Pages

Wednesday, January 25, 2012

Mafia Alutsista Buat Kisruh Pembelian Leopard dari Belanda


Leopard 2. (Foto: Bundeswehr)

25 Januari 2012, Jakarta: Ribut mengenai rencana pembelian tank Leopard 2 dari Belanda ternyata didalangi mafia Alutsista, karena rencana pembelian tersebut sifatnya G to G, tidak melibatkan perantara sama sekali. Oleh sebab itu, mafia-mafia Alutsista itu melobi DPR agar menolak rencana tersebut, sebab merasa dirugikan. Menurut sumber yang dekat dengan kalangan politisi di DPR kepada itoday.

Sudah menjadi menjadi rahasia umum bahwa setiap pembelian senjata dari luar negeri, mafia Alutsista selalu ikut-ikutan dan mengatur semua kontrak yang dapat merugikan negara. Mafia Alutsista ini biasanya mark up harga senjata yang dibeli, menyuap oknum pejabat di kemhan dan DPR.

Berbeda dengan pembelian tank Leopard 2 dan pembelian senjata untuk kebutuhan TNI AD lainnya, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menegaskan tidak akan menggunakan jasa perantara, dan tidak akan ada satu sen pun uang negara yang terbuang percuma. Akibatnya rencana pembelian tank oleh KSAD ditentang habis-habisan.

Hal senada juga diungkap RE. Baringbing. Kepada itoday, Minggu (22/1). Mantan perwira Badan Intelijen Strategis (Bais) ini mengatakan, setiap pembelian peralatan militer memang selalu ada “calo.”

Intinya, TNI tidak bisa mendapatkan senjata sesuai dengan keingginannya, tetapi harus sesuai dengan kemauan mafia Alutsista.

Kejadian hampir serupa juga pernah terjadi di pertengahan dekade 1990-an, dimana TNI sudah melakukan kajian untuk membeli tank berat. Namun yang terjadi, TNI justru mendapatkan tank ringan Scorpio buatan buatan Alvis Vickers, Inggris.

Dikemudian hari baru diketahui, ternyata tank ringan Scorpio buatan Inggris ini dibeli seharga tank berat Challanger 2. Diduga kasus mark up tersebut melibatkan keluarga Cendana.

Rusia Sesuaikan Kebutuhan Sukhoi Pesanan Indonesia

Pemerintah Rusia menyesuaikan pemesanan pesawat tempur jenis Sukhoi dari Indonesia.

“Pemesanan itu disesuaikan dengan perjanjian, termasuk masalah tempat duduk Sukhoi, “ kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Imam Sufaat kepada itoday.

Imam Sufaat juga mengatakan, pembelian pesawat tempur Sukhoi itu untuk menguatkan pertahanan Indonesia, bukan untuk menyerang negara tetangga.

Indonesia sendiri sudah menggunakan pesawat tempur buatan Sukhoi buatan Rusia sejak 2003, dan hingga kini sudah mengoperasikan sebanyak 10 unit Sukhoi, yang terdiri dari tipe Su-27 SK/SKM dan Su-30 MK/MK2. Dan berencana menambah enam unit lagi.

Sumber: Indonesia Today

Danpusenkav: Leopard Pilihan Terbaik


Leopard 2. (Foto: KMW)

26 Januari 2012, Jakarta: Pembelian tank tempur utama (main battle tank/MBT) Leopard 2A6 dianggap paling menguntungkan ketimbang memborong MBT jenis lain.Negosiasi dilakukan tim dari TNI Angkatan Darat dengan pihak penjual, yakni Belanda dan Jerman.

Menurut Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Danpusenkav) Kodiklat TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Purwadi Mukson, ada beberapa keuntungan yang didapat jika pemerintah membeli MBT Leopard, di antaranya transfer of technology (ToT) sehingga dapat membantu pembangunan industri tank di dalam negeri. “Ada jaminan purna jual sampai sekian puluh tahun,” ujarnya di Jakarta kemarin.

Dia mengakui,ada berbagai jenis MBT lain dengan kualitas yang mumpuni, seperti Merkava dari Israel, Abrams dari Amerika Serikat,ataupun T-90 asal Rusia. Pemerintah tidak melirik Merkava karena ToT sulit didapat, lagi pula belum tentu Israel bersedia melego. “Buat apa kita beli kalau tidak ada ToT,kita ini kan tidak hanya beli,”katanya. Begitu juga dengan Abrams dan T-90 masih kalah memikat,setidaknya berdasarkan segi penggunaan bahan bakar dan harga yang lebih mahal.

Kedua MBT tersebut memakai satu jenis bahan bakar, sedangkan Leopard multifuel. Dari segi kemampuan, lanjut dia, Leopard 2A6 memiliki keunggulan jarak tembak dibandingkan dengan tank buatan Rusia yang kini dipakai Malaysia, PT-91M, yakni 6 km untuk Leopard dan 5 km untuk PT- 91M. Leopard juga mampu menyelam dalam air berkedalaman tak lebih dari empat meter dan mampu menembak siang dan malam. Namun,PT- 91M memiliki kaliber lebih besar, yakni 125 mm berbanding 120 mm.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menuturkan, pada21 Desember 2011lalu dirinya melakukan komunikasi dengan tim dari Belanda terkait rencana pembelian Leopard di Jakarta.“Besok 30 Januari mereka mengundang secara resmi kepada saya untuk meninjau ke sana. Mereka membutuhkan untuk menjual tank itu,”ujarnya.

Meski demikian, proses penjajakan tidak hanya dilakukan dengan pihak Belanda, tapi juga dari Jerman selaku negara produsen Leopard. “Tanggal 26 esok, tim dari Jerman datang kepada saya. Saya akan bandingkan apakah lebih baik dari Jerman atau dari Belanda,”katanya. Dia mengaku tidak menentukan jenis MBT yang akan dibeli. Semuanya diserahkan kepada prajurit di lapangan yang nantinya menggunakan alutsista tersebut.

“Saya wajib memenuhi permintaan prajurit. Jangan sampai yang dibutuhkan tidak dibeli,yang dibeli tidak digunakan,”tuturnya. Pengamat militer dari Universitas Indonesia Connie Rahakundini Bakrie menyatakan, pengadaan alutsista sebaiknya memang diserahkan kepada pengguna, bukan oleh elite politik. Merekalah yang mengetahui senjata seperti apa yang dibutuhkan.

Sumber: SINDO

KSAD Paparkan 6 Prioritas Program Kerja 2012


Jurnas.com | Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menggelar rapat dengan pimpinan TNI AD di Markas Besar TNI Angkat Darat (MabesAD), di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (25/1).

Rapat yang dihadiri pejabat utama di lingkungan TNI Angkatan Darat itu, mengusung tema 'Dengan Komitmen dan Konsistensi yang Tinggi, TNI Angkatan Darat Bertekad Melanjutkan Reformasi dan Birokrasi dan Pembangunan Kekuatan Pokok Minimun (MEF)'.

Rapat pimpinan ini akan membahas enam prioritas program kerja TNI Angkatan Darat 2012.

Dijelaskan Jendral Prmono Edhie keenam program prioritas tersebut, pertama di Bidang Intelijen, yakni tercapainya tingkat kesiapan kemampuan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.

Kemudian, bidang operasi dan latihan. Diharapkan tercapainya kesiapan dan kemampuan TNI AD guna melaksanakan tugas operasi baik di dalam maupun luar negeri, serta didukung penguasaan teknik dan taktik militer baik per orangan maupun satuan, agar terwujudnya kemahiran dan keterampilan prjurit.

Ketiga, kata Jendral Pramono Edhie, di bidang personel, tertatanya kekuatan personol untuk memenuhi kebutuhan personel guna mewujudkan kekuatan personel yang ideal sejalan dengan Minimum Essetial Force (MEF).

