Pages

Thursday, February 3, 2011

Tunggu Instruksi, TNI AL Siapkan Kapal Jemput TKI Terlantar

Jumat, 04 Februari 2011, 14:08 WIB
Smaller  Reset  Larger

KRI Dipenegoro-365 (photo : Kaskus Militer)
 

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) telah menyiapkan tiga armada kapal perang, untuk menjemput ribuan tenaga kerja Indonesia yang kini terlantar di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah.

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto, kepada wartawan di Surabaya, Jumat (4/2) mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat dan Mabes TNI AL untuk memberangkatkan kapal tersebut.

"Kami punya tiga kapal perang jenis LPD ("Landing Platform Deck") yang mampu mengangkut banyak penumpang. Kalau memang ada perintah penjemputan TKI, kapal tersebut siap diberangkatkan," ujarnya.

Ditemui usai memimpin upcara serah terima jabatan Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya dan Lantamal IX Ambon, Pangarmatim menjelaskan ketiga kapal LPD itu adalah KRI Surabaya, KRI Banjarmasin dan KRI Makassar.

Ketiga kapal perang tersebut biasanya digunakan TNI AL untuk mengangkut pasukan dalam kegiatan operasi atau latihan perang.

"Yang jelas, kami turut prihatin dengan nasib para TKI yang kini terlantar di luar negeri. Kapanpun, TNI AL siap membantu memulangkan mereka, jika ada instruksi dari pemerintah," ujar Bambang Suwarto.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Irgan Chairul Mahfiz, juga meminta pemerintah segera memulangkan seluruh TKI yang terlantar di luar negeri, terutama di negara-negara kawasan Timur Tengah.

"Pulangkan semua," katanya ketika bersama sejumlah anggota Komisi IX DPR meninjau Kelompok Berlatih Calon TKI Berbasis Masyarakat (KBBM) di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (3/2).

Irgan mencontohkan ratusan TKI yang terlantar di Jembatan Kandara, Arab Saudi, harus sudah dipulangkan ke daerah asalnya di Tanah Air sebelum Maret 2011.

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber: Antara

REPUBLIKA

KEKUATAN PILOT F-5 BERTAMBAH


Pentak Lanud Iwj - 2/02/2011

Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi , Kolonel Pnb Andyawan M.P. saat menyiramkan air kembang diatas kepala Letda Pnb I Gede Ngurah Satrya Wibawa, sebagai tanda upacara tradisi selesai melaksanakan terbang solo dengan pesawat F–5 E Tiger II di Lanud Iswahjudi Rabu (2/2). (Foto : Pentak Lanud Iswahjudi)
Satu lagi pilot tempur dari Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi berhasil terbang solo, Rabu (2/2) yaitu Letda Pnb I Gede Ngurah Satrya Wibawa dengan pesawat F-5E/Tiger II. Momen penting tersebut ditandai dengan acara tradisi pemecahan telur di kepala yang bersangkutan, oleh Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb Andyawan M.P.
Dengan berhasilnya I Gede Ngurah Satrya Wibawa menerbangkan pesawat tempur F-5 secara mandiri (terbang solo), maka kekuatan pilot Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, bertambah, sekaligus sebagai bukti bahwa proses regenerasi terus berjalan, meskipun ditengah kondisi jumlah kesiapan dan jam terbang pesawat yang terbatas.
Letda Pnb Ngurah putra kelahiran Badung 24 tahun yang lalu merupakan lulusan AAU (Akademi Angkatan Udara) Th 2008, Sekbang (Sekolah Penerbang) angkatan 80 tahun 2009 ini adalah putra kedua dari pasangan I Gede Putu Yasa dan Ni Luh Gede Sukerni. Sebelum berhasil terbang solo dengan F-5 juga pernah menerbangkan pesawat AS-202/Bravo dan T-34/Charlie, saat ini ia telah mengantongi 210 jam terbang.
Saat terbang solo Ngurah yang saat ini masih menempuh pendidikan terbang Transisi F-5/Tiger Angkatan ke-29 yang dibuka sejak bulan Oktober 2010 lalu,i menggunakan pesawat tempur F-5/Tiger II dengan nomor registrasi TS-0502 di Training Area Lanud Iswahjudi, , pada ketinggian 15000 feet, kecepatan 350 Knots (mill per jam), dipantau oleh Pasiops Skadron Udara 14 Arief Adi Nugroho, dengan jenis pesawat yang sama nomor TS-0516.
Terbang solo merupakan momen penting bagi seorang pilot pesawat tempur. Guna mengenang peristiwa tersebut, setiap pilot yang berhasil terbang solo disambut dengan acara tradisi berupa pemecahan telur ayam dikepalanya dan penyiraman air kembang usai mendarat.
Acara pemecahan telur dan penyiraman air kembang berlangsung penuh khitmat, yang dilangsungkan di Shelter Skadron Udara 14, dipimpin langsung oleh Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi, disaksikan sejumlah pejabat dan para penerbang lainnya.

TNI AU

KRI Teluk Manado Angkut Kendaraan Operasional Kemhan


2 Februari 2011, Jakarta -- (detikFoto): KRI Teluk Manado-537 mengangkut material kendaraan operasional Kemhan, Mabes TNI untuk satuan TNI yang bertugas di Kupang. Barang-barang tersebut diberangkatkan dari dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta, Selasa (1/2). KRI Teluk Manado mengangkut material kendaraan operasional Kemhan, Mabes TNI untuk satuan TNI yang bertugas di Kupang. (Foto: Agus Cahyono)

Selain dilaksanakan embarkasi logistik dan material, diangkut pula bantuan ribuan buku-buku bacaan, peralatan permainan edukatif serta peralatan komputer dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu. (Foto: Agus Cahyono)

Menurut Komandan KRI Teluk Manado-537, muatan kapal akan ditambah dengan mengangkut kendaraan panser dua buah milik Kodam IX/Udayana yang akan digunakan untuk menambah kekuatan salah satu batalyon Kodam IX/Udayana yang bertugas di Kupang dalam rangka mendukung kegiatan pengamanan. (Foto: Agus Cahyono)

Sumber: detikFoto

TNI Harapkan PT DI Tepat Waktu


Helikopter NBELL 412 EP produksi PT Dirgantara Indonesia diserahkan kepada TNI AD yang diterima Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen J Suryo Prabowo (kanan) di Pusat Penerbangan Angkatan Darat Skuadron 21 TNI AD, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (2/2). Helikopter berdaya angkut 15 ton tersebut dapat mengangkut 15 orang, termasuk kru. Helikopter tersebut akan ditempatkan di Skuadron 31 Semarang. (Foto: Kompas/Riza Fathoni)

4 Februari 2011, Jakarta --(Kompas): PT Dirgantara Indonesia sebagai salah satu industri pertahanan diharapkan dapat tepat waktu dan meningkatkan kualitas produksinya. Hal ini penting untuk tertib administrasi dan peningkatan kemampuan pertahanan.

Hal ini disampaikan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen Johanes Suryo Prabowo saat menerima serah terima satu unit helikopter NBell 412 Extra Performance di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (2/2).

Suryo mengatakan, sesuai dengan komitmen pemerintah, TNI AD menyambut produksi dari industri pertahanan seperti PT DI untuk melengkapi alat utama sistem persenjataan. Diharapkan produksi industri pertahanan bisa memiliki harga bersaing dan terus meningkatkan kualitas dan tepat waktu. ”Tepat waktu karena kita juga ada hubungan dengan pemeriksaan eksternal,” kata Suryo Prabowo.

Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan, berkaitan dengan ketepatan waktu itu, untuk pembuatan Bell 412 EP ini, PT DI baru menerima kontrak pada Oktober 2010. Saat itu mereka sudah bekerja tanpa ada kepastian kontrak. Molornya penyelesaian heli ini juga karena ada penambahan spesifikasi. ”Masalahnya, anggaran baru keluar akhir tahun. Tapi, untungnya sekarang kebijakan bisa multi-years, jadi sudah ada perencanaan jangka panjang,” kata Budi.

Budi mengatakan, NBell 412 EP ini adalah varian terbaru Bell 412. Masih ada kontrak untuk 5-6 Bell lagi untuk TNI AD serta 3 buah maritime patrol untuk TNI AL. Dengan membeli produksi PT DI, banyak keuntungan yang diperoleh TNI. Misalnya, kalau membeli di luar negeri, seperti AS, pasti banyak pembatasan. Sementara dengan PT DI, minta apa saja akan dikasih. ”TNI juga dapat dukungan purnajual dan bisa tingkatkan kemampuan Indonesia, baik dalam pertahanan maupun lapangan kerja,” kata Budi.

Komandan Pusat Penerbangan TNI AD Brigjen N Wachju Rianto mengatakan, heli NBell 412 EP akan dipergunakan untuk heli angkut dan ditempatkan di Skuadron 31 Semarang. ”Nanti juga akan dilengkapi dengan senapan 30 mm di kiri dan kanan heli. Ini untuk pengamanan saat pendaratan,” ujar Wachju.

Asisten Logistik TNI AD Mayjen Wibowo mengatakan, heli NBell 412 EP berkapasitas mesin yang lebih besar serta semua peralatannya sudah digital. Heli ini juga bisa melakukan an auto-pilot hovering, yakni terbang stabil di udara secara otomatis.

Sumber: KOMPAS

Bonar Hutagaol Dilantik Jadi Pangkosekhanudnas Medan

Rabu, 2 Februari 2011 | 10:15 WIB

Pangkohanudnas Marsda TNI Eddy Suyanto, ST sedang menyematkan tanda jabatan kepada Kas Kohanudnas yang baru Marsma TNI Chaeruddin Ray . (Foto : Pen Kohanudnas).
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kolonel (Pnb) Bonar H Hutagaol dilantik menjadi Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III Medan menggantikan Marsekal Pertama TNI Chaeruddin Ray.
Pelantikan secara militer dilakukan di Lapangan Markas Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Makosekhanudnas) III Medan, Selasa (1/2), yang dipimpin Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional Marsekal Muda TNI Eddy Suyanto.

Sebelumnya, Kolonel (Pnb) Bonar H Hutagaol merupakan perwira menegah Staf Operasional TNI AU. Sedangkan Marsma TNI Chaeruddin Ray dipromosikan menjadi Kepala Staf Komando Pertahanan Udara Nasional Halim Perdana Kusuma Jakarta.

Dalam amanatnya, Pangkosekhanudnas Marsda TNI Eddy Suyanto mengatakan, saat ini TNI AU memiliki empat sektor pertahanan udara nasional yakni Kosekhanudnas I di Jakarta, Kosekhanudnas II di Makassar, Sulawesi Selatan, Kosekhanudnas III di Medan, Sumatera Utara, dan Kosekhanudnas IV di Biak, Papua.

Ia menyebutkan, dalam upaya memperkuat pertahanan udara nasional, salah satu unsur yang paling penting adalah penguatan dan mengutamakan pengembangan infrastruktur radar. Hal itu disebabkan radar merupakan peralatan yang dibutuhkan untuk mengetahui kemungkinan masuknya pesawat luar ke wilayah kedaulatan Indonesia.

Selain itu, keberadaan radar tersebut juga bermanfaat untuk memantau aksi terorisme di Tanah Air serta kemungkinan masuknya narkoba ke Indonesia. Pelantikan Pangkosekhanudnas III Medan itu dihadiri Wakil Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Leo Siegers, Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno, dan unsur muspida lainnya. (ant/em)
Tribun Medan
Kompas Gramedia

Sub Skimmer Buatan Dalam Negeri Lebih Hebat dari Buatan Inggris


(Foto: Berita HanKam)

(Foto: Berita HanKam)

(Foto: Berita HanKam)

Berita HanKam


PDF Print
Thursday, 03 February 2011
JAKARTA (SINDO) - Sekilas rancang bangunnya serupa dengan speedboat pada umumnya.Namun, dengan teknologi dan peralatan yang melengkapinya, kendaraan tempur air buatan dalam negeri ini memiliki kelebihan yang luar biasa.

Kendaraan tempur air yang dikenal dengan nama Sub Skimmer ini merupakan kendaraan tempur air yang dapat mengapung di atas permukaan air dan memiliki kemampuan menyelam ke dalam air. Di Indonesia yang mengoperasikan kendaraan jenis ini adalah Detasemen Jala Mengakara (Denjaka) yang merupakan detasemen pasukan elit korps Marinir TNI Angkatan Laut.

Pengoperasiannya ditujukan untuk melayani kebutuhan pasukan khusus dalam menyusup ke daerah lawan, melaksanakan sabotase, dan sebagai sarana transportasi pasukan dalam jumlah terbatas. Selama ini Denjaka menggunakan kendaraan sejenis yang didatangkan dari Inggris.Namun, dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Laut (Dislitbangal) memutuskan untuk mengembangkan dan menyempurnakan kendaraan tempur air tersebut.

Bekerja sama dengan PT Prima Maritim dan Denjaka, proses perancangan, pembangunan, dan uji coba Sub Skimmer dimulai sejak awal 2009. “Pengembangan dengan masukan-masukan dari pengguna terutama Denjaka dimulai sejak 2009,” ujar Direktur PT Prima Maritim Toto Wirawan saat pameran alat-alat pertahanan di Markas Besar TNI Cilangkap beberapa waktu lalu.

Toto menyatakan, dibandingkan dengan Sub Skimmer buatan Inggris yang selama ini dipergunakan oleh Denjaka TNI AL, produk dalam negeri ini memiliki sejumlah kelebihan.Kemampuan menyelamnya jauh lebih stabil karena dilengkapi rangka kokoh di kedua sisinya yang juga berfungsi untuk melindungi bantalan udara. “Rangka pelindung ini yang tidak dimiliki Sub Skimmerbuatan Inggris,”ujarnya.

Tidak hanya itu, rangka Sub Skimmer yang dapat memuat sampai enam personel ini juga dibuat dari bahan komposit anti peluru.Dia pun mengungkapkan untuk membuatsatualatsejenismembutuhkan anggaran sekitar Rp2,5 miliar. Salah satu tim penguji Sub Skimmerdari Denjaka,Sersan Satu Imron,mengungkapkan,Sub Skimmerdi permukaan dapat mencapai kecepatan hingga 25 knot.

Sedangkan dalam air mencapai kecepatan antara empat sampai lima knot dengan kemampuan menyelam sampai empat meter dan mampu bertahan di dalam air sampai delapan jam. “Untuk keperluan infiltrasi atau penyusupan sebenarnya tidak memerlukan waktu yang lama,”ujarnya.Pengembangan selanjutnya Sub Skimmer akan dilengkapi peralatan antisonar. Kendaraan ini memang sangat menjanjikan untuk dikembang-kan lebih jauh dan bahkan untuk diproduksi secara massal.

Saat dipamerkan di pameran alat pertahanan di Mabes TNI akhir Januari lalu kendaraan tempur air ini menyita perhatian dari petinggi-petinggi TNI. Selain merancang Sub Skimmer, Dislitbang TNI AL juga membangun wahana Sky Diving di Brigade Infantri II Marinir Cilandak. Wahana ini berupa mesin penggerak daun propeller putaran tinggi untuk membuat udara tekanan tinggi yang digunakan sebagai sarana latihan melayang di udara sebelum melaksanakan terjun bebas di udara yang sebenarnya.

Kepala Dislitbang TNI AL Laksamana Pertama Tri Santosa juga mengungkapkan, Dislitbang TNI AL telah mengembangkan alat Reserve Osmosis untuk mengolah air laut menjadi air tawar dengan kapasitas produksi 5 ton/hari.Alat ini sudah digunakan oleh pasukan perdamaian Indonesia di Libanon. “Juga digunakan bagi prajurit yang bertugas pengamanan pulau terluar di Pulau Nipah,”katanya. (pasti liberti)

Sumber berita : SINDO
Foto : Berita Hankam

Sertijab Danki Markas Brigif-3 Marinir

Jumat, 4 Februari 2011 - 7:30 WIB
Sertijab Danki Markas Brigif-3 Marinir Komandan Brigade Infanteri-3 Marinir memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Kompi Markas Brigif-3 Marinir, dari Mayor Marinir Yudi Wawan Setiawan kepada Mayor Marinir Nandang Permana Jaya, di Lapangan Apel Brigif-3 Marinir Piabung.
Menurut Danbrigif-3 Marinir, jabatan Komandan Kompi Markas Brigif – 3 Marinir merupakan salah satu jabatan yang menentukan yang berada di Lampung.
(rilis/syamsir)



sumber : POSKOTA

BERITA POLULER