Pages

Friday, February 11, 2011

Presiden Bertolak Menuju Kupang dengan KRI


MAMPIR SEBENTAR: KRI Slamet Riyadi bersandar di Pelabuhan Semayang.(wiji/kp)

 
Atambua, NTT (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Jumat pagi bertolak dari Atambua menuju Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menggunakan KRI Slamet Riyadi dengan nomor lambung 352 dari Pelabuhan Atapupu.

Presiden Yudhoyono didampingi Menkominfo Tifatul Sembiring (kiri) menerima secara simbolis 17 buku “Kemerdekaan Pers Dari dan Untuk Rakyat” dari Ketua Umum PWI Pusat Margiono di peringatan puncak Hari Pers Nasional 2011 di Aula El Tari, Kupang, NTT, Rabu (9/2). Foto: Investor daily/ANTARA/Widodo S. Jusuf/Spt/11 Presiden Yudhoyono didampingi Menkominfo Tifatul Sembiring (kiri) menerima secara simbolis 17 buku “Kemerdekaan Pers Dari dan Untuk Rakyat” dari Ketua Umum PWI Pusat Margiono di peringatan puncak Hari Pers Nasional 2011 di Aula El Tari, Kupang, NTT, Rabu (9/2). Foto: Investor daily/ANTARA/Widodo S. Jusuf/Spt/11

Presiden berada di Atambua dalam kunjungan kerja meninjau Batalyon 744/Setya Yudha Bakti di Atambua.
Setibanya di Kupang, Presiden kemudian langsung bertolak menuju Jakarta dan mengakhiri kunjungan kerja selama empat hari sejak Selasa (8/2) hingga Jumat (11/2).
Perjalanan dari Atambua menuju Kupang ditempuh dengan waktu sekitar tujuh jam.
Selama di Kupang, selain menghadiri peringatan hari pers nasional, kepala negara juga memberikan pengarahan pada jajaran Pemprov NTT.
Presiden dan rombongan saat menuju Atambua dari Kupang pada Rabu (9/2) bermalam di SoE, ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan dan kemudian menuju Atambua.
Selama menepuh perjalanan darat tersebut, kepala negara meninjau sejumlah fasilitas seperti pusat pengembangan benih ikan, pusat penyuluhan kelompok tani, rumah pintar dan juga situ atau tempat penampungan air buatan.
Saat di Atambua, Presiden dan Ibu Negara menginap di markas Batalyon 744/SYB setelah sebelumnya memberikan pengarahan.
Presiden pernah menjadi Komandan Batalyon 744/SYB pada kurun waktu 1986 hingga 1988 saat batalyon tersebut masih bermarkas di Dili, Timor Timur (kini Timor Leste).
Setelah kemerdekaan Timor Leste, Batalyon 744/SYB kemudian direlokasi ke NTT dan menempati markas di Atambua.
Presiden dan rombongan direncanakan akan tiba di Jakarta pada Jumat petang di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dari Bandara El Tari Kupang.

yahoo

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER

BACA JUGA: