Pages

Monday, March 14, 2011

Komandan Unifil Puas Dengan Kinerja Indobatt

indobat_unfillLebanon, Seruu.com - Komandan Sektor Timur Unifil, Brigjen Theodora Banos Alonso yang berasal dari Spanyol bersama Perwira Seksi Operasi Bidang Perencanaan Mayor Mounteugudo dan beberapa Staf Officer Sektor Timur lainnya dengan menggunakan Helikopter jenis Bell bernomor registrasi UN 286, mengadakan kunjungan ke Markas Konga XXIII-E/Unifil (Indobatt) yang berkedudukan di Adshit Al Qusayr, UN Position 7-1 Lebanon Selatan, Senin siang (14/03/2011) waktu Lebanon.
Kedatangan Jenderal berbintang satu beserta rombongan tersebut, disambut langsung oleh Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa didampingi Kasiops Mayor Inf Hendriawan Senjaya beserta para perwira staf di Hellypad Markas Indobatt.
Usai penyambutan, rombongan menuju ke Markas Indobatt dengan terlebih dahulu menerima jajar kehormatan dari prajurit Indobatt. Selanjutnya, rombongan tamu menerima persembahan Tari Yapong yang dibawakan oleh srikandi-srikandi Wan TNI serta penampilan Kolone Senapan dari prajurit kompi-kompi yang berada di area UN Posn 7-1.
Usai menyaksikan rangkaian penampilan menarik dari prajurit Indobatt, Brigjen Theodora menerima paparan tentang area operasi satgas yang disampaikan oleh Dansatgas Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa.  Setelah menerima paparan, rombongan melaksanakan tour of area operation dengan didampingi oleh Dansatgas Indobatt menuju ke Kompi C UN Posn 9-2 di desa Az-Ziqqiyah. Di Kompi C, Brigjen Theodora menerima penjelasan tentang area operasi Kompi C yang disampaikan oleh Komandan Kompi C Kapten Mar Budi Wijani.
Dari Kompi C, kunjungan dilanjutkan menuju ke Kompi A yang berada di desa El Aaddaisse UN Posn 9-63. Sesampainya di Kompi A, Brigjen Theodora meninjau Observation Post dan menerima small brief di atas OP Tower yang menghadap ke wilayah perbatasan Lebanon dengan Israel. Kegiatan selanjutnya, dilaksanakan foto bersama dan penyerahan kenang-kenangan dari Dansatgas Indobatt kepada Komandan Sektor Timur Unifil.
Komandan Sektor Timur Unifil merasa sangat puas, karena bisa menyaksikan secara langsung kinerja prajurit Indobatt dan menyatakan rasa bangga atas profesionalisme yang ditunjukkan selama ini. Sebelum kembali ke markas, Komandan Sektor Timur menyempatkan diri mengunjungi Permanent Check Point di TP 37 dan Panorama Point yang menjadi tanggung jawab Kompi A di sepanjang Blue Line dan berada dekat dengan Technical Fence (pagar pembatas wilayah beraliran listrik milik Israel).

seruu.com

VEB will Give Indonesia a Loan to buy Russian Weapons


15 Maret 2011


Su-27SK and Su-30MK will be upgraded to Su-27SKM and Su-30MK2 (photo : Kaskus Militer)
Vnesheconombank (VEB, English : Bank of Foreign Economic Activity) give Indonesia a loan of 5.95 million dollars that the country can spend on buying Russian military equipment, Interfax reported. Corresponding loan agreement has been signed. Received from Russia means the Finance Ministry of Indonesia intends to spend on funding the contract with Rosoboronexport. The purchase of weapons is in question did not specify.Indonesia is not the first time resorted to the Russian export credit for the purchase of arms and military equipment. In September 2007, Russia agreed to give Indonesia a billion dollars on the purchase of armored Marine Corps BMP-3F, transport helicopters Mi-17, attack Mi-35M, and submarine of Project 877 "Kilo". Part of this technique, Indonesia has already received and the contract for the purchase of submarines is going to conclude this year.
In September 2010, the Ministry of Defence of Indonesia has announced that it intends in the next 20 years to purchase 180 Russian fighter brand "Sukhoi". Of these, ten squadrons will be formed. Currently, the armament of the country adopted two Su-30MK, three Su-30MK2, two Su-27SK and three Su-27SKM. Fighters versions of SK and MK will be upgraded to versions of SKM and MK2. In addition, in 2011 Indonesia plans to order in Russia six Su-30MK2.


