Pages

Tuesday, September 20, 2011

Indonesia-AS akan perkuat kerja sama pertahahan



Selasa, 20 September 2011 17:30 WIB | 744 Views
Purnomo Yusgiantoro. (ANTARA/Yudhi Mahatma)

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan memperkuat dan memperluas kerja sama pertahanan dan militer, dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis regional dan global, kata Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Purnomo Yusgiantoro.

Usai menerima penghargaan "Medal for Strengthening Combat Fraternity" dari Pemerintah Rusia di Jakarta, Selasa, ia mengatakan kepada ANTARA News bahwa peningkatan dan perluasan kerja sama pertahanan antarkedua negara akan menjadi bahasan utama dalam kunjungan Menteri Pertahanan AS, Leon Edward Panetta, ke Indonesia medio Oktober 2011.

"Kerja sama pertahanan dan militer kedua negara selama ini telah berjalan cukup baik, dan akan terus kita bina dan tingkatkan," katanya.

Kerja sama militer kedua negara mengalami penurunan sejak memuncaknya kasus Timor-Timur yang berakhir dengan pemisahan diri Timtim dari Republik Indonesia melalui referendum pada September 1999. Setelah itu, sebagian kalangan di AS, terutama pihak Kongres, meminta Pemerintah AS untuk tidak meneruskan kerjasama militer-militer tersebut.

Hal tersebut tercantum dalam Amandemen Leahy, sebuah amandemen yang pembuatannya dimotori oleh Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Kongres AS saat itu, Patrick Leahy. Namun, di tengah kerasnya sikap Kongres AS dalam hal ini, pemerintah AS berusaha membujuk kongres untuk membuat kelonggaran. Berbagai pembicaraan dilakukan dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai jalan terbaik.

Setelah melalui jalan berliku, AS pun membuka kembali hubungan militer-militer dengan Indonesia termasuk memberikan kembali pelatihan bagi Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) meski masih dilakukan bertahap.

Perkembangan lingkungan strategis yang dinamis baik regional maupun internasional, termasuk terorisme dan perkembangan di Laut China Selatan mau tidak mau membuat AS harus memperkuat hubungan bilateral serta multilateral dengan sejumlah negara termasuk ASEAN, khususnya Indonesia.

"Kita akan rumuskan dan formulasikan kerja sama kedua negara yang telah berjalan baik, agar lebih baik lagi," kata Purnomo.

Sumber Antara

RI-Rusia Gelar Latihan Militer Tahun Depan




Sejumlah pasukan angkatan laut Rusia melakukan penyergapan terhadap perompak di Perairan Makassar, Sulsel, Jumat (27/5). Simulasi latihan gabungan antara TNI AL dengan angkatan laut Rusia tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan masing-masing pasukan dalam menghadapi perompak di laut. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang/nz/11)
D


Jurnas.com | KAPAL perang Rusia akan berlabuh di Indonesia, tepatnya di Surabaya pada 2012 untuk melakukan latihan bersama militer antara Indonesia-Rusia. Hal ini merupakan lanjutan kerja sama kedua negara yang telah disepakati sejak 2003.

“Kerja sama konkrit dengan Rusia adalah dengan melakukan latihan bersama dengan didatangkannya kapal perang Rusia ke Surabaya,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai menerima medali kehormatan untuk peningkatan kerja sama bidang pertahanan kedua negara di Kedubes Rusia di Jakarta, Selasa (20/9).

Menhan menjelaskan, kerja sama yang dilakukan di bidang pertahanan tak selalu jual beli alat utama sistem persenjataan (alutsista). “Tapi juga berupa tukar menukar perwira untuk pelatihan atau pendidikan. Karena Rusia negara besar dan kekuatan pertahanannya bisa kita jadikan pelajaran,” kata dia.

Selain itu, Rusia telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan kerja sama pembangunan alutsista dengan skema transfer of technology.

Sumber : Jurnas

Rusia Lakukan Transfer of Technology dengan RI



 
WAHYU WENING / Jurnal Nasional
Jurnas.com | RI-Rusia akan melakukan kerja sama dibidang pertahanan dengan melakukan join production alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Rencana kerja sama ini sudah disusun dalam draft perencanaan untuk ditindak lanjuti dengan negosiasi industri pertahanan Indonesia. Kerja sama ini salah satunya akan dilakukan dengan PT Pindad. "Kami sedang melakukan negosiasi dengan PT Pindad dan akan segera menandatangani MoU. Kami juga akan bekerja sama dengan industri pertahanan lainnya yang ada di Indonesia, tapi sekarang baru sekadar draf. Negosiasi satu langkah, dan kami berharap segera ada deal,"kata Duta Besar Rusia Alexander A. Ivanov usai penyematan medali kehormatan yang diberikan pemerintah Rusia pada Menteri Pertahanan RI di Wisma Kedutaan Besar Rusia di Jakarta,Senin (20/9).

Selain itu, tutur Ivanov, Rusia sedang melakukan negosiasi dengan PT PAL dan PT DI untuk melakukan overwhole Helikopter Mi-35.

Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mengaku kaget atas rencana Rusia tersebut. Karenanya dia mengagumi keputusan tersebut dan menyambut dengan baik. "Saya kaget mereka mau berbicara transfer of technology dengan Pindad. Saya cukup kagum mereka ingin memproduksi bersama,"katanya.

Menhan mengharapkan, kerja sama kedua negara bisa terjalin tidak hanya dalam bidang pengadaan alutsista. Harapan terjadinya pertukaran perwira dalam bidang pendidikan dan pelatihan dalam waktu dekat akan terealisasi. "Mereka akan menerima taruna akademi militer kita. Kedua, kita akan kerja sama dalam bidang latihan bersama,"kata Menhan.

Menhan menambahkan, Rusia meminta secara khusus kerja sama dalam bidang pemberantasan terorisme. Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan (wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, kerja sama join production pembangunan rudal C-705 China-indonesia melalui PT Pindad akan terealisasi tahun ini. "Tahun ini realisasinya produksi bersama,"kata dia.

sumber : jurnas

Indonesia Siapkan Rp 99 T untuk Alutsista TNI

Senin, 19/09/2011 17:33 WIB 

Kontrak pembuatan kapal selam diprediksikan USD 1.08 miliar (photo : asiatoday)

Luhur Hertanto - detikNews
Jakarta - Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 99 triliun untuk percepatan peremajaan dan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI yang sebagian berasal dari pinjaman luar negeri. Penggunaannya antara lain pengadaan tiga kapal selam TNI AL, tank TNI AD serta pesawat tempur Sukhoi TNI AU.


Demikian keputusan rapat kabinet terbatas rencana pengadaan alutsista TNI dengan pembelanjaan pinjaman luar negeri 2010-2014. Rapat berlangsung di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/9/2011).


"Sampai 2014 yang dibicarakan menyangkut anggaran sekitar Rp 99 triliun sebagai anggaran yang sudah masuk kedalam dateline dari RPJMN 2010-2014," ujar Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.


Dana sebesar Rp 99 trilyun itu terdiri dari Rp 32,5 trilyun untuk pemeliharaan dan perawatan. Sedangkan Rp 66,5 trilyun sisanya untuk belanja modal. Pencairan dana untuk pelaksanaan proyek tersebut akan berlangsung secara bertahap mulai tahun ini hingga 2014 mendatang.


"Penetapan mulai sekarang, sehingga tiap tahun dialokasikan melalui mekanisme RAPBN dan APBN. Itu akan dimulai tentu mulai tahun ini, 2012 sampai 2014," ujar Armida.


Untuk keperluan pengawasan sekaligus percepatan pelaksaan proyeknya dibentuk High Level Commission (HLC) yang terdiri dari BPKP, Kemenkeu, LKPP, Kemenhan dan Bappenas. Komisi tersebut akan dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan, Syafrie Syamsuddin.


"HLC itu akan ditetapkan melalui keputusan presiden dalam waktu dekat ini," papar Menhan Poernomo Yosgiantoro pada kesempatan sama.


Apa saja alutsista baru yang akan dibeli untuk TNI?


"Misal kapal selam, kita pesan 3 dan akan dibuat di PT PAL. Untuk udara, seperti helikoper angkut, helkopter serbu, pesawat sukhoi dan pengganti pesawat Bronco. Untuk darat, seperti tank. Kita juga lihat untuk kondisi di Kalimantan dan Papua cocoknya alutsista yang bagaimana," jawab Menhan.


Sumber : Detik 

TNI AL Segera Tambah Tank Amfibi BMP-3f



Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan TNI Angkatan Laut segera menambah armada tempurnya yakni tank amfibi BMP-3F dari Rusia hingga menjadi satu batalyon. 
"Akan segera kita tambah armadanya hingga menjadi satu kekuatan penuh, sekitar 54 unit," katanya ketika dikonfirmasi ANTARA usai membuka Lomba Pembinaan Satuan Korps Marinir di Markas Komando Brigif-2 Marinir, Cilandak, Jakarta, Senin. 
Laksamana Madya Marsetio mengemukakan penambahan tank BMP-3F itu akan dilakukan secara bertahap sesuai rencana srategis TNI Angkatan Laut hingga 2024 dalam kerangka pembangunan kekuatan pokok minimum. 
"Tentu kita lakukan bertahap pengadaannya, sesuai rencana strategis TNI Angkatan Laut," katanya. 
Wakasal menuturkan Korps Marinir merupakan salah satu komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) selain kapal perang, pesawat udara dan pangkalan TNI Angkatan Laut. 
"Karena itu, Korps Marinir juga memerlukan perkuatan baik dari segi personel maupun persenjataan," katanya. 
"Pembinaan SDM terus dilakukan baik secara fisik maupun jasmani. Persenjataannya pun perlu terus ditingkatkan. Sehingga prajurit-prajurit marinir siap ditempatkan di mana pun, dalam waktu relatif singkat dalam kondisi apapun," ujar Marsetio. 
Korps Marinir Indonesia telah mengoperasikan 17 unit tank amfibi BMP-3F dari Rusia sejak 11 Desember 2010. Kendaraan tempur infantri itu bahkan ikut dikerahkan pada operasi pembebasan kapal MV Sinar Kudus di Somalia pada April 2011. BMP-3F merupakan ranpur terkuat yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia dibandingkan PT-76 dan BVP-2 bahkan lebih mematikan dari tank yang dimiliki Angkatan Darat.&nbs_;/div>
Semula Indonesia pada tahap pertama akan membeli 20 unit tank amfibi BMP-3F dengan anggaran Rp445 miliar pada 2009. Namun karena penyusutan nilai kurs rupiah maka dengan anggaran sebesar itu, Indonesia baru bisa membeli 17 unit. 

Sumber : yahoo

Pemerintah kembali membeli Sukhoi-27 , F16 dan MBT untuk memperkuat alutsista
































JAKARTA. Pemerintah terus memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) tanah air.
 Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mendatangkan pesawat tempur buatan Rusia yaitu Sukhoi.
"Setidaknya kami akan mendatangkan satu skuadron Sukhoi," ungkap Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoto seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (19/9).
Satu skuadron tersebut terdiri dari 16 pesawat Sukhoi baru jenis Su27. 
Selain pesawat Sukhoi, pesawat tempur yang bakal didatangkan kembali yakni pesawat F16 buatan Amerika Serikat (AS).
Purnomo menegaskan pembelian pesawat tempur mutakhir tersebut merupakan rangkaian program modernisasi alutsista 2010 sampai 2014. Pemerintah sudah menetapkan alokasi anggaran mencapai Rp 99 triliun yang terdiri dari Rp 32,5 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan (harwat)dan sisanya Rp66,5 triliun untuk belanja modal alutsista.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menambahkan beberapa persenjataan yang bakal dibeli di antaranya minimum battle tank. "Ini tank-tank utama yang mempunyai kaliber 120 mm," katanya.
Pemerintah juga bakal menambah jumlah tank amphibi serta sejumlah kapal perang untuk memperkuat TNI Angkatan Laut. "Kita juga mempersiapkan untuk membeli kapal pengganti Dewa Ruci karena sudah tua. Diganti dengan kapal kelas yang sama tetapi lebih besar," katanya

Sumber : KONTAN.

Panglima TNI: Semua Angkatan Butuh Modernisasi





KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWANPanglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono

JAKARTA, KOMPAS.com
 - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Senin (19/9/2011), menyatakan, semua angkatan di TNI memerlukan modernisasi. Alat utama sistem senjata yang dimiliki Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sudah berusia tua.
"Setiap angkatan butuh modernisasi. Tank A ngkatan Darat tua-tua . Angkatan Laut juga sama," ujar Agus sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden.
Rapat yang dimulai pukul 11.00 itu membahas rencana pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista). Dalam rapat, Presiden Susilo Bambang Yudh oyono dan sejumlah menteri terkait, seperti Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, akan mengambil keputusan pengadaan alutsista yang menggunakan kredit ekspor. "Mana yang akan disetujui Pak Presiden untuk kredit ekspor," ucap Agus.
Menurut Pangima TNI, saat ini Indonesia berupaya mengurangi pembiayaan dari kredit ekspor. Maka, pengadaan alutsista pun diarahkan pada industri dalam negeri. "Jadi, dari anggaran yg ada, mana yang bisa diadakan di dalam negeri, akan kita alihkan ke dalam negeri. Sedangkan yang belum bisa diproduksi di dalam negeri akan diarahkan ke kredit ekspor," ujarnya.
Dalam RAPBN 2012, Kementerian Pertahanan merupakan satu dari tujuh kementerian/ lembaga yang mendapat alokasi anggaran sangat besar, yakni di atas Rp 20 triliun. Alokasi tersebut diprioritaskan bagi upaya modernisasi alutsista.
Saat menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2012 beserta Nota Keuangannya, Agustus lalu , Presiden mengumumkan, Kementerian Pertahanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 64,4 triliun.

sumber : KOMPAS

BERITA POLULER