Minggu, 27 Mei 2012 07:21
London (ANTARA News) - Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI
menjajaki pembentukan kemitraan antar Parlemen Indonesia dan Jerman
serta mengetahui lebih lanjut kebijakan Jerman di bidang energi
terbarukan.
Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja ke GKSB DPR RI ke Jerman dengan rombongan yang dipimpin Ir. H. Atte Sugandi Aboel, MM dan tujuh anggota terdiri dari anggota Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera.
Delegasi GKSB DPR RI mengadakan pertemuan dengan Komite Luar Negeri Parlemen Jerman, ASEAN Parliamentary Group Parlemen Jerman, anggota Parlemen Jerman dari Partai Liberal Mr. Patrick Kurth, MdB, Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), Badan Kerjasama Internasional (GIZ) dan perwakilan Kfw Banking Group, serta melakukan peninjauan ke pusat pengembangan teknologi energi surya di Adlershof, Berlin.
Pada pertemuan dengan Komite Luar Negeri Parlemen Jerman, delegasi diterima Ruprecht Polenz, MdB selaku Ketua Komite Luar Negeri.
Delegasi GKSB DPR RI mengajak Parlemen Jerman untuk membentuk Grup Persahabatan Indonesia-Jerman sebagai second-track diplomacy yang akan turut mendukung peningkatan kerjasama bilateral.
Lebih lanjut disampaikan pula bahwa Indonesia menantikan kunjungan Kanselir Jerman, Dr. Angela Merkel, ke Indonesia pada bulan Juli 2012.
Dalam kaitan ini pula, DPR RI bermaksud mengadakan seminar yang membahas perkembangan kerjasama kedua negara yang telah berlangsung selama 60 tahun.
Pertemuan ini menyinggung pula perkembangan demokratisasi di kawasan Timur Tengah. Jerman mengharapkan Indonesia dapat turut berkontribusi pada upaya demokratisasi di kawasan tersebut.
Delegasi GKSB DPR RI juga bertemu Ketua ASEAN Parliamentary Group Parlemen Jerman, Thomas Gambke, yang menyambut rencana pembentukan Grup Persahabatan antara parlemen Indonesia dan Jerman serta Bilateral Advisory Group yang melibatkan tokoh-tokoh kedua negara baik politisi, anggota parlemen, pengusaha dan sebagainya.
Gambke menyampaikan rasa kagumnya terhadap Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar yang demokratis dan modern.
Ditambahkan pula peran aktif Indonesia di kawasan Asia Tenggara sangat penting dalam menjaga stabilitas keamanan regional dan memiliki potensi besar dalam membantu proses penyelesaian konflik di kawasan.
Delegasi GKSB DPR RI juga berkesempatan bertatap muka dengan anggota Parlemen dari Partai Liberal (FDP), Patrick Kurth, yang didampingi Head of Asia Department, Friedrich Naumann Foundation for Freedom (FNS), Moritz Kleine-Brockhoff.
Delegasi GKSB DPR RI bermaksud mengetahui lebih jauh mengenai manajemen partai politik di Jerman sehingga menjadi parpol modern dan mendapatkan dukungan yang luas dari rakyat, dan strategi Partai Liberal dalam mengatur hubungan dan dinamika di dalam koalisi.
Kurtz menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang erat antara parpol dengan yayaan politik (Stiftung) sebagaimana hubungan antara Partai Liberal dengan yayasan FNS.
Di Jerman, yayasan politik merupakan saran untuk memberikan pendidikan politik bagi rakyat. Dalam hal ini, terbuka kemungkinan diselenggarakannya pelatihan oleh FNS bagi para anggota DPR RI untuk mempelajari manajemen partai politik di Jerman.
Pertemuan ini membahas pula peranan Indonesia di ASEAN terutama dalam mencapai terbentuknya ASEAN Community 2015. Jerman mengharapkan Indonesia dapat terus memainkan peran sentral dalam memajukan kerjasama ASEAN.
Pertemuan di Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) membahas status kerjasama pembangunan bilateral yang telah berlangsung sejak tahun 1961 yang jumlah totalnya sudah mencapai 3,44 milyar euro.
Kerjasama pembangunan dilaksanakan di 3 area prioritas yaitu perubahan iklim, pengembangan sektor swasta, dan good governance dan desentralisasi. Delegasi GKSB DPR RI mengharapkan dukungan Jerman dalam kerjasama pembangunan di masa depan dapat diperluas dengan mencakup pula area pendidikan, pengembangan usaha kecil dan menengah, kesehatan dan manajemen bencana.
Kunjungan kerja delegasi GKSB DPR RI di Berlin diakhiri dengan peninjauan ke industri solar-cell di kawasan Adlershof-Berlin dan melihat proses pembuatan panel photovoltaics.
Jerman saat ini semakin meningkatkan penggunaan energi terbarukan terutama untuk menggantikan sumber energi nuklir.
Selain mengembangkan teknologi energi surya, Jerman merupakan negara terdepan di Eropa yang mempromosikan energi angin, energi air, geothermal sebagai sumber energi terbarukan.
Sebelumnya, dalam acara tatap muka antara delegasi GKSB DPR RI dengan Dubes RI Berlin, Dr. Eddy Pratomo, Staf KBRI Berlin dan Dharma Wanita KBRI Berlin, pimpinan delegasi menyampaikan DPR RI bermaksud meningkatkan kerjasama antar parlemen yang lebih erat dengan Parlemen Jerman (Bundestag) melalui pembentukan Grup Persahabatan Indonesia-Jerman.
Dalam usia hubungan bilateral yang mencapai 60 tahun, pembentukan kerjasama antar parlemen memiliki momentum yang tepat dan berkontribusi untuk mendukung Pemerintah kedua negara dalam menindaklanjuti lima prioritas kerjasama kunjungan Presiden Christian Wulff ke Indonesia di tahun 2011.
Dubes RI Berlin, Dr. Eddy Pratomo, mengatakan Indonesia dan Jerman sepakat membentuk Kemitraan yang mencakup berbagai bidang kerja sama, termasuk kemitraan antar Parlemen kedua negara.
Menurut rencana dokumen Kemitraan ini akan diluncurkan saat kunjungan Kanselir Angela Merkel ke Indonesia pada pertengahan tahun 2012.
(ZG)