Presiden SBY naik dan mengamati interior
pesawat CN 295 saat peninjauan di
Hanggar CN 235 kompleks PT DI, Bandung,
Rabu (26/10 ) pagi. (Foto: abror/
presidensby.info )
27 Oktober 2011, Bandung, DMC – Mulai
semester I pada tahun 2014 sesuai dengan
rancang bangun kekuatan pertahanan pada
renstra I (2010-2014) TNI Angkatan Udara
diharapkan telah diperkuat dengan
beberapa Alutsista Dirgantara baru yang
lebih kompleks dan canggih. Hal ini dapat
dilihat dari upaya-upaya yang terus
dilakukan pemerintah dalam hal ini
Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI
yang melibatkan beberapa pihak seperti
pelaku industri Pertahanan, kalangan
akademisi dan tenaga-tenaga ahli lainnya.
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan RI,
Purnomo Yusgiantoro saat memberikan
pembekelan kepada Perwira Siswa Sekolah
Staf dan Komando TNI Angkatan Udara
Angkatan (Sesko AU) Angkatan XLVIII, Kamis
(26/ 10) di Ksatrian Sesko AU. Dengan
didamping Komandan Sesko AU, Marsda
TNI Boy. Syahril Qamar, S.E Menhan
memberikan pembekalan kepada 128 Pasis
Sesko AU berpangkat Letkol dan Mayor dari
beberapa kesatuan di Indonesia serta
Siswa Mancan Negara yang berasal dari
Amerika, Pakistan, Malaysia, Singapura,
Thailand dan Korea Selatan.
Diharapkan dengan adanya pembekalan
Menhan ini para siswa dapat mengerti dan
mengimplementasikan segala kebiajakan
pertahanan sesuai dengan tugas dan fungsi
yang diemban para siswa di satuannya
masing-masing.
Sehubungan upaya pemenuhan Alutsista
terbaru dan canggih ini Kemhan akan
meng-upgrade sekitar 24 unit pesawat F-16
dengan Engine Block 25 menjadi Engine
blok 52. 24 unit pesawat ini merupakan
hasil hibah dari Pemerintah Amerika Serikat
yang telah juga disetujui oleh Anggota
Komisi I DPR RI. Pemerintah juga
mengalokasikan anggaran untuk
mendukung upgrade tersebut sekitar 600
juta Dollar. Selain itu Kemhan juga akan
melibatkan beberapa pihak termasuk
tenaga ahli dari kalangan akademisi,
peneliti serta kalangan pelaku industri
pertahanan dalam negeri.
Menhan juga menambahkan TNI AU pada
tahun 2014 juga akan diperkuat dengan 9
unit pesawat angkut jenis ringan terbaru
CN – 295 hasil kerjasama antara Kemhan,
PT. Dirgantara Indonesia dengan Airbus
Military Spanyol. Kedua perusahaan ini
telah sepakat dan berkomitmen untuk
menjalin kerjasama dalam pengadaan dan
produk bersama pesawat CN-295 ini
dengan menandatangani Nota Strategis
Pengukuhan Kolaborasi Produk bersama
Rabu lalu (25/10 ) di Hanggar PT DI.
Menhan mengatakan, untuk jangka yang
lebih panjang lagi (Renstra II 2014-2015)
Kemhan tengah menjalin kerjasama dengan
Korea Selatan dalam hal produk bersama
pesawat tempur KFX / IFX sebagai pesawat
tempur generasi ke 4 setengah.
Dijelaskan Menhan, saat ini di Korea
terdapat sekitar 34 tenaga ahli Indonesia
yang berasal dari personel TNI, ITB, Badan
Penelitian dan Pengembangan Kemhan
tengah mengadakan tahap rancang bangun
pesawat KFX / IFX. Rencananya sekitar 210
tenaga ahli Indonesia akan dikirim dengan
berbagai fase produk bersama pesawat
tersebut.
Dalam hal pengawasan dan pencegahan
rencananya pada tahun 2104 untuk seluruh
wilayah udara Indonesia, Kemhan berupaya
untuk menutup dan melindungi wialayah
udara ini dengan dilengkapi sistem radar
yang canggih. Sementara ini peralatan
pengawasan yang sudah ada saat ini adalah
Integrated Maritime Surveillance System
yang dipasang di beberapa titik strategis
wilayah Indonesia.
Menhan menjelaskan keseluruhan dari
rancangan pembangunan keku
atan
pertahanan untuk Renstra I juga telah
ditentukan skala prioritas pemenuhan
kebutuhan alutsista TNI. Adapun
pembangunan kekuatan ini, khusus TNI AU
telah mencakup unsur Striking force atau
pesawat tempur seperti F-16, Sukhoi, F-5,
serta Multifanction Force seperti pesawat
Hercules, CN -295, CN -235.
DMC