Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, intervensi militer bukan solusi atas krisis saat ini di Libya. IRNA mengutip media-media Rusia melaporkan, Lavrov, Senin sore (7/3) dalam pertemuan dengan sejawatnya dari Norwegia, Jonas Gahr Stoere di Kaliningrad, menolak efektivitas segala bentuk intervensi militer untuk mengkahiri krisis di Libya. Dikatakannya, krisis di Libya harus diselesaikan oleh rakyat di negara itu. Menurut Lavrov, untuk mengakhiri kekerasan dan pertumpahan darah di Libya diperlukan langkah-langkah politik. Ia menyatakan bahwa sikap resmi Moskow dalam menghadapi krisis di negara Afrika Utara itu adalah menentang segala bentuk intervensi militer.
"Kondisi di Libya mengkhawatirkan. Setiap hari jumlah korban tewas terus bertambah dan dunia menyaksikan terjadinya sebuah perang sipil di negara itu," ujarnya.
Seraya menegaskan perlunya mengakhiri kekerasan terhadap warga sipil, Lavrov menuturkan, "Kami mendukung segala bentuk inisiatif internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Libya."
Menlu Rusia ini mengingatkan bahwa kejahatan terhadap warga sipil di Libya akan punya konsekuensi. Ditambahkannya, Rusia mendukung langkah PBB dalam mengirim utusannya untuk mempelajari kondisi di Libya.
Lavrov berada di kota perbatasan, Kaliningrad untuk membicarakan berbagai isu dengan mitranya seperti mekanisme pelaksanaan kesepakatan mempermudah pengeluaran visa dan masalah-masalah lain. (IRIB/RM/PH)
IRIB
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK