Pages

Thursday, August 26, 2010

RI Siap Manfaatkan Energi Nuklir Untuk Berbagai Keperluan


8 25th, 2010 by Ardava
Gambar PLTN Muria(foto: Google)
Gambar PLTN Muria(foto: Google)
Jakarta - Pemerintah Indonesia siap memanfaatkan energi nuklir untuk berbagai keperluan, termasuk pembangkit listrik atau reaktor nuklir. Saat ini, energi nuklir merupakan bagian dari kebijakan energi nasional yang masih dalam perumusan akhir oleh Dewan Energi Nasional.
”Jika kebijakan itu sudah ditetapkan pemerintah, Kementerian Riset dan Teknologi siap menyosialisasikan dan mempersiapkan rencana pembangunan reaktor nuklirnya,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata kepada Kompas di Jakarta, akhir pekan lalu.
Suharna diminta tanggapan mengenai pernyataan Wakil Presiden Boediono di hadapan peserta Program Reguler Angkatan ke-XLIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), yang meminta agar energi nuklir jangan sampai dilewatkan sebagai opsi bagi pemenuhan energi selain minyak, gas, dan batu bara.
Menurut dia, ”Kami sudah lama siap. Kami sudah pernah membangun reaktor, tahun 60-an, 70-an dan 80-an, meski hanya untuk riset.” Suharna menyebut sejumlah reaktor nuklir untuk kajian, seperti di Serpong (Banten), Bandung (Jawa Barat), dan Yogyakarta.
Rencana pembangunan reaktor nuklir, lanjutnya, tidak pernah ditunda. ”Kami terus mematangkan rencana untuk menyiapkan kebijakan energi dengan alternatif (nuklir),” tuturnya.
Dia menambahkan, ”Sejumlah daerah memiliki perhatian besar untuk energi nuklir dan menawarkan diri menjadi lokasi pembangunan reaktor nuklir. Alternatif lokasi tidak hanya di Gunung Muria, Jawa Tengah, tetapi sudah ada di beberapa tempat, seperti di Kalimantan dan Bangka Belitung yang menginginkan, Serang (Banten) juga menginginkan,” ujarnya. Pembangkit listrik tenaga nuklir hingga kini masih menuai pro dan kontra.(Sumber : Kompas)

Presiden Perintahkan Pembahasan Batas Maritim dengan Malaysia



JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan percepatan pembahasan batas maritim antara Indonesia dan Malaysia untuk menghindari perbedaan pendapat antarkedua negara.

"Perlu batas maritim (yang jelas) antara Indonesia dan Malaysia," kata Presiden Yudhoyono saat buka puasa bersama dengan sejumlah kader Partai Demokrat di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Minggu malam.

Untuk itu, Presiden Yudhoyono telah memerintahkan menteri terkait untuk mempercepat upaya perundingan dengan Malaysia guna membahas batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia.

Presiden menegaskan, upaya perundingan dengan Malaysia bisa segera dimulai, tanpa harus menunggu negara itu menyelesaikan sengketa batas wilayah dengan Singapura.

Saat ini, Malaysia sedang bersengketa dengan Singapura tentang klaim kepemilikan Pulau Batu Puteh. Sengketa itu sedang diproses di Mahkamah Internasional.

Untuk memulai proses perundingan dengan Malaysia, Presiden Yudhoyono dijadwalkan akan segera menerima laporan dari menteri terkait pada pekan ini, terutama terkait dengan kasus penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh kepolisian Malaysia beberapa waktu lalu.

Presiden Yudhoyono menjelaskan, letak geografis perairan Indonesia sangat rentan karena berbatasan langsung dengan tujuh negara. Oleh karena itu, Indonesia harus terus mengedepankan upaya diplomasi dengan negara tetangga.

Sumber : ANTARA

Korvet Kelas Sigma V Segera Perkuat TNI AL



Korvet kelas Sigma V 105m

PALU - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan realisasi pembuatan kapal Korvet kelas Sigma V bekerja sama dengan PT PAL akan dipercepat untuk memperkuat sistem pertahanan matra laut.

"Saat ini dalam proses penyelesaian, Insya Allah dalam waktu dekat sudah dapat dioperasikan," kata Panglima Djoko Santoso kepada wartawan di Palu, Jumat malam, usai buka puasa bersama dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sulteng dan petinggi TNI setempat.

Panglima mengatakan ketegangan di perairan Indonesia dengan Malaysia belum lama ini, menjadi salah satu alasan utama mempercepat realisasi proyek pembuatan kapal tersebut.

Ia berharap dengan bertambahnya armada penjaga perbatasan khususnya di kawasan perairan, akan menambah semangat anggotanya dalam menjalankan tugas dan menjadi filter Indonesia.

Menurut dia, dalam penyelesaian kasus sengketa yang tejadi di Selat Malaka, sudah ada kerja sama pertahanan antara Indonesia, Malaysia dan Singapura yang akan menyelesaikan setiap masalah melalui dialog. "Masalah akan diselesaikan melalui dialog," katanya.

TNI AL Tidak Tambah Jumlah Kapal Patroli Diperbatasan

Sementara itu Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan TNI AL tidak akan menambah jumlah armada kapal patroli di kawasan perbatasan Indonesia - Malaysia.

"Saat ini di Selat Malaka sudah ada tujuh kapal dan di Selat Singapura ada empat kapal yang dioperasikan setiap hari. Dan saya kira jumlahnya sudah cukup," katanya usai melakukan peletakan batu pertama perumahan nondinas TNI AL `Griya Bahari Indah` di desa Pademonegoro, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu.

Menurut dia, kedua negara perlu mempelajari bersama atau duduk dalam satu meja terkait penentuan batasan wilayah terutama di laut tersebut.

Hingga saat ini belum ada kesepahaman antara dua negara sehingga menyebabkan terjadinya beberapa kali kejadian yang menyebabkan hubungan kedua negara memanas.

Apalagi kejadian penangkapan tujuh nelayan Malaysia oleh kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di perairan Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau pada Minggu lalu (8/8) merupakan wilayah yang belum ada keputusan bersama antardua negara.

Akibatnya, tiga anggota KKP yang mengamankan tujuh nelayan Malaysia justru ditangkap oleh Polisi Malaysia.

Di Sidoarjo, KSAL meresmikan pembangunan 697 unit rumah nondinas TNI AL di Desa Pademonegoro, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jatim.

Sumber : ANTARA

Disiapkan Satu Batalyon di Perbatasan Malaysia


JAKARTA - Pasukan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad siap untuk mengamankan perbatasan. Ada satu batalyon yang telah dipersiapkan untuk menjaga perbatasan di Kalimantan.

”Kostrad selalu siap untuk mengamankan perbatasan sesuai dengan kebijakan Panglima TNI,” kata Panglima Kostrad Letjen Burhanudin Amin di sela-sela latihan terjun freefall dan terjun statis di Pangkalan Udara Surya Darma, Kalijati, Subang, Jawa Barat, Senin (23/8). Menurut Burhanudin, di Papua, misalnya, telah ada Batalyon 433 yang rencananya akan segera diganti dengan Linud 330.

Sementara perbatasan dengan Malaysia di Kalimantan, Burhanudin mengatakan, untuk sementara ini aman-aman saja. Kostrad telah menyiapkan satu batalyon untuk dikirim ke perbatasan Kalimantan dengan Malaysia. Namun, hingga saat ini belum ada permintaan dari dua kodam di Kalimantan. ”Kalau ada perintah, kami sudah siap. Akan tetapi, soal penempatannya tergantung kodam,” kata Burhanudin.

Di sela-sela penerjunan Linud 305/17/1 di bawah pimpinan Letkol (Inf) Tehuteru tersebut, Burhanudin mengatakan, latihan terus diadakan karena Kostrad bertugas untuk membina kesiapan operasional satuannya. Sesuai dengan kebijakan Panglima TNI, Kostrad juga harus siap di tingkat pertahanan strategis. ”Kami latihan terus sehingga sewaktu-waktu siap dipakai,” katanya.

Saat ini Kostrad juga tengah mempersiapkan pendirian Divisi 3 Kostrad. Divisi 3 itu akan diprioritaskan untuk kawasan timur Indonesia. Walaupun belum ditentukan di mana panglima divisi akan bermarkas, daerah operasinya akan meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. ”Kami akan lebih berat ke Indonesia timur karena ada kekurangan di sana,” katanya.

Sumber : KOMPAS

Iran Tawarkan Rusia Produksi Bersama Bahan Bakar Nuklir

Teheran (ANTARA News) - Iran menawarkan Moskow untuk memproduksi bahan bakar nuklir bersama untuk instalasi buatan Rusia di Bushehr dan lainnya pada masa mendatang, kata kepala Badan Tenaga Atom Iran pada Kamis.

"Kami telah memberikan proposal kepada Rusia untuk membentuk konsorsium, yang diizinkan oleh negara, untuk melakukan sebagian pekerjaan di Rusia dan sebagian lain di Iran," kata Ali Akbar Salehi yang dikutip oleh kantor berita negara IRNA.

"Moskow sekarang sedang mempelajari penawaran tersebut," katanya seperti dilaporkan AFP.

"Kami (Iran) harus menunjukkan kemampuannya dalam memproduksi uranium dan mentransformasi menjadi bahan bakar nuklir kepada dunia," tambahnya.

Iran sudah mendapat empat set sanksi dari Dewan Keamanan PBB atas penolakan untuk menghentikan pengayaan uranium -- proses yang bisa digunakan untuk membuat bahan bakar nuklir dan juga inti fisil untuk bom atom dalam bentuk termurni.

Iran mengaku mampu memproduksi bahan bakar nuklir bersamaan dengan pengayaan uranium untuk mencapai 20 persen untuk reaktor penelitiannya.

Rusia pada pekan lalu memulai pengisian pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Iran pertama di Bushehr, wilayah selatan Iran.

Rusia berjanji akan menyediakan bahan bakar instalasi selama 10 tahun.

Tetapi Rusia, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, juga mendukung sanksi terbaru pada Juni terhadap Iran, yang dituduh oleh negara-negara dunia untuk membuat senjata atom yang disamarkan sebagai program nuklir sipil.

Teheran menyangkal keras tuduhan tersebut.
(ANT/B010)
antara

TNI AL Perketat Patroli Perbatasan


26 Agustus 2010, Jakarta -- Aparat TNI AL meningkatkan frekuensi patroli di perbatasan Indonesia - Malaysia. Korps baju putih tak ingin insiden tiga petugas DKP dengan aparat Malaysia terulang kembali. "Jumlah kapal tidak ditambah hanya intensitasnya patrolinya lebih sering," ujar Kadispenal Laksamana Herry Satrianegara kemarin. Saat ini di Selat Malaka sudah ada tujuh kapal dan di Selat Singapura ada empat kapal yang dioperasikan setiap hari.

Mantan Komandan KRI Teluk ratai itu menjelaskan, dalam melakukan pengamanan laut, TNI AL selalu berkoordinasi dengan petugas lain seperti DKP. "Kita saling mendukung," katanya.

Dalam seminar di LIPI kemarin (25/8) Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengakui pertahanan laut di perbatasan masih belum idela. Salah satu penyebabnya adalah luas wilayah dan armada yang terbatas. "Memang harus dilihat secara realistis. Perbatasannya luas sekali, dan kita harus patroli terus. Jadi, apa mungkin tiap hari berada di titik yang sama," kata Purnomo.

Mantan Menteri ESDM itu menyebut, tidak setiap pulau terluar wilayah RI dijaga oleh aparat keamanan Terutama pulau-pulau yang memang tidak dapat dihuni. "Fungsinya sebagai titk garis batas laut," katanya.

Menhan menjelaskan ada enam instansi yang terlibat dalam pengamanan laut perbatasan. Selain Polri dan TNI AL, juga ada Bea dan Cukai, Kementerian Kelautan Perikanan dan Kementerian Perhubungan. Meski terkesan tidak efisien dan tumpang tindih, Poernomo membantah bahwa di antara mereka tidak ada koordinasi sehingga menyebabkan insiden pelanggaran garis batas laut bisa terjadi. "Kita tetap ada koordinasi," katanya.

JPNN

Malaysia Bangun Jalan Tank di Perbatasan

Malaysia memborong 48 MBT PT-91 dari Polandia, tank ini modernisasi dari tank buatan Rusia T-72. Diperkirakan Malaysia akan menerobos perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan mengandalkan PT-91, jika terjadi konflik. TNI AD berencana membeli MBT sedangkan TNI AU akan menempatkan skuadron pesawat tanpa awak dan skuadron Tucano di Pulau Kalimantan. Pembelian Tucano masih belum ada kejelasan dari Kemenhan. (Foto: aliflamm)

25 Agustus 2010, Jakarta -- Indonesia terkesan tak berdaya menghadapi Malaysia. Bahkan di sekitar perbatasan di kawasan Kalimantan, negara tetangga itu sudah membuat jaringan jalan untuk kendaraan militer seperti tank dan alat berat lainnya.

“Malaysia sekarang sudah membuat jaringan kendaraan militer di kawasan Kalimantan, sementara kita jangankan membangun jaringan jalan, rencana pun tak ada,” kata mantan wakil Kasad, Letjen TNI (pur) Kiki Syahnakri.

Pernyataan Kiki menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemampuan TNI menghadapi kekuatan militer Malaysia, di Gedung DPR/MPR. Kiki datang ke DPR bersama sejumlah purnawirawan TNI/Polri untuk menemui Ketua MPR Taufik Kiemas guna menyampaikan keprihatinannya atas kondisi bangsa saat ini.

Lebih lanjut Kiki menjelaskan, selain kondisi TNI yang lemah, negara ini juga memiliki diplomasi yang tidak bagus. “Selain kondisi TNI, keadaan ekonomi kita juga payah,” jelasnya.

Pos Kota

BERITA POLULER