REPUBLIKA.CO.ID, Konsorsium Roket
Nasional akan kembali memproduksi 200
unit roket balistik R Han 122 kaliber 122
mm dengan jarak jangkau 15 km sebagai
bagian dari program 1.000 roket
Kementerian Pertahanan sepanjang
2012-2014. "Ini melanjutkan 100 unit roket
R Han 122 yang telah diproduksi pada
2011," kata Deputi Menristek bidang
Relevansi dan Produktivitas Iptek Dr
Teguh Rahardjo usai kunjungan Menristek
Gusti Mohammad Hatta ke pabrik bahan
berenergi tinggi PT Dahana.
Teguh yang juga Kepala Bidang Pokja
Litbangyasa Komite Kebijakan Industri
Pertahanan itu mengatakan, sebanyak 32
dari 100 unit roket produksi 2011 sudah
ditembakkan untuk keperluan pelatihan
militer TNI. "Sisanya 68 unit juga akan
ditembakkan di tahap berikutnya pada
Februari ini," katanya.
Produksi 1.000 roket nasional, lanjut dia,
merupakan kerja sama antara PT
Dirgantara Indonesia yang memproduksi
struktur roketnya, Lapan (Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional)
yang membuatkan motor roketnya, PT
Pindad memproduksi hulu ledaknya
(forehead), serta bahan bakarnya
(propelan) oleh PT Dahana.
Tim ini, ia mengatakan, juga sedang
mengembangkan roket balistik kaliber 200
mm yang jarak jangkaunya lebih dari 20
km dan roket kendali kaliber 200 mm yang
sudah diujicobakan sebanyak tiga unit.
Deputi Bidang Teknologi Dirgantara
Lapan, Dr Ing Soewarto Hardhienata
mengatakan, pihaknya sudah menguasai
pengembangan roket dasar, karena itu
jika kemampuan pendanaan tidak masalah
maka program roket nasional bisa lebih
cepat.
sumber Republika.co.id
Nasional akan kembali memproduksi 200
unit roket balistik R Han 122 kaliber 122
mm dengan jarak jangkau 15 km sebagai
bagian dari program 1.000 roket
Kementerian Pertahanan sepanjang
2012-2014. "Ini melanjutkan 100 unit roket
R Han 122 yang telah diproduksi pada
2011," kata Deputi Menristek bidang
Relevansi dan Produktivitas Iptek Dr
Teguh Rahardjo usai kunjungan Menristek
Gusti Mohammad Hatta ke pabrik bahan
berenergi tinggi PT Dahana.
Teguh yang juga Kepala Bidang Pokja
Litbangyasa Komite Kebijakan Industri
Pertahanan itu mengatakan, sebanyak 32
dari 100 unit roket produksi 2011 sudah
ditembakkan untuk keperluan pelatihan
militer TNI. "Sisanya 68 unit juga akan
ditembakkan di tahap berikutnya pada
Februari ini," katanya.
Produksi 1.000 roket nasional, lanjut dia,
merupakan kerja sama antara PT
Dirgantara Indonesia yang memproduksi
struktur roketnya, Lapan (Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional)
yang membuatkan motor roketnya, PT
Pindad memproduksi hulu ledaknya
(forehead), serta bahan bakarnya
(propelan) oleh PT Dahana.
Tim ini, ia mengatakan, juga sedang
mengembangkan roket balistik kaliber 200
mm yang jarak jangkaunya lebih dari 20
km dan roket kendali kaliber 200 mm yang
sudah diujicobakan sebanyak tiga unit.
Deputi Bidang Teknologi Dirgantara
Lapan, Dr Ing Soewarto Hardhienata
mengatakan, pihaknya sudah menguasai
pengembangan roket dasar, karena itu
jika kemampuan pendanaan tidak masalah
maka program roket nasional bisa lebih
cepat.
sumber Republika.co.id