Maritime Interdiction Operation (MIO) yang dilaksanakan oleh MTF – UNIFIL di laut Mediterranean wilayah Lebanon merupakan salah satu pilar utama dalam pelaksanaan mandate United Nations Security Council Resolution 1701 dan 1884 menuntut tidak hanya tingkat kehadiran kapal/unsur yang tinggi namun juga endurance operasi di laut yang lebih lama. Endurance di laut merupakan suatu keterbatasan bagi TG 448.3 yang terdiri atas kapal-kapal yang berukuran kecil (patrol boat), terlebih dikaitkan dengan seringnya cuaca buruk selama musim dingin yang menyebabkan kapal-kapal kecil tersebut sering melaksanakan sheltering (berlindung dari cuaca buruk). Hal tersebut selanjutnya mendorong TG 448.1 yang terdiri atas kapal-kapal besar (frigate dan corvette) dengan sustainability terhadap sea state yang lebih baik untuk memperpanjang durasi patroli guna mengisi kekosongan di AMO (Area of Maritime Operation). Untuk merespons tuntutan tersebut pada tanggal 29 Desember 2010 dilaksanakan Serial RASEX (Replenisment At Sea) antara KRI FKO-368 dan BNS Osman F18.
UNREP/RAS (Underway Replenishment/Replenisment At Sea) adalah suatu metode pembekalan bagi unsur di laut yang memungkinkan suatu unsur ataupun gugus tugas untuk tetap berada di laut dalam jangka waktu yang lama untuk mendukung pelaksanaan operasi. Dalam Serial Latihan RASEX tersebut KRI FKO-368 bertindak selaku OCS (Officer Conducting Exercise) yang mengendalikan latihan yang berlangsung di Zone 1 North – AMO. Mengingat sifat ancaman terbesar yang mungkin terjadi selama pelaksanaan RAS adalah ancaman udara, maka latihan diawali dengan meningkatkan meningkatkan kesiagaan sistem pertahanan udara (Peran Tempur Bahaya Udara). Latihan RAS sendiri di kalangan Navy di seluruh dunia merupakan salah satu serial latihan yang menarik dan cukup menantang mengingat sifat pembekalan di laut yang dilaksanakan dengan kondisi kapal pemberi (delivering ship) dan penerima (receiving ship) dalam keadaan berjalan (underway) sehingga membutuhkan suatu tingkat kecakapan seamanship dan kerja sama tim, baik intern kapal maupun dengan kapal counterpart. Melalui latihan tersebut dapat tercermin team work dan profesionalisme, mulai dari ship handling saat approach maneuver, kecakapan Tim RAS sampai dengan disiplin suatu kapal, demikian dijelaskan oleh Komandan KRI FKO-368 Letkol Wasis Priyono. Latihan tersebut juga dimanfaatkan untuk dokumentasi/pengambilan gambar yang dilaksanakan dengan dukungan Call Sign Garuda (Heli BO-105) yang diawaki oleh Kapten Laut (P) Adolf Alex Jambormias, Co-Pilot Lettu Laut (P) Erich Yuliatirta dengan didampingi Pasintel Kapten Laut (P) Bambang Subeno dan Kadiv PAA Kapten Laut (P) Fuad Hasan serta teknisi Sertu Mes Giat Supryanto.
Dalam latihan yang berlangsung selama 2 jam tersebut Komandan KRI FKO-368 dan BNS Osman menyampaikan apresiasi dan penilaian positif terhadap pelaksanaan latihan tersebut. Selain dapat memelihara dan meningkatkan profesionalisme dan team work prajurit pengawak kapal, diharapkan Serial Latihan RASEX ini dapat meningkatkan mutual cooperation dan relationship diantara unsur-unsur yang tergabung dalam MTF/Unifil Lebanon.
Sumber: TNI AL