Pages

Wednesday, May 4, 2011

VPA’s Mechanized Infantry Training Crossed The River


04 Mei 2011

Amphibious BMP-1 of the VPA to swim practice crossed the river (all photos : Baomoi, QDND)

The senior officers of Vietnam People's Army has joined the training of command, including performing amphibious tanks, shoot gun.

This is training the army command in 2011 for hundreds of senior officers, was held in April. Here, the amendments in the order the Vietnam People's Army has been introduced to the training.

During training, the senior visiting car amphibious mechanized infantry crossed the river to swim practice.

In addition, senior officers can visit the infantry shoot a gun show to go along with firepower; visit the new defense products are studied, improving the team for training and work practice training of a mechanized infantry unit.




(Baomoi)

Rasex Antara KRI FKO-368 Dengan FGS Hyane P6130


KRI Frans Kaisiepo-368 dan FGS Hyane P6130 saat Latihan UNREP/RASEX (Underway Replenishment/Replenishment At Sea) di Zone 1 Center AMO (Area of Maritime Operation) Lebanon, (03/05).

4 Mei 2011, Beirut (Dispenarmatim): Kehadiran Maritime Task Force/UNIFIL di dalam melaksanakan Maritime Interdiction Operation di laut Mediteranean wilayah Lebanon merupakan salah satu pilar utama dalam melaksanakan mandat United Nations Resolution Council (UNSCR) 1701 dan 1937 (perbaruan 1884).

Latihan UNREP/RASEX (Underway Replenishment/Replenishment At Sea) merupakan salah satu serial latihan yang menarik dan cukup menantang mengingat sifat pembekalan di laut yang dilaksanakan dengan kondisi kapal pemberi (delivering ship) dan penerima (receiving ship) dalam keadaan berjalan (underway) sehingga membutuhkan suatu tingkat kecakapan seamanship dan kerja sama tim, baik intern kapal maupun dengan kapal counterpart.

Endurance (ketahanan di laut) merupakan suatu keterbatasan bagi TG 448.03 yang terdiri atas kapal-kapal yang berukuran kecil (patrol boat), terlebih dikaitkan dengan seringnya cuaca buruk yang menyebabkan kapal-kapal kecil tersebut sering melaksanakan sheltering. Hal tersebut selanjutnya mendorong TG 448.01 yang terdiri atas kapal-kapal besar (frigate dan corvette) dengan sustainability terhadap sea state yang lebih baik untuk memperpanjang durasi patroli guna mengisi kekosongan di AMO (Area of Maritime Operation). Untuk merespons tuntutan tersebut pada tanggal 03 Mei 2011 dilaksanakan latihan RASEX (Replenishment At Sea) antara KRI Frans Kaisiepo-368 dengan FGS Hyaene P6130.

Latihan yang diawali dengan “peran tempur bahaya udara” tersebut yang dilaksanakan pada pukul 14.00-15.00 LT di Zone 1 Center AMO (Area of Maritime Operation), FGS Hyane P6130 bertindak sebagai OCS (Officer Conducting Serial) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengendalikan latihan.

Dalam latihan ini dilaksanakan agak istimewa, karena menggunakan kecepatan yang cukup tinggi, FGS Hyane P6130 sebagai approaching ship mendekat dengan kecepatan 25 Knots ke KRI Frans Kaisiepo-368 (delivering ship) dengan kecepatan 15 knots (cepat RAS), selanjutnya dilaksanakan pengiriman barang pada saat mailbag transfer/lightjackstay sebagai tanda persahabatan antara FGS Hyane P6130 dengan KRI Frans Kaisiepo-368 yang tergabung dalam satuan tugas Maritime Task Force/UNIFIL. Setelah pelaksanaan RASEX dilanjutkan dengan Sailing Pass, dimana kedua kapal saling memberikan penghormatan dengan kecepatan tinggi pula.

Melalui latihan tersebut dapat tercermin team work dan profesionalisme, mulai dari pengendalian kapal (ship handling) saat manuver mendekat (approach maneuver), kecakapan Tim RAS sampai dengan disiplin suatu kapal, latihan ini juga meningkatkan mutual cooperation (kerja sama) dan relationship (hubungan) antar unsur yang tergabung dalam Maritime Task Force/UNIFIL lebih erat lagi seperti yang dijelaskan oleh Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Wasis Priyono,ST.

Latihan RASEX ini untuk melengkapi latihan RASEX sebelumnya antara KRI Frans Kaisiepo-368 dengan unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL lainya seiring dengan penunjukan KRI Frans Kaisiepo-368 sebagai MIO Comander ke-15.

Sumber: Dispenarmatim

Latihan Pratugas Tolak Ukur Sebelum Operasi


Kepala Staf Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Pertama TNI Ary Atmadja melepas tanda peserta ketika upacara penutupan Latihan Pratugas Unsur KRI jajaran Kolinlamil Tahun 2011 di Markas Kolinlamil, Jakarta, Selasa (3/5). Latihan melibatkan sekitar 1.712 pesonel bertujuan meningkatkan profesionalisme serta ketanggapsegeraan personel dan alutsista dalam mewujudkan dan mengoptimalkan peranan angkutan laut militer dan bantuan angkutan laut. (Foto: ANTARA/ Dhoni Setiawan/ed/NZ/11)

3 Mei 2011, Jakarta (Pos Kota): Latihan Pratugas merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan-satuan operasi sebelum melaksanakan penugasan di lapangan yang sesungguhnya. Hal ini dilaksanakan sebagai tolak ukur sejauh mana tingkat kesiapan yang dipersyaratkan bagi setiap satuan.

Sebelum melaksanakan tugas operasi baik dari sisi prodesur, peralatan, material maupun personel, sehingga materi latihan yang digunakan merupakan tuntutan tugas yang akan dilaksanakan di daerah operasi.

Demikian amanat Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI Didit Herdiawan, MPA., MBA. pada Upacara Penutupan Latpratugas Kolinlamil TA 2011 yang dibacakan Kepala Staf Kolinlamil (Kaskolinlamil) Laksma TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, S.E. di Mako Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Selasa. (3/5).

Lebih lanjut dikatakan Pangkolinlamil, sebagai kotama operasional, Kolinlamil mempunyai tugas pokok melaksanakan operasi angkutan laut militer baik dalam operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP). Dengan demikian Kolinlamil bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pratugas secara rutin dalam bentuk latihan satuan tugas unsur KRI Kolinlamil.

Sebagaimana kita pahami bersama bahwa ke depan tuntutan tugas yang dihadapi semakin kompleks dan penuh tantangan. Oleh karena itu, memelihara dan meningkatkan kemampuan melalui latihan merupakan jawaban yang tepat, tegas Panglima.

Selain itu Pangkolinlamil menambahkan bahwa permasalahan yang ada terkait dengan alutsista yang sudah tua dan mempengaruhi dalam pelaksanaan latihan, agar tidak dijadikan kendala yang dapat menurunkan tingkat kualitas dan sasaran latihan. Namun diharapkan dapat dijadikan peluang untuk lebih meningkatkan semangat berlatih yang pada akhirnya akan mencapai tingkat kesiapsiagaan sesuai yang dipersyaratkan.


(Foto: ANTARA/Dhoni Setiawan/ed/NZ/11)

Pangkolinlamil berharap semua temuan dan catatan hasil latihan agar dikaji dan dicari pemecahannya, sehingga dapat meminimalisir kendala-kendala yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan tugas operasi yang sesungguhnya. Latihan seperti ini hendaknya juga dapat dikembangkan, baik dari sisi skenario maupun pelibatan peserta latihan dengan menggunakan efesiensi dan tetap menjaga kualitas latihan.

Latihan yang dilaksanakan dari tanggal 12 Maret sampai dengan 3 Mei 2011 ini merupakan latihan teknis dan taktis yang melibatkan sekitar 1712 pesonel termasuk dari pasukan marinir . Para personel tersebut terdiri dari staf perancang latihan, pelatih dan pendukung serta pelaku, dengan penekanan materi latihan penggunaan kekuatan TNI yang mencakup prosedur penembakan senjata atas air dan senjata anti udara, penanggulangan kebakaran dan kebocoran, komunikasi dan debarkasi, prosedur beaching dan retrack serta pembekalan HAM dan Humaniter.

Latihan yang digelar ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan, profesionalisme dan kerja sama taktis unsur-unsur Kolinlamil sesuai fungsi asasinya dalam rangka operasi angkutan laut militer. Adapun alutsista yang dilibatkan sejumlah sembilan KRI unsur jajaran Kolinlamil sedangkan dari Korps Marinir melibatkan dua tank amfibi, satu panser amfibi serta satu unit pesawat Helly BO NV 410.

Sedangkan sasaran latihan, terwujudnya kemampuan kesiapsigaan operasi dan profesionalisme personel pengawak unsur-unsur yang terlibat dalam latihan, terwujudnya pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan para peserta latihan dan terbentuk dan terjalinnya koordinasi maupun kerjasama yang baik antara satgas yang terkait dalam pelaksanaan tugas operasi.

Dalam upacara penutupan tersebut dilaksanakan penanggalan tanda peserta latihan Komandan Satgas Latpratugas TA 2011 Kolonel Laut (P) Irwan Achmadi yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya, penilai dan pelaku dari pasukan marinir.

Sumber: Pos Kota

PT. PINDAD GELAR UJI COBA MORTIR DI RAHLAT PUSLATPUR



Oleh : Kodiklatad

04-Mei-2011, 07:51:56WIB

   
Pada saat ini PT. Pindad telah memproduksi berbagai macam alutsista guna kepentingan Pertahanan Nasional, khususnya untuk keperluan TNI.

Salah satu produksinya adalah Mortir 60 Komando, Mortir 60 LR dan Mortir 81 Tampela yang telah diuji coba pada tanggal 2 Mei 2011 di Daerah Latihan Puslatpur Kodiklat TNI AD. 

Mortir buatan PT. Pindad yang diuji coba adalah Mortir 60 Komando 3 pucuk, Mortir 60 LR 3 pucuk dan Mortir 81 Tampela 3 pucuk dengan jarak penembakan maksimal 8 km.

Adapun Tim uji coba terdiri dari 15 orang PT. Pindad yang dipimpin oleh Bapak Iriyanto, 1 orang dari Pussenif Kapten Inf Jainal Abidin dan 4 orang prajurit Puslatpur Kodiklat TNI AD. (Pen Kodiklatad/Dispenad)
 

Russian naval ships to visit Singapore, Indonesia


 
May 3, 2011 06:52 Moscow Time
The Admiral Panteleyev. Photo: RIA Novosti
Print Email Add to blog
An anti-submarine ship and a rescue tugboat from Russia’s Pacific Fleet are heading for Singapore and Indonesia.
The Admiral Panteleyev and Fotii Krylov are scheduled to reach their first destination on May 16 to take part in IMDEX-2011 international arms show.
On May 20 the two ships will head for the Indonesian port of Macasar for participation in a joint anti-piracy drill with the Indonesian Navy

http://english.ruvr.ru/2011/05/03/49755125.html

Tuesday, May 3, 2011

Pengamanan Gabungan Berjaga di Sekitar Lokasi KTT

Rabu, 4 Mei 2011 10:03 WIB | 483 Views
Prajurit TNI mengikuti upacara gelar kesiapan pasukan pengamanan KTT ASEAN ke-18, di Silang Monas, Jakarta, Minggu (1/5). (ANTARA/Yudhi Mahatma)

 
Jakarta (ANTARA News) - Pengamanan gabungan dari TNI dan Kepolisian Negara RI berjaga di sekitar lokasi Konferensi Tingkat Tinggi Asia Tenggara (KTT ASEAN) ke-18 di Jakarta Hall Convention Center (JHCC), Rabu.

Pemeriksaan mulai dilakukan pada pintu masuk Gelora Bung Karno dimana anggota TNI bersenjata lengkap memeriksa setiap kendaraan maupun orang yang melalui pintu tersebut.

Pengaman oleh TNI dan Polri juga terlihat beberapa tempat di luar gedung JHCC

Selain itu anggota Polri dan TNI memeriksa bawaan setiap tamu yang masuk ke Gedung JHCC.

Sementara itu Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI J Suryo Prabowo, Wakil Kepala Kepolisian RI, Komjen Pol Nanan Soekarna dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Sutarman meninjau langsung persiapan pelaksanaan KTT di JHCC.

Polri pada KTT ASEAN ke-18 pada tanggal 4-8 Mei 2011 mengerahkan sekitar 4.385 personil guna mengamankan acara ini. Polri memiliki tugas pengamanan pada sektor (ring) II dan III, sedangkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) bertanggung jawab terhadap pengamanan utama atau ring I.

Polda Metro Jaya yang menjadi bagian tim pengamanan KTT ASEAN akan mengerahkan anggota Lalulintas, Intelijen dan Keamanan (Intelkam) dan Brigade Mobil (Brimob).

Polda Metro Jaya mendapatkan jadwal para menteri negara ASEAN akan tiba di Jakarta, mulai Selasa (3/5).

Kemudian pertemuan tingkat menteri hingga puncak acara berlangsung mulai 4-8 Maret 2011.

Selain mengamankan tempat pertemuan, Paspampres bersama Polri akan menjaga bandar udara dan hotel yang menjadi tempat penginapan pejabat dan petinggi negara.

Sebelumnya, Sutarman mengungkapkan Polda Metro Jaya siap mengamankan situasi keamanan secara optimal di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
(*)


ANTARA

2.000 Aparat Amankan Bandara Soetta dan Halim

Rabu, 4 Mei 2011 11:26 WIB | 459 Views
Pasukan pengamanan KTT ASEAN ke-18.(ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 2.000 aparat TNI disiagakan untuk mengamankan Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, menjelang kedatangan para kepala negara, delegasi dan rombongan sepuluh negara ASEAN dalam rangka KTT ASEAN 2011.

Ke-2.000 personel aparat itu menerima pengarahan persiapan akhir dari Komandan Subsatgaspam Bandara dipimpin Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Nurullah di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, di Jakarta, Rabu.

Pengamanan melibatkan unsur Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat, Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, Detasemen Intel, Detasemen Zeni dan unsur kodim setempat.

Komandan Subsatgaspam Bandara dipimpin Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Nurullah dan Komandan Wing I Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Tri Bowo yang bertanggung jawab di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Para delegasi dan rombongan akan tiba mulai Kamis (5/5), sedangkan para kepala negara dan wakil kepala negara ASEAN akan tiba pada Jumat (6/5).

"Namun ada beberapa kepala negara ASEAN yang akan tiba pada Kamis, seperti PM Myanmar Thein Sein," kata Komandan Wing I Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Tri Bowo.

Sementara itu, persiapan akhir di Balai Sidang Jakarta tempat KTT Ke-18 ASEAN berlangsung, tengah ditinjau langsung oleh Wakil Presiden Boediono.

Pada peninjauan itu Wakil Presiden Boediono didampingi Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Suryo Prabowo selaku Komandan Komando Operasi Pengamanan KTT ke-18 ASEAN.

Rangkaian KTT ke-18 ASEAN akan dimulai Kamis (5/5) didahului dengan pertemuan tingkat menteri yang akan membahas berbagai bidang kerja sama seperti politik, keamanan, dan ekonomi.

Kegiatan puncak akan dilangsungkan pada Sabtu (7/5) dan Minggu (8/5).
(*)


ANTARA

BERITA POLULER