Pages

Friday, September 23, 2011

SIDANG PBB KE 66, PERAN INDONESIA DI DUNIA: Palestina sebagai anggota PBB bukan tujuan akhir


Palestina sebagai anggota PBB bukan tujuan akhir

Jumat, 23 September 2011 14:23 WIB | 334 Views
Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa. (FOTO ANTARA/Yusran Uccang)

Jakarta (ANTARA News) - Permintaan Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa bukan tujuan akhir, kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada pertemuan koordinasi menteri negara Gerakan Non Blok di Markas Besar PBB, New York, Kamis (22/9).

"Pengajuan Palestina sebagai anggota PBB bukanlah tujuan akhir, namun harus menjadi katalis untuk dilanjutkannya proses perdamaian demi mencapai berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata Menlu seperti yang tertulis dalam siaran pers yang diterima Antara pada Juamt.

Untuk mengantisipasi keputusan Dewan Keamanan PBB atas pengajuan status keanggotaan Palestina tersebut, Menlu Marty mengajak negara anggota GNB bersikap solid dan terus merapatkan diri serta bekerja sama untuk mendukung keputusan Palestina itu.

"Kaukus GNB di DK PBB perlu menyampaikan sinyal yang kuat mengenai solidaritas dan kesatuan sikap GNB terhadap keinginan rakyat Palestina," ungkap Marty.

Menlu juga mengingatkan mengenai dukungan GNB kepada Palestina yang disepakati dalam Pertemuan Tingkat Menteri GNB di Bali pada Mei 2011.

"Kita telah menyepakati rencana aksi untuk mendukung masalah Palestina dan pengajuan Palestina sebagai anggota tetap PBB pada sesi ke-66 Sidang Majelis Umum PBB," tutur Marty.

Pada pertemuan tingkat menteri GNB di Bali tersebut juga memberikan mandat kepada Mesir selaku Ketua GNB untuk mengajak negara-negara yang belum mengakui Palestina agar segera memberi pengakuan. Hal tersebut diperlukan untuk memperluas dukungan terhadap Palestina.

Mengenai dukungan Indonesia bagi Palestina, Menlu Marty mengungkapkan bahwa Indonesia mendukung sejak awal perjuangan Palestina.

"Bagi Indonesia, masalah Palestina mewakili masalah utama perjuangan melawan kolonialisme, sangat alamiah bagi kami dan GNB untuk mendukung aspirasi rakyat Palestina menentukan nasib dan kemerdekaan di tanahnya sendiri," papar Marty.

Pertemuan koordinasi tingkat menteri negara-negara GNB tersebut diselenggarakan di sela-sela sesi ke-66 Sidang Majelis Umum PBB. Pengajuan Palestina sebagai anggota PBB merupakan salah satu isu menonjol dalam sidang PBB kali ini.

Menlu Marty pada Senin (19/9) juga telah bertemu dengan Menlu Palestina Riad al-Maliki, yang menyampaikan langkah-langkah yang akan diambil Palestina dalam mengajukan diri sebagai anggota PBB. Marty di hadapan media setelah pertemuan bilateral tersebut menegaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina sebagai "bentuk dukungan yang cerdas dengan melihat konstelasi yang berkembang."

Proses pengajuan anggota tetap Palestina dimulai ketika Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Senin (19/9), yang mengatakan bahwa Palestina akan mengajukan permohonan sebagai anggota tetap PBB pada Jumat (23/9).

Berdasarkan Piagam PBB, setelah menerima surat permohonan tersebut, Sekjen akan mengirimkan permohonan itu ke DK PBB. Permohonan hanya bisa disahkan jika mendapat dukungan minimal sembilan dari 15 anggota DK PBB serta tidak mendapat veto (penolakan) dari salah satu anggota tetap DK PBB.

Padahal Presiden Amerika Serikat Barack Obama selaku anggota DK PBB dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, Rabu (21/9) menyatakan agar Palestina membatalkan upaya untuk memperoleh keanggotaan di PBB, rencana yang pasti akan gagal jika Washington melakukan veto. 

