Menteri Pertahanan Suriah Letnan Jenderal Ali Muhammad Habib Mahmoud menegaskan negara-negara Barat tidak senang dengan perkembangan hubungan antara Iran dan Suriah yang makin erat. Sebagaimana dikutip oleh IRNA, Habib Mahmoud kemarin (Ahad, 27/2) menyatakan, "Negara-negara Barat dan kolonialis tidak puas dengan hubungan Iran dan Suriah yang kian baik, kokoh dan terus berkembang".
Penegasan itu disampaikan oleh menteri pertahanan Suriah dalam pertemuan dengan Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari, yang berada dalam kunjungan resmi enam hari ke Suriah sebagai kepala delegasi otoritas angkatan laut Iran. Dalam pertemuan tersebut, Habib Mahmoud memuji prestasi ilmiah Iran di bidang nuklir, teknologi, dan kemajuan militer. Menhan Suriah itu menilai bahwa prestasi itulah yang menyebabkan Barat begitu memusuhi Tehran.
Dia juga menegaskan bahwa kehadiran kapal perang Iran di Suriah adalah merupakan bentuk unjuk kekuatan Iran dan kegagalan musuh-musuhnya.
Dua kapal Iran, Khark dan Alvand, merapat di pelabuhan Lattakia, Suriah setelah melakukan perjalanan melalui Terusan Suez, Mesir untuk kali pertama sejak kemenangan Revolusi Islam di Iran pada tahun 1979.
Kapal fregat Alvand berbobot 1.500 ton dipersenjatai dengan rudal anti-kapal dan torpedo sedangkan kapal Khark dengan bobot 33.000 ton memiliki kapasitas lebih besar dan sanggup membawa 250 awak kapal dan tiga helikopter.
Tehran mengumumkan bahwa kunjungan dua kapal perang Iran ke Suriah merupakan kunjungan rutin untuk membawa pesan perdamaian dan persahabatan ke negara-negara dunia.
Jumat (25/2) lalu, Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari menandatangani kesepakatan kerja sama angkatan laut dengan mitra Suriah Jenderal Taleb al-Barri.
IRIB
Penegasan itu disampaikan oleh menteri pertahanan Suriah dalam pertemuan dengan Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari, yang berada dalam kunjungan resmi enam hari ke Suriah sebagai kepala delegasi otoritas angkatan laut Iran. Dalam pertemuan tersebut, Habib Mahmoud memuji prestasi ilmiah Iran di bidang nuklir, teknologi, dan kemajuan militer. Menhan Suriah itu menilai bahwa prestasi itulah yang menyebabkan Barat begitu memusuhi Tehran.
Dia juga menegaskan bahwa kehadiran kapal perang Iran di Suriah adalah merupakan bentuk unjuk kekuatan Iran dan kegagalan musuh-musuhnya.
Dua kapal Iran, Khark dan Alvand, merapat di pelabuhan Lattakia, Suriah setelah melakukan perjalanan melalui Terusan Suez, Mesir untuk kali pertama sejak kemenangan Revolusi Islam di Iran pada tahun 1979.
Kapal fregat Alvand berbobot 1.500 ton dipersenjatai dengan rudal anti-kapal dan torpedo sedangkan kapal Khark dengan bobot 33.000 ton memiliki kapasitas lebih besar dan sanggup membawa 250 awak kapal dan tiga helikopter.
Tehran mengumumkan bahwa kunjungan dua kapal perang Iran ke Suriah merupakan kunjungan rutin untuk membawa pesan perdamaian dan persahabatan ke negara-negara dunia.
Jumat (25/2) lalu, Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari menandatangani kesepakatan kerja sama angkatan laut dengan mitra Suriah Jenderal Taleb al-Barri.
IRIB