Pages

Monday, February 7, 2011

AS Kirim Kapal Perang dan Ratusan Pasukan ke Mesir

 Amerika Serikat mengirimkan kapal-kapal perang termasuk satu kapal dengan 800 pasukan, dan berbagai aset militernya ke Mesir.
Para pejabat di Washington telah menyatakan bahwa langkah ini dipersiapkan jika suatu saat warga Amerika harus dievakuasi dari Mesir.
Pentagon membantah asumsi bahwa Washington tengah mempertimbangkan intervensi militer di Kairo. Ditegaskan pula bahwa tujuan dari pengiriman armada perang itu semata-mata untuk mengevakuasi warga AS jika situasi di Mesir semakin memburuk.
Secara terpisah, sebuah kapal induk AS diinstruksikan membatalkan misi dan tetap berada di Mediterania.
Langkah ini dilakukan setelah bulan lalu militer AS menempatkan pasukannya di Semenanjung Sinai, Mesir, guna membantu Pasukan dan Pengawas Multinasional yang menjaga perjanjian damai Mesir-Israel.
Pada hari Ahad (6/2), para penentang Mubarak, termasuk kelompok oposisi utama Mesir, Ikhwanul Muslimin, berunding dengan Wakil Presiden Omar Suleiman, sebagai bagian dari upaya untuk keluar dari kebuntuan politik.
Meski demikian, Ikhwanul Muslimin tetap menolak usulan reformasi seraya menyatakan bahwa demonstran tidak akan menerima apa pun kecuali pengunduran diri Mubarak.
Di lain pihak, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, dalam mereaksi perundingan tersebut mengusulkan pembentukan pemerintahan representatif di Mesir, menyusul kedua pihak gagal mempersempit perbedaan mereka.
Jutaan warga Mesir turun ke jalan-jalan kemarin (6/2) dalam rangka menghormati ratusan pengunjuk rasa yang gugur syahid selama 13 hari terakhir. Menurut laporan PBB setidaknya 300 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam demonstrasi di Mesir.(IRIB/MZ/SL)

IRIB

Russia to unveil new air defense system at Indian air show

Igla missileIgla missile

A Russian firm will disclose information about a new mobile short-range air defense system based on the Strelets launcher at the upcoming Aero India 2011 air show.
"The [Kolomna-based] Engineering Design Bureau will present for the first time details of a new ultra short-range air defense system based on the Strelets launcher for the portable Igla missiles," Russia's Federal Service for Military-Technical Cooperation said in a statement on Friday.
The Strelets multiple launcher unit was developed for use with the 9M39 Igla (NATO SA-18 "Grouse") and Igla-1 (NATO SA-16 "Gimlet") missiles. It provides an automatic remote launch capability in either single-round or salvo modes when mounted on various launch platforms.
Aero India-2011, which will be held in the southern city of Bangalore on February 9-13, will attract the record number of over 600 manufacturers, vendors and suppliers from 63 countries.
Russia will be represented by 35 companies, including MiG, Sukhoi, Almaz-Antei and Engineering Design Bureau.
MOSCOW, February 4 (RIA Novosti)

RIA NOVOSTI

Marty Dijadwalkan Bertemu Menlu Kamboja dan Thailand

Menlu Indonesia RM Marty M Natalegawa. (ANTARA)
Saya kira masalah yang sangat kompleks, bilateral sifatnya, jadi tidak mungkin ASEAN memaksakan kehendak dan pilihannya karena masalah ini seharusnya diselesaikan oleh kedua negara
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dijadwalkan bertolak pada Senin (7/2) ke Kamboja untuk bertemu dengan menlu Kamboja dan Thailand terkait aksi saling tembak kedua negara pada pekan lalu.

"Hari ini saya dan rombongan akan bertolak menuju Kamboja, dan rencananya tiba di Pnom Penh sekitar pukul 17.00 waktu setempat (pukul 17.00 WIB)," kata Menlu Marty Natalegawa di Jakarta pada Senin.

Menlu dijadwalkan akan langsung mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong.

"Keesokan harinya pukul 10.00 waktu setempat, kami akan bertolak menuju Bangkok untuk mengadakan pertemuan dengan menlu Thailand," tambahnya.

Ia mengatakan bahwa tindakannya tersebut adalah hasil pembicaraan pada akhir pekan lalu semenjak terjadinya insiden saling tembak antara Kamboja dan Thailand pada terjadi Jumat dan Sabtu pekan lalu.

Pertempuran kedua negara meletus pada Jumat (4/2) dekat lokasi kuil Preah Vihear, kuil yang menurut keputusan Mahkamah Internasional pada 1962 dimiliki Kamboja namun tanah seluas 4,6 km persegi di sekitar kuil itu diklaim kedua negara.

Kamboja mengatakan dua tentaranya dan seorang warga sipil tewas dalam bentrokan senjata Jumat, sementara Thailand mengatakan seorang penduduk desa di dalamperbatasnanya juga tewas, sekitar 8.000 orang meninggalkan rumah-rumah mereka di dalam perbatasan Thailand.

"Kami akan menyampaikan keprihatinan, khususnya Indonesia sebagai ketua ASEAN mengenai insiden tersebut dan menawarkan kesiapan untuk mendengar apa yang menjadi permasalahan dan mencoba untuk menstabilkan situasi," kata Marty.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan mencoba untuk mencari tahu apa kontribusi yang dapat diberikan oleh ASEAN.

"Saya kira masalah yang sangat kompleks, bilateral sifatnya, jadi tidak mungkin ASEAN memaksakan kehendak dan pilihannya karena masalah ini seharusnya diselesaikan oleh kedua negara tersebut," jelas Marty.

Namun di lain pihak, menurutnya ASEAN dapat memberikan kontribusi dengan memberikan iklim kondusif untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Iklim kondusif itulah yang akan kita tampilan agar kedua pihak dapat menyelesaikan masalah bersama," jelasnya.

Tindakan Menlu Marty Natalegawa senada dengan pernyataan Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan yangmengatakan bahwa kedua negara harus melakukan perundingan secepatnya.

"Saya sangat khawatir mengenai situasi di perbatasan antara Thailand dan Kamboja, kedua pihak harus segera melakukan perundingan secepatnya," kata Surin lewat pernyataan persnya yang diterima oleh ANTARA pada Sabtu (5/2).

Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan kontak dengan Menlu Kamboja Hor Namhong dan Menlu Thailand Kasit Piramya untuk meminta kedua pihak saling menahan diri dan agar membolehkan ASEAN membantu mereka menurunkan ketegangan.

"Situasi saat ini dapat memicu konflik terbuka dan tentu akan berdampak pada pembangunan ekonomi, kepercayaan kepada kawasan, kondisi pariwisata dan investasi," tambah Surin yang juga mantan menlu Thailand tersebut.

Surin juga berharap Indonesia sebagai ketua ASEAN dapat melakukan usaha diplomatik untuk menjembatani kedua negara mendapatkan solusi sementara sebelum akhirnya menyepakati batas demarkasi di wilayah konflik.

Kamboja dan Thailand adalah anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bersama dengan Indonesia, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura dan Vietnam.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011
ANTARA

Sunday, February 6, 2011

Di Yogyakarta, Habibie Sebut Kebangkitan Teknologi Indonesia


Minggu, 06 Februari 2011 16:36 WIB
BJ Habibie (ANTARA/Regina Safri)
Berita Terkait
Yogyakarta(ANTARA News) - Mantan Presiden Republik Indonesia BJ Habibie memintah tempat wisata edukasi Taman Pintar Yogyakarta  terus menyempurnakan diri dengan menambah informasi mengenai kebangkitan teknologi di Indonesia.

"Sudah ada informasi mengenai kebangkitan nasional Indonesia, dan sebaiknya ada pula informasi mengenai kebangkitan teknologi di Indonesia yang bisa ditampilkan di Taman Pintar," kata Habibie saat mengunjungi Yogyakarta, Minggu.

Menuru dia, kebangkitan teknologi di Indonesia tersebut penting untuk diinformasikan ke masyarakat luas, karena era tersebut menunjukkan manusia Indonesia memiliki kemampuan penguasaan teknologi yang sama dengan bangsa lain di seluruh dunia.

Salah satu contoh kebangkitan teknologi di Indonesia adalah keberhasilan rekayasa pembuatan pesawat terbang yang ditandai dengan terbangnya Pesawat Gatotkaca N-250 pada Hari Kemerdekaan Indonesia 1995.

"Sudah ada informasi mengenai pesawat, tetapi masih kurang informasi mengenai rekayasanya," katanya.

Ia mengatakan, sumber daya manusia yang unggul merupakan ujung tombak pembangunan dan masa depan bangsa Indonesia.

Selama mengunjungi Taman Pintar, Habibie disertai dua orang cucu kembarnya dan juga kerabatnya, Adri Subono yang selama ini dikenal sebagai promotor kegiatan musik di Indonesia.

Habibie pun mengunjungi pameran kreasi ilmu pengetahuan dan teknologi dari sejumlah sekolah menengah atas dan kejuruan.  Dia terlihat antusias mendengarkan penjelasan para siswa.(*)

E013/H008
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

ANTARA

Prajurit Thailand-Kamboja Baku Tembak Lagi


Prajurit Kamboja duduk diatas BTR-60 dekat kuil Preah Vihear. (Foto: Getty Images)

7 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Prajurit Thailand dan Kamboja baku tembak lagi Senin pagi (7/2) disepanjang garis perbatasan yang disengketakan.

Diberitakan artileri berat dan senapan ringan terdengar di Si Sa Ket distrik Kantharalak, dan penduduk setempat berlindung di tempat perlindungan sementara.
Dua puluh tiga sekolah sementara diliburkan.

Pejabat Thailand akan mengunjungi para korban baku tembak kedua negara tersebut hari ini.

Dua atau tiga prajurit Thailand terluka saat baku tembak dengan prajurit Kamboja pada Jumat siang (4/1) di perbatasan Thailand-Kamboja. Insiden terjadi sekitar pukul 15.20 waktu setempat dekat kuil Preah Vihear.

Menurut Letnan Jenderal Tawatchai Samutsakhon komandan AD ke-2, prajurit Kamboja yang memulai menembak.

Pada September 2010, Angkatan Bersenjata Kamboja menerima hampir 100 kendaraan lapis baja terdiri dari Ukrainan, dari 50 tank T-55 dan 44 ranpur pengangkut pasukan BTR-60. Kendaraan tersebut digunakan AB Kamboja dalam insiden baku tembak ini.

Prajurit Kamboja menyandang senjatanya dekat kuil Preah Vihear sepanjang garis perbatasan dengan Thailand, Minggu (6/2). Latar belakang kendaraan lapis baja BTR-60 yang baru dibeli dari Ukraina. Prajurit Thailand dan Kamboja baku tembak di daerah perbatasan. (Foto: Reuters)

Seorang prajurit Kamboja mengambil posisi di belakang senjata mesin yang. (Foto: Reuters)

Dua orang prajurit Kamboja mempersiapkan senjatanya diposisi dekat kuil Preah Vihear. (Foto: Reuters)

Prajurit Kamboja awak tank berjaga di jalan dekat kuil Preah Vihear. (Foto: Reuters)

Sumber: Reuters/Getty Images/Bangkok Post
Berita Hankam

Saab Delivers UCAV Fuselage to France

Saab Delivers UCAV Fuselage to France

After six years of planning, design, and production, Saab has now delivered the fuselage for Neuron, the European UAV demonstrator, to the primary contractor Dassault Aviation.
Neuron is a European collaboration project to develop a UCAV demonstrator, Unmanned Combat Aerial Vehicle. The aim is to develop expertise within advanced aeronautics. Six European countries are involved together with their aerospace industries: France, Sweden, Italy, Spain, Greece and Switzerland.
The work packages being managed by Saab relate to low signature (stealth) technology, flight testing, aerodynamics, avionics, the fuel system, the critical part of the ground station, as well as the design and production of the main fuselage, which has now been completed. The material and design used is mainly a composites sandwich construction
The fuselage is being transported from Saab in Linköping to Istres, where Neuron's aft section is already located. This has been produced by HAI in Greece. At the end of February, structural parts will be arriving from RUAG in Switzerland, and the two wing halves being produced by EADS-CASA in Spain will arrive at the beginning of March.
The loading doors from Italy's Alenia, the landing gear doors from Saab, plus additional stealth components from Dassault will follow, before the ground tests scheduled for the last quarter of 2011 take place. The maiden flight is expected in mid-2012.
"For Saab, the remaining work mainly involves systems integration and flight testing. These are two of our specialist areas today, where we want to maintain our leading position," says Lennart Sindahl, head of the Aeronautics business area at Saab. "Neuron has helped us to develop our design and production methods, something that will benefit both civil and Gripen production," adds Lennart Sindahl. "Furthermore, the Neuron programme has led to greater cooperation between the participating European countries."


DEFENCE TALK

Russia tests upgraded MiG fighter jet for India 1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet) Loading ... Loading ... Air Force News — By RIA Novosti on February 7, 2011 4:42 am

Russia tests upgraded MiG fighter jet for India

MiG-29 fighter

Russia's MiG corporation on Friday carried out the first test fight of a MiG-29 fighter modernized under a contract with the Indian Air Force (IAF).
"On February 4, 2010, a MiG-29UPG fighter carried out its first test flight. The flight lasted for an hour and was flawless," MiG said in a statement.
The IAF has awarded the MiG corporation a $900 million contract to upgrade all of its 69 operational MiG-29s.
These upgrades include a new avionics kit, with the N-109 radar being replaced by a Phazatron Zhuk-M radar. The aircraft is also being equipped to enhance beyond-visual-range combat ability and for air-to-air refueling to increase flying time.
In 2007, Russia also gave India's Hindustan Aeronautics Limited (HAL) a license to manufacture 120 RD-33 series 3 turbojet engines for the upgrade.
The first six aircraft are being upgraded in Russia while the remaining 63 will be refitted at the HAL facility in India.

DEFENCE TALK

BERITA POLULER