Pages

Wednesday, April 20, 2011

Iran Gelar Parade Militer


Angkatan Darat Republik Islam Iran telah menggelar pawai besar untuk menampilkan kemampuan pertahanan mereka dan kesiapan militer pada Hari Angkatan Bersenjata Iran. Angkatan Bersenjata Iran kembali menampilkan kekuatan untuk meyakinkan bangsa bahwa mereka siap mempertahankan integritas teritorial Iran.
Hadir dalam peringatan tersebut Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan sejumlah petinggi militer, termasuk Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Mayjend Hassan Firouzabadi, Komandan Angkatan Darat Jenderal Ataollah Salehi, Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi dan Kepala Polisi Iran Esmail Ahmadi Moghaddam.
Dalam pidato sambutannya, Ahmadinejad mengecam Amerika Serikat, karena berupaya menebar perselisihan antara pemerintah dan bangsa. Dikatakannya, AS sedang mencoba untuk mengobarkan perang di kawasan demi memasarkan senjata.
"AS bahkan berbalik melawan sekutu tradisionalnya untuk memajukan kepentingannya sendiri. Namun, bangsa-bangsa regional sedang berusaha menciptakan Timur Tengah baru tanpa kehadiran Amerika," tegasnya.
Iran telah menorehkan prestasi besar di sektor militer selama beberapa tahun terakhir, dan mencapai swasembada dalam beberapa bidang di industri pertahanan. (IRIB/RM/SL)

irib

Militer Iran Capai Kemajuan Hebat



Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan, prestasi Iran di sektor pertahanan udara luar biasa. Seraya menyinggung peringatan Hari Angkatan Bersenjata Iran pada tanggal 18 April, Vahidi menuturkan, "Militer telah membuat kemajuan yang baik dalam segala kekuatannya. Angkatan Udara telah berhasil menorehkan prestasi luar biasa dalam meningkatkan kemampuan." IRNA melaporkan pada hari Senin (18/4).
"Angkatan Darat telah mencapai tingkat kesiapan prima dan Angkatan Laut juga telah menunjukkan kemampuannya di tingkat global," tambahnya.
Menyinggung berbagai produk baru militer Iran, Vahidi mengatakan, semua prestasi itu akan ditampilkan pada peringatan Hari Angkatan Bersenjata Iran.
Sejak kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, negara ini telah memulai kampanye untuk kemandirian dalam industri pertahanan dan meluncurkan proyek-proyek militer.
Iran menegaskan bahwa kekuatan militernya bukan ancaman bagi negara lain dan doktrin pertahanan negara didasarkan pada pertahanan. (IRIB/RM/SL)

IRIB

12 Kapal Perang TNI AL Ikut Terlibat Dalam Uji Coba Rudal



Kru Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya-591 melakukan pengamatan jalur lintasan yang dilalui di ruang kendali di kawasan perairan Selat Sunda, Selasa (19/4).

JAKARTA - TNI AL menyiapkan uji coba penembakan rudal Yakhont buatan Rusia di Selat Sunda.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Tri Prasodjo dalam jumpa pers di KRI Surabaya-591 Surabaya, Selasa (19/4), mengatakan bahwa sebanyak 12 kapal perang mengikuti uji penembakan yang diadakan pada Rabu (20/4) ini.

”Ini uji penembakan pertama rudal Yakhont yang memiliki jangkauan hingga 300 kilometer. Rudal ini seharga 1,2 juta dollar AS per unit. Lokasi penembakan ke sasaran sekitar 200 kilometer,” kata Tri Prasodjo.

Sasaran tembak rudal Yakhont adalah KRI Teluk Bayur buatan Amerika Serikat yang sudah tidak digunakan lagi. KRI Teluk Bayur sudah dihapus dari perbendaharaan negara sehingga dapat digunakan sebagai sasaran tembak.

Rudal Yakhont merupakan senjata permukaan ke permukaan (surface to surface) yang memiliki daya hancur dahsyat.

Tri Prasodjo tidak menjelaskan berapa banyak rudal Yakhont yang dimiliki dalam persenjataan TNI AL.

Selain menembakkan Yakhont, TNI AL juga mengadakan uji tembak rudal Exocet buatan Prancis, rudal Mistral, dan penembakan torpedo dari kapal selam.

Lokasi penembakan berada di ujung selatan Selat Sunda. Lokasi sasaran KRI Teluk Bayur berada di perairan Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Enggano di Provinsi Bengkulu.

Sejumlah teknisi Rusia, pakar ilmiah Indonesia, dan 1.000 personel TNI AL terlibat dalam uji coba senjata itu. KRI Surabaya-591 Surabaya yang merupakan kapal komando (flag ship) Armada RI Kawasan Timur (Armatim) menjadi Posko Latihan.

Direncanakan, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, para Kepala Staf TNI, pimpinan Komisi I DPR, dan para pejabat akan datang ke KRI Surabaya.

Sejumlah pesawat intai maritim dan helikopter dikerahkan dalam latihan tersebut. KRI Surabaya berjenis landing platform dock (LPD) mampu didarati sejumlah helikopter dalam operasi militer.

Sumber : KOMPAS

Mayjen TNI Waris Jabat Pangdam Jaya

Rabu, 20 April 2011 09:58 WIB | 414 Views
Kepala Staf TNI AD Jenderal George Toisutta (tengah) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Waris (kiri) dan Mayjen TNI Marciano Norman (kanan) menyaksikan defile pasukan usai upacara serah terima jabatan (sertijab) Pangdam Jaya di Makodam Jaya, Jakarta, Rabu (20/4). (ANTARA/Dhoni Setiawan/Koz/Spt/11.)
Berita Terkait
 
Jakarta (ANTARA News) - Mayjen TNI Waris resmi menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya menggantikan Mayjen TNI Marciano Norman yang akan menjabat Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat.

Upacara serah terima jabatan Panglima Kodam Jaya dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta di Jakarta, Rabu.

Mayjen TNI Waris yang merupakan lulusan Akabri 1981 itu, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya.

Sebelumnya, pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu pernah menjalani beberapa penugasan antara lain Wakil Komandan Yonif 507/BS Kodam V/Brw, Kasdim 0809/Kediri Rem 082/CPY, Danyonif 315/Rem 061/SK Dam III/Slw.

Ayah dua anak ini, sempat bertugas sebagai Komandan Satuan Protokol Paspampres, Dansatpam Grup Paspampres, Danyon Pam Grup B Paspampres.

Waris juga dipercaya menjabat Komandan Kodim 0814/Rem 082 Kodam V/Brw. Kemudian Ia kembali ke Paspampres sebagai Wakil Komandan Grup B Paspampres, dan Wakil Komandan Grup A Paspampres.

Setelah itu, Waris dipercaya sebagai Danbrigif 13/1 Kostrad, Komandan Mensis Secapa, Asops Kasdam IM, Danrindam II/Swj, Irkostrad, Kasdivif 1 Kostrad

Terakhir, Waris dipercaya untuk memimpin Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta mengatakan, Kodam Jaya mengemban tugas sangat strategis dalam menjamin stabilitas pertahanan dan keamanan di wilayah DKI Jakarta dan daerah penyangganya yaitu Depok, Tangerang dan Bekasi.

Jajaran Kodam Jaya juga harus mendekatkan diri dengan warga Jakarta dan sekitarnya agar tugas pokok dapat terdukung dengan baik.

"Saya perintahkan kepada segenap prajurit Kodam Jaya agar senantiasa memiliki kepekaan sosial yang tinggi," tambah George
(*)


ANTARA

Turki Berharap Kerjasama Militer Segera Diwujudkan


Selasa, 19 April 2011 23:06 WIB | 658 Views
Mahfudz Siddiq (FOTO ANTARA/Fanny Octavianus )
Berita Terkait
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Republik Turki HE Abdullah Gul berharap sekali nota kesepahaman yang juga ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terutama kerjasama pada bidang industri pertahanan dan militer, bisa terwujud dalam waktu cepat.

"Pernyataan ini disampaikan beliau saat menerima Tim Komisi I DPR RI, pada hari Selasa (19/4) jam 16.20 waktu Turki di Istana Kepresidenan Cankaya," ungkap Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq melalui hubungan komunikasi internasional, Selasa malam.

Dia mengungkapkan, padapertemuan selama 45 menit tersebut berlangsung dialog yang sangat hangat dan positif.

"Presiden Turki yang didampingi salah seorang Ketua Parlemen, Mr Yasar Yakis yang juga mantan Menlu serta beberapa pejabat Kementrian Luar Negeri Turki, menyatakan kepuasannya atas kunjungan ke Indonesia beberapa waktu lalu," ujarnya.

Presiden Turki, lanjut Mahfudz, berulangkali mengungkapkan harapannya untuk segera terwujudnya sejumlah MoU dengan Indonesia itu.

"Pada kesempatan itu, saya atas nama Tim Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI (bidang Luar Negeri, Pertahanan, Intelijen, Komunikasi, Informasi) menyampaikan penghargaan atas kunjungan Presiden Turki ke Indonesia," kata Mahfudz.

Komisi I juga menyampaikan hasil pertemuan delegasi Indonesia dengan Parlemen Turki, Kementrian Pertahanan, Badan Intelijen dan sejumlah industri pertahanan yang berjalan positif dan konstruktif, bahkan tercapai kesepakatan-kesepakatan yang prospektif.

"Dari berbagai pertemuan ini, muncul kesan kuat, bahwa semua pihak di Turki berkomitmen penuh untuk membangun kerjasama dengan Indonesia, khususnya di bidang pengembangan industri pertahanan," demikian Mahfudz.

Selain Mahfudz, anggota delegasi Komisi I DPR RI ke Turki adalah Tri Tamtomo (Fraksi PDI Perjuangan), Guntur Sasono (Fraksi Partai Demokrat), Mahyudin dan M Ruslan (Fraksi Partai Golkar), Azwar Abubakar (Fraksi PAN), Amin Suparmin serta Daeng Sere (Fraksi PPP).

Mereka didampingi Dubes RI untuk Turki Nahari Agustini, Atase Pertahanan Kolonel Candra dan pejabat Kementerian Luar Negeri RI Fajar Wirawan.(*)

ANTARA

Tuesday, April 19, 2011

Komandan Landasan Udara Sultan Hasanuddin Makassar, Kolonel Pnb Barhim Berharap Dapat Tambahan Sukhoi






Landasan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar memiliki area tugas yang luas. Salah satu tugas pokoknya adalah memberikan pengamanan udara di wilayah Timur Indonesia. Mulai dari Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua.

Tanggung jawab itu kini berada di pundak Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Kolonel Pnb Barhim, yang baru dilantik. Seperti apa kiat-kiat yang akan diterapkannya dalam menjaga wilayah udara Indonesia Timur. Berikut wawancara wartawan FAJAR, Sri S Syam, dengan Koloner Pnb Barhim!

Menurut Anda, bagaimana Lanud Sultan Hasanuddin Makassar saat ini?

Sebelumnya menjawab, izinkan saya mengucapkan terimakasih atas kesediannya FAJAR bersilaturahmi bersama kami di Lanud Hasanuddin ini. Sebagai Komandan Lanud Hasanuddin yang baru, tentunya saya berkewajiban untuk mengetahui seluk beluk tempat bertugas secara detail.

Lanud Sultan Hasanuddin yang tipe A memiliki tugas pokok sebagai pelaksana operasi udara, memberi dukungan administrasi dan logistik, serta pengamanan VVIP terkhusus di wilayah timur Indonesia. Tentunya ini menjadi sebuah tantangan sekaligus kehormatan bagi saya. Apalagi di Lanud Sultan Hasanuddin, jangkauan pengawasan wilayahya lebih luas. Berarti saya harus lebih siap menjadi seorang pemimpin yang bijak, tegas, dan disiplin.

Apakah ada program baru yang akan Anda terapkan?

Ya, tentu ada. Tetapi saya juga akan tetap melanjutkan program-program dari pendahulu dalam menjadikan Lanud Sultan Hasanuddin sebagai pelaksana operasi udara di Wilayah Indonesia Timur. Insya Allah saya akan melaksanakan tugas kepemimpinan ini dengan sebaik-baiknya. Fokus tugas saya akan sama seperti pendahulu saya, tidak akan jauh dari tugas-tugas pokok Beliau.

Saya sangat menginginkan agar TNI tidak lagi dipandang sangar di masyarakat. Anak-anak kita harus mencintai profesi TNI. Kita harus menciptakan kondisi agar anak-anak kita kelak bercita-cita menjadi seorang prajurit TNI dan mengabdi kepada negara.

Insya Allah kedepan, saya akan banyak mengunjungi sekolah-sekolah. Tujuannya memperkenalkan TNI Angkatan Udara itu seperti apa dan bagaiman mulianya tugas sebagai seorang prajurit.

Bagaimana pola kepemimpinan yang akan Anda terapkan?

Moto hidup saya adalah "If we together we can do more". Ini mengutip pernyataan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Yang berarti, kalau kita bekerja sama dan mempunyai visi yang sama, tentunya kita akan menjadi sangat kuat.

Sesulit apa pun tugas yang kita hadapi, jika kita bekerja sama dan saling membantu, insya Allah tugas yang berat tersebut akan menjadi ringan. Ini akan saya terapkan pada kepemimpinan saya. Bekerja sama adalah kunci suksesnya suatu kelompok atau organisasi. Tanpa bekerja sama kita tidak akan mungkin mampu menyelesaikan masalah.  

Beberapa waktu yang lalu, Menteri Pertahanan dan Keamanan menjanjikan penambahan alusista berupa tiga pesawat Sukhoi yang akan ditempatkan di Suadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin. Kapan itu teralisasi?

Sebagai seorang prajurit, kami tidak pernah meminta. Apa yang diberikan kepada kami itulah yang kami terima dan laksanakan. Tetapi tentunnya penambahan alusista pesawat Sukhoi menjadi harapan bagi kami untuk memperkuat kekuatan udara di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.

Kita tahu sendiri, di wilayah Timur ini jangkauan udara yang harus dijaga sangat luas. Makanyake depan penambahan alusista tersebut dapat mendukung tugas kami menjaga wilayah Indonesia tersebut.

Saat ini jumlah pesawat Sukhoi yang berada di Skuadron 11 Lanud Hasanuddin berjumlah 10 pesawat. Semuanya berada di Skuadron 11 Lanud Hasanuddin sebagai home basenya. Tetapi, dengan jangkauan pemantauan dan pengamatan Indonesia Timur yang mencakup, Sulawesi, Kalimantan, Papua ,dan lainnya, maka jumlah tersebut dirasa belum cukup. Makanya perlu penambahan. Tahun lalu, pemerintah telah  menjanjikan. Oleh sebab itu, kami berharap dapat direalisasikan.

Apakah Anda telah mempelajari kondisi Lanud Sultan Hasanuddin sebelum bertugas di Makassar?

Tentu saja. Saya pernah bertugas di sini. Tahun 1990. Sebagai putra Sulawesi saya cukup mengenal seluk beluk Makassar dan Lanud Sultan Hasanuddin, sikap, serta kebiasaan orang Sulawesi. Jadi bertugas di sini seperti pulang kampung saja. Saya senang.

Ada perbedaan tempat tugas dengan kebijakan yang akan Anda Ambil?

Boleh dibilang begitu. Saya pernah bertugas hampir di setiap kota, terakhir saya bertugas di Pontianak sebagai Komandan Lanud Supadio Pontianak. Secara umum tugasnya sama, yakni menjaga keamanan wilayah udara Indonesia. Tetapi secara teknis akan sangat berbeda.

Di sini karena merupakan home base pesawat tempur Sukhoi, maka saya dituntut untuk bisa mempelajari pesawat tempur canggih tersebut. Informasi-informasi mengenai pesawat akan terus saya up date. kecanggihan teknologi pesawat, serta transfer teknologi akan saya lakukan. Kita akan bekerja bersama-sama menjadikan pangkalan Lanud Sultan Hasanuddin lebih baik.

Bagaimana pembinaan prajurit TNI AU di Lanud Sultan Hasanuddin?

Secara umum pembinaan prajurit akan sama seperti pendahulu saya. Termasuk kedisiplinan prajurit. Tetapi saya akan lebih fokus dengan membina kebersamaan. Sebab kalau kita tidak bosa bekerja sama dengan baik di segala lini, yakinlah kita tidak dapat memperoleh keberhasilan.

Harapan Bapak ke depan?

Harapan saya sebagai perwira yang lahir dari Lanud Sultan Hasanuddin ini adalah bagaimana bekerja dengan baik dan memimpin dengan bijaksana. Prajurit TNI AU bisa mengabdi kepada bangsa dan negara. Saya berharap bantuan dan dukungan dari masyarakat Makassar. (*)


FAJAR

Pakistan Ujicoba Rudal Balistik

enemyforces.net
Ilustrasi


PDF Cetak Email
Islamabad, (Analisa)
Militer Pakistan, Selasa (19/4) mengatakan berhasil melakukan uji tembak rudal balistik jarak dekat yang baru dikembangkan dan dapat membawa hulu ledak nuklir.
Militer dalam satu pernyataan mengatakan rudal "Hatf 9" dengan jangkauan tembak 60km "dapat membawa hulu-hulu ledak nuklir dengan hasil akurasi yang tinggi".
"Rudal itu dikembangkan untuk memperkuat nilai penangkalan bagi program pembangunan senjata strategis Pakistan untuk jangkauan lebih dekat," katanya dan menambahkan "sistem tanggapan cepat ini untuk memenuhi kebutuhan menangkal ancaman-ancaman yang berkembang".
Negara-negara Asia Selatan India dan Pakistan-- yang pernah terlibat tiga kali perang, satu diantaranya di wilayah Kashmir yang disengketakan-- secara rutin melakukan uji-uji coba rudal sejak kedua negara itu menunjukkan kemampuan nuklir mereka tahun 1998.
Persenjataan Pakistan termasuk rudal-rudal jarak dekat, menengah dan jauh yang diberi nama para pahlawan Muslim.
Pakistan melakukan uji coba senjata nuklir Mei 1998, setelah India melakukan uji coba yang sama.
Kedua negara bertetangga itu nyaris terlibat konflik nuklir tahun 2002 menyangkut ketegangan di Kashmir yang disengketakan, tetapi dengan perlahan melakukan dialog tahun 2004, yang dimulai kembali Maret setelah tiga tahun terhenti setelah serangan di Mumbai, India November 2008. (Ant/AFP)

HARIAN ANALISA

BERITA POLULER