Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif (tengah), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kedua kanan), Gubernur Sulawesi Utara S.H Sarundajang(kiri) meninjau persiapan pelaksanaan Asean Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF Direx) di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (13/3). Peninjauan tersebut untuk memastikan kesiapan segala unsur pendukung latihan bersama penanggulangan bencana yang akan dilaksanakan pada tgl 15-20 Maret. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ed/nz/11)
13 Maret 2011, Manado --(Antara News): Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Kota Manado, Sulawesi Utara, dipilih sebagai lokasi pelaksanaan Asean Regional Forum-Disaster Relief Exercise (ARF-Direx) 13-20 Maret 2011 karena merupakan daerah rawan gempa bumi.
"Kota Manado dan daerah lainnya di Provinsi Sulut sering dilanda gempa bumi, sehingga perlu dilakukan pelatihan bersama penanggulangan bencana," kata Menhan kepada pers di Manado, Minggu.
Wilayah geografis Sulut dikelilingi dengan sejumlah lempengan dan patahan yang melintasi samudera pasifik, sehingga tidak ada salahnya misi pelatihan kemanusian itu dilakukan di Manado dan Wori, Kabupaten Minahasa Utara.
Bahkan peristiwa gempa bumi disertai gelombang tsunami di Jepang Jumat (11/3) lalu, sempat mengancam kawasan timur Indonesia, khususnya Provinsi Sulut, namun ancaman tsunami tidak sampai terjadi di daerah itu.
Menhan mengajak masyarakat Sulut untuk mendukung kegiatan ARF Direx atau pelatihan bersama penanggulangan bencana alam yang melibatkan 27 negara itu, karena sangat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat.
"Masyarakat Sulut diajak mengetahui proses penyelamatan diri ketika terjadi gempa bumi disertai gelombang tsunami," katanya.
Hanya saja peristiwa Jepang lalu, yang membuat masyarakat Sulut harus mengungsi ke daerah perbukitan patut diberikan apresiasi. Masyarakat sudah memahami cara melakukan atau menghindari ancaman tsunami dengan mencari lokasi aman.
Sesuai informasi yang diterima, skenario utama latihan adalah simulasi gempa bumi dengan skala 7,5 SR dan tsunami di Sulut, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan perumahan warga dan infrastruktur, serta tidak berfungsinya fasilitas publik.
Untuk elemen utama latihan, kegiatan akan difokuskan pada aktivitas koordinasi di posko penanggulangan bencana, kegiatan evakuasi dan identifikasi, distribusi logistik dan kesiapan lokasi.
Sumber:
ANTARA News Sulut