8 Agustus 2009, Temanggung -- Sejumlah anggota Densus 88 Antiteror mengepung rumah Muhzuri yang diduga kuat merupakan tempat persembunyian gembong teroris Noordin M. Top, di Dusun Beji, Kelurahan Kedu, Temanggung, Jateng, Sabtu (8/8). Dalam penyergapan yang diwarnai dengan serangan besar-besaran selama sekitar 17 jam oleh Densus 88 Antiteror tersebut menewaskan dua orang teroris yang salah satunya diduga kuat gembong teroris Noordin M. Top. (Foto: ANTARA/Anis Efizudin/ss/nz/09)
9 Agustus 2009, Jakarta -- Drama penyerbuan markas teroris oleh Detasemen Khusus Antiteror 88 di Temanggung, Jawa Tengah dan Jatiasih, Bekasi menjadi sebuah tontonan menarik jutaan masyarakat Indonesia melalui media televisi. Bagaimana sebuah taktik penyerbuan dipertontonkan layaknya film Hollywood.
Penonton pun akhirnya terpuaskan dengan tewasnya orang yang diduga sebagai Noordin M Top di Temanggung, Jawa Tengah. Meski banyak pihak yang meragukan teroris yang tewas sebagai Noordin M Top, namun rakyat seakan dipertontonkan oleh cara kerja polisi dalam menangkap teroris.
Keberhasilan polisi itu, bukan hanya sekedar perang taktik dan strategi. Tapi juga peran persenjataan yang dipakai oleh petugas Densus Antiteror 88. Dari jenis senjata maupun alat penunjang seperti tameng anti peluru atau yang lebih dikenal dengan ballistic shield.
Namun dari beberapa jenis senjata dan perlengkapan yang dipakai, paling menarik adalah senjata serbu M4. Selain di militer, M4 banyak digunakan para penegak hukum, terutama dalam unit respons atas kejahatan khusus.
Sebagai senapan serbu standar, Colt M4 yang dimiliki Densus 88 tidak aksesoris tambahan RIS, fron grip dan Aimpoint M2. Memang tidak semeriah rekan-rekannya di luar negeri memang, tetapi dengan keterbatasan peralatan, Densus 88 bisa melumpuhkan teroris.
Senjata jenis ini, dipakai bukan saat penyerbuan di Temanggung. Ketika penyergapan gembong teroris nomor 1 di Indonesia, Dr. Azhari di Batu, Malang Jawa Timur pada 9 September 2005 senjata ini begitu dominan.
M4 Carbine, adalah versi pendek dan ringan dari senapan serbu M16. Karabin M4 memiliki 80 persen bagian yang sama dengan M16A2.
M4 memiki pilihan tembakan semi-otomatis dan burst tiga butir (sama dengan M16A2). Selain M4 ada seri lainnya yakni M4A1 yang memiliki pilihan semi-otomatis dan full-otomatis.
M4A1 juga terkadang dilengkapi laras yang lebih berat, untuk menahan panas yang dihasilkan dari menembak full-otomatis untuk waktu yang lama.
M4 dan M4A1 menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm NATO. Keduanya adalah senapan selective-fire, yang menggunakan sistem gas, air-cooled, memakai magazine box, dan mempunyai popor teleskopik. Popor ini bisa ditukar dengan popor biasa, tapi itu jarang dilakukan pada militer Amerika Serikat.
Seperti karabin pada umumnya, M4 lebih nyaman ditenteng daripada senapan laras panjang. Selain ideal untuk digunakan oleh tentara non-infanteri (seperti pengemudi kendaraan, ajudan, dan perwira staf), ini juga membuat M4 cocok untuk pertempuran jarak dekat dan operasi pasukan khusus.
M4 sempat menjadi standar untuk United States Special Operations Command (USSOCOM) dan menjadi pilihan Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat. Pada tahun 2006 Malaysia juga membeli Karabin M4 untuk menggantikan senapan Steyr AUG.
Karabin M4 dikembangkan dan diproduksi untuk Pemerintah Amerika Serikat oleh perusahaan senjata Colt, yang mempunyai kontrak untuk memproduksi keluarga karabin M4 sampai tahun 2009. Tetapi selain Colt, sejumlah produsen senjata lain juga menawarkan senapan yang serupa dengan M4.
USSOCOM mengembangkan perangkat Modifikasi Khusus Operasi Khusus (SOPMOD - Special Operations Peculiar Modification) Blok I untuk digunakan pasukan yang ada dibawah kepemimpinannya. Perangkat ini meliputi, antara lain, karabin M4A1, Sistem Railing Antar-muka (RIS - Rail Interface System) buatan Knight's Armament Company (KAC), pelontar granat M203 beserta bidikannya, peredam suara buatan KAC, bidikan cadangan buatan KAC, penunjuk laser/infra-merah AN/PEQ-2A buatan Insight Technologies, bidikan optik ACOG dan Reflex buatan Trijicon, serta sebuah bidikan night vision.
Selain M4, Densus 88 juga menggunakan senjata Steyr AUG. Steyr AUG adalah rangkaian senapan yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1977 oleh perusahaan senjata Austria Steyr Mannlicher. AUG adalah singkatan dari Armee Universal Gewehr, yang berarti "Senapan Tentara Universal".
Nama Steyr AUG sendiri lebih sering digunakan untuk menyebut versi yang spesifik, yaitu varian senapan serbu bullpup kaliber 5.56 mm NATO, dengan warna hijau dan teleskop yang terintegrasi. Senapan ini sebenarnya telah memiliki banyak varian, mulai dari senapan submesin, senapan penembak jitu, sampai senapan mesin ringan. Senapan ini telah diadopsi menjadi senapan utama angkatan bersenjata Austria, Australia, Selandia Baru, Luxembourg dan Irlandia.
AUG adalah salah satu senapan pertama yang menggunalan desain bullpup, yang membuatnya 25% lebih pendek dari senapan lain yang panjang larasnya sama, tanpa mengorbankan performa dan akurasi. Sebagian besar varian AUG dilengkapi dengan bidikan teleskopik 1.5x yang terintegrasi. AUG dianggap memiliki desain ergonomis yang modern. Fitur lain misalnya kemampuan dipakai oleh penembak tangan kanan maupun kidal, dan pengunaan bahan-bahan plastik transparan.
VIVA News