Pages

Sunday, March 6, 2011

Lima Nomad Diusulkan Menjadi Pesawat Latih



4 Maret 2011, Juanda -- (Puspenerbal): Pesawat Nomad adalah unsur kekutan utama Skuadron Udara 800 Patroli Maritim, dengan prosentase mencapai 80% dari jumlah kekuatan pesud di Skuadron Udara 800. Senin tanggal 28 Pebruari 2011 pukul 13.25 WIB Kadislaikmatal Laksma TNI Ir. Sayid Anwar tiba di Sarang Rajawali, beliau disambut langsung oleh Danpuspenerbal Laksma TNI Halomoan Sipahutar M. Sc. beserta pejabat dilingkungan Puspenerbal selajutnya menuju Crew Room untuk istirahat sejenak sebelum pelaksanaan pengecekan fisik dua diantara lima pesawat nomad yang diusulkan kepada Panglima TNI untuk dioperasionalkan kembali sebagai pesawat latih, yaitu P-839 dan P-827 yang berada di Shellter Skuadron 800.

Pada kunjungannya ini Kadislaikmatal Laksma TNI Ir. Sayid Anwar turun langsung ke lapangan guna memastikan kesiapan Nomad untuk dapat diterbangkan kembali.

Sumber: Puspenerbal

Saturday, March 5, 2011

Direktur FBI bertemu dengan KPK di Jakarta untuk membahas kerjasama bilateral Indonesia-Amerika Serikat dalam memberantas korupsi.

Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) Robert Mueller (foto: dok).
Foto: ASSOCIATED PRESS
Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) Robert Mueller (foto: dok).

Direktur FBI Robert Mueller berada di Jakarta, Rabu, untuk membahas berbagai isu, termasuk upaya Indonesia untuk memberantas korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan Mueller menegaskan pentingnya kerjasama bilateral antara badan-badan penegakan hukum Amerika dan Indonesia untuk memberantas korupsi.
Mueller memberitahu KPK, melacak dan mengungkap korupsi telah menjadi semakin rumit, karena para pelaku kejahatan kini lebih cerdik menyembunyikan kegiatan-kegiatan mereka.
Muller juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para pejabat tinggi Polri.

VOA

4 Astronom Indonesia Diabadikan Jadi Nama Asteroid

Dunia mengakui kiprah Indonesia, dengan mengabadikan nama empat astronom Indonesia menjadi nama asteroid jenis Trojan.
Foto: R. Teja Wulan/VOA
Taufiq Hidayat (kiri) dan Moedji Raharto, dua dari empat astronom Indonesia yang diabadikan sebagai nama asteroid.

Dunia mengakui kiprah astronom Indonesia. Empat nama warganegara Indonesia yang kesemuanya adalah astronom, diabadikan menjadi nama asteroid jenis Trojan. Keempat astronom yang semuanya merupakan mantan Kepala Observatorium Bosscha ini mendapat penghargaan berupa pengabadian nama dari International Astronomical Union atau IAU.
Keempat mantan Kepala Observatorium Bosscha yang namanya diabadikan menjadi nama asteroid adalah Bambang Hidayat dengan nama asteroid Hidayat, Moedji Raharto dengan nama asteroid Raharto, kemudian Dhani Herdiwijaya dengan nama asteroid Dhani, dan Taufiq Hidayat dengan nama asteroid Taufiq.
Sebelum menggunakan nama keempat astronom Indonesia, asteroid jenis Trojan yang ditemukan pada 16 Oktober 1977 tersebut hanya dinamai dengan nomor saja, yakni dari urutan 12176 hingga 12179.
Penamaan asteroid dengan nama astronom Indonesia merupakan yang pertama, meskipun sebelumnya nama-nama tempat di Indonesia juga pernah diabadikan menjadi nama asteroid. Pemberian nama asteroid dari astronom Indonesia ini dilakukan oleh badan resmi astronomi internasional yaitu International Astronomical Union atau IAU, pada November 2010, melalui sidang istimewa.
Salah satu astronom yang namanya diabadikan, Taufiq Hidayat mengungkapkan, pengusulan nama asteroid tersebut bukan berasal dari Observatorium Bosscha atau pribadi, namun resmi dilakukan oleh IAU.
Taufiq Hidayat, mantan Kepala Observatorium Bosscha tahun 2006-2009 menjelaskan, “Memang ada suatu badan resmi di IAU yang punya kewenangan untuk memberikan nama-nama benda-benda langit itu. Ini suatu penghormatan kepada Observatorium Bosscha, berkat aktivitas astronominya yang secara konsisten dilakukan selama lebih dari 85 tahun”.
Sebelumnya, IAU selalu menjadikan nama tempat atau penemu asteroid sebagai nama asteroid. Kali ini IAU meluaskan teknik penamaan asteroid, dan keempat astronom Indonesia termasuk ke dalamnya, meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan penemu asteroid tersebut.
R. Teja Wulan/VOA
Empat astronom Indonesia mendapat kehormatan menjadi nama dari ribuan asteroid dari nomor 12176-12179, masing-masing: Bambang Hidayat, Moedji Raharto, Dhani Herdiwijaya dan Taufiq Hidayat.
Penamaan asteroid dengan nama empat astronom Indonesia merupakan penghargaan dan pengakuan dunia internasional terhadap kiprah astronomi Indonesia di tingkat internasional. Bahkan, di kawasan Asia Tenggara, astronomi Indonesia merupakan yang paling unggul.
Moedji Raharto misalnya. Mantan Kepala Observatorium Bosscha tahun 2000 hingga 2003 ini berkiprah dalam bidang struktur galaksi dengan tiga negara lainnya, sehingga namanya diabadikan menjadi nama asteroid Raharto.
Moedji Raharto, mantan Kepala Observatorium Bosscha tahun 2000-2003 mengatakan, “Saya bekerja yang utama itu di bidang struktur galaksi. Saya bekerja dengan teropong Smicht yang ada di Observatorium Bosscha, kemudian saya memproduksi suatu katalog Dua Ribu Bintang dari teropong Bosscha dengan bantuan teman-teman di Jepang”.
Selain Moedji Raharto, Taufiq Hidayat dikenal untuk pekerjaannya dalam bidang Tata Surya dan transit Extrasolar serta aktif menentang efek urbanisasi di sekeliling Observatorium Bosscha.
Sedangkan dua astronom lainnya yaitu Bambang Hidayat dikenal sebagai promotor astronomi Indonesia yang dikenal dalam pekerjaannya di bidang bintang ganda tampak. Serta Dhani Herdiwijaya yang dikenal dengan pekerjaannya dalam hal bintang ganda, aktivitas magnetik matahari dan kaitannya dengan cuaca dan iklim.

VOICE OF AMERICA

Angkatan Laut AS Pimpin Misi Bantuan Kemanusiaan di Negara-negara Pasifik

Angkatan Laut Amerika akan mengirim misi bantuan kemanusiaan tahunan yang keenam ke Pasifik akhir bulan ini, membantu negara-negara di wilayah itu mempersiapkan diri menghadapi bencana alam mendatang.
Kapal Induk Angkatan Laut Amerika USS Cleveland berlayar di Samudera Pasifik, Jumat (4/3).
Foto: United States Navy
Kapal Induk Angkatan Laut Amerika USS Cleveland berlayar di Samudera Pasifik, Jumat (4/3).
Kapal induk USS Cleveland dirancang untuk mengangkut marinir dan mengirim mereka ke medan perang. Tetapi, selama lima bulan mulai tanggal 21 Maret, kapal induk itu akan memimpin Program Kemitraan Pasifik, yaitu misi bantuan pelatihan dan kemanusiaan Angkatan Laut Amerika yang keenam.
USS Cleveland bersama kapal-kapal angkatan laut lain dari Amerika, Australia, Selandia Baru, dan Jepang akan mengunjungi negara-negara Pasifik untuk melatih pasukan di negara-negara itu dalam program penyelamatan bencana. Mereka juga akan bekerjasama dengan organisasi-organisasi penyelamatan lokal dan internasional untuk membuat rencana-rencana tanggapan darurat dan menyediakan layanan kesehatan dan bantuan pembangunan bagi masyarakat-masyarakat setempat. Sebuah regu helikopter dari Perancis dan tim dari Kanada, Singapura, dan Spanyol juga ikut.
Misi itu kebanyakan akan mengunjungi negara-negara pulau kecil tahun ini, Tonga, Vanuatu, Timor Leste, dan negara federasi Mikronesia. Misi itu juga akan melakukan persinggahan di Papua Nugini. Komandan misi itu Kapten Angkatan Laut Jesse Wilson mengatakan, "Tidak seorang pun dapat memperkirakan kapan dan di mana terjadinya bencana di wilayah itu. Jadi, apakah itu akan terjadi Tonga atau Vanuatu, kita harus punya perkiraan. Di semua negara ini kita harus bisa segera bertindak tanggap, sesuai dengan bentuk dan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang mungkin terjadi di negara-negara itu.”
Kapten Wilson mengatakan kapal-kapal dan awaknya itu, serta organisasi-organisasi penyelamatan sipil yang akan bekerjasama dengan mereka, juga akan membantu proyek-proyek yang sekarang ada di negara-negara tuan rumah, seperti membangun atau memperbaharui klinik, sekolah, dan fasilitas air minum. USS Cleveland bukan kapal rumah sakit, tetapi kapal itu punya klinik modern, dan bisa mengirim dokter dan perawat untuk merawat warga setempat, melakukan pemeriksaan gigi dan menyediakan fasilitas untuk pemeriksaan mata.
Kapten Wilson mengatakan walaupun Angkatan Laut memberikan dukungan dalam perang di Irak dan Afghanistan, memerangi perompak di lepas pantai Afrika dan melaksanakan puluhan pengiriman pasukan keamanan ke seluruh dunia, para pemimpinnya tetap percaya akan pentingnya melaksanakan misi-misi kemanusiaan seperti ini.
Program Kemitraan Pasifik sebagian diilhami oleh tsunami di Lautan Hindia pada tahun 2004, supaya Amerika dan negara-negara donor lainnya berkoordinasi secara lebih baik dengan negara-negara di kawasan itu dalam menanggapi bencana mendatang. Lima misi sebelumnya telah melayani 300.000 pasien di 13 negara dan berpartisipasi dalam 130 proyek pembangunan. Kapten Wilson mengatakan rencana untuk misi lain tahun depan sudah disiapkan.

