Pages

Wednesday, March 9, 2011

Russia to Build New An-148 for Myanmar in Place of Crashed Plane


09 Maret 2011

Myanmar have ordered two An-148 for goverment as VIP aircfraft, one of aircraft crashed during a test flight in Russia (photo : Robin Moret)

MOSCOW, (RIA Novosti) - The passenger plane that crashed during a test flight on Saturday in southern Russia was insured and a new one will be built soon if insurance is paid swiftly, an aircraft industry source said on Wednesday.

The Antonov An-148 plane was being tested prior to delivery to Myanmar, which ordered two last year for government use.

The industry source said the plane was insured by Ingosstrakh, which confirmed the information, but declined to disclose the details of the insurance contract.

All six people on board, including two Myanmar nationals, were killed when the An-148 plane crashed in the village of Garbuzovo in the Belgorod region.

The plane crashed while carrying out descent tests. Investigators say the high speed caused critical pressure in the plane's engines, causing them to ignite and the plane to explode in midair.

Plane parts were found 1.5 kilometers away from the site where the bodies of the crew were discovered.

The Russian Investigative Committee has admitted that the crash was caused by a technical failure.

Investigators are also looking at pilot error and a defective fuel gauge as possible reasons.

Pengganti Fokker 27 : Antara C-295 atau C-27J


09 Maret 2011

C27J Spartan (photo : Antara)

TNI-AU Kaji Pembelian C-27j Spartan

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, pihaknya tengah mengkaji pengadaan enam unit pesawat angkut sedang C-27j Spartan buatan Italia, untuk menggantikan pesawat angkut sejenis Fokker-27 yang telah lama digunakan.

"Ya kita akan lihat dulu dari berbagai sisi, seperti `operation requirments`, spesifik teknisnya, dukungan logistiknya dan lainnya, sehingga saat terbeli barang itu benar-benar sesuai dengan apa yang kita butuhkan," katanya, ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, selain C-27j Spartan buatan Italia, TNI Angkatan Udara juga melirik CN-295 buatan PT Dirgantara Indonesia untuk menggantikan pesawat F-27 yang telah digunakan TNI Angkatan Udara selama 20 tahun.

Imam mengemukakan, pengadaan pesawat akan difokuskan pula pada pesawat angkut, mengingat selama rentang lima tahun mendatang akan banyak operasi militer selain perang yang lebih membutuhkan pesawat angkut baik ringan, sedang maupun berat.

CN-295M (photo : valka)

Tentang penggantian F-27 dengan CN-235, Kasau mengatakan, pihaknya sudah memiliki enam pesawat CN-235 untuk memperkuat armada angkut ringannya.
"Sedangkan kita juga membutuhkan pesawat angkut sedang, nah ini yang bisa dipenuhi oleh `Spartan`. CN-235 memiliki kapasitas sekitar tiga ton, sedangkan `Spartan` mampu mengangkut hingga 10 ton," tuturnya.

Pesawat C-27j Spartan merupakan pesawat angkut sedang buatan Alenia Aeronautica Italia, yang merupakan hasil "up grade" "Alenia G.222" oleh Lockheed Martin Alenia Tactical Transport System. Dapat lepas landas di landasan tanah yang pendek atau kurang dari 500 meter, dengan berat maksimum lepas landas 30.000 kilogram.
Fokker 27 TNI AU (photo : rico tuerah)

Pesawat itu dapat digunakan untuk angkut pasukan, operasi penerjunan, SAR, patroli maritim, angkutan barang dan peralatan medis. "Spartan" dapat terbang selama sembilan jam, didukung dua mesin General Electric T64-P4D airlifter generasi baru militer.

Sejak diproduksi pada 2001, C-27j telah digunakan angkatan bersenjata Bulgaria, Yunani, Italia, Amerika Serikat, Lithuania, Rumania dan Maroko serta Rumania.

Salah satu pesawat C-27j Spartan kini tengah berada di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dalam formasi "static show" usai mengikuti pameran dirgantara di Avalone, Melbourne, Australia. Kehadirannya di Pangkalan Halim Perdanakusuma tersebut dalam rangka promosi.

PTDI Serahkan 'Tailboom' Pesanan Eurocopter


09 Maret 2011

BERJABAT TANGAN: Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso (kiri) berjabat tangan dengan President Direktur Eurocopter Indonesia Jean-luc Alfonsi pada penyerahan perdana komponen Tailboom (bagian ekor pesawat) MK II Helikopter EC225/725 dari PT DI kepada Eurocopter di Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/3). PT DI mengerjakan pembuatan komponen tailboom dan fuselage untuk helikopter EC 225 dan EC 725 hingga 2020 dengan total biