Senin, 21/03/2011 08:38 WIB
BBCIndonesia.com - detikNews
<p>Your browser does not support iframes.</p>
menhan Robert Gates ingin operasi militer di Libya dipimpin Nato.
AS menyatakan akan mengalihkan komando operasi militer terhadap Libia dalam beberapa hari mendatang ke koalisi Inggris-Prancis atau Nato.
Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan, disaat AS terus ambil bagian dalam operasi militer terhadap pasukan keamanan Gaddafi, mereka tidak akan memiliki peran pimpinan.
Saya rasa ada sensitivitas di Liga Arab untuk melihat operasi di bawah payung Nato, kata gates. Dan pertanyaannya adalah apakah ada cara bagi kita untuk memberi komando kepada Nato dan mengontrol mesin tempur tanpa dipandang sebagai misi Nato dan tanpa sebuah bendera Nato, dan sebagainya.
Gates juga mengatakan perpecahan di Libia akan menjadi sumber instabilitas. Kawasan timur Libia, tempat dimana pemberontakan dimulai, dalam sejarahnya memang dikenal sebagai kantong oposan bagi pemerintahan Gaddafi, sementara di barat dan di sekitar Tripoli merupakan basis para pendukung Gaddafi.
Serangan masih berlanjut
Minggu malam, sejumlah ledakan keras terdengar di Tripoli. Wartawan BBC melaporkan salah satu serangan diarahkan ke Bab al-Aziziya, di lokasi pangkalan militer Gaddafi berada, terlihat jelas kepulan asap menggumpal di kawasan tersebut.
Serangan koalisi diarahkan ke pangkalan militer Bab al-Aziziya
Letusan anti rudal juga terdengar di penjuru kota.
Sejumlah wartawan dibawa oleh petugas Libia ke kamp tersebut dan ditunjukan bagaimana kerusakan yang terjadi akibat gempuran rudal koalisi.
Sementara itu, kontak senjata dan ledakan sporadis masih terdengar di jalan-jalan kawasan pemberontak Benghazi.
Ada juga sejumlah laporan yang belum dapat dikonfirmasikan kalau pasukan pro Gaddafi menembak dari sejumlah mobil di kota.
Dalam sebuah pernyataan di Pentagon menyebutkan serangan koalisi berlangsung efektif dan sudah tidak ada lagi aktifitas pasukan udara Libia.
Pernyataan itu juga menyebutkan kalau Benghazi tidak sepenuhnya aman dari serangan tetapi setidaknya ancaman sudah berkurang sejak kemarin.
Selain itu, kekuatan pasukan untuk menekan kawasan larangan terbang juga terus berlanjut.
Qatar dilaporkan mengirim empat pesawatnya untuk bergabung dengan pasukan koalisi.
Kebijakan ini menjadikan Qatar sebagai negara Arab pertama yang mengambil peran aktif dalam kampanye anti Gaddafi.
Sejumlah negara Arab disebut-sebut juga tengah mempersiapkan diri untuk bergabung.
Liga Arab
Kontak senjata antara pemberontak dengan pasukan Gaddafi masih berlanjut meski ada gencatan senjata
Bagaimanapun Liga Arab yang mendukung ide kawasan larangan terbang tetap mengecam atas kekerasan yang terjadi dalam serangan koalisi.
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Jendral Amr Moussa mengatakan "Apa yang terhadi di Libia berbeda dengan tujuan untuk menjatuhkan sanksi larangan terbang, dan apa yang kami mau adalah perlindungan bagi warga sipil dan tidak ada pengeboman lebih banyak warga sipil lagi.
Dukungan Liga Arab merupakan kunci penting untuk mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB untuk melancarkan larangan terbang.
Dalam sebuah keterangan pers, juru bicara militer Libia mengatakan pasukan keamanan telah diperintahkan untuk gencatan senjata dimulai pukul sembilan malam waktu setempat.
Tetapi seorang juru bicara pemberontak di Misrata kepada BBC mengatakan kalau pasukan Gaddafi masih melakukan serangan dengan senjata berat pada Minggu kemarin.
Penasihat keamanan Presiden Barack Obama Tom Donilon mengatakan gencatan senjata itu tidak terjadi atau telah dilanggar.
(bbc/bbc)