Sunday, November 7, 2010
Belanja Militer Indonesia
Pesawat Tempur Sukhoi TNI AU
Raksasa Asia Tenggara yang sedang tidur telah mulai terbangun membuat pernyataan yang mengejutkan. Setelah beberapa dekade kurangnya investasi dan isolasi internasional, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang dikenal sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI), akan melakuakan perbaikan kemampuan menyeimbangkan strategis di kawasan Asia-Pasifik - setidaknya pernyataan ambisius Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Setelah susah payah pengadaan skuadron pertama dari 10 pesawat tempur Sukhoi modern
selama dekade terakhir, di bawah-kekuatan angkatan udara TNI sekarang bertujuan untuk membuat sembilan skuadron Sukhoi lagi dalam sangat singkat, ujar Purnomo pada akhir September yaitu pengadaan sukhoi dengan total 180 pesawat sampai tahun 2024 termasuk pengadaan 50 Pesawat tempur kfx yang telah ditandatangani pada bulan Juli yaitu MoU antara Indonesia dengan Korea Selatan dan akan diproduksi awal tahun 2020an.
Rencana untuk membeli dua kapal selam baru, mungkin dari Rusia atau Korea Selatan. Lebih mencolok, desakan Purnomo bahwa program pengadaan dilakukan dengan ToT, yang memungkinkan PT Pal untuk membangun kapal selam didalam negeri. Dan Menteri Pertahanan Purnomo berjanji untuk sementara memprioritaskan AU dan AL untuk menyeimbangkan alutsista untuk semua mantra, karena pengaruh orde baru yang beroritasi dimantra darat.
Pertanyaannya adalah apakah grand design Purnomo untuk memodernisasi akan banyak halangan terutama dari segi politik dan keuangan?. Menteri sendiri tetap di bawah pengawasan ketat, seperti janji pemerintah yang sebelumnya, Purnomo merupakan menteri pertahanan yang berbeda dengan pendahulunya, Juwono Sudarsono, secara luas dianggap sebagai teknokrat yang mempunyai keahlian dibidang pertahanan, sedangkan Purnomo, yang baru dilantik pada tahun 2009, yang merupakan mantan menteri energi dan pertambangan yang berbeda dengan menteri pertahanan.
Namun, ide kreatif dari Purnomo berbeda dengan pendahulu dimana dia sendiri baru awan dibidang pertahanan. Pada pertengan Oktober, anggota parlemen Indonesia menyetujui keinginan untuk menambah anggaran pertahanan negara untuk US $ 6,3 miliar (lebih dari $ 1 miliar yang sebelumnya disetujui) pada tahun 2011, hal ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang kuat sekitar 7% per tahun yang membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkomitmen meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 1,5% dari PDB pada tahun 2014.
Meskipun demikian peningkatkan anggaran pertahanan merupakan sebuah "Ambisi dan kebutuhan yang sebenernya," kata Dewi Fortuna Anwar, mantan asisten menteri luar negeri dan sekarang dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. "Alutsista sangat kurang dan Indonesia perlu membangun kembali. Tapi aspirasi Purnomo benar-benar berbicara tentang kesenjangan yang besar antara kebutuhan yang diinginkan dan apa yang Indonesia dapat dicapai secara realistis. Pada tingkat pengadaan riil, pemerintah masih akan bertujuan untuk membangun MEF (Minimum Essensial Force)"
Berbicara tentang pengadaan 180 Sukhoi mungkin terlalu fantastis, namun Anwar setuju dengan program pengandaan 10 pesawat Sukhoi banyak mengeluarkan anggaran tetapi itu digunakan untuk menjaga kedaulatan NKRI. "Pengadaan Sukhoi bukan sekedar untuk sebuah proyek adu gengsi" tegas dia. "Tentu saja, satu skuadron tidak cukup - tetapi sudah ada uang untuk lebih dari itu. Sekarang ini memiliki fungsi pelatihan penting " Anwar setuju untuk fokus ke pengadaan alutisista TNI AL. Dia menghargai upaya yang sedang berlangsung kementerian pertahanan untuk memperoleh frigat baru untuk angkatan laut, tetapi mengakui bahwa 300 kapal baru yang diperlukan untuk menjaga NKRI.
Bahkan dengan anggaran naik, hampir pasti Indonesia akan meningkatkan kemampuan pertahanan yang lebih bertahap seperti yang dikatakan oleh Purnomo. Negara-negara seperti Australian dan Malaysia harus waspada terhadap militer Indonesia yang sudah menunjukkan peningkatan militernya, ini merupakan suatu pertimbangan penting. "Ada persepsi di Indonesia bahwa kelemahan militer negara itu telah dimanfaatkan oleh negara-negara tetangga," kata Anwar, "tetapi tidak ada tuntutan bagi kita untuk memiliki pesawat lebih dari Malaysia, atau sesuatu seperti itu. Indonesia merupakan negara berkembang. Kami tidak ambisius untuk meningkatan militer secara besar-besaran, dan tidak akan mengorbankan proyek-proyek pembangunan alutsista pertahanan. "
Sama pentingnya memperbarui inventaris TNI yang telah penuaan, meningkatkan anggaran pertahanan bisa memberikan untuk proses reformasi militer Indonesia. Off-budget pendanaan selalu menjadi hambatan serius bagi profesionalisasi TNI, dan dana dari pemerintah yang cukup akhirnya harus memungkinkan pemerintah untuk memaksa militer untuk divestasi kepentingan bisnisnya - jika ada kemauan politik untuk melakukannya.
Dalam hal ini, presiden Yudhoyono memiliki beragam catatan: sementara TNI telah lepas dari politik, ia tetap beberapa hak istimewa yang penting, terutama struktur komando teritorial, yang meningkatkan kemampuan militer untuk beroperasi secara lokal tanpa pengawasan dari pemerintah pusat. Namun, tuduhan baru pelanggaran militer di Papua bisa memaksa pemerintah tersebut menjadi gelombang lebih lanjut dari reformasi militer, menurut Anwar. "Papua jelas menempatkan tekanan pada pemerintah," katanya. "Harus ada mengakhiri impunitas militer."
Untuk sebuah perubahan milter merupakan pil pahit reformasi tentu akan manis dengan komitmen pemerintah yang jelas untuk program pendanaan modernisasi alutsista. Dengan demikian, rencana ambisius Purnomo - bahkan jika mereka terlalu ambisius - harus disambut baik. Tapi Militer negara sekutu memulai pemangakasan anggaran, sedangkan militer Indonesia menemukan jati dirinya untuk pertama kalinya yang dipelopori oleh Purnomo'
Jika Purnomo sekarang memenuhi TNI dengan memberikan pada setidaknya setengah dari janji pengadaan, ia bisa membeli ruang yang sangat berharga bagi pemerintah untuk mengejar lebih lanjut reformasi militer - reformasi yang, seperti peristiwa di Papua .
Sumber: ATIMES
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2010
(1649)
-
▼
November
(354)
- Geger, Amerika Punya Nuklir di Belanda!
- Megawati Diusulkan Jadi Utusan Khusus Perdamaian K...
- ADMM Berupaya Perkuat Kerja Sama Pertahanan
- Penerbang TNI AU-Singapura Tempur di Udara
- Indonesia-Singapura Uji Kemampuan Tempur Udara
- "Indonesia Teman Sejati Jepang"
- WikiLeaks : AS Anggap Ahmadinejad Sebagai Hitler
- Arab Saudi Terobsesi Ancaman Iran: Wikileaks
- AS Sesumbar Senapan Barunya Adalah Senjata Pamungkas
- Indonesia Mempercepat Modernisasi Militer
- AS Minta Pelaksanaan Sanksi Lebih Ketat Terhadap K...
- Mayoritas Warga Korsel Ingin Korut Dihajar
- TNI AL Pererat Hubungan Kerja Sama dengan US Navy
- Kerja Sama Alutsista RI-Korsel bisa Terganggu
- 17 BMP-3F Perkuat Marinir TNI AL
- Semenanjung Korea, Diantara Kobaran Perang Dan Dip...
- Paspampres Latihan Penyelamatan Presiden dan VVIP
- Radar Surveilance di Kutai Timur Siap Diserahkan k...
- Menghapus Keangkeran Kopassus...
- Ada Pesawat Tempur Tak Dikenal Masuk Jakarta
- Korea Utara Ancam Pembalasan Tanpa Ampun Jika Ada ...
- Korsel Tolak Proposal China
- Palestina Membalas, Israel Dihantam Roket
- Tentara Israel Lukai Empat Warga Gaza
- Korsel: Bukan Waktunya Untuk Berunding
- Australia Desak Korea Selatan Tahan Diri
- Venezuela Beli Senjata Rusia
- Catatan Perimbangan Militer di Semenanjung Korea
- Rusia Beri Pinjaman ke Venezuela untuk Beli Senjata
- Presiden Lee Periksa Tindak Lanjut Pascaserangan K...
- Korsel Kirim Balon Propaganda ke Korut
- Korsel Akan Tingkatkan Anggaran Pertahanan
- Marinir Korsel Siap Balas Dendam
- AS Sebut Latihan Perang Bersama Korsel Tak Ditujuk...
- Indonesia Perlu Waspadai Konflik Korea
- Apel Kesiapan Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat...
- Panglima TNI: Pertumbuhan Penduduk Tinggi Ancam St...
- Kopassus akan Perbarui Persenjataan
- 90% Kebutuhan nonalutsista produk dalam negeri
- Hibah F-16 Menunggu Kesepakatan Suku Cadang Dan Al...
- Hibah F-16 Tak Pengaruhi Anggaran Pembelian Sukhoi
- Ditawari AS Beli F16 Bekas, RI Masih Pikir-pikir
- Korut Peringatkan AS dan Korsel "di Ambang Perang"
- Hubungan RI-Uni Eropa Perlu Ditingkatan Jadi Kemit...
- Presiden: Cegah Eskalasi Ketegangan Semenanjung Korea
- Rusia Harapkan Pernyataan PBB Mengenai Serangan Korut
- BAE Systems Delivers Hornets Ahead Of Schedule
- AU Thailand Pesan Lagi 6 Gripen
- Paskhas Gelar Latihan Pertahanan Udara
- 17 Unit Tank BMP-3F Rusia Tiba Jumat Malam
- Si Bengal Korea Utara Cari Perhatian Via Senjata
- 2014 PAL Mendapatkan Kontrak 2 Kapal Selam, 2 PKR,...
- Prajurit Paskhas Latihan Tembak
- Korsel Tingkatkan Kekuatan Tempur di Kepulauan Barat
- AS Luncurkan Satelit Mata-mata Terbesar di Dunia
- Kasad Terima Kunjungan Athan China
- CN 235 Pesanan KCG Terbang Perdana
- Pengeran Benhard Terlibat Perdagangan Senjata pada...
- Menhan Pertimbangkan Usia Pakai Hibah F-16
- AS Minta Klarifikasi soal Papua
- DPR Tindak Lanjuti Pembahasan Alutsista TNI
- AS Kirim Kapal Induk ke Korsel, Latihan Perang 28 ...
- MENHAN RI: Indonesia Jepang Upayakan Tingkatkan Ke...
- Kekuatan TNI Belum Dimanfaatkan Secara Optimal
- Jet Tempur TNI AU Berseleweran di Udara Jakarta
- DPM Teo Calls on Australian Prime Minister
- China Prihatin Pemboman di Semenanjung Korea
- Kanada Minta Serangan Korut Kali Ini Adalah Yang T...
- Para Pejabat Penting AS Bertemu, Bicarakan Seranga...
- Sekjen PBB Serukan Dua Korea Kendalikan Diri
- Amerika, China Desak Dua Korea Menahan Diri
- Korut Ancam Serangan Lanjutan
- Republik Indonesia Prihatin Atas Baku Tembak Korut...
- Rusia Khawatir Aksi Militer
- Korsel Ancam Lakukan Pembalasan
- Korut Tembakan Artileri ke Korsel
- LAPAN UJI TERBANG LIMA BUAH ROKET EKSPERIMEN
- Castro: NATO "Mafia", Obama "Penjinak Ular"
- Alutsista yang dimiliki TNI ke depan harus multifu...
- Panglima TNI: Jangan Abaikan Wilayah Udara
- 2014 Jangkauan Roket Buatan Lapan Lebih 400 Km
- Super Hornet Back on Agenda
- Turki Tawarkan Produksi Tank
- U.S. Delta IV rocket with secret satellite blasts off
- Russia's second 5G-fighter to fly before yearend1 ...
- Smith Confident of Fighter Jets Delivery
- Pembelian Kapal Selam Harus Satu Paket
- SAF Conducts HIMARS Live-Firing Exercise in the US
- Pakistan Borong Radar dan Rudal Untuk JF-17 Thunder
- Pentagon Akui Insiden Internet China
- Pentagon Akui Insiden Internet China
- Insiden Internet China Bahayakan Pentagon?
- EMB-314 Super Tucano, Pengganti Si Kuda Liar (III)
- Russia, India 'likely' to sign 5G fighter contract...
- Amerika Desak Pakistan Ijinkan Eskalasi Operasi Pe...
- NATO: Target Penarikan Pasukan dari Afghan Realistis
- Perang Afghanistan Picu Perpecahan NATO
- Modernisasi Kompleks Senjata Nuklir
- Ahmadinejad: NATO Tidak Berarti Bagi Kami!!!
- Presiden Rusia: Jangan Halangi Program Nuklir Iran !
-
▼
November
(354)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK