Pages

Friday, December 9, 2011

6 Pesawat F-16 Akan Dipereteli


NUSA DUA, KOMPAS.com — Selain memberikan hibah berupa 24 pesawat bekas jenis F-16 kepada Indonesia, Amerika Serikat juga akan memberi tambahan 6 pesawat F-16 bekas lainnya yang khusus untuk dipereteli dan diambili suku cadangnya.
"Saya pastikan biaya perbaikan akan jauh lebih rendah daripada membeli pesawat yang baru," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel, Kamis (8/12/2011), dalam jumpa pers sebelum pembukaan Bali Democracy Forum (DBF) di Nusa Dua, Bali. Adapun DBF sudah resmi dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pukul 10.00 WIT tadi.
Menurut Scot, pesawat yang diberikan itu bukan sampah dan kondisinya masih bagus. Scot juga menegaskan bahwa AS tidak memaksa Indonesia untuk menerima pesawat tersebut, tetapi Indonesia yang lebih dulu meminta.
Kini, pembicaraan lebih mendetail soal hibah pesawat ini masih dilakukan. Rencananya pesawat itu akan tiba di Indonesia sekitar tahun 2014.

kompas

Tanjungpinang Dijaga F16 dan Rudal Diposting oleh admin pada 8 Desember, 20110 Comment


Mayor Lek Budi
Dari 17 Satuan Radar di Indonesia, Satuan Radar 213 Kepulauan Riau termasuk memiliki peralatan radar tercanggih. Selain pesawat tempur F-16 block 52, di pertengahan 2012 mendatang, Satrad ini akan dilengkapi peralatan rudal yang dapat mengamankan ibu kota.
Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) I, Marsekal Pertama TNI M Barkah,menyampaikan ada penambahan rudal itu usai serah terima jabatan Dansatrad 213 dari Letkol Lek Wichid Alchamdani Zen kepada Mayor Lek Budi, Rabu (7/12) di Markas Satrad 213 di Sri Bintan, Teluk Sebong.
Menurut Barkah, peralatan radar di Kepulauan Riau sudah paling bagus karena dapat memantau penerbangan baik lokal maupun internasional dengan jarak 240 meter per mil.
‘’Kita bekerja sama dengan Singapura dan lainnya. Jadi bila radar sipil tidak terpantau maka akan terpantau dengan radar militer,” tuturnya.
Bila ada pesawat tak berizin, Satuan Radar akan melakukan prosedur yang sudah ada. Seperti mengingatkan untuk kembali ke jalurnya. Tapi, bisa juga dilakukan pengusiran melalui radio dan jika tidak digubris bisa diterbangkan pesawat F-16.
‘’Namun, bila masuk tidak teridentifikasi, maka sasaran tersebut akan diserahkan ke Kosek II,” terang Barkah sembari menambahkan kalau di kawasan timur TNI memiliki Sukhoi.
Ditanya rencana penambahan personel di Satuan Radar 213 Kepri, menurutnya belum perlu. ‘’Personelnya tetap hanya profesionalisme kita tingkatkan lagi,’’ ungkap
Pangkosekhanudnas I mengimbau kepada Satuan Radar 213 lebih meningkatkan menjaga wilayah karena sangat strategis dan berdekatan dengan negara lain.
Sertijab Dansatrad
Serah terima jabatan Komandan Satuan Radar 213 dilakukan kemarin, dari Letkol Lek Wichid Alchamdani Zen kepada Mayor Lek Budi. Mayor Lek Budi sebelumnya menjabat di Pusat Operasi Komando Pertahanan Udara di Jakarta, sedangkan Letkol Lek Wichid Alchamdani Zen akan menjabat sebagai Direktur Diklat di Surabaya.
Pergantian jabatan dikatakan merupakan suatu hal yang dinamis dan merupakan sebuah penyeragan di sebuah organisasi. Namun dari pergantian itu, yang terpenting adanya peningkatan kinerja untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Mayor Lek Budi yang baru diangkat menjadi Komandan Satuan Radar 213 mengatakan, ia bertekad akan menambah jam operasi Satuan Radar 213 Kepri dari 1/2 hari atau 12 jam menjadi 18 jam.
‘’Jam penerbangan akan kita tambah karena jalur penerbangan semakin banyak,” tegasnya.
Hadir dalam serah terima, Bupati Bintan Ansar Ahmad, Ketua DPRD Bintan Lamen Sarihi, Kapolres Bintan AKBP Octo Budhi Prasetyo S,ik dan Kadis UKM, Koperasi dan Perindag Dioan Nusa serta pejabat lainnya yang ada di Tanjungpinang.(noc)

Thursday, December 8, 2011

Panzer, Raketen, Kampfjets: Indonesiens lange Einkaufsliste in Russland






Indonesien plant massive Waffeneinkäufe in Russland. Neben den sechs Kampfjets des Typs Su-30 will der südostasiatische Inselstaat demnächst T-90-Panzer sowie Mehrfachraketenwerfer Smertsch in Auftrag geben. 



Dies teilte der Vizechef des russischen Waffenexporteurs Rosoboronexport, Viktor Komardin, am Mittwoch, am Rande der Rüstungsmesse LIMA 2011 auf der malaysischen Insel Langkawi mit. Darüber hinaus zeigt Indonesien Komardin zufolge Kaufinteresse an russischen Hubschraubern des Typs Mi-17 und Mi-35 sowie an den Schützenpanzern BMP-3.

Die Schützenpanzer, die Russland zuvor geliefert habe, seien insbesondere bei der indonesischen Marineinfanterie sehr populär, sagte Komardin.
Zuvor bereits hatte Russland zehn Su-30-Jäger, 24 Hubschrauber der Typen Mi-35 und Mi-17 sowie Schützenpanzer 17 BMP-3F an Indonesien verkauft. Auch waren 48 Schützenpanzer des Typs BTR-80A und 9000 Sturmgewehre Kalaschnikow AK-102 an den äquatorialen Inselstaat geliefert worden.

Langkawi

Indonesia berencana membeli sejata skala besardari Rusia, Selain 6 pesawattempur Su-30, Negarakepulauan di Asia tenggaratersebut juga akan membeliTank T-90 dan Smerch MLRSdalam list belanjaalutsistanya.Hal ini diumumkan oleh wakilkepala ekportir senjata RusiaRosoboronexport, ViktorKomardin pada hari rabuyang ikut serta dalamPameran LIMA 2011 di pulauLangkawi Malaysia. Selain ituIndonesia juga tertarikmembeli helikopter Mi-17dan Mi-35 dan BMP-3.Sebelumnya BMP-3F buatanRusia yang telah dipakai olehmarinir Indonesia sangatpopuler, kata Komardin.Sebelumnya, Rusia telahmengirim pesawat tempurSu-27/30, 24 helikopterMi-17/35,17 BMP-3F, 48BTR-80A dan senapan serbuKalashnikov AK-102 keIndonesia.

SUMBER RIANOVOSTI

Kemhan Awasi Kualitas Produksi Alutsista



 
Jurnas.com | KEMENTERIAN Pertahanan mengawasi pengelolaan manajemen keuangan untuk modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI. Pengawasan tersebut sangat penting agar kualitas produksi Alutsista TNI bisa terjamin.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin saat mengadakan kunjungan kerja ke PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB), Jakarta Utara, Kamis (8/12).

Sjafrie menjelaskan Kementerian Pertahanan melakukan pengawasan karena Menteri Pertahanan sebagai pembina industri Pertahanan khususnya selaku Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan ( KKIP).

Berkaitan dengan KKIP, Wamenhan menjelaskan bahwa Kemhan memiliki kewajiban untuk memberikan peluang dan tantangan kepada industri pertahanan baik pemerintah ataupun swasta.

Menurut Wamenhan, pemerintah sedang mengakselarasi modernisasi alutsista TNI, khusus untuk modernisasi peralatan TNI AL yaitu sisi combatan dan sisi noncombattan. Wamenhan melakukan kunjungan kerja dengan tujuan untuk melihat proses pembuatan kapal non combatan untuk modernisasi peralatan militer, khususnya kapal jenis tanker dan jenis kapal Landing Ship Tank (LST).

Ditanya soal kemampuan keuangan negara dalam rangka modernisasi alutsista TNI, menurut Sjafrie, Kemhan akan mementingkan aspek manajemen supaya terjadi resultan antara kualitas produksi dan kualitas manajemen keuangan pembangunan alutsista TNI. Sjafrie menambahkan anggaran pembangunan kekuatan TNI dari tahun 2010-2014 mencapai Rp150 triliun.

jurnas

Wamenhan Tinjau Proses Pembuatan Kapal Tanker



 
/
Jurnas.com | WAKIL Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin meninjau proses pembuatan kapal untuk modernisasi peralatan militer seperti kapal combattan, kapal angkut dan kapal tanker.

"Kita ingin melihat kualitas kapal, harganya maupun kemampuan militernya," kata Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin saat meninjau proses pembuatan kapal di Galangan I, Dok dan Perkapalan Koja Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (8/12).

Saat melakukan peninjauan, Wamenhan didampingi Irjen Kemhan Laksamana Madya TNI Gunadi, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, Direktur Teknologi dan Industri Ditjen Potensi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Agus Suyarso, Asisten Perencanaan Umum TNI, Laksda TNI Among Margono, Asisten Perencanaan KSAL, Laksamana Muda TNI Sumartono. “Nanti dalam pelaksanaan dari Dok Koja Bahari (DKB) ini diusahakan ada Tim representatif yang bertugas mengawasi proses produksi," kata Wamenhan.

Direktur PT. Dok Koja Bahari, Riry Syeried Jetta mengatakan perusahaannya membuat satu unit kapal tanker pada tahun 2011 sesuai dengan alokasi anggaran dari APBN-P tahun 2011 sebesar Rp205 miliar.

Kapal tanker minyak ini digunakan untuk pengisian bahan bakar, bantuan pengisian minyak untuk kapal perang di tengah laut. Menurutnya, pengerjaan kapal ini semuanya dikerjakan oleh tenaga dalam negeri.

jurnas

Wednesday, December 7, 2011

Pengadaan Jasa dan Barang di TNI-AU Ikuti Semangat Perubahan




 
Jurnas.com | PROSES pengadaan barang dan jasa TNI memerhatikan semangat perubahan untuk mendukung program pemerintah yang bersih dan berwibawa. Oleh karena itu, kegiatan pengadaan logistik berjalan sesuai aturan yang berlaku. “Kedepan, kegiatan pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah, termasuk institusi TNI AU akan mendapat pengawasan dan pemeriksaan baik internal maupun eksternal secara lebih cermat dan teliti dari instansi berwenang,” kata kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat dalam sambutannya yang dibacakan Inspektur Jenderal Angkatan Udara, Marsekal Muda TNI Irawan Supomo pada acara pembukaan Rapat Kerja Teknis Logistik tahun 2011di Markas Besar Angkatan Udara, Cilangkap, Jakarta, Rabu (7/12).

Dalam sambutannya, KSAU juga memerintahkan jajaran pengelola logistik TNI AU agar bertanggung jawab terhadap proses kegiatan pengadaan barang dan jasa. “Harus segera membenahi dan merapikan administrasi beserta pengorganisasiannya untuk disesuaikan dengan aturan yang berlaku mulai dari undang-undang dan peraturan di bawahnya yang berkaitan dengan sistem logistik,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Azman Yunus.


jurnas

Wamenhan Tinjau Produsen Alutsista TNI



 
Wahyu Wening / Jurnal Nasional
Jurnas.com | WAKIL Menteri Pertahanan (Wamenhan), Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin akan melakukan peninjauan kesiapan produsen dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

Berdasarkan informasi dari Staf Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Wamenhan dijadwalkan akan meninjau kesiapan produsen alutsista TNI di Dok Koja Bahari, Jalan Sindang Laut 101 Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (8/12) pukul 09.00 WIB.

Terkait modernisasi alutsista TNI, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus memberikan perhatian dengan mengagendakannya dalam sidang kabinet bulan November lalu.

Menurut Presiden, pemerintah telah menetapkan kebijakan modernisasi pembangunan pertahanan utamanya jajaran TNI dan dalam skala tertentu Polri termasuk rencana pengadaan alutsista untuk jangka menengah dan jangka panjang. Selama pembangunan 2009-2014, pemerintah juga sudah ditetapkan dukungan pengadaan alutsista.

"Telah saya putuskan dan kita telah menyinkronisasikan kebutuhan pertahanan jajaran TNI/Polri dan dukungan anggaran yang dikelola oleh Kemenkeu dan dalam batas tertentu Bappenas," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pengantar Rapat Kabinet Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/11).

Presiden mengajak memikirkan pengadaan tambahan alutsista di luar yang sudah disetujui. Padahal batas anggaran sudah ditetapkan. "(Jika itu terjadi) tentu kita bahas kembali," kata Presiden.

Kepala Negara mengingatkan, kembali kebijakan dasar alutsista yang mengharuskan membeli produk dalam negeri.

"Wajib hukumnya menggunakan alutsista produk industri pertahanan kita manakala alutsista sudah bisa diproduksi oleh jajaran industri pertahanan kita. Kalau belum bisa kita mesti membeli dari negara sahabat tanpa konditionalitas (syarat) apalagi konditionalitas politik," kata Presiden.

jurnas

BERITA POLULER