempur F-16 ke Misi NATO Libya



"Kami telah memutuskan untuk menyumbang pada eksekusi Resolusi 1973 PBB," Perdana Menteri Mark Rutte menerangkan kepada wartawan di Den Haag setelah pertemuan khusus kabinet yang diminta untuk membicarakan keputusan NATO melaksanakan embargo senjata yang diperintahkan PBB terhadap Libya.

"Sumbangan kami akan terdiri atas enam F-16, satu pesawat tanker DC-10 dan satu kapal pemburu ranjau," kaatanya memerinci. "Sumbangan kami dimaksudkan untuk melaksanakan embargo senjata terhadap Libya."

Menteri Pertahanan Hans Hillen mengatakan pada konferensi pers itu bahwa sekitar 200 tentara Belanda akan mengambil bagian dalam misi tersebut.

Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen sebelumnya menyatakan organisasi yang beranggota 28 negara itu telah setuju bahwa pasukan mereka akan memantau, melaporkan dan jika perlu "menghalangi kapal yang diduga membawa senjata gelap atau tentara bayaran".

Blok itu juga sepakat untuk mendukung rencana operasional untuk membantu melaksanakan zona larangan terbang di atas Libya, setelah Turki menghentikan keberatannta, tapi masih harus memutuskan apakah akan mengaktifkannya.

"Jika demikian yang diputuskan oleh NATO, kami dapat memberikan bantuan untuk menerapkan zona larangan terbang," kata Rutte.

Hillen mengatakan sumbangan Belanda pada misi itu akan berlaku tiga bulan, tapi dapat diperpanjang dengan perjanjian NATO. Militer Belanda memiliki semuanya 87 jet tempur F-16.(*)

(Uu.S008/M016)


ANTARA

Pesawat Tempur Italia Lumpuhkan Radar Libya


Selasa, 22 Maret 2011 22:26 WIB | 1029 Views
Kapal penjelajah dengan misil kelas Ticonderoga USS Leyte Gulf ditarik di samping kapal induk USS Enterprise saat melaksanakan operasi terbang di Laut Merah. (FOTO ANTARA/REUTERS/US Navy/Mass Communication Specialist Seaman Jesse L. Gonzalez/Handout )
Roma (ANTARA News/KUNA-OANA) - Sejumlah pesawat Italia berhasil melumpuhkan sistem radar pemerintah Libya tanpa menembakkan satu pun peluru, demikian  Angkatan Udara Italia, Selasa.

Satu skuadron jet tempur Tornado berhasil menyelesaikan misi dalam mengganggu dan melumpuhkan jaringan radar pemerintah Tripoli.

Perdana Menteri Silvio Berlusconi menjelaskan bahwa pasukannya tidak akan menembak rakyat Libya.

Roma mendesak sekutunya dari Barat untuk memberi otoritas penuh Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk memimpin operasi.

Berlusconi telah menyatakan "rasa prihatinnya" atas kejadian menyedihkan di Libya dimana Italia terlibat dalam pemberlakuan kawasan larangan terbang di atas Libya yang sejalan dengan resolusi 1973 Perserikatan Bangsa-Bangsa.(*)

KR-BPY/M016

ANTARA

BERITA POLULER