Pages

Sunday, April 17, 2011

Yonif 202 Taji Malela Akan Diperkuat 45 Panser Anoa


Seorang prajurit TNI AD sedang membersihkan panser Anoa. (Foto: Berita HanKam)

15 April 2011, Bandung (TNI): Kepala Peralatan Kodam Jaya/Jayakarta Kolonel Cpl Pujiyanto meninjau latihan mengemudi Ranpur 6 x 6 Anoa di PT. Pindad Bandung, Rabu (12/4). Ini adalah program kerja Paldam Jaya untuk memberikan pelatihan bagi prajurit-prajurit Kodam Jaya.

Dalam kunjungannya kali pertama ini Kapaldam Jaya Kolonel Cpl Pujiyanto menyampaikan arahannya kepada peserta penataran gelombang I sebanyak 28 orang, bahwa disamping prajurit mahir mengemudikan kendaraan tempur (Ranpur) harus pula mampu melaksanakan pemeliharaan tingkat O (organik) agar Ranpur tersebut selalu siap operasional.

Para peserta latihan dengan tekun mendengarkan apa yang disampaikan oleh Kapaldam Jaya dan yang mana nantinya sebanyak 45 unit 6 x 6 Ranpur Anoa buatan Pindad akan memperkuat Yonif 202 Taji Malela pada tahun 2011 ini. Dan diharapkan semua ranpur dapat dipelihara dengan baik dan digunakan sesuai dengan keperluan.

Sumber: TNI

Rudal Yakhont di KRI Oswald Siahaan-354 Berpeluncur Vertikal


SURABAYA - Sejumlah anggota TNI AL berada tak jauh dari nose cap Rudal Yakhont milik TNI AL, di buritan KRI Oswald Siahaan-354 saat sandar di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung Surabaya, Sabtu (16/4). Rudal Yakhont buatan Rusia tersebut dipasang di KRI secara vertical, dan jika tidak ada perubahan jadwal akan diuji tembak pada 19-20 April 2011. Rudal ini memiliki spesifikasi, kecepatan mach 2,5, dengan jangkauan sasaran 300 Km, berat 3040 Kg, panjang 8,9 m dan berat hulu ledak 200 Kg. FOTO ANTARA/Eric Ireng/ed/nz/11





Pekan Depan TNI-AL Uji Tembak Beberapa Rudalnya di Samudra Hindia


JAKARTA - TNI akan melakukan uji coba sejumlah senjata strategisnya pekan depan, demikian diungkapkan juru bicara TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (16/4).

Dia mengatakan, uji coba bakal dilakukan di Samudra Hindia atau sebelah barat Selat Sunda dengan melibatkan sejumlah unsur tempur lainnya.

Beberapa senjata strategis yang akan diuji coba adalah rudal anti kapal permukaan P-800 Yakhont dan Exocet MM-40, rudal anti pesawat Mistral dan Sea Cat, Torpedo SUT serta anti-sub mortar RBU 6000.

"Masing-masing akan ditembakkan dari sebuah KRI menuju satu target sasaran berupa kapal di tengah laut," katanya, menambahkan.

Iskandar menambahkan, rudal Yakhont yang bakal ditembakkan KRI Oswald Siahaan-354, merupakan salah satu dari empat rudal yang dibeli dari anggaran TNI.


Korvet kelas Sigma, KRI Hassanuddin-366

Sedangkan, Exocet MM-40 dan Mistral akan ditembakkan dari KRI Hassanuddin-366, sementara torpedo SUT ditembakkan dari KRI Cakra-402, rudal `Sea Cat` ditembakkan dari KRI Karel Satsuit Tubun-358, dan RBU 6000 ditembakkan dari Korvet Parchim KRI Cut Nyak Dien-375, paparnya.

Uji coba akan disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI dan beberapa anggota Komisi I DPR. "Namun, kehadirannya masih harus dikonfirmasi kembali," katanya.

Iskandar mengatakan, uji coba sejumlah senjata itu bertujuan memastikan persenjataan itu berfungsi baik.