Selajutnya, yang menjadi program prioritas adalah di bidang logistik dengan terpeliharanya seluruh Alut dan Alutsista yang masih layak dipertahankan serta pengadaan baru yang mengutamakan produksi dalam negeri.

Kemudian di bidang tertorial, yakni tersinkronisasinya penyusunan RTRW pertahan darat dengan pemda serta terpadunya program teritorial guna mewujudkan keselarasan pembangunan aspek kesejahteraan dan pertahanan.

Terakhir, lanjut Jendral Pramono, tercapainya upaya penilaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

"Dengan Rapim TNI Angkatan Darat 2012 ini, diharapkan pelaksanaan program kerja dan anggaran TNI Angkatan Darat 2012 tercapai sasaran dan keberhasilan sesuai arahan kebijakan TNI AD 2012," kata Jendral Pramono.

SUMBER JURNAS

LEOPARD 2

LEOPARD 2A6 MAIN BATTLE TANK – SPECIFICATIONS
Crew4
Weight62 metric tons
Length7.7 m
Width3.7 m
Height3.0 m
Armament1 x Rheinmetall 120 mm L55 smoothbore gun

1 x coaxial 7.62 mm machine gun

1 x 7.62 mm anti-aircraft machine gun
Maximum speed72 km/hr
Maximum range500 km
PowerplantMTU MB 873 multi-fuel, 1500 hp
TransmissionRenk HSWL 354
Gunner’s sightRheinmetall Defence Electronics EMES 15 with thermal channel and laser rangefinder
Commander’s sightRheinmetall Defence Electronics PERI-R17A2 with thermal channel
Berikut ini sedikit Foto dan Gambar Tank Leopard buatan Jerman yang akan dibeli oleh Indonesia :
Tank Leopard  asal Jerman yang dibeli Indonesia
Foto Tank Leopard 2A6
Tank Leopard
Senjata yang ada di Tank Leopard
Tank Leopard
Tank Leopard
Gambar Tank Leopard 2
Tank Leopard
Gambar Tank Leopard 2A3 / Panzerbattalion 123 / Panzerbrigade 12
Tank Leopard
Foto Tank Leopard 2A4
Tank Leopard
Gambar Foto Tank Leopard 2A5
Leo 2A6E (Spain) Side View
Gambar Foto Tank Leopard 2E Buatan Jerman
Leopard 2A7: Outstandingperformance in either urban or high-intensity operations.
Foto Tank Leopard 2A7 Buatan Jerman
The Leopard 1A7+ at the Eurosatory 2010
Gambar Tank Leopard 1A7+ buatan Jerman

Leopard 2 adalah tank tempur utama (main battle tank, MBT) Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada awal 1970-an dan mulai digunakan pada 1979. Leopard 2 menggantikan Leopard 1 sebagai tank tempur utama Angkatan Darat Jerman (West German Army). Beragam versi telah digunakan oleh Angkatan Darat Jerman dan di 12 negara Eropa lainnya, beberapa dari luar Eropa. Lebih dari 3,480 Leopard 2 telah diproduksi. Leopard 2 pertama kali digunakan Angkatan Darat Jerman pada Perang Kosovo serta pasukan Kanada dan Denmark yang tergabung dalam ISAF di medan tempur Afghanistan.
Ada dua pengembangan utama pada tank ini, dari model pertama hingga Leopard 2A4 yang memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja dan model yang lebih maju Leopard 2A5 serta versi yang lebih baru lagi, yang memiliki kubah tembak menyudut seperti anak panah dengan appliqué armour serta beberapa pengembangan lainnya. Seluruh model dilengkapi dengan sistem pengontrol penembakan digital dan rangefinder Laser, meriam utama 120 mm dengan kestabilan tinggi, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan untuk melihat dan membidik dalam kegelapan night vision yang lebih maju (Leopard adalah kendaraan tempur pertama yang menggunakan alat pembidik low-light level TV system atau LLLTV; sementara thermal imaging baru diperkenalkan setelah itu). Tank ini memiliki kemampuan untuk bertempur menghadapi sasaran bergerak walaupun melewati medan yang sangat sulit dan tidak rata. Varian yang aktif antara lain 2A4, 2A5, 2A6, dan 2A7 (paling baru). Banyak Leopard 2 yang diupgrade untuk memperpanjang masa tugasnya dan memperkuat persenjataanya, umumnya ke varian 2A5 dan 2A6
 
sumber : WIKIPEDIA

Tuesday, January 24, 2012

KRI Pati Unus-384 Ikuti Latihan Bersama di India



KRI Pati Unus-384 merupakan kapal perang jenis Korvet kelas Parchim (Foto: Forummarine.com)

JAKARTA - TNI AL kembali mengirimkan satu kapal perangnya mengikuti ajang pertemuan dua tahunan negara-negara pantai ke perairan India dalam latihan bertajuk "MILAN 2012" di Port Blair, India.

"Selain memenuhi undangan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) India, muhibah TNI AL ini juga dalam rangka meningkatkan kerja sama dan mempererat hubungan baik kedua AL," demikian diungkapkan Kepala Penerangan Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar), Letkol Laut (KH) Agus Cahyono, di Jakarta, Selasa (24/1).

Rencananya kapal perang TNI AL yang akan diberangkatkan adalah KRI Pati Unus-384 yang dikomandani Letkol Laut (P) Eka Prabawa. KRI ini sehari-harinya merupakan kapal Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmabar.

KRI Pati Unus-384 dijadwalkan juga akan mengikuti serangkaian kegiatan, antara lain seminar tentang Building Capacity Through Maritime Cooperation, diskusi dan latihan atraksi budaya.

Personel yang terlibat dalam Satgas MILAN 2012 ini berjumlah 102 Personel terdiri dari 85 orang ABK, 12 orang Staf Satgas MILAN 2012, satu orang Bintara Kesehatan dari Diskesarmabar, dua orang penyelam dari Dislambairarmabar dan dua orang staf Dispenarmabar.

Sumber : ANTARANEWS.COM

Leopard 2 Andalan AD Eropa, Singapura Punya 96 Unit


military-today.com
Tank Leopard diproduksi oleh Krauss-Maffei Wegmann dan saat ini Singapura memiliki 96 unit.

Jurnas.com | TANK tempur Leopard 2 merupakan produk yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei, sekarang Krauss-Maffei Wegmann (KMW), Munchen, Jerman. Leopard 2 adalah penerus varian Leopard 1, yang sukses.

Pada Juni 2010, KMW meluncurkan generasi tank tempur utama, Leopard 2 A7 +. Tank ini terbukti berhasil dan berkualitas oleh tentara Jerman. Fitur utamanya meliputi perlindungan modular kit, daya tahannya ditingkatkan, mobilitasnya, dan kemampuan jelajahnya.

Pada Juli 2011, KMW sepakat menjual sekitar 200 Leopard 2 A7 + ke Arab Saudi. Leopard 2 diproduksi pertama kali tahun 1979. Hingga kini sudah dipakai militer Austria, Kanada, Chili, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Singapura, Swiss, Swedia, Spanyol dan Turki, dengan lebih dari 3.200 unit.

Pada Februari 2003, Belanda meningkatkan 180 tank Leopard 2A5 menjadi konfigurasi Leopard 2A6. Pada Desember 2006, Singapura membeli 66 Leopard 2A4 yang sudah diperbaharui dari AD Jerman, ditambah 30 tank tambahan untuk suku cadang.

Tank-tank mulai digunakan Angkatan Darat Singapura , September 2008. Adapun Leopard 1 pertama kali diproduksi 1963 oleh Krauss-Maffei untuk Departemen Pertahanan Jerman dan lebih dari 6.000 kendaraan telah diekspor ke Belgia, Denmark, Jerman, Yunani, Italia, Kanada, Belanda, Norwegia, Turki dan Australia. Army Technology
 

KSAD: Rencana pembelian tank Leopard belum putus

Selasa, 24 Januari 2012 18:45 WIB
KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (FOTO ANTARA)
Sebetulnya tidak secara spesifik soal Leopard. Tapi banyak macam lainnya. Tank Leopard hanya salah satunya saja," kata Pramono Edhie ....
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, menegaskan bahwa rencana pembelian 100 tank Leopard dari Kerajaan Belanda belum putus, dan TNI masih menjajaki pembelian tank dari negara lain.

"Sebetulnya tidak secara spesifik soal Leopard. Tapi banyak macam lainnya. Tank Leopard hanya salah satunya saja," kata Pramono Edhie dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Pramono Edhie menambahkan, saat ini banyak negara yang menawarkan produk tanknya kepada TNI.

"Kita dapat informasi dari Belanda, Jerman, Prancis, Korea Selatan, dan Inggris
Kami sudah ke Jerman sebagai pembuat Leopard," kata Pramono Edhie.

Bahkan, lanjut dia, Kerajaan Belanda kemungkinan akan menindaklanjuti untuk menjual tanknya pada Indonesia.

"Mereka secara resmi mengundang tim kita. Tim dari Jerman juga datang. Kita akan  membandingkan, apakah akan membeli dari Jerman atau Kerajaan Belanda," kata adik kandung Ani Yudhoyono itu.

Ia juga mengaku salah dalam memberikan informasi terkait dengan rencana pembelian tersebut.

"Mungkin saya salah, belum menginformasikan, tapi memang pembelian itu belum putus," pungkas pramono Edhie. 
 
sumber : Antara

Menhan Minta APBN-P 2012 Alokasikan Biaya Hibah Hercules


C-130H Hercules A97-009 dari No. 37 Squadron RAAF. (Foto: Australia DoD)

24 Januari 2012, Senayan: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meminta Komisi I DPR dapat mendukung penerimaan hibah pesawat angkut militer Hercules jenis C130 seri H dari Australia sebanyak empat unit. Biaya upgrade dan retrofit pesawat Hercules dari Australia sekitar Rp 350 miliar diharapkan dapat dialokasikan dalam APBN-P 2012.

"Kami berharap (alokasi dana) terkait rencana Kemhan menerima hibah empat unit pesawat Hercules bekas dari Australia itu dalam APBN–P 2012 ini. Mengingat dalam APBN 2012 dalam semester I ini, belum ada alokasi untuk kepentingan itu," kata Purnomo dalam raker dengan Komisi I DPR, Selasa (24/1).

Menhan mengatakan, bahwa keputusan Australia memberikan hibah 4 unit Hercules ini setelah mendapat persetujuan dari AS, sebagai negara produsen pesawat tersebut. "Di mana dalam pertemuan Presiden RI dengan PM Australia dan Presiden AS di Bali tahun lalu, pihak Australia secara resmi menyampaikan pada Presiden SBY, bahwa telah ada persetujuan dari AS," ungkapnya.

Sebelum Menhan memberikan penjelasan, Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin sempat mempertanyakan soal kebenaran rencana Pemerintah RI menerima hibah pesawat Hercules bekas dari Austrlia tersebut. Mengingat sebelumnya pemerintah tidak pernah memberikan informasi dan kepastian untuk menerima hibah pesawat tersebut. Meski tahun sebelumnya sesungguhnya DPR telah menyetuji alokasi anggaran sebesar Rp 450 miliar untuk kepentingan itu.

"Namun kan informasi yang berkembang, batal hibah pesawat itu," tanya Hasanuddin.

Purnomo menambahkan kehadiran empat unit pesawat Hercules itu nantinya akan menambah kekuatan pertahanan Indonesia termasuk untuk membantu akomodasi penanggulangan bencana.

Sumber: Jurnal Parlemen

BERITA POLULER