Pages

Sunday, March 20, 2011

Serangan AS Bunuh 48 Warga Sipil Libya

Tribunnews.com - Minggu, 20 Maret 2011 11:15 WIB
  Share on Twitter  Print Berita Ini   + Text 
Serangan AS Bunuh 48 Warga Sipil Libya
ALJAZEERA
Presiden Libya Moammar Khadafy menyampaikan pidato televisi selama dua jam, Rabu (02/03/2011).

TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara yang dimotori Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa ke sebuah kawasan sipil membunuh 48 orang dan melukai 150 orang, demikian Aljazeera melansir laporan televisi pemerintah Libya.
 

Ibu kota Libya, Tripoli, dan kota-kota besar lainnya seperti Benghazi, Misurata, dan Zuwarah termasuk dalam target-target serangan udara pasukan Amerika Serikat dan sekutunya.

Pemimpin Libya Moammar Khadafy berjanji akan melawan dan membuka gudang senjata untuk rakyatnya yang ingin melawan pasukan asing.

Dipimpin Amerika Serikat, serangan dimulai Sabtu (19/03/2011) waktu setempat ketika pasukan Amerika Serikat dan Inggris menembakkan serangan rudal.

Tercatat sedikitnya 110 rudal jelajah Tomahawk diarahkan ke sasaran di Libya, yakni lokasi-lokasi yang dianggap pertahanan udara Moammar Khadafy.

Seorang pejabat penting mengonfirmasi serangan rudal itu setelah Presiden Barack Obama memerintahkan "aksi militer terbatas" untuk membantu resolusi PBB yang mendukung intervensi bersenjata terhadap rezim Khadafy.

TRIBUN NEWS

Bunker Gaddafi Diserang Bom


Minggu, 20 Maret 2011 10:33 WIB
Ilustrasi (Ist)
Berita Terkait
Tripoli (ANTARA News) - Bom telah dijatuhkan di dekat markas besar pemimpin Libya Muamar Gaddafi di Tripoli, Ahad pagi. Serangan itu dibalas tembakan anti-pesawat dari pasukan Libya, kata seorang wartawan AFP.

Bom itu meledak ketika sebuah pesawat terbang di atas markas besar Bab-Aziziyah di selatan Tripoli. Belum jelas sasaran yang telah dihantam dalam serangan itu.

Televisi negara yang mengutip beberapa pejabat militer kemudian mengkonfirmasi serangan udara telah dilakukan terhadap Tripoli.
(S008/H-AK)
ANTARA

Pesawat Siluman AS Jatuhkan 40 Bom di Libya


Minggu, 20 Maret 2011 15:55 WIB | 1964 Views
Ilustrasi
Berita Terkait
Tripoli (ANTARA News) - Televisi pemerintah Libya melaporkan 48 orang tewas dan 150 lainnya cedera akibat serangan udara sekutu dan serangan-serangan baru  di Tripoli pada Ahad pagi.

Pasukan Barat menghantam sasaran-sasaran di sepanjang pantai Libya, Sabtu dengan menggunakan serangan udara dan laut terhadap pasukan Muamar Gaddafi. Tujuan serangan itu agar pasukan Gaddafi melakukan  gencatan senjata terhadap pemberontak dan menghentikan serangan terhadap penduduk sipil.

Stasiun televisi CBS News di laman internetnya, Ahad mengatakan tiga pembom siluman AS B-2 menjatuhkan 40 bom di satu "lapangan udara penting" Libya, yang tidak disebutkan namanya. Seorang juru bicara Pentagon mengatakan pihaknya tidak memperoleh informasi tentang serangan itu.

Pesawat-pesawat tempur Prancis melancarkan serangan pertama dalam intervensi militer internasional terbesar di dunia Arab sejak invasi di Irak tahun 2003, menghancurkan tank-tank dan kendaraan-kendaraan lapis baja di daerah Benghazi, pangkalan pemberontak di Libya timur.

Beberapa jam kemudian kapal-kapal perang Amerika Serikat dan Inggris dan kapal-kapal selam menembakkan 110 rudal Tomahawk ke pertahanan udara sekitar ibu kota Tripoli dan kota Misrata di daerah barat, yang dikepung pasukan Gaddafi, kata para pejabat militer AS.

Mereka mengatakan pasukan AS dan pesawat-pesawat tempur bekerja sama dengan Inggris, Prancis, Kanda dan Italia dalam operasi "Fajar Odyssey".

Gaddafi menanggapi serangan itu dengan menyatakan "Kini saatnya mengeluarkan persediaan   dan mempesenjatai seluruh massa dengan semua jenis senjata untuk mempertahankan kemerdekaan persatuan dan kehormatan Libya," katanya dalam pesan audio yang disiarkan televisi pemerintah beberapa jam setelah serangan-serangan itu dimulai.

China dan Rusia, yang abstain dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pekan lalu, menyatakan penyesalan mereka terhadap aksi militer itu. Kementerian luar negeri China mengatakan pihaknya mengharapkan konflik itu tidak membawa kehilangan nyawa warga sipil yang lebih besar.

Ledakan-ledakan dan tembakan anti pesawat bergema di Tripoli pada Ahad pagi. Tembakan itu disusul dengan suara "Allahu Akbar" yang bergema di seluruh pusat kota itu.

Televisi Libya menayangkan gambar dari satu rumah sakit yang tidak disebutkan namanya dan menyatakan tayangan itu  korban-korban "musuh penjajah". Sepuluh mayat ditutup dengan kain berwarna putih dan biru, dan beberapa orang cedera, satu di antara mereka berada kondisi parah, kata televisi itu.

Penduduk Tripoli mengatakan mereka mendengar suara ledakan keras dekat distrik Tajoura di sebelah timur sementara di Misrata mereka mengatakan serangan-serangan ditujukan pada pangkalan udara yang digunakan pasukan Gaddafi.

Seorang saksi mata Reuters di pangkalan pemberontak di Benghazi, Libya timur melaporkan suara ledakan-ledakan keras dan tembakan anti pesawat, tetapi tidak jelas pihak mana yang menembak.
(H-RN/H-AK) 


ANTARA

Menhan AS Robert Gates Tolak Targetkan Serangan Terhadap Gaddafi

Senin, 21 Maret 2011 07:35 WIB
perang_libya_2
Di atas sebuah pesawat militer AS (ANTARA News/AFP) - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengatakan, Ahad, akan "tidak bijaksana" mengijinkan pasukan koalisi berupaya untuk membunuh Muamar Gaddafi dalam serangan militer di Libya.

Ketika ditanya mengenai ucapan timpalannya dari Inggris, Liam Fox, yang mengusulkan untuk menyerang Gaddafi sendiri, Gates mengatakan operasi sekutu harus sesuai dengan ukuran sebagaimana yang disahkan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa.

"Saya pikir penting bahwa kita beroperasi di bawah mandat resolusi Dewan Keamanan PBB," tegasnya.

Gates, yang berbicara di sebuah pesawat militer AS dalam lawatan ke Rusia, mengatakan intervensi (di Libya) didukung oleh koalisi yang sangat bermacam-macam", dan memperingatkan bahwa memperluas tujuannya dapat menyulitkan konsensus di sekitar resolusi PBB itu.

"Jika kita mulai menambahkan tujuan-tujuan tambahan, maka saya kira kita telah menciptakan masalah dalam hal itu," katanya. "Saya juga memikirkan tidak bijaksana untuk menetapkan sebagai tujuan khusus hal-hal yang mungkin anda bisa atau mungkin anda tak bisa capai."

Ia juga menyampaikan keraguan mengenai pemberian bantuan langsung pada pasukan pemberontak, dan merujuk pada "proses" jangka panjang yang dapat menyaksikan Gaddafi terguling.

"Saya kira hal ini pada dasarnya harus dipecahkan oleh rakyat Libya sendiri," katanya. "Apakah ada atau tidak bantuan luar tambahan pada pemberontak, saya kira masih akan dilihat."

Pada awalnya, tujuan (serangan itu) adalah untuk menembak jatuh pasukan udara Gaddafi guna melindungi warga sipil, ujarnya.

"Pokoknya adalah pertama-tama, menetapkan zona larangan terbang, guna mencegahnya menggunakan pasukan militernya untuk membunuh rakyatnya sendiri," katanya.

Ketika ditanya mengenai kritik perihal serangan udara sekutu dari Sekjen Liga Arab Amr Mussa, Gates menyatakan ia telah mendapat jaminan kembali dengan dukungan baru pada operasi tersebut oleh blok itu.

"Saya telah melihat dalam berita sesaat sebelum saya naik pesawat bahwa pada kenyataannya Liga Arab telah memutuskan lagi untuk menekankan kembali dukungannya. Jadi saya kira kita OK," katanya.

Gates mengatakan telah membicarakan bagaimana terbaiknya untuk mengorganisir komando operasi militer itu, dengan negara-negara Arab enggan di bawah bendera Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam intervensi tersebut.

"Saya pikir ada sensitivitas pada sebagian Liga Arab untuk dilihat beroperasi di bawah payung NATO. Dan jadi masalahnya adalah, apakah ada cara yang dapat kita lakukan di luar komando NATO dan mesin pengawasan tanpa misi NATO dan tanpa bendera NATO dan setetusnya," katanya.

"Ada banyak pemain dalam hal ini. Dan saya pikir tujuan pertama kita adalah untuk memenuhi mandat yang ditetapkan dalam resolusi Dewan Keamanan dan saya kira kita telah membuat kemajuan baik dalam hal itu." (S008/K004)



Antara

LPD KRI Banda Aceh-593 Diserah Terimakan Besok



KRI Banjarmasin-592, Kapal sekelas dengan KRI Banda Aceh-593

JAKARTA - PT PAL Indonesia Senin (21/3) akan menyerah-terimakan kapal perang TNI AL jenis Landing Platform Dock (LPD) 125 meter. Seperti dikutip dari rilis yang diterima Bisnis, serah terima kapal LPD keempat pesanan Kementerian Pertahanan RI ini akan dijadwalkan diserahkan di dermaga Divisi Rekayasa Umum PAL Indonesia di Surabaya.

Serah terima dilakukan secara berantai dari PT PAL kepada Daewoo International Corporation sebagai main contractor kemudian diserahkan Daewoo kepada Kementerian Pertahanan.

Usai serah terima, kapal bernomor W000240 dengan lambung ganda (double bottom) dilengkapi bow thruster (pemecah gelombang) akan berganti nama menjadi KRI Banda Aceh-593 lengkap dengan komandan baru bagi 125 awak kapal.

Kapal telah menjalani uji coba layer untuk menjajal stabilitas, kecepatan hingga uji fungsi seluruh sistem. Pada uji coba tersebut, kecepatan kapal melampaui target 15 knots.

Kapal LPD ini merupakan kapal kedua dari dua kapal yang dipesan Kementerian Pertahanan berdasarkan alih teknologi Daewoo-Korea kepada PAL Indonesia, dimana kapal pertama (KRI Banjarmasin-592) telah diserahkan tahun lalu.

Total LPD 125 meter yang dipesan Kementerian Pertahanan berjumlah empat kapal, dua dibangun di Daewoo Korea Selatan, 2 sisanya dibangun PAL Indonesia.

Kapal LPD dirancang untuk mampu dipersenjatai oleh meriam 100mm dan dilengkapi ruang Combat Information Center untuk sistem kendali senjata yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan pembelaan diri dengan komunikasi kapal ke kapal combatan untuk melindungi pendaratan dan pergelaran pasukan serta kendaraan tempur. Dan juga untuk pengendalian pendaratan helikopter.

Sumber : BISNIS.COM

Barak Khadafi Luluhlantak Dihantam Sebuah Rudal


libya_2Tripoli, seruu.com - Sebuah bangunan di Tripoli yang merupakan kediaman Presiden Libya Muamar Khadafi hancur luluh lantak setelah diterjang oleh sebuah rudal dari tentara sekutu yang meninvasi wilayah tersebut. Hal ini seperti yang dilaporkan oleh watawan AFP yang melihat langsung peristiwa itu pada Minggu (20/3).
Semenatara itu, Juru Bicara resmi pemerintah Libya Moussa Ibrahim kepada wartawan membenarkan kejadian tersebut,  menurutnya bangunan itu hancur setelah dihantam sebuah rudal.
Tripoli terus diguncang ledakan yang sangat keras Minggu malam, bahkan suara tembakan terdengar datang dari tempat sekitar kediaman Khadafi.
Asap hitam dari kediaman Khadafi dan barak militer di Bab el-Aziziya di selatan ibu kota Libya itu muncul ketika senjata antipesawat menembakkan sejumlah tembakan.
Seperti yang telah dikethui, beberapa negara sekutu Amerika terus menggempur wilayah Libya, hal ini menanggapi resolusi yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB), bahkan pasukan Italia melalui berencana akan terlibat dengan invasi tersebut, bahkan pihaknya telah menyaipakn jet tempur untuk mendukung serangan terhadap Muamar Khadafi dan pengikutnya.
Sementara itu, dilaporkan sedikitnya 54 orang tewas dalam serangan tersebut sementara ratusan orang lainnya mengalami luka - luka, sementara pesawat siluman AS juga sempat menjatuhkan 40 bom ke sebuah lapangan di Tripoli. [nr]

seruu.com

UEA Dukung Invasi Militer Dan Siapkan 20 Jet Tempur Untuk Bombardir Libya


perang_libya_2Dubai, seruu.com - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mendukung secara penuh keputusan untuk menginvasi Libya, hal ini menyusul penerapan resolusi Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) terkait zona larangan di Libya dan juga untuk melindungi warga sipil. 
Bahkan, terkait hal tersebut UEA pun bersedia untuk mengirimkan 20 jet tempur sebegai dukungan militer untuk menginvasi negeri yang kaya akan minyak bumi tersebut.
Namun, hingga hari ini, Minggu (20/3), pengiriman militer tersebut belum dilakukan.
Sementara itu, negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) belum memberikan tanggapan positif maupun negatif pada resolusi itu. Pejabat OKI masih merasa solusi itu belum tepat untuk menghadapi Libya.
Negara barat pertama yang menyerang Libya yakni Prancis. Padahal, PBB belum mengirim pasukan militer secara resmi ke Libya. Pemerintahan Prancis mengatakan serangan itu untuk memaksakan Libya mematuhi resolusi PBB.
Seperti yang telah diberitakan bahwa, invasi militer di lakukan ke Negara Libya telah menewaskan 49 orang serta ratusan lainnya mengalami luka - luka, bahkan pesawat siluman AS telah menjatuhkan 40 bom ke lapangan di Tripoli, sayangnya tidak disebutkan nama lapangan tersebut. [nr]

seruu.com

BERITA POLULER