(Lenta)

Boeing 737-400 TNI AU Mulai Terbang Perdana



KSAU, Imam Sufaat bersama Dirut Garuda, Emirsyah Satar saat serah terima pesawat

JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat melakukan penerbangan perdana menggunakan pesawat VIP TNI-AU Boeing 737-400 yang baru saja dibeli dari maskapai Garuda Indonesia.

Penerbangan perdana menggunakan pesawat Boeing 737-400 itu terkait kunjungan kerjanya ke Merauke, Papua, mulai Selasa (15/3) hingga Rabu (16/3).

Sebelum tinggal landas dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, KSAU menyempatkan diri untuk melihat keseluruhan interior kabin pesawat yang masih dalam bentuk aslinya.

Bahkan di setiap kursinya masih terdapat "flight magazine" Garuda Indonesia, begitu pula dengan petunjuk keselamatan penerbangannya yang masih berlogo Garuda Indonesia.

"Masih bagus semua kondisinya, dan ini masih bisa dimodifikasi sebagai pesawat angkut VIP/VVIP TNI Angkatan Udara maupun pesawat angkut pasukan," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia sempat menyesalkan pernyataan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin dari Fraksi PDIP yang mengatakan pengadaan dua pesawat Boeing 747-400 TNI Angkatan Udara yang dibeli dari maskapai Garuda Indonesia menyalahi aturan.

"Semua sudah sesuai aturan kok, masih dipertanyakan. Ini kan sesuai DIPA dan APBN 2011 dan disana sudah tercantum Rancangan anggaran," katanya, dengan nada menyayangkan.

Dalam kunjungan kerjanya ke Merauke, Kasau mengundang Ketua Komisi I dan beberapa anggota Komisi I DPR.

Namun, hingga mendekati batas akhir waktu tinggal landas ketua Komisi I dan beberapa orang anggota Komisi I tidak tampak tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Pesawat Boeing 737-400 dengan nomor registrasi A-7305 merupakan salah satu dari dua pesawat sejenis yang dibeli TNI Angkatan Udara dari Garuda Indonesia sesuai nota kesepahaman kedua pihak pada 8 November 2010.

Kedua pesawat diserahkan secara resmi kepada TNI AnU pada 9 Maret 2011 dan dioperasionalkan Skuadron Udara 17 di Lanud Halim Perdanakusuma.

Sumber : ANTARA

Pindad Garap Tank Tempur Ringan 2014


14 Maret 2011



K-21 buatan Doosan DST Korea (photo : Doosanl)
BANDUNG: PT Pindad akan mengembangkan kendaraan tempur tank ringan mulai 2014, untuk memenuhi kebutuhan pertahanan TNI Angkatan Darat.
Dirut Pindad Adik Avianto Soedarsono mengemukakan rencana tersebut merupakan upaya untuk menjawab kebutuhan panser dan tank TNI AD yang saat ini 90% diisi oleh produk asing.

Dia mengemukakan tank ringan itu akan merujuk pada model produk mancanegara saat ini, seperti produk K-21 buatan Doosan DST Korea Selatan dan Turki.

Tank ringan memiliki bobot antara 15 ton - 25 ton dengan dua jenis penggerak kendaraan berupa ban atau rantai. Namun, ada pula tank ringan lainnya yang memiliki bobot 25 ton lebih.

Adik mengatakan harga tank ringan berpenggerak ban sekitar Rp40 miliar, sedangkan yang berpenggerak rantai sekitar Rp50 miliar.

“Kami sedang membahas rencana ini dengan pemerintah, TNI AD, dan pihak-pihak lainnya. Mudah-mudahan rencana pengembangan ini bisa direalisasikan dalam waktu dekat,” katanya hari ini.

Adik belum merinci kebutuhan TNI AD akan tank ringan. Menurut dia, pihaknya baru melangkah ke proses persiapan dan studi.

Dia mengemukakan proses persiapan termasuk studi dan pengembangan akan memakan waktu lama. Jika pemerintah sudah menyatakan berkomitmen, katanya, Pindad segera melakukan serangkaian kerja sama business to business dengan industri pertahanan di luar negeri.

Dia optimistis Pindad mampu mengerjakan proyek pengembangan tank ringan tersebut dengan dukungan penuh pemerintah dalam rangka optimalisasi industri kesenjataan strategis, seperti panser dan tank.

Menurut dia, kemampuan perusahaan telah teruji dalam pengadaan Panser Anoa 6x6 yang dipesan Kementerian Pertahanan beberapa waktu lalu.

Dia menuturkan kekuatan TNI AD yang didasarkan pada kekuatan pokok minimum memang memadai dari sisi kuantitas. Akan tetapi, lanjutnya, kondisi alat pertahanan TNI AD tersebut sangat tidak memadai dari sisi kualitas. "Kondisinya sangat memprihatikan karena anggaran terbatas," ujarnya.

Adik mengatakan salah satu penyebabnya adalah minimnya sokongan anggaran bagi industri pertahanan. Pada kesempatan yang sama, dia mengatakan Pindad segera mengerjakan Panser Anoa Tarantula yang teknologinya diserap dari Doosan DST. Panser ini akan dipersenjatai kanon 90 mm buatan Belgia.

Dia mengemukakan kontrak kerja sama pengadaan kendaraan tempur tersebut sudah dilakukan pada 2009 sebanyak 22 unit. Sebanyak 11 unit built-up akan segera tiba dari Doosan DST, sedangkan sisanya 11 unit dikerjakan oleh Pindad.Pin(er)


(Bisnis Indonesia)

Kemhan Akan Tertibkan Pemanfaatan Lahan dan Bangunan TNI



kemhanJakarta, Seruu.com - Kementrian Pertahanan melalui Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementrian Pertahanan, Laksamana Muda (TNI) M Jurianto menyatakan pihaknya akan terus menata kembali pemanfaatan fasilitas dan bangunan TNI diberbagai tempat. Menurutnya dilapangan banyak tanah dan bangunan yang seharusnya dalam kondisi tidak terpakai namun dimanfaatkan oleh pihak lain.
"Pemanfaatannya kurang tepat, sehingga perlu ditata dan ditertibkan," kata nya, Senin (14/02) di Kemhan."Sebagai Barang Milik Negara, maka kerjasama atau proses lain yang terkait tanah dan bangunan itu seharusnya masuk ke kas negara secara maksimal," imbuhnya.

Jurianto juga menjelaskan bahwa penertiban itu merupakan bagian dari pengambialihan bisnis TNI yang merupakan amanat UU No 34/2004, yang disebutkan bahwa proses pengambilalihan bisnis TNI harus tuntas lima tahun sejak berlakunya UU itu.

Menurut Jurianto, pemerintah secara resmi mulai mengambil alih bisnis TNI sejak 11 Oktober 2009 melalui Peraturan Menteri Pertahanan No 22/2009, disusul keluarnya Peraturan Panglima TNI pada Desember 2009 dan Permenkeu No 23/2010.
Dari peraturan perundang-undangan itu, terbentuk tiga tim untuk melakukan pengambilalihan bisnis TNI, yakni Tim Supervisi dan Transformasi Bisnis TNI diketuai Sesmen BUMN, TNI Nasional Pengalihan Bisnis TNI diketuai Ery Riyana Hardjapamekas, dan Tim Pengendali Pengalihan Bisnis TNI diketuai Dirjen Kekuatan Pertahanan Kemhan. Pengambilalihan juga mencakup penataan koperasi dan yayasan yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan internal prajurit
Jurianto tidak menyebut luasan lahan dan bangunan yang harus ditertibkan, termasuk nilai uang dari aset itu. Namun, dia menyebut ada 15 bidang lahan yang ditertibkan di lingkungan Mabes TNI, 954 bidang di TNI AD, 246 bidang di TNI AL, dan 75 bidang di TNI AU. Dari jumlah itu, satu bidang tanah di Mabes TNI sedang dalam proses penertiban, 946 bidang di TNI AD, 240 bidang, dan TNI AU 62 bidang.

seruu.com

17 Marinir AS Terkena Radiasi di Jepang



defense.gov Ilustrasi: Helikopter Sea King A UH-3H terbang dekat tiga tiga kapal perang Amerika Serikat. Kapal paling kiri adalah USS Harry S Truman (CVN 75), kemudian USS George Washington (CVN 73) dan USS Enterprise (CVN 65).

WASHINGTON, KOMPAS.com — Sebanyak 17 anggota tim helikopter kapal induk Ronald Reagan milik Amerika Serikat terkena radiasi dari zat-zat radioaktif yang bocor dari instalasinya akibat diterjang tsunami di Jepang.
Namun, menurut Juru Bicara Departemen Pertahanan AS Kolonel David Lapan, "Orang-orang itu semua telah dibebaskan dari zat-zat radioaktif dengan sabun dan air."
Ke-17 marinir di tim helikopter itu merupakan bagian dari awak delapan kapal angkatan laut AS, termasuk kapal induk Ronald Reagan yang sudah berada di Jepang, Senin (14/3/2011).
Kedelapan kapal membantu operasi pertolongan dan pemulihan di Jepang, sebanyak lima lagi kapal lain sedang dalam perjalanan ke negara itu.
"Kami sekarang memiliki delapan kapal yang ditempatkan di timur Honshu, lima lagi dalam perjalanan," kata Kolonel David Lapan.
Material radioaktif dari salah satu reaktor di tempat pembangkit Fukushima Dai-Ichi telah memaksa beberapa pesawat dan (kapal) pengawal angkatan lautnya untuk pindah, katanya.
Kapal induk itu akan berfungsi sebagai panggung mengapung untuk mengisi kembali bahan bakar helikopter-helikopter militer dan sipil Jepang. Aset kapal itu, termasuk sekitar 80 pesawat dan helikopter, akan digunakan untuk pengintaian dan membawa air serta selimut ke orang-orang yang telantar, jelas Lapan.
Marinir yang ditempatkan di Pulau Okinawa, Jepang, telah dikerahkan kembali di timur laut ke Honshu, tempat terburuk yang terkena gempa bermagnitud 8,9 dan tsunami sangat besar, Jumat, dan aset lainnya telah menuju ke Pulau Hokkaido, tempat mereka akan membantu mengangkut tentara Jepang.
Kapal dok pendaratan USS Tortuga akan tiba di kawasan itu pada Selasa dan akan membongkar muatan sebanyak 300 anggota pasukan bela diri Jepang dan 90 kendaraan, kata Lapan. Kapal itu juga membawa beberapa helikopter pencarian dan pertolongan MH-53 Pave Low.
Kapal serang amfibi USS Essex, yang juga membawa sejumlah helikopter, dan dua kapal dok lainnya, USS Germantown dan USS Harpers Ferry, akan tiba pada Rabu dengan 2.000 marinir di atasnya.
Kapal komando Armada Ketujuh AS, USS Blue Ridge, juga diperkirakan tiba pada Rabu, penuh dengan bantuan kemanusiaan. Sekitar 38.000 tentara AS akan ditempatkan di Jepang dan 11.000 tentara yang lain bermarkas di kapal-kapal di lepas pantai negara itu.
Jepang telah mengirim sekitar 100.000 tentaranya ke wilayah timur laut yang dicabik gempa, sekitar 40 persen dari pasukan bersenjata negara itu.

kompas

Dirut Pindad : Percuma Membeli Tank Tanpa Konsep


BANDUNG - Selama ini Indonesia dinilai cenderung membeli kendaraan tempur (ranpur) tanpa konsep. Seharusnya, ranpur yang dibeli harus memenuhi kondisi dan situasi infrastruktur Indonesia.

“Misalnya pakai tank 50 ton, bagimana dengan jalannya, jembatannya kuat tidak? Itu kan perlu disesuaikan dengan lingkungan kita. Jika tidak, tanknya enggak bisa kemana-mana,” tutur Direktur Utama PT Pindad Adik Sudarsono di sela seminar dan workshop pengembangan teknologi ranpur Gathering of Technology Society di Pussenkav Bandung, Jawa Barat, Senin (14/3).

Adik menegaskan pembelian ranpur yang besar namun tidak bisa digunakan akan percuma. Karena itu melalui seminar hari ini diharapkan ada kesepahaman tentang bagaimana memilih ranpur ideal.

Dia menambahkan, dari seminar ini juga dapat diketahui ranpur atau Alutsista seperti apa yang digunakan negara-negara lain, seperti Ukraina, Turki, dan Korea Selatan. Negara-negara tersebut merupakan mitra PT Pindad. “Kami jadi tahu masalah yang paling cocok dengan produk dia,” sebut Adik.


Tank ringan buatan Pindad bekerjasama dengan Turki

Selain itu, lanjut Adik, konsep kerja sama Pindad dengan negara lain sudah mengalami perubahan.

Jika dulu Pindad hanya mengikuti standard ideal negara lain, kini negara lain yang harus mengikuti standard Pindad. Ini terjadi saat Pindad memproduksi ranpur Anoa.

“Sekarang kita yang di depan, seperti Anoa, pemesan mau mesin apa? Mau mesin dari Mercy, Hyunday, kami bisa tentukan. Pindad juga yang menentukan jenis meriam, file control, suspensi, dan lainnya,” sambung Adik.

Sumber : OKEZONE.COM

BERITA POLULER