Personel pasukan elit TNI AL Denjaka saat mengikuti Latgab Anti Teror (photo : Antara)
Jurnas.com KEPALA Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI I Wayan Midhio mengatakan Kementerian Pertahanan siap mengerahkan kekuatan untuk operasi militer untuk membebaskan warga Indonesia yang disandera oleh perompak di sekitar perairan Somalia. "Jika itu diperlukan, Kita siap mengerahkan kekuatan militer untuk membebaskan warga Indonesia yang disandera itu," kata I Wayan Midhio saat dihubungi jurnas.com, Jumat (18/3) pagi.
Sekelompok orang berjumlah 30 hingga 50 orang membajak kapal kargo berbendera Indonesia MV Sinar Kudus sekitar 320 mil laut timur laut dari Pulau Socotra, pada hari Rabu (16/3). Kapal milik PT Samudera Indonesia itu mengangkut 20 pelaut Indonesia dan barang curah berupa nikel dengan tujuan akhir Pelabuhan Rotterdam, Belanda.
MV. Sinar Kudus (photo : Sinar Kudus)
Kapal itu lantas digunakan sebagai kapal induk untuk melancarkan serangan pada kapal lain. Sinar Kudus lalu digunakan untuk menyerang kapal kargo Emperor berbendera Liberia, namun pembajakan itu berhasil digagalkan pasukan keamanan bersenjata setelah terjadi adu tembak.
Kementerian Pertahanan, kata Wayan, sejauh ini memonitor perkembangan informasi pembajakan kapal tersebut. Hingga saat ini, Kemhan menunggu dari Kemlu bagaimana menangani masalah itu, termasuk mengidentifikasi kapal itu milik siapa, berapa warga Indonesia atau apakah hanya menggunakan nama Indonesia. Itu semua perlu dicek.
Setelah diketahui akan dilakukan negosiasi. “Sejauh ini belum diketahui, posisi kapal dimana. Kalau kita memang memerlukan pengerahan kekuatan militer, kita akan lakukan. Sampai saat ini, belum dilakukan, hanya memantau saja. Kami menunggu dari Kementerian Luar Negeri,” kata Wayan.
Menurutnya, Kemhan belum mendapatkan laporan hasil resmi dari Kemlu. “Kita kedepankan dulu fungsi Kemlu untuk melakukan upaya-upaya negosiasi,” katanya.