Pages

Tuesday, September 14, 2010

Militer Iran Mampu Latih Militer Negara Lain

Manuver rudal militer Iran
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Hasan Firuzabadi menyinggung kemajuan-kemajuan militer Iran dalam tiga dekade terakhir, dan mengatakan, militer Iran merupakan pasukan tangguh dan modern. Seraya menjelaskan program militer Iran yang telah mendidik kader-kader yang berani sekaligus pakar manajemen, Firuzabadi menuturkan, kader-kader itu dengan cita-cita luhur dan tekad yang kuat telah berhasil memperoleh dan mengembangkan teknologi modern.
Menurut Firuzabadi, militer Iran yang didasari pada riset dan teknologi mampu mendidik militer negara-negara lain.(IRIB/RM/PH) 

IRIB

Di Bawah Sanksi, Iran Ekspor Listrik ke Tujuh Negara

Iran eskpor listrik
Republik Islam Iran dalam waktu dekat akan mengekspor listrik ke tujuh negara. Kantor berita IRINN melaporkan, Direktur Eksekutif Produksi dan Distribusi Listrik Iran mengatakan, Iran tidak lama lagi akan mengekspor listrik ke Tajikistan, Georgia, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, Kuwait dan Bahrain. Di bagian lain statemennya, ia menegaskan, kini, Iran telah mengekspor listrik berkekuatan 80-90 megawatt ke Afghanistan, sekitar 35 hingga 40 megawatt ke Pakistan dan 170 megawatt ke Turki. (IRIB/PH)


IRIB

Ahmadinejad Buka Konferensi Iran-Afrika

 Tehran, IRIB News-Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyinggung masa depan cerah dalam hubungan Iran-Afrika seraya menegaskan bahwa tidak ada batasan bagi perluasan dan kerjasama antara Tehran dan negara-negara Afrika.
Hal itu dikemukakan hari ini (14/9) oleh Ahmadinejad pada pembukaan Konferensi Iran-Afrika. Menurutnya, Iran dan Afrika memiliki prioritas kolektif.
"Kekayaan budaya, sejarah fluktuatif, dan sebuah aspirasi untuk masa depan lebih cerah bagi umat manusia adalah termasuk di antara prioritas Iran dan Afrika," kata Ahmadinejad.
Lebih lanjut Ahmadinejad menegaskan bahwa Iran dan Afrika sama-sama berkembang meski menghadapi sanksi, dan bahwa tidak ada batas untuk meningkatkan kerjasama timbal-balik hingga ke titik maksimal.
"Iran dan Afrika memiliki banyak kemampuan yang saling melengkapi, juga bahwa Iran siap untuk mentransfer pengalamannya kepada Afrika," ujarnya.
Menurut Ahmadinejad, Konferensi Iran-Afrika ini merupakan peluang kondusif dalam memperkokoh hubungan bilateral.
Presiden Iran ini juga menegaskan bahwa Iran dan negara-negara Afrika menyerukan sistem global yang berlandaskan pada prinsip keadilan dan penghormatan terhadap hak bangsa-bangsa, kemuliaan, dan persahabatan.
Konferensi Iran-Afrika berlangsung selama dua hari di Tehran. Konferensi ini dihadiri oleh delegasi dari pemerintah dan sektor swasta lebih dari 40 negara termasuk presiden Senegal dan Malawi. (IRIB/MZ/AR)

