Dumai, DMC - Rangkaian Puncak Peringatan Hari Nusantara Tahun 2011 yang dilaksanakan di Kota Dumai, Provinsi Riau diwarnai dengan kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Batalyon. Kegiatan Latgab TNI yang dilaksanakan mulai tanggal 2 sampai dengan 14 Desember 2011 ini ditinjau oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., Sabtu Pagi (10/12) di Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI didampingi Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, Wakasal Laksdya TNI Marsetio, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewijk F Paulus dan sejumlah pejabat Mabes TNI dan Mabes Angkatan meninjau secara langsung kegiatan Operasi Lintas Udara (Linud).
Operasi lintas udara merupakan operasi gabungan yang melibatkan dua matra yaitu Angkatan Udara dan Angkatan Darat. Operasi Linud kali menggunakan 9 pesawat C130 Hercules dari Angkatan Udara terdiri dari enam pesawat dari Skuadron 32 Abdurrahman Saleh, Malang dan tiga pesawat dari Skuadron 31 Udara Halim Perdanan Kusuma, Jakarta. Sembilan pesawat tersebut menerjunkan 416 prajurit dari Batalyon Infanteri Lintas Udara 503/MAYANGKARA TNI Angkatan Darat.
Penenjunan dilakukan dengan taktik
Tactical Formation atau formasi dimana jarak antar
pesawat kurang lebih 600 meter dan dipandu oleh Tim Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL) yang merupakan tim gabungan pasukan dari satu tim Dalpur Paskas Angkatan Udara dan tim Pandu Angkatan Darat.
Operasi Linud yang dimulai pukul 05.50 WIB tersebut, didahului dengan serangan udara ke darat yang dilakukan oleh tiga pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skuadron Udara 12 Pekan Baru yang meluncurkan roket ke sasaran yang telah ditentukan.
Pada Operasi Linud kali ini diskenariokan situasi keamanan yang terjadi di wilayah Riau dan sekitarnya semakin memburuk, dimana aksi bersenjata yang dilaksanakan oleh pihak musuh telah berhasil mengusai sebagian objek vital di wilayah Dumai dan sekitarnya.
Operasi lintas udara bertujuan untuk menghancurkan musuh, yang karena jumlah kekuatan dan lokasinya memerlukan pendadakan dan penghancurkan secara cepat. Para Prajurit Linud melakukan pendaratan dan kemudian secara taktis segera melaksanakan pelipatan payung secara cepat dan segera secara berkelompok saling mengamankan, bergerak menuju titik berkumpul yang sudah ditentukan.
Bersamaan dengan penerjunan Prajurit Linud, dilaksanakan pula serbuan serangan Ampfibi oleh Batalyon Infanteri Marinir. Beberapa hari sebelum Pasukan Linud melaksanakan terjun taktis, telah diterjunkan pasukan KDOL dengan menggunakan penerjunan Free Fall di daerah Drop Zone sebagai team pendahulu yang menyiapkan berbagai kepentingan dalam rangka menunjang keberhasilan Operasi Linud. Pasukan KDOL merupakan gabungan dari team Pandu dari Angkatan Darat dan team Dalpur dari Angkatan Udara.
Latihan Gabungan TNI Tahun 2011 mengambil tema “
Komando Operasi Gabungan melaksanakan di wilayah darat dan laut serta udara nasional dalam rangka menegakan kedaulatan NKRI”. Latgab meliputi gerakan menuju sasaran (lintas laut), pengintaian dan pengamatan udara, penerjunan Taipur, KDOL dan Taifib, serangan Amfibi, perebutan tumpuan pantai, serangan udara langsung, operasi Linud, perebutan tumpuan udara, operasi perlintasan, operasi penggabungan dan operasi darat lanjutan.
Terkait dengan Latgab TNI Tahun ini, Panglima TNI mengatakan Latgab TNI ini intinya dilaksanakan dengan tujuan untuk mensinergikan kemampuan yang dimiliki oleh ketiga Angkatan dalam suatu konteks operasi gabungan. Latgab TNI kali ini, diupayakan dilaksanakan secara nyata dan tidak ada yang di pre-memory-kan. (BDI/SR)