Pages

Sunday, August 22, 2010

Photos: Iran Unveils Home-Built Combat Drone

08/22/10
Report by Press TV; photos by Vahid Reza Alaee, Mehr News Agency
Iran unveiled its first domestically-manufactured long-range Unmanned Aerial Vehicle (UAV) in a ceremony marking Defense Industry Day in the country.



The unveiling of the home-made drone, named Karrar took place in the presence of Iran's President Mahmoud Ahmadinejad and a number of defense officials.




The Karrar UAV is capable of carrying a military payload of rockets to carry out bombing missions against ground targets. It is also capable of flying long distances at a very high speed.

Iran's defense industries have demonstrated spectacular progress in the recent year, launching numerous domestically-built armaments, including aerial and sea-borne military vehicles such as submarines, combat frigates, and various types of missiles.




Iran inaugurated the production line of two domestically-built UAVs with bombing and reconnaissance capabilities.

The two hi-tech drones named 'Ra'd' (Thunder) and 'Nazir' (Harbinger) are capable of performing long-range reconnaissance, patrolling, assault and bombing missions with high precision.

Ra'd, a UAV especially designed for assault and bombing missions, has the capability to destroy specific targets with high precision.


Tehran established an arms development program during the 1980-88 war that Iraq waged against Iran to counter the weapons embargo imposed on it by the US and its Western allies. Since 1992, Iran has manufactured its own tanks, armored personnel carriers, missiles and fighter planes.



Iran successfully tested a home-made radar-evading UAV with bombing capabilities in June 2009.

In 2008, the Islamic Republic's Defense Industries launched production lines of two home-built fighter jets, namely Saeqeh (Thunderbolt) and Azarakhsh (Lightening).













... Payvand News - 08/22/10 ... -- 
http://www.payvand.com/news/10/aug/1212.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter


berita sebelumnnya

Iran to Build New Unmanned, Radar-Evading Bomber

TEHRAN (Fars News Agency)- Iran is due to build a new model of Unmanned Aerial Vehicle (UAV) by the end of September, a senior Iranian army commander announced on Sunday.
"The new drone built on a one-seventh scale will be built before the Sacred Defense Week (anniversary of the beginning of Iran's sacred defense against an 8-year-long war imposed by Iraq from 1980 to 1988) and will be put to new tests," Iranian Air Force Commander Brigadier General Hassan Shahsafi told reporters here in Tehran.

The virtual model of the drone will be presented to the Defense Ministry after different tests in future, Shahsafi added.
He explained that the virtual size of the model UAV which has passed preliminary tests successfully in Tehran last month will be manufactured for reconnaissance missions but can also bomb targets and evade radars.
Also earlier this month, the Iranian Air Force produced a new training fighter jet named 'Kosar' which is a joint production of the Defense Ministry and the Armed Forces' Aviation Industries.
Iran successfully tested a home-made radar-evading Unmanned Aerial Vehicle (UAV) with bombing capabilities in June. Also last year, the country's Defense Industries launched the production lines of two well-known home-made fighter jets, namely Saeqeh (Thunderbolt) and Azarakhsh (Lightening).
... Payvand News - 08/30/09 ... --
 

Iran Produksi Pembom Tanpa Awak

Iran Produksi Pembom Tanpa Awak
Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Ahad, meresmikan satu pesawat kecil jarak jauh baru tanpa awak, Karar, yang dilaporkan dapat membom sasaran-sasaran pada kecepatan tinggi, kata televisi negara itu.

Gambar televisi menunjukkan presiden bertepuk tangan ketika kain berwarna biru yang menutup pesawat itu dibuka dan terlihat kata-kata di sisi pesawat itu "Bomber Jet".

Gambar-gambar itu kemudian disiarkan di televisi yang menunjukkan peawat itu terbang, sementara kantor berita Fars mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi yang mengatakan pesawat itu memiliki jangkauan terbang sampai 1.000km .

"Jet ini, sebelumnya digembar gemborkan untuk membunuh musuh-musuh, adalah pertanda keselamatan dan martabat bagi kemanusiaan," kata Ahmadinejad dalam pidatonya meresmikan pesawat itu dalam satu ruangan di Universitas Malek Ashtar Teheran.

Peresmian pesawat itu dilakukan saat Iran, Minggu memperingati ulang tahun Hari Industri Pertahanannya .

Laman internet televisi negara itu melaporkan bahwa pesawat itu memiliki "kemampuan besar termasuk membawa bom-bom untuk menghancurkan sasaran-sasaran". Pesawat itu juga dapat terbang "untuk jarak jauh dengan kecepatan tinggi."

Laman internet itu mengutip Vahidi yang mengatakan Karar adalah satu "simbol kemampuan dan kemajuan industri-indstri pertahanan Iran."

Peresmian Karar, nama panggilan Imam Ali, imam pertama kaum Syiah dilakukan dua hari setelah Iran menguji coba satu rudal darat ke darat Quam ( Kebangkitan) yang dibuat di dalam negeri.

Dalam beberapa pekan ke depan Iran diperkirakan akan melakukan serangkaian pengumuman militer saat negara itu memperigati "pekan pemerintah", satu periode yang digunakan oleh Teheran untuk mengumumkan keberhasilan-keberhasilannya.

Dalam periode ini Iran juga diperkirakan akan menguji coba generasi ketiga rudal Fateh 110 (Penakluk). Iran sebelummnya memamerkan satu versi Fateh 110 yang mmiliki jangkauan tembakan 150 sampai 200km.

Juga selama pekan pemerintah itu hasil produksi dari indutri itu yaitu dua kapal cepat yang dapat membawa rudal, Seraj (Lampu) dan Zolfaqar juga akan diresmikan.

Peresmian Karar itu dilakukan beberapa hari setelah Iran meresmikan empat kapal selam mini baru klas Gahdir buatan dalam negeri. Dengan bobot mati 120 ton kapal selam "siluman" itu ditujukan untuk operasi-operasi di perairan dangkal, terutama di Teluk.

Para pejabat Iran secara reguler mengutarakan tentang kemampuan militer Teheran dan pernyataan-pernyataan tersebut sehubungan dengan peringatan-peringatan para pejabat lokal terhadap setiap serangan pada Republik Islam itu.
(H-RN/B002)
antara










... Payvand News - 08/22/10 ... -- 
photo :http://www.payvand.com/news/10/aug/1212.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitterhttp://www.payvand.com/news/10/aug/1212.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Rusia: Menyerang Reaktor Bushehr adalah Kejahatan

Wakil Tetap Rusia di Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Dmitry Rogozin menyatakan tidak ada satupun bahaya yang bisa mengancam reaktor nuklir Bushehr milik Iran. Seperti diberitakan IRNA mengutip televisi Russia Today, Dmitry menafikan segala bentuk ancaman terhadap reaktor nuklir Bushehr dan menyatakan, Rusia membangun reaktor Bushehr bukan untuk dibom oleh pihak lain. Rogozin menambahkan, reaktor tersebut tergolong sebagai fasilitas infrastruktur sipil yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah militer dan dibangun sesuai dengan peraturan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan seluruh kesepakatan serta undang-undang internasional.
Wakil Rusia di NATO itu menegaskan, segala bentuk serangan terhadap reaktor nuklir Bushehr harus dianggap sebagai bentuk penggunaan kekuatan militer untuk menyerang fasilitas infrastruktur sipil. Lebih lanjuta ia menambahkan, "Jika ada pihak yang meragukan status sipil instalasi tersebut, maka mereka harus merujuk pada IAEA dan Rusia".
"Reaktor Nuklir Bushehr sama sekali tidak ada kaitannya dengan instalasi militer dan jika opsi militer dipilih untuk menyerang reaktor semacam itu, maka langkah tersebut terbilang sebagai kejahatan", tegas Dmitry Rogozin.

irib

AS Akhirnya Akui Reaktor Nuklir Sipil Bushehr

Pejabat Washington akhirnya mengakui bahwa pengoperasian instalasi nuklir Bushehr milik Republik Islam Iran tidak termasuk ancaman radiasi nuklir di dunia. Press TV Ahad (22/8) mengutip AFP melaporkan, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Darby Holladay menyatakan, AS mengakui bahwa reaktor nuklir Bushehr dirancang untuk kepentingan damai dan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Oleh karena itu, menurutnya AS tidak memandang hal ini sebagai ancaman senjata nuklir.
Namun demikian Holladay tetap mengulang pernyataan Menteri Pertahanan AS, Robert Gates yang mengklaim bahwa jika Iran berniat memanfaatkan teknologi damai nuklir maka tidak sepantasnya Tehran bersikukuh memperkaya uranium sendiri.
Sementara itu, Ketua Badan Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi saat pengisian bahan bakar reaktor nuklir Bushehr menekankan suplai bahan bakar dari dalam negeri dan tidak menggantungkan pihak asing.
Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di Parlemen, Alaudin Boroujerdi menandaskan, menginggat negara Barat termasuk Perancis, Jerman dan AS tidak dapat dipercaya dan tidak pernah menunaikan janjinya maka Tehran akan terus melanjutkan proses pengayaan uraniumnya demi memenuhi kebutuhan reaktor nuklir. (IRIB/Press TV/MF/AR)

Dari Rami, Indonesia Mampu Produksi Pakaian Tentara

Indonesia ternyata bisa menciptakan perlengkapan perang secara mandiri. Ini diungkapkan Achmad Joing, salah satu peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) TNI di sela-sela acara R&D Ritech Expo 2010 di Jakarta, Sabtu (21/8/2010). Salah satunya yang paling sederhana adalah membuat pakaian tentara dari rami, pengganti kapas. Selama ini Indonesia selalu mengimpor kapas sebagai bahan baku kain. Namun, Balitbang TNI menemukan tanaman rami, yang tumbuh di dataran tinggi mempunyai kualitas lebih baik dari kapas. "Rami ini seratnya lebih halus dari kapas, lebih nyaman dipakai, lebih kuat, dan membuat suhu tubuh tetap rendah jadi tentara tidak kepanasan," ujar Achmad.
Pakaian ini telah diteliti dari tahun 2004 sampai 2007. Namun, ternyata Pemerintah Indonesia sampai saat ini masih enggan untuk menggunakan karya anak bangsa ini. Menurut Achmad, sejak dipasarkan tahun 2007, Pemerintah belum melirik pakaian ini, justru mereka mendapatkan pesanan tetap dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Pemerintah belum mau pakai ini, malahan yang beli ini adalah NATO, tiap tahun kita mendapatkan order sebanyak 30.000 setel pakaian tentara (topi, baju, celana, dan sepatu)," ujarnya.
Selain pakaian, putra Indonesia juga sudah mampu membuat laras untuk senjata api, baik laras pendek maupun laras panjang. Pesawat pengintai tanpa awak, alat komunikasi militer, panser militer, kapal patroli, sampai rompi antipeluru juga telah diciptakan dari tangan-tangan generasi muda Indonesia. "Semua terbukti lebih baik dan lebih murah," tegas Achmad.
Namun masalahnya, lanjut Achmad, pemerintah tidak memiliki goodwill untuk memberdayakan putra bangsa. "Laras saja kita beli dari Belgia, padahal kita sudah bisa buat laras sendiri yang lebih baik dan lebih murah, ini semua hanya karena tidak adanya goodwill dari pemerintah," ujarnya.(IRIB/Kompas)

Pasca Reaktor Busher, Nuklir Iran Maju Lebih Pesat

Selang beberapa saat setelah dimulainya pemasangan bahan bakar nuklir reaktor Bushehr, Republik Islam Iran menegaskan kembali akan terus melanjutkan program nuklir sipilnya. Jurubicara Departemen Republik Islam Iran Ramin Mehmanparast kemarin (Sabtu, 21/8) dalam wawancara dengan IRNA menandaskan, "Dengan dioperasikannya reaktor Bushehr maka program nuklir sipil Iran akan bergerak lebih cepat lagi". Dia menambahkan, "Dengan dimulainya operasional reaktor Busher setelah penyuntikan bahan bakar dan masuknya pasokan listrik ke dalam turbin utama, maka langkah besar untuk mengoperasikan instalasi nuklir akan dimulai".
"Pemasangan bahan bakar nuklir reaktor Bushehr merupakan hasil dari rancangan dan pendekatan Republik Islam Iran untuk memanfaatkan teknologi nuklir bagi kemajuan negara", pungkas Mehmanparast.
Jubir deplu Iran itu menjelaskan, "Pengoperasian reaktor Bushehr menunjukkan komitmen Tehran terhadap Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan serius dalam memanfaatkan haknya dalam program nuklir untuk kepentingan damai".

irib

Indonesia Pun Tak Kalah Dari Iran

Srinti, pesawat tanpa awak hasil ciptaan putra Indonesia, diperkenalkan pada R&D Ritech Expo 2010, Sabtu (21/8/2010). Menurut Teguh, salah seorang engineer dari BPPT, Srinti adalah pesawat kelima yang telah dibuat BPPT. "Ini pengembangan yang kelima, sebelumnya ada Pelatuk, Wulung, Gagak, dan Alap-alap. Namun, walaupun sudah lima pesawat yang diciptakan, baru Srinti yang akan diberdayagunakan oleh pemerintah. Belum ada yang dipakai, baru Srinti ini yang rencananya akan dipakai pemerintah," ujar Armanto, salah seorang engineer lainnya.
Rencananya, pada bulan November nanti Srinti akan digunakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pengawasan zona laut terluar Indonesia. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi lagi penerobosan kapal-kapal asing.
"Kita akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pengawasan laut terluar indonesia," ujar Armanto lebih lanjut.
Srinti berbahan bakar methanol seperti yang dipakai di pesawat aeromodelling. Jarak pengendalian maksimum Srinti adalah 45 km. Pengendalian pesawat menggunakan Ground Control Station (GCS).
GCS terdiri dari remote control yang digunakan saat lepas landas dan mendarat. Saat di udara, Srinti bergerak autonomus, sesuai titik-titik yang telah ditentukan di komputer. Pergerakan peswat ini menggunakan software Dynamic c# dengan prosesor Rabbit 4000 yang telah dikembangkan oleh tim BPPT. (Kompas.com)

BERITA POLULER