IRIB

Iran Incar Rudal Lebih Kuat dari Phoenix

 Tehran, IRIB News-Pejabat tinggi Angkatan Udara Iran, Letjen Aziz Nasirzadeh, mengkonfirmasikan upaya peningkatan kemampuan angkatan udara melalui pengembangan rudal udara ke udara baru.
Saat ini Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRAF) tengah menjalankan sejumlah proyek, termasuk produksi rudal yang lebih kuat dari rudal Phoenix yang merupakan salah satu rudal udara ke udara terbaik di dunia saat ini, demikian ungkap Nasirzadeh, Wakil Panglima Angkatan Udara Iran, hari ini (14/9) kepada kantor berita Mehr.
Jenderal Iran ini juga menyinggung sistem navigasi rudal baru tersebut yang memungkinkannya menempuh jarak lebih jauh dibandingkan dengan versi konvensional Phoenix. Kemampuan navigasi dan manuver rudal tersebut juga ditingkatkan.
Rudal AIM-54 Phoenix versi Iran itu dapat dipasang pada enam tipe armada multi fungsi F-14 Tomcat angkatan udara negara ini.
Nasirzadeh lebih lanjut memuji kemampuan armada IRAF untuk memperbaiki pesawat dan meningkatkan kemampuannya. "Peralatan dan sistem pertahanan kami masih di garis terdepan persenjataan militer dunia dan kami akan merespon segala kemungkinan agresi musuh 'dengan kekuatan penuh."
"Angkatan Udara Iran juga berhasil menguji pesawat siluman tanpa awak produksi domestik 'Sitngray atau Pari," tambahnya.
Di bagian lain pernyataannya, Nasirzadeh menyebut pesawat tempur AS seperti F-35 Joint Strike Fighter dan F-22 Raptor belum sempurna dan dapat menjadi sasaran. (IRIB/MZ/AR)
IRIB

Satu SSK Prajurit Denzipur Gabung Kontingen Garuda

Satu SSK Prajurit Denzipur Gabung Kontingen Garuda
Jayapura (ANTARA News) - Sekitar satu satuan setingkat kompi prajurit Tentara Nasional Indonesia pada Detasemen Zeni Tempur 10, Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, akan bergabung dengan Kontingen Garuda menjadi pasukan perdamaian PBB di Kongo.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Infanteri Susilo didampingi Kepala Seksi Penerangan umum Mayor Kavaleri Anthonius Totok kepada ANTARA Jayapura, Selasa. mengatakan, satu SSK prajurit TNI Denzipur 10 itu akan berangkat Rabu (15/9) melalui Bandara Sentani.

"Mereka akan berangkat menuju Jakarta untuk bergabung dengan rekan-rekan lain guna persiapan pratugas terlebih dulu di Jakarta," kata Mayor Kav Anthonius Totok.

Ia menambahkan, sebelum keberangkatan para prajurit yang masuk kontingen garuda itu akan dilakukan upacara pada pagi harinya yang akan dipimpin langsung Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI, Hotma Marbun.

"Untuk tempat upacara di markas Denzipur 10/KYD di daerah Padang bulan, Jayapura, dimulai tepat pukul 09.00 WIT," terangnya.

Menyinggung tenggang waktu penugasan yang akan dijalani para prajurit TNI yang tergabung dalam kontingen Garuda yang akan bertugas di Kongo itu, Anthonius Totok mengatakan akan memakan waktu kurang lebih satu tahun masa penugasan.

"Mereka ini akan bertugas selama 13 bulan di Kongo, sebelum kembali ke Tanah Air," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebagai seorang prajurit TNI, adalah suatu kebanggaan dapat mewakili dan membawa nama negara di dunia internasional.

"Apalagi tergabung dalam pasukan perdamaian PBB, itu adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi prajurit," lanjut Anthonius Totok.

Ia menambahkan pihak Kodam XVII Cenderawasih juga bangga prajuritnya bisa masuk dan tergabung dalam kontingen Garuda. (*)
(T.KR-MBK/N002/R009)
 
ANTARA

PBB: Ahmadinejad Absen

PBB, New York (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah membatalkan rencananya menghadiri pertemuan tingkat tinggi PBB pekan depan dengan tujuan menghidupkan lagi pembicaraan perlucutan senjata global, yang macet.

Pertemuan tersebut, yang dijadwalkan diselenggarakan 24 September, selama pertemuan para pemimpin dunia di Sidang Majelis Umum di New York, akan diadakan setelah 12 tahun kebekuan satu-satnya forum perundingan perlucutan senjata banyak-pihak di Jenewa,kata pejabat PBB, Selasa.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin, mengatakan kepada wartawan bahwa yang ia tahu adalah Ahmadinejad akan hadir.

Tapi dalam satu wawancara dengan Reuters pada Selasa, Ban mengatakan, "Aku menerima keterangan bahwa ia takkan datang untuk ikut dalam pertemuan tersebut."

Para pejabat PBB mengatakan sampai Senin, Ahmadinejad telah menjadi satu-satunya kepala negara yang dijadwalkan menghadiri pertemuan itu --yang telah dikatakan oleh badan dunia tersebut akan menjadi pertemuan "tingkat menteri atau lebih tinggi".

Namun, Presiden Iran tersebut dijadwalkan berada di New York pekan depan dan akan berpidato di pertemuan puncak PBB mengenai Sasaran Pembangunan Milenium (MDGs) serta Sidang Majelis Umum.

Ban mengatakan ia barangkali akan bertemu dengan Ahmadinejad. "Saya berharap saya akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan dia dengan dasar bilateral dan kami akan membahas berbagai masalah yang menjadi keprihatinan bersama, termasuk masalah nuklir Iran," katanya.

Dewan Keamanan PBB telah memberlakukan empat babak sanksi terhadap Teheran karena negara Persia itu menolak untuk membekukan beberapa bagian program nuklirnya yang dicurigai oleh Amerika Serikat dan sekutunya ditujukan untuk membuat senjata nuklir.

Iran membantah semua tuduhan tersebut dan menolak untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya.(*)

Reuters/C003/A011/ANTARA

Dokter Rusia Kunjungi 3 Jenazah Perakit Sukhoi


Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews

Makassar - Terkait kematian tiga perakit jet Sukhoi, pemerintah Rusia mengutus dokternya untuk memantau hasil otopsi 3 jenazah di RS Bhayangkara dan perawatan 2 teknisi Sukhoi lainnya di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Dokter Rusia yang bernama Sukhonoschenco Lenoid Markovich ditemani 4 rekannya tiba pada pukul 17.30 Wita di RS Bhayangkara di Jl Mappaoddang, Makassar. Mereka langsung menggelar pertemuan tertutup dengan Kabid Dokkes Polda Sulselbar, Kombes Budyo Prasetyo sekitar 30 menit lamanya, Selasa (14/9/2010).

Menurut Budyo dalam keterangan persnya, kedatangan dokter Rusia ke Makassar untuk memantau hasil otopsi dan perlakuan tim dokter otopsi pada 3 jenazah teknisi Sukhoi tersebut. Dari hasil kunjungan utusan pemerintah Rusia, Budyo menyebutkan, pihak dokter Rusia merasa puas dengan proses otopsi yang dimulai dengan CT Scan sebelum otopsi pembedahan.

"Dokter Sukhonoschenco merasa puas dengan tindakan otopsi pada 3 jenazah warga Rusia, karena sudah sesuai dengan standar otopsi internasional," jelas Budyo.

Sebelum mengunjungi ketiga jenazah teknisi Sukhoi, Dokter Sukhonoschenco juga menyempatkan diri untuk menjenguk 2 teknisi Rusia yang sedang dirawat di Ruang Perawatan Sawit RS Wahidin Sudirohusodo.

Proses pelaksanaan otopsi sendiri dipimpin Prof Gatot Lawrence, Kepala Bagian Forensik Medicolegal Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, ditemani beberapa anggota tim Forensik Dokpol Polda Sulselbar.

Akibat adanya kerusakan peralatan pemeriksaan di Laboratorium Forensik Polda Sulselbar, sampel sisa muntahan dan cairan lambung korban terpaksa harus dikirim ke Puslabfor Mabes Polri di Jakarta. Hasil otopsinya sendiri belum dilansir oleh pihak Puslabfor Mabes Polri dan Mabes TNI AU.

(mna/rdf)

DETIK 

BERITA POLULER