Pages

Saturday, February 26, 2011

TNI Akan Perkuat Radar di Wilayah Barat

Sabtu, 26 Februari 2011 22:35 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono. (ANTARA)
Pontianak (ANTARA News) - TNI akan memperkuat radar pengamatan di wilayah barat Indonesia, guna menambah kekuatan pengamanan daerah perbatasan darat dan laut di wilayah itu, kata Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana TNI Agus Suhartono.

"Kita masih menghadapi kendala dalam mengamankan perbatasan darat dan laut di wilayah barat. Kita belum punya radar pengamatan," katanya, di Pontianak, Sabtu.

Ditemui usai melakukan kunjungan ke Skuadron Udara 1 Pangkalan Udara Supadio, ia mengatakan selama ini untuk pengamatan wilayah perbatasan dibantu radar sipil di Pontianak dan radar militer di Ranai.

"Padahal kerawanannya cukup tinggi, apalagi wilayahnya dekat dengan Laut China Selatan," katanya.

Agus menilai unsur-unsur tempur TNI, baik laut maupun udara di wilayah barat cukup memadai untuk mengawasi ancaman kedaulatan di perbatasan.

"Hanya saja, kita masih terkendala dengan belum memadainya radar pengamatan. Jika radar ini ada, penanganan ancaman kedaulatan di perbatasan bisa lebih maksimal," katanya.

Selama di Kalimantan Barat, Panglima TNI meninjau pos pengamanan perbatasan darat RI-Malaysia.

Dengan menggunakan helikopter Mi-17, Panglima TNI menyusuri perbatasan darat Kalbar-Serawak, dan tiba di Pos Jagoi Babang di Kabupaten Benkayang.

Selanjutnya Panglima TNI juga meninjau Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Aruk di Kabupaten Sambas.(*)

(T.R018/M008)


ANTARA

Friday, February 25, 2011

KRI Kelabang Gagal Kan Perompakan MV Lucky Star - 8


1 29th, 2011 by Ardava
KRI Kelabang-826
KRI Kelabang-826.
KRI Kelabang (KLB - 826) yang dikomandani Mayor Laut (P) Bambang Wasito berada berhasil menggagalkan perompakan terhadap MV Lucky Star - 8 berbendera Indonesia di perairan internasional utara Pulau Bintan, Kepulauan Riau, baru baru ini.
Kejadian bermula sejak MV Lucky Star - 8 berangkat dari Dumai Propinsi Riau mengangkut rempah-rempah dan barang dagangan lain dengan tujuan Songklak, Thailand. Saat diperairan Internasional utara Pulau BIntan para perompak dengan menggunakan perahu mesin tempel dan membawa senjata tajam merapat kemudian menguasai kapal berbobot 200 ton.
Pada saat KRI KLB - 826 di bawah Satuan Kapal Patroli ( Satrol ) Koarmabar sedang melaksanakan patroli di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI ) I, menerima informasi dari Markas Komando Armada RI Kawasan Barat tentang adanya usaha perompakan terhadap MV Lucky Star - 8 pada posisi 01 17 30 U - 104 07 24 T dekat suar hosburg selat Singapura. Selanjutnya KRI KLB - 826 menuju sasaran, kemudian menemukan kapal tersebut , dan berhasil melumpuhkan perompak yang berjumlah 9 orang serta mengamankan13 kru kapal. Dari pemeriksaan awal KRI KLB - 826, diketahui dari 9 orang perompak, tujuh orang diantaranya adalah warga Negara Indonesia, sedangkan yang lainnya berkewarganegaraan Malaysia dan Singapura.
Selanjutnya para perompak dan ABK kapal beserta barang bukti dibawa menuju Pangkalan Angkatan Laut ( Lanal ) Batam untuk diadakan pemeriksaan lebih lanjut.

KOMANDAN KRI FRANS KAISIEPO-368 HADIRI UPACARA PENGUKUHAN KOMANDAN MARITIME TASK FORCE/UNIFIL



Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sekaligus Komandan Satgas Maritime Task Force KONGA XXVIII-B/UNIFIL, Letkol Laut (P) Wasis Priyono,ST menghadiri upacara pengukuhan Komandan Maritime Task Force/UNIFIL. Upacara yang berlangsung di gladak heli TCG Yildirim F243(Turki) pada pukul 11.00-12.00 LT tersebut dihadiri oleh seluruh komandan unsur Maritime Task Force/UNIFIL antara lain: Komandan TCG Yildirim F243 Capt (N) Aydin Sezenoglu, Komandan FGS Donau A516 CDR Alexander Wulf (Jerman), Komandan FGS Zobel P6125 CDR Oliver Ertel (Jerman), FGS Hyane P6130 LTCDR Jan Fitjen (Jerman), Komandan HS Starakis P29 CDR John Panagiotou (Yunani), Komandan BNS Osman F18, Capt Mozzomel Haque (Bangladesh), Komandan BNS Madhumati CDR Afzalul Haque (Bangladesh), Komandan LAF-Navy Admiral Nazih Baroudi, Duta Besar Republik Indonesia H.E Dimas Samodra Rum, Pjs.Wakil Komandan FHQSU Letkol Laut(T) Erwin C. Gora, serta Duta Besar dan Atase Pertahanan negara-negara sahabat.
 
Force Commander UNIFIL Major General Alberto Asarta Cueves (Spanyol) bertindak sebagai Inspektur Upacara mengukuhkan jabatan Komandan Maritime Task Force/UNIFIL kepada Rear Admiral Luiz Henrique Caroli (Brasil) yang selama ini mengalami kekosongan.
 
Dalam amanatnya beliau menjelaskan bahwa Maritme Task Force dibentuk atas permintaan Pemerintah Lebanon yang sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701(Th.2006). Sejak dibentuk tahun 2006, Maritime Task Force telah melaksanakan tugasnya yaitu melaksanakan Maritime Interdiction Operation (Operasi Pengamanan Maritime) sepanjang 180 km sepanjang garis pantai Lebanon untuk membantu LAF-Navy (Lebanese Armed Force Navy) dalam mencegah masuknya senjata illegal dan bahan terkait lainya yang masuk perairan Lebanon sertamelatih LAF-Navy. Hal ini patut diperhatikan bahwa pengiriman Satgas Maritime ini merupakan pertama kali dalam misi perdamaian PBB.
 
Sejak mulai operasinya tahun 2006, MTF telah melaksanakan Hailing 35.000 kapal dan menyerahkan 865 kapal yang dicurigai masuk wilayah perairan Lebanon untuk diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Tak satupun kapal yang dicari ditemukan berisi senjata yang dilarang atau aset dan personel yang tidak resmi yang sesuai menurut Resolusi 1701. Melalui kegiatan monitor termasuk pengawasan wilayah udara, MTF telah memainkan peranan yang sangat penting. MTF telah menangkal upaya-upaya lalu lintas senjata illegal dan mencegah incident di perbatasan. Kehadiran MTF juga mempunyai dampak positif terhadap lalu lintas perdagangan di wilayah tersebut.
 
Sejalan dengan perkembangan waktu, LAF-Navy meskipun dengan keterbatasanya telah menunjukan profesionlismenya dalam menjaga perairan Lebanon. Hal ini terkait erat dengan kemitraanya dengan MTF. Pada tahun 2010, Organisasi Radar Pantai Lebanon secara efektif dikoordinasikan oleh Pusat Operasi Markas Besar LAF-Navy dengan sukses dan memenuhi tugasnya selama tujuh hari dalam seminggu diatas wilayah perairan Lebanon. Mulai diselenggarakanya latihan gabungan dalam Maritime Interdiction Operation (Operasi Pengamanan Maritime) bersama unsur-unsur MTF, LAF-Navy telah meneruskan pelatihan sendiri (on The Job Training). Perkembangan Satuan Reaksi Cepat LAF-Navy telah terbukti dalam mengambil keputusan secara baik.
 
Unsur kapal MTF sekarang ini terdiri dari delapan kapal yang berasal dari Jerman, Turki, Bangladesh, Indonesia, dan Yunani. Untuk itu MTF membantu LAF-Navy dalam membentuk aset maritime dan mencetak kepemimpinan yang penting dimasa yang akan datang. Upaya-upaya yang telah dilakukan MTF ini akan menjadi momentum dalam mencapai tujuan selama ini. Major General Alberto Asarta Cueves sangat percaya bahwa perdamaian di Lebanon Selatan akan tercapai. Untuk itulah beliau menegaskan kembali dan mengharapkan bahwa MTF akan meneruskan melakukan tugas sepenuhnya, terus bekerja bersama dengan LAF termasuk LAF-Navy untuk menjaga perdamaian dan stabilitas Lebanon Selatan baik di darat maupun di laut. Beliau mengharapkan kepada semua pihak untuk meneruskan kerja sama dengan baik dalam melaksanakan tugas ini dibawah Resolusi 1701 kedepan. Beliau yakin bahwa semua personel MTF akan meneruskan tugas mereka dengan profesional.(Pen Satgas MTF)
 
TNI AL

TIGA PENERBANG “BLACK PANTHER” LULUS TERBANG SOLO

Pentak Lanud Pbr - 25/02/2011

Tampak pada gambar, kadisops selaku palakhar danlanud pbr, letkol pnb azhar aditama melaksanakan penyiraman air kembang saat pelaksanaan tradisi terbang solo kepada tiga penerbang skadron udara 12 lanud pekanbaru
Tiga penerbang tempur “Black Panther” Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru sukses melaksanakan terbang solo menggunakan pesawat tempur Hawk 200. ketiga penerbang muda tersebut adalah, Lettu Pnb Martono, Lettu Pnb Yuda Anggara Seta dan Lettu Pnb Arie Prasetyo. Keberhasilan ketiga fighters tersebut ditandai dengan pelaksanaan acara “tradisi terbang solo” berupa pemecahan telur dan penyiraman air kembang oleh Kadisops selaku Palakhar Danlanud Pekanbaru, Letkol Pnb Azhar Aditama, di pelataran parkir Mako Lanud Pekanbaru, Kamis (24/2).
Dalam sambutannya Palakhar Danlanud Pbr menyampaikan bahwa, Keberhasilan seorang pilot “terbang solo” menggunakan pesawat tempur Hawk 200 merupakan momentum titik awal seorang penerbang tempur dalam pengabdiannya kepada Negara dan bangsa. “Duduk di kursi single pesawat tempur merupakan tahapan yang sangat penting bagi seorang penerbang, segala tindakan dan keputusan dalam melaksankan misi penerbangan ditentukan sendiri, oleh karenanya momentum tersebut wajib disyukuri dan dijadikan bekal dalam melaksanakan setiap misi penerbangan”, demikian disampaikan Palakhar Danlanud
Pada kesempatan yang sama Komandan Skadron Udara 12, Letkol Pnb Prasetya Halim menyampaikan bahwa, dengan berhasilnya ketiga penerbang tempur menerbangkan pesawat tempur Hawk 200 secara mandiri (terbang solo) maka kekuatan Fighter Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru bertambah, sekaligus para penerbang akan mengikuti pendidikan lanjutan setelah lulus sebagai siswa penerbang transisi yang telah mereka tempuh sejak bulan Juli tahun 2010 yang lalu.
Ketiga penerbang Skadron Udara 12 yang berhasil melaksanakan terbang solo dengan pesawat Hawk 200 merupakan siswa Transisi Angkatan XIII Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru. Turut hadir pada acara tersebut seluruh Kepala Dinas dan Komandan Satuan serta segenap perwira jajaran Lanud Pekanbaru.

TNI AU

Panglima TNI Tinjau Perbatasan Indonesia-Malaysia


PONTIANAK - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono meninjau wilayah perbatasan darat Indonesia-Malaysia di Propinsi Kalimantan Barat baik melalui darat maupun udara.

Dari Pontianak Panglima TNI dengan beberapa asistennya, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Geerhan Lantara menggunakan helikopter Mi-17 TNI Angkatan Darat menuju Pos Pengamanan Perbatasan Jagoi Babang dan Aruk, pada Sabtu (26/2).

Dalam peninjauannya, Panglima TNI mendapat paparan tentang kondisi perbatasan darat RI-Malaysia dari Komandan Satgas Pamtas Yonif 641/Bru.

Di Aruk, Panglima TNI meninjau pelaksanaan Bhakti Sosial kemudian berjalan kaki menuju Pos Pamtas Aruk.

Selain memberikan pengarahan, Panglima TNI juga memberikan bantuan berupa peralatan dan perlengkapan olah raga

Sebelumnya Panglima TNI mengemukakan, perbatasan darat RI-Malaysia di Kalimantan memiliki posisi strategis.

"Strategis, karena selain berbatasan dengan Malaysia, wilayah perbatasan darat RI-Malaysia juga sangat dekat dengan Laut China Selatan," katanya.

Jadi, tambah Agus, apapun yang terjadi di Laut China Selatan, berdampak hingga ke wilayah perbatasan darat RI-Malaysia di Kalbar.

Sementara itu Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan, perbatasan darat RI-Malaysia di Kalbar memiliki panjang 966 kilometer.

"Jalur perbatasan sepanjang itu melintasi 14 desa, 15 kecamatan, lima kabupaten, dan 52 jalan tikus yang menguhungkan 55 desa di Kalbar dengan 32 kampung di Serawak (Malaysia)," katanya.

Christiandy menambahkan, di sepanjang perbatasan darat di Kalbar terdapat lima pintu lintas batas yakni Entikong, Aruk, Jagoi Babang, Jasa, dan Mangabadau.

Sumber : ANTARA

Thursday, February 24, 2011

Kostrad Gelar Bhakti TNI di Tangerang



kostradTangerang, Seruu.com - KOSTRAD (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) sebagai bagian dari sendi kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, memahami dirinya sebagai Prajurit Rakyat yang berasal dari rakyat dan berjuang mempertahankan tegaknya kedaulatan NKRI bagi rakyat Indonesia tercinta.
Melalui pemahaman ini, bertepatan dengan memperingati HUT ke-50 Kostrad pada tanggal 6 Maret 2011, maka Kostrad dibawah pimpinan Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Pramono Edhi Wibowo berinisiatif menyelenggarakan Bhakti TNI dan Bhakti Sosial yang berlandaskan pada aktualisasi kemanunggalan TNI dengan rakyat sebagai sebuah implementasi solidaritas dan kebersamaan sosial demi terwujudnya kesetiakawanan sosial yang berujung pada kuat dan teguhnya persatuan dan kesatuan Bangsa.
Niat yang dilandasi keikhlasan untuk mewujudkan kesetiakawanan sosial ini, lebih lanjut, ditindaklanjuti oleh Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Mayor Jenderal TNI M. Nizam selaku Penanggung Jawab kegiatan untuk mewujudkan Bhakti TNI dan Bhakti Sosial Jajaran Kostrad, khususnya Batalyon Arhanudri 1 Kostrad yang berlokasi di wilayah Serpong Tangerang, dengan wujud kegiatan berupa penanaman bibit pohon, pengobatan massal secara gratis dan pembagian Paket Sembako.
Komandan Batalyon Arhanudri 1 Kostrad Letkol Arh Rikas Hidayatullah selaku Ketua Pelaksana mengatakan bahwa kegiatan Bhakti TNI dan Bhakti Sosial saat ini melibatkan berbagai pihak stakeholders di wilayah Tangerang untuk bersama-sama mewujudkan kelancaran acaranya. Secara lengkap, Kegiatan Bhakti TNI dan Bhakti Sosial saat ini terdiri atas kegiatan penanaman 3000 bibit pohon (Trembesi dan Albasia)  yang ditanam di wilayah Kecamatan Sepatan, Mauk, Teluk Naga dan Pagedangan dan Cipondoh sebagai hasil kerjasama/kemitraan dengan Muspida, Muspika Kabupaten Tangerang PT PGN (Persero) Tbk, PT BSD City serta Batalyon Kavaleri 9/Penyerbu Kodam Jaya.
Selain itu, dilaksanakan pula pengobatan massal secara gratis berupa Poli Umum dan Poli Gigi hasil kerjasama dengan Rumah Sakit Omni, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Rumah Sakit Tingkat IV Daan Mogot serta Batalyon Kesehatan 1 Kostrad yang diikuti oleh sekitar 750 orang. Selanjutnya, kegiatan pembagian paket Sembako kepada sekitar 1500 warga masyarakat di wilayah Tangerang merupakan hasil kerjasama/kemitraan dengan PT PGN (Persero) Tbk, PT BSD City, Artha Graha Peduli, PT GBSI, PT Indah Kiat dan Tip Top Supermarket Tangerang serta segenap komponen masyarakat yang peduli dengan sesama warga lainnya.
Kegiatan yang berlangsung saat ini dilandaskan pada motto “Peka dan Peduli Lingkungan serta Kebersamaan antar Komponen Bangsa”, diharapkan sasaran kegiatan Bhakti TNI dan Bhakti Sosial ini dapat mewujudkan terciptanya solidaritas dan kesetiakawanan sosial yang utuh demi persatuan dan kesatuan Bangsa. [puspen/is]

sumber seruu.com

PTS-10 : Kendaraan Angkut Amfibi Terbesar Korps Marinir


22/02/2011
PTS-10 Korps Marinir TNI-AL mengangkut sebuah truk Unimog
Dalam sebuah defile Korps Marinir di Jakarta pada awal tahun 2000-an, ada sebuah kendaraan tempur (ranpur) yang lumayan menyita perhatian masyarakat sekitar. Buat orang awam, kendaraan ini diasosiasikan sebagai sebagai tank, tak salah memang anggapan ini, sebab kendaraaan ini mengsung roda rantai dan bersosok sangar, plus dibalut cat hijau tempur khas Korps Marinir TNI-AL.
Bagi saya pribadi, inilah kendaraan roda rantai terbesar yang pernah saya lihat di Indonesia. Ukurannya jauh lebih besar dan gagah ketimbang tank amifibi Marinir atau tank-tank kavaleri TNI-AD sekalipun. Setelah ditelusuri, terungkaplah identitas dan spesifikasi kendaraaan ini, tak lain adalah PTS-10.
PTS-10 Ceko Slovakia saat meluncur ke daratan
PTS-10 atau dalam bahasa Rusia (Plavayushchij Transportyer – Sryednyj)-10 adalah kendaraan angkut amfibi ukuran sedang buatan Uni Soviet. PTS-10 dibuat oleh pabrik State Soviet Factories pada awal 1965. Dilihat dari identitasnya, jelas PTS-10 bukan masuk kategori ranpur, di elemen Korps Marinir, PTS-10 disebut sebagai KAPA (Kendaraan Pengangkut Artileri). Kemampuan PTS-10 tidak kepalang tanggung, kendaraan super bongsor ini bisa menggotong muatan seberat 10 ton. Dalam beragam latihan, Korps Marinir sering mendayagunakan kendaraan ini sebagai pengangkut truk Unimog/truk Reo dan kanon 105 mm dari LST (Landing Ship Tank)/LPD (Landing Platform Dock) ke bibir pantai.
Geladak PTS-10, siap membawa 75 personel bersenjata lengkap
Selain mampu menggendong truk dan kendaraan sekelas jip, dengan ukuran yang ‘raksasa’ PTS-10 bisa membawa 75 personel bersenjata lengkap dalam sekali angkut. Berkat adopsi roda rantai, PTS-10 tak kesulitan melahap medan off road yang berat. Proses loading dan unloading pun cukup mudah dilakukan lewat palka di belakang kendaraan.

PTS-10 dioperasikan oleh dua orang kru (seorang komandan dan pengemudi). Keceparan PTS-10 di air mencapai 11,5 Km per jam (maju) dan 5 Km per jam (mundur). Sedangkan kecepatan gerak di darat (jalan raya) adalah 42 Km per jam, serta kecepatan di medan off road rata-rata 27 Km per jam. PTS-10 ditenagai mesin diesel A-712P V12 water-cooled. Konsumsi bahan bakar kendaraan ini mencapai 150 liter untuk per 100 Km. Bahan bakar ini untuk menopang bobot PTS-10 yang
keseluruhan mencapai 17 ton.

PTS-10 juga pas untuk mengarungi sungai kecil

Tidak diketahui berapa unit PTS-10 yang dimiliki Korps Marinir. Yang jelas selain Indonesia, kendaraan kelas berat ini digunakan pula di negara-negara eks pakta Warsawa, Mesir, Irak, dan Uruguay. Selain digadang sebagai pengakut artileri/pasukan, PTS-10 juga sering digunakan oleh Marinir untuk operasi militer non tempur, seperti pada tanggap bencana. Tapi karena sudah berumur sepuh, pihak Rusia malahan sudah memensiunkan PTS-10, kini PTS-10 ditawarkan kepada pihak sipil, harga yang dibandrol sekitar US$27,832. Tertarik? (Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi PTS-10
Negara pembuat : Rusia/Uni Soviet
Pabrik : Soviet State Factories
Panjang : 11,52 meter
Desain : waterproofed hull
Lebar : 3,32 meter
Tinggi : 2,65 meter
Berat total : 17 ton
Beban angkut : 10 ton
Mesin : diesel A-712P V12 water-cooled
Kecepatan Max : di air 11.5 Km/jam; di darat 42 Km/jam;
Jarak tempuh : 300 Km


The Indomiliter

BERITA POLULER