SUMBER : Antara

SIDANG PBB KE 66:Ahmadinejad Ungkit Imperialisme Dunia, Wakil Barat Tinggalkan Sidang



Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menandaskan, dewasa ini kita menyaksikan maraknya kebangkitan Islam di dunia.
Ahmadinejad dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB ke 66 di New York, Amerika Serikat menekankan, kini kita menyaksikan maraknya kebangkitan Islam di dunia baik di Asia, Eropa dan Amerika serta setiap hari lingkup transformasi tuntutan keadilan dan kebebasan semakin lebar. Dalam kesempatan tersebut ia menyatakan kesiapan Iran untuk merealisasikan masalah ini demi kepentingan bangsa dunia.
Presiden Iran seraya menyebutkan data statistik soal kemiskinan di dunia, perang, pembantaian massal dan instabilitas mengatakan, penguasa dunia memisahkan antara moral dan kehidupan sosial serta mengklaim bahwa kondisi ini disebabkan manusia mengikuti tuntunan para nabi dan kelemahan bangsa serta kinerja sejumlah kelompok. Menurut Ahmadinejad, penguasa dunia seperti ini mengaku ideologi dan kinerja mereka sebagai solusi untuk menyelamatkan umat manusia, padahal faktor utama dari kondisi ini harus ditemukan di sistem yang menguasai dunia saat ini dan mekanisme manajeman global.
Ahmadinejad dalam kesempatan tersebut juga menanyakan kepada publik internasional soal pelaku dan pengobar perang dunia pertama, kedua, perang di Vietnam, pendudukan Irak serta Afghanistan. Saat menyampaikan pertanyaan ini, sejumlah wakil negara Barat meninggalkan ruang sidang.
Ahmadinejad menandaskan,"Sangat jelas seperti terang di siang hari bahwa imperialis dunia dan pengobar perangan dunia pertama, kedua dan dalang instabilitas global sejak dahulu hingga kini dengan mengubah wajah mereka menguasai Dewan Keamanan PBB serta pusat-pusat utama ekonomi dan politik global. Apakah mereka ini memiki kelayakan untuk menguasai pusat-pusat tersebut dan apakah bisa diterima klaim mereka sebagai pelindung kebebasan dan demokrasi serta hak-hak berbagai bangsa dunia, sementara di sisi lain mereka dengan klaimnya menyerang serta menduduki negara lain ? Apakah bunga demokrasi dan kebebasan akan mekar dengan rudal serta bom pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ?"
"Jika sejumlah negara Eropa dengan dalih holocaust setelah enam dekadi masih terus memberikan ganti rugi kepada Israel, apakah pelaku perbudakan dan imperialisme tidak boleh memberikan ganti rugi kepada bangsa dunia," tandas Ahmadinejad. (IRIB/MF)

SUMBER : IRIB

fotoNews

Ahmadinejad Pidato, Delegasi AS Walk Out

Fotografer - Pool
Ahmadinejad Pidato, Delegasi AS Walk Out
Dalam pidatonya, Ahmadinejad menyebut peristiwa 11 September 2001 sebagai serangan "misterius" dan mengatakan serangan itu menjadi alasan untuk perang yang dipimpin AS terhadap Afganistan dan Irak. Reuters/Eric Thayer.
Ahmadinejad Pidato, Delegasi AS Walk Out
Saat Ahmadinejad berpidato sejumlah delegasi dari Eropa walk out, termasuk delegasi AS. Reuters/Jessica Rinaldi.

Ahmadinejad Pidato, Delegasi AS Walk Out
Kursi delegasi AS dan sejumlah negara lainnya kosong saat Ahmadinejad berpidato. Reuters/Jessica Rinaldi.


SUMBER : DETI FOTO

SIDANG PBB KE 66 :Presiden Bolivia, Dewan Keamanan ‘Jagal’ Negara Dunia!



Presiden Bolivia Evo Morales mengecam Israel yang menindas rakyat Palestina dan menyatakan dukungan kuat atas berdirinya negara merdeka Palestina di PBB.
"Bolivia sangat mendukung pengakuan Palestina di PBB," kata Morales dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada hari Rabu (21/9).
Dia juga mencela Israel atas ‘pemboman, penyerangan, pembunuhan dan penjarahan' terhadap Palestina.
Pidato Presiden Bolivia sebagai bentuk dukungan moral bagi Otoritas Ramallah pimpinan Mahmoud Abbas yang berencana untuk mengajukan tawaran formal keanggotaan Palestina merdeka di PBB berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967, pada hari Jumat.
Sebelumnya, pada hari Rabu, Afrika Selatan, Lebanon, dan Braszil, yang merupakan tiga negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan mengumumkan dukungannya terhadap negara merdeka Palestina.
Morales juga mengecam PBB atas berjangkitnya kapitalisme dan imperialisme di tubuh Dewan Keamanan.
"Dewan Keamanan PBB adalah ‘kelompok negara yang memutuskan intervensi dan penyembelihan atas bangsa lain di dunia," tegasnya.
"Ini adalah 'Dewan Ketidakamanan' untuk presiden, pemerintah dan orang-orang yang mencari kebebasan - bukan hanya sosial tetapi ekonomi - dan penjarahan sumber daya alam mereka," kata Morales.
Morales, seorang anggota kelompok etnis Aymara, adalah pemimpin adat pertama yang menjadi presiden Bolivia setelah pelantikannya pada Januari 2006.
Penduduk asli Bolivia dan seluruh Amerika Selatan menderita selama lebih dari lima abad akibat penindasan imperialis bangsa Eropa.
"Kaum imperialis berusaha mengeruk seluruh sumber-sumber energi dunia. Untuk mewujudkan ambisinya itu, mereka menghasut dan menyulut konflik internal,"pungkas Presiden Bolivia itu.(IRIB/PH)

sumber : IRIB

Kesiapan Brigade Pendarat Korps Marinir



22 September 2011, Surabaya (ANTARA News): Sejumlah prajurit Marinir dari Pasmar-1, melakukan parameter tempur di sekitar material tempur, dalam Gelar Kesiapan Pasukan Brigade Pendarat dan Material Tempur Pasmar-1 di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Kamis (22/9). Gelar kesiapan yang juga dikunjungi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI J Suryo Prabowo tersebut, bertujuan untuk mengukur kesiapan Brigade Pendarat dan material tempur Pasmar-1 dalam menjaga keutuhan NKRI. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/mes/11)



Sejumlah material tempur yang dimiliki Pasmar-1, siap melakukan manuver tempur dalam Gelar Kesiapan Pasukan Brigade Pendarat dan Material Tempur Pasmar-1 di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/mes/11)

Sumber : Foto Antara

Kasum TNI Kunjungi Bhumi Marinir Surabaya



Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI J Suryo Prabowo. (kiri), mencermati sejumlah senjata laras panjang yang dimiliki Pasmar-1, saat kunjungan dalam rangka Gelar Kesiapan Pasukan Brigade Pendarat dan Material Tempur Pasmar-1 di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Kamis (22/9). Gelar kesiapan tersebut bertujuan untuk mengukur kesiapan Brigade Pendarat Pasmar-1 dalam menjaga keutuhan NKRI. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/mes/11)

22 September 2011, Surabaya (ANTARA News): Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI J Suryo Prabowo mengunjungi sarang prajurit petarung di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Kamis.

Dalam kunjungan itu, Kasum yang didampingi sejumlah pejabat teras TNI itu diterima Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin beserta pejabat teras Korps Marinir.

Kedatangan Kasum TNI disuguhi simulasi pendaratan pantai oleh 3.000 prajurit Marinir yang diawali dengan ledakan "bungalore torpedo" oleh tim Zeni-1 Marinir untuk menandai lokasi pendaratan sudah aman.

Selanjutnya, pendaratan pasukan pendarat yang dipimpin Komandan Brigif-1 Mar Kolonel Mar Amir Faisol dengan mengendarai Tank BMP- 3F (tank terbaru yang dipunyai Koprs Marinir saat ini) itu diikuti Tank PT 76, Ranfib, kendaraan pengangkut perahu karet, kapal pengangkut Howitzer, dan Roket RM 70 Grad.

Pendaratan juga diikuti personel Infanteri cadangan pendaratan serta pasukan pendukung Organisasi Logistik Pantai atau juga disebut gelombang atas panggilan yang didemonstrasikan di lapangan apel Bhumi Marinir Karangpilang.

Setelah itu, Kasum TNI melakukan pemeriksaan pasukan dengan memeriksa kesenjataan Korps Marinir dari mulai kesenjataan perorangan yang dibawa personel pendarat hingga melihat pelaksanaan naik-turun Howitzer ke Kapa, dan pelaksanaan penembakan Howitzer.

Kasum TNI meninjau persenjataan Denjaka. (Foto: Puspen TNI)

Kasum TNI berfoto bersama prajurit Denjaka. (Foto:Puspen TNI)

Kasum TNI juga sempat melakukan inspeksi ke tenda kesehatan yang diterima oleh Danyon Kes-1 Mar Mayor Laut (K) dr Aryo Sakso B.

Di sela-sela pemeriksaan dan inspeksi itu, Kasum memerintahkan Dan Brigrat untuk menyanyikan lagu Mars Korps Marinir bersama seluruh prajurit sehingga menggetarkan Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya.

"Saya sudah melihat ketrampilan rekan-rekan kalian, saya melihat gelar pendaratan satu Brigrat dan kesehatan lapangan, saya percaya kalian bisa diandalkan untuk menjaga kedaulatan NKRI," kata Kasum TNI dalam amanatnya.

Namun, katanya, semua kemampuan itu hanya untuk melaksanakan tugas negara, hanya untuk bertempur melawan musuh yang menggangu kedaulatan NKRI dan bukan untuk berkelahi antar-prajurit, apalagi dengan polisi.

"Semua kemampuan kalian hanya untuk menegakkan kedaulatan negara," katanya, didampingi Dankormar juga melaksanakan 'tour facility' ke lapangan tembak Jusman Puger Karangpilang Surabaya yang sedang dibangun Koprs Marinir dengan menaiki BMP 3F.

Sumber: ANTARA News

Jenderal Iran: Tehran Siap Hadapi Perisai Rudal NATO



Komandan Senior Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan rudal balistik Iran siap membela negara dari ancaman sistem radar NATO di Turki.
Dilaporkan, radar sistem peringatan dini NATO akan mulai beroperasi di Turki pada akhir tahun berjalan.
"Penempatan sistem perisai rudal itu sebagai upaya sia-sia Amerika Serikat dan negara Barat untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran," tegas Hajizadeh di sela-sela parade militer besar pada hari Kamis, menandai 31 tahun peringatan perang pertahanan suci menghadapi rezim Saddam selama delapan tahun.
"Jika Iran meluncurkan rudal balistik, sistem rudal NATO tentu tidak akan efektif," kata Hajizadeh.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan rencana ini sejalan dengan 'Konsep Strategis Baru' NATO, dan akan meningkatkan aliansi "Kemampuan pertahanan dan memperkuat sistem pertahanan nasional Turki."
Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Kamis (22/9) menggelar parade militer besar-besaran untuk memperingati Pekan Pertahanan Suci di kompleks makam Imam Khomeini ra, Tehran.
Militer Iran memamerkan berbagai jenis senjata dan peralatan tempur terbaru, yang kebanyakan diproduksi dalam negeri. Pada kesempatan itu, Korps Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) juga mempertontonkan berbagai jenis rudal dan sistem pertahanan rudal.(IRIB/PH)

IRIB

Thursday, September 22, 2011

Kopaska- "US Navy Seal" gelar gladi pengamanan VIP



Jumat, 23 September 2011 06:04 WIB | 470 Views

Surabaya (ANTARA News) - Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dan "US Navy Seal" menggelar Latihan Bersama (Latma) Flash Iron 11-02 JCET berupa Gladi Pengamanan "very important person" (VIP) atau "personnel security detail" (PSD).

Keterangan pers dari Dinas Penerangan Koarmatim yang diterima ANTARA di Surabaya, Jumat menyebutkan, materi latihan di Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda Surabaya itu meliputi dua tahap.
Kedua tahap yang dimaksud yaitu pengamanan VIP saat hendak masuk sebuah gedung dan praktik pengawalan saat keluar-masuk kendaraan.


K
Simulasi latihan tersebut yaitu, tim Kopaska dan Navy Seal sedang melakukan pengawalan terhadap VIP melalui jalur darat. Iring-iringan kendaraan melintasi jalan perkotaan menuju sebuah tempat rapat koferensi.

Ketika rombongan melintas terjadi kontak bersenjata oleh sekelompok musuh. Tim pengawal yang terdiri dari personel Kopaska dan Navy Seal langsung membalas tembakan ke arah datangnya kontak bersenjata.

Kendaraan VIP yang menjadi target musuh mengalami kerusakan parah sehingga tim pengawal terpaksa harus mengevakuasi pejabat penting tersebut ke kendaraan lain.

Tim Kopaska dan Navy Seal berhasil mengevakuasi pejabat tersebut hingga selamat menuju tempat Konferensi para pejabat dari berbagai negara itu, namun tantangan dari tim pengawal tidak berhenti sampai disitu.

Tiba di halaman gedung konferensi para pendemo sudah menyambut setiap pejabat penting yang akan hadir dengan orasi-orasi dan yang hampir menimbulkan tindakan anarki.

Selain itu para awak media berusaha untuk konfirmasi tentang tujuan rapat konfrensi itu.

Tim pengaman berusaha menghalau kerumunan massa dan berusaha mengantisipasi ancaman dari penembak jitu (Sniper) yang setiap saat beraksi dari tempat-tempat tersembunyi.

Drama pertempuran itu diakhiri dengan baku tembak antara tim Kopaska dan Navy Seal dengan para pengacau di Bandara Juanda lama. Meskipun terjadi kontak tembak yang sengit, namun tim pengawal dapat melindungi keselamatan VIP hingga keluar dari area berbahaya itu.

Gladi pengamanan dan VIP itu merupakan bagian dari kemampuan tempur "perang kota" Urban Warfare, Markmanship sebagai dasar menembak dan Personel Security Detail (PSD).

Kemampuan tempur Personal Security Detail sangat perlu dikuasi setiap personel Pasukan Katak meskipun pada saat damai.

sumber Antara 

BERITA POLULER