VOICE OF AMERICA

Tujuan Intervensi AS ke Libya Jelas; Minyak!

 Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi mengatakan, "Amerika Serikat berusaha menguasai sumber-sumber minyak Libya melalui intervensi militer ke negara tersebut".
Dikatakan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran itu kemarin (5/3), "Faktanya adalah bahwa AS ingin campur tangan dalam rangka menguasai sumur-sumur minyak Libya, seperti apa yang mereka lakukan di Irak."
Hingga kini brutalitas rezim Gaddafi terhadap rakyatnya selama dua pekan terakhir telah merenggut nyawa lebih dari 2.000 orang.
Amerika Serikat telah meminta dukungan masyarakat internasional untuk melancarkan intervensi militer di Libya.
Menyinggung berbagai kekeliruan historis dan strategis Washington dalam menyerang Irak dan Afghanistan, Firouzabadi menambahkan, pengulangan kekeliruan seperti itu hanya akan semakin memperkokoh kekuatan dan solidaritas kebangkitan Islam.
Menurutnya, "Mereka harus mampu menahan diri dari intervensi urusan [internal] negara-negara Muslim dan menyerahkan negara itu kepada rakyatnya."
Lebih lanjut dikatakannya, "Rakyat Muslim Libya telah bangkit dan membuktikan bahwa mereka dapat membebaskan negara mereka. Rakyat Libya mengendalikan sumber minyak mereka sendiri dan ingin menggunakan kekuatan, tujuan, dan kemampuan untuk menggapai independensi." (IRIB/MZ)

IRIB

Apa Jadinya Jika Armada Laut Iran Bertemu Kapal Perang Israel ?



Panglima Angkatan Laut Republik Islam Iran, Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan, saat armada laut Iran menjalankan misinya berpapasan dengan kapal perang Rezim Zionis Israel di Laut Mediterania. Saat itu, kapal perang Israel meminta kita mengenalkan diri dan memberi laporan, namun mendapat reaksi dari armada Iran, ungkap Sayyari. Menurut laporan Fars News, Laksamana Sayyari hari ini (Sabtu 5/3) dalam jumpa pers mengkaji misi armada laut Iran ke Laut Mediterania mengatakan, armada ini termasuk armada ke 12 yang menjalankan misi untuk menyambung jalur hubungan Iran di Teluk Aden. Menurutnya perbedaan misi kali ini dengan misi sebelumnya terletak pada penyertaan taruna angkatan laut Universitas Imam Khomeini dalam misi ini. Hal ini menurut Sayyari untuk menambah pengalaman para taruna juga magang bagi mereka.
Sayyari mengingatkan, pasca misi di Teluk Aden, armada laut ini menyerahkan misi selanjutnya kepada armada 13 dan memasuki Laut Merah melalui Selat Bab al-Mundib. (IRIB/Fars/MF)

IRIB

Gates: Militer Iran Mampu Hapus Pengaruh Militer AS di Dunia



Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates dalam sebuah pidatonya di Akademi Angkatan Udara Colorado (AFA) mengakui peningkatan kemampuan militer Republik Islam Iran. "Kemajuan militer Iran menghapus pengaruh militer AS di dunia," aku Gates. Hal ini disampaikan Gates saat memberikan sambutan di depan para taruna akademi angkatan udara AS di Colorado. Menurutnya kemajuan militer Iran, Cina dan Korea Utara menghapus pengaruh militer AS di dunia. Demikian dilaporkan Fars mengutip Reuters.
Ia menekankan, mencermati produksi senjata Cina, Iran dan Korea Utara mulai dari rudal Cruise dan Balistik hingga kapal selam canggih serta sistem anti udara sepertinya kesemuanya itu ditujukan untuk melumpuhkan persenjataan militer Amerika. (IRIB/Fars/MF)

IRIB

BERITA POLULER