"Tak hanya itu, uji coba itu juga merupakan pertanggungjawaban TNI kepada publik. Ini kan dibeli dengan anggaran negara, maka kita tunjukkan inilah senjata yang kita memiliki untuk memperkuat sistem pertahanan kita," katanya.

Sumber : ANTARA

Prajurit Kostrad Ikuti Acara Pengenalan Teropong


15 April 2011

Acara pengenalan teropong jarak jauh (photo : Kostrad)

Bertempat di Ruang Mandala Makostrad Jakarta, Selasa (12/4), prajurit dari satuan jajaran Kostrad, mengikuti acara pengenalan teropong jenis Long Range Hand-Held Binoculairs/Thermal Imager MF.

Sophie MF thermal imager (photo : Thales)

Para peserta yang berjumlah 23 orang berpangkat bintara tersebut, mendapat pengetahuan baru tata cara pengoperasian dan pemeliharaannya. Usai di Ruang Mandala, para peserta berkesempatan untuk mencoba teropong di Lapangan Tembak Madivif 1 Kostrad Cilodong, Bogor.

2 Kapal Perang Thailand Tiba di Belawan


Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) I Belawan Laksamana Pertama TNI Amri Husaini (kiri) bersama Kepala Staf Akademi Angkatan Laut Kerajaan Thailand Rear Admiral Teerapong Srisuwan (kanan) berjabat tangan saat menyambut kedatangan kapal perang HTMS Thaksin (FF-422) milik angkatan laut Thailand di dermaga Pelabuhan Belawan Medan, Sumut, Jumat (15/4). Kunjungan kapal perang tersebut dalam rangka memantapkan kerjasama patroli terkoordinasi antara RI-Thailand untuk pengamanan perbatasan alur laut kedua negara di Selat Malaka. (Foto: ANTARA/Septianda Perdana/ed/mes/11)

16 April 2011, Belawan (Harian Sumut Pos): Dua kapal perang Thailand singgah di Pelabuhan Belawan, Jum’at (15/4). Kedua kapal tersebut berada di Belawan hingga 18 April mendatang untuk melakukan kunjungan silaturahmi.

Kedua kapal tersebut masing-masing His Thai Majesty’sn Ship (HTMS) Taksin dengan nomor lambung 422 dinakhodai Capt Aniruth Sawasdee, dan HTMS Saiburi bernomor lambung 458 yang dinakhodai Capt Ed Youwananggoon. Kedua kapal tersebut membawa 582 personel, termasuk kadet Angkatan Laut Kerajaan Thailand.

Kedatangan kedua kapal tersebut pun disambut Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan, Laksamana Pertama TNI Amri Husaini.


Anggota TNI AL menyambut kedatangan kapal perang HTMS Thaksin (FF-422) milik angkatan laut Thailand di dermaga Pelabuhan Belawan Medan, Sumut, Jumat (15/4). (Foto: ANTARA/Septianda Perdana/ed/mes/11)

Dalam sambutannya, Laksamana Pertama TNI Amri Husaini mengatakan, kedatangan kedua kapal tersebut bertujuan untuk melakukan kunjungan silahturahmi kemiliteran. Selain itu, untuk meningkatkan kerjasama dalam upaya menjaga keamanan perairan laut dari gangguan bajak laut. “Untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas di bidang militer, kita saling berbagi informasi,” ujarnya.

Kedua kapal perang Thailand tersebut, merupakan kapal yang juga menjadi unit training bagi para kadet Angkatan Laut Kerajaan Thailand. Keikutsertaan para kadet dalam kunjungan keluar negeri, merupakan bagian dari empat tahun masa pendidikannya. Sementara itu, jarak yang ditempuh kedua kapal perang Thailand tersebut menempuh perjalanan sepanjang 9.235 mil selama 70 hari atau 615 jam, sejak perjalanan dimulai 1 Maret hingga berakhir 10 Mei mendatang.


HTMS Taksin and HTMS Saiburi tiba di Sri Lanka, 5 April 2011. (Foto: Sri Lanka Navy)

Pelayaran tersebut dimulai dari Pelabuhan Sattahip di Thailand, kemudian menuju Penang di Malaysia, Colombo di Srilangka, Phuket di Thailand. Selanjutnya, dari Phuket perjalanan menuju Belawan, dan rencananya akan menuju Bali, dan seterusnya menuju Singapura dan kembali ke Negara asalnya, Thailand.

Sumber: Harian Sumut Pos

Friday, April 15, 2011

Menlu RI-Somalia Bertemu Pencahkan Sandera WNI

Kamis, 14 April 2011 23:59 WIB | 1129 Views
Menlu RI, Marty Natalegawa. (FOTO.ANTARA)
Berita Terkait
Kairo (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan pihaknya akan bertemu dengan Menlu Somalia Mohamed Abdullah Omaar di Dubai, Uni Arab Emirat awal pekan depan untuk memecahkan krisis warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini disandera perompak Somalia.

"Saya dan Menlu Somalia akan bertemu di Dubai pada Senin (18/4) untuk mencari jalan keluar membebaskan WNI yang disandera," kata Marty dalam jumpa pers di KBRI Kairo, Kamis.

Jumpa pers tersebut dilakukan setelah Marty didampingi Duta Besar RI untuk Mesir A.M. Fachir bertemu dengan Perdana Menteri Mesir Essam Sharaf dan timpalannya, Menlu Mesir Nabil Al Arabi.

Menurut Marty, pemerintah Indonesia memprioritaskan pembebasan para sandera WNI tersebut melalui berbagai jalur kontak dengan berbagai pihak.

"Kontak-kontak yang kita lakukan itu sebagiannya diumumkan di media massa dan beberapa perundingan dengan pihak-pihak terkait lainnya dilakukan secara rahasia dengan prioritas penyelamatan WNI tersebut," katanya.

Pemerintah terus menjalin komunikasi dengan pemilik kapal dan akan terus berupaya untuk memastikan pembebasan dengan selamat terhadap mereka, katanya.

Kapal Sinar Kudus bermuatan bijih nikel dibajak dan disandera oleh perompak Somalia di perairan Laut Arab saat pelayaran dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara menuju Rotterdam, Belanda, pada 16 Maret 2011.

Sebanyak 20 dari 31 anak buah kapal (ABK) naas tersebut adalah WNI. (M043/K004) 


Antara

Thursday, April 14, 2011

Walah...Pelecehan Seksual di Militer AS Meningkat

global muslim
Walah...Pelecehan Seksual di Militer AS Meningkat
Tentara wanita AS

Jumat, 15 April 2011 07:39 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,Sejumlah besar anggota militer pria Amerika Serikat mengatakan, mereka telah menjadi korban pelecehan seksual oleh rekan-rekan dan atasannya. Sekitar 110 tentara pria AS mengakui bahwa mereka telah mengalami pelecehan seksual, ketika berdinas di militer pada tahun 2010. Jumlah ini meningkat hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2007. Demikian dilaporkan majalah Newsweek.

Menurut Pentagon, jumlah korban kemungkinan jauh lebih tinggi karena banyak para prajurit tidak ingin mengungkapkan bahwa mereka mengalami serangan tersebut atau mereka takut aksi pembalasan.

Para analis menyatakan, orang yang melakukan kekerasan seksual kebanyakan berorientasi heteroseksual. Pelecehan terjadi terhadap anggota baru, lemah, atau diduga homoseksual melalui kekuatan dan intimidasi.

Tahun lalu, lebih dari 50.000 tentara pria Amerika positif dinyatakan sebagai korban dari suatu 'trauma seksual militer.' Awal tahun ini, Pentagon mengabaikan keluhan oleh sekelompok veteran wanita atas kasus perkosaan dan pelecehan seksual oleh sesama anggota aktif.

Hampir satu dari setiap lima wanita di Angkatan Udara AS telah melaporkan mengalami pelecehan seksual, sementara setiap wanita ditempatkan di antara 15 prajurit pria. Departemen Pertahanan AS tidak menganggap pelecehan seksual antar sesama prajurit sebagai kejahatan sampai 1992 dan hanya mengakui korban wanita.

REPUBLIKA

BERITA POLULER