Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayjen TNI Puguh Santoso (kanan) mendengarkan penjelasan seorang awak KRI dr Soharso- 990 saat meninjau persiapan latihan bersama forum penanggulangan bencana se-ASEAN di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (12/3). Selain berfungsi sebagai rumah sakit terapung, KRI dr Soeharso- 990 juga akan menjadi posko Maritim Ops Arf Direx 2011. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ss/ama/11)
13 Maret 2011, Manado -- (DMC): Untuk menyukseskan kegiatan latihan bersama penanggulangan bencana alam bertaraf internasional atau ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF DiREx) 2011 di Manado, akan melibatkan 26 negara dan lebih dari 3550 peserta.
Adapun ke-27 negara yang turut ambil bagian dari kegiatan ARF DIREX 2011 tersebut diantaranya, Australia, Korea Selatan, India, Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Uni Eropha, dan Cina. Selain itu negara-negara yang tergabung didalam Forum ASEAN plus seperti Bangladesh, Philipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Kamboja, Papua Nugini, Timor Leste, Sri Langka, Monggolia, Brunei dan Laos serta Indonesia sebagai tuan rumah juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan latihan penanggulangan bencana tersebut. Total peserta Multinasional ini berjumlah sekitar 931 orang.
Disamping itu beberapa peserta negara-negara tersebut juga mengerahkan beberapa alutsista serta peralatan pendukung baik unsur darat, udara maupun unsur laut. Salah satunya seperti Jepang yang juga selaku Ketua ARF DIREX 2011 menyediakan peralatan LST OHSUMI, 2 unit HOVERCRAFT LCAC, 4 unit HELIKOPTER dan 1 unit pesawat C-130/HERCULES. Sedangkan Amerika Serikat mengerahkan Pesawat C-17 FIXED WING, 1 unit Kapal Amfibi , dan 2 unit HELIKOPTER serta 1set peralatan Konstruksi. Negara Korea Selatan akan mengerahkan 2 Unit pesawat Hercules C-130, 1 unit peralatan Usar dan 1 peralatan Pos Kesehatan. Sedangkan peserta dari Uni Eropha menyediakan 1 Rumah sakit lapangan dan peralatan Usar serta Cina menyediakan peralatan medis. Sementara itu negara tetangga seperti Singapura juga tidak mau tertinggal, Singapura akan menyediakan 1 peralatan Usar dan 1 Unit Helly Chinook CH 47SD.
Sebagai tuan rumah, Indonesia juga akan melibatkan personil dari berbagai instansi/lembaga seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI/POLRI, SAR Nasional, Kementerian PU, Kemkes, Kemhan, Kemsos, Kemenko-minfo, Kemlu serta Pemprov Sulawesi Utara serta Pemerintahan dari 2 Kabupaten /Kota yakni Manado dan Minahasa Utara. Kisaran seluruh peserta dari Indonesia yang berasal dari beberapa instansi tersebut dapat diperkirakan melibatkan 2619 orang.
Sementara itu Kemhan dan TNI akan mengerahkan 894 peserta yang mencakup personel dari Mabes TNI 75 orang, TNI AD 279 orang, TNI AL 421 orang dan TNI AU 119 orang. Itupun juga akan didukung dari personel TNI yang ada di daerah seperti Korem 50 orang, Lanud SRI 50 orang dan Lantamal sebanyak 50 orang. Total pengerahan personel TNI pusat dan daerah seluruhnya adalah 1044 orang. Kekuatan personel tersebut masih ditambah dukungan personel dari Kementerian, Lembaga terkait dan pemerintah daerah setempat sebanyak 1575 orang.
Rencananya pada ivent tersebut personil TNI bersama unsur lainnya juga akan mengerahkan sejumlah alutsista berat, diantaranya dari TNI AD mengerahkan Rumkit lapangan dengan dukungan peralatan medis dan obat-obatan, kendaraan taktis komando dan angkutan perbekalan. Sementara itu TNI AU mencoba menyediakan beberapa pesawat angkut seperti, hercules C-130, Cassa C- 212 serta Helly 332. Untuk alutsista yang dilibatkan TNI AL, adalah 3 Kapal Perang Indonesia (KRI), Combat boat, Hover Craft dan peralatan SAR serta Komunikasi Elektronik.
Dijadwalkan Wakil Presiden RI akan membuka secara resmi kegiatan forum ARF DiREX yang dilaksanakan dari tanggal 14 sampai dengan 19 Maret mendatang. Kegiatan itu sendiri dibagi menjadi dua kegiatan yaitu kegiatan pelatihan di dalam ruangan (Table Top Exercise) dan kegiatan pelatihan langsung di luar ruangan (Field Training Exercise).
Sebagai elemen utama latihan, kegiatan akan difokuskan pada beberapa aktivitas, diantaranya koordinasi di posko penanggulangan bencana, kemampuan kegiatan SAR, evakuasi dan identifikasi korban, perawatan medis dan relokasi para korban dan mekanisme pendistribusian bantuan sosial. Lokasi pelatihan dilapangan akan diselenggarakan di Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage, Pesisir Desa Maasing, Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara, bandara Sam Ratulangi, dan pelabuhan Bitung. Latihan yang bertaraf internasional ini merupakan bentuk kerjasama antara warga sipil dan militer, yang meliputi latihan di darat, laut, dan udara.
ASEAN Regional Forum (ARF) sebagai forum yang dibentuk oleh ASEAN pada tahun 1994 menyelenggarakan 7th ARF Inter-Sessional Meeting (ISM) pada tanggal 9-12 Oktober 2007 di Helsinki, Finlandia. Pada forum ini dihasilkan berbagai bidang kerjasama salah satunya adalah penyelenggaraan ISM on Disaster Relief (ISM DR) dengan diketuai bersama oleh salah satu negara anggota ASEAN dan negara peserta non-ASEAN. Menjelang pelaksanaan ARF Direx 2011 di Manado sebelumnya telah dilaksanakan sejumlah kegiatan, yakni Table Top Exercise di SESKOAL, Jakarta 1 – 2 Mei 2008. 120 peserta dari 25 negara dari organisasi pemerintah dan dari organisasi non pemerintah internasional seperti ICRC, UNHHCR dan lain-lain. Co-host adalah Indonesia dan Australia ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Kegiatan lainnya, yakni ASEAN Regional Forum Voluntary Demonstration of Relief (ARF VDR) on Disaster Relief di Manila dan Clark (Filipina), 4 – 8 Mei 2009 yang diikuti oleh para peserta dari 13 negara dan 7 negara sebagai observer.
Dijelaskan juga hasil pada pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ke 16 tahun lalu di Thailand, meminta dan menunjuk Indonesia bersama Jepang untuk kali pertamanya menyelenggarakan ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF DiREx) 2011. sehingga pada akhirnya Indonesia menyanggupi untuk menyelenggarakan kegiatan bertaraf internasional di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Sumber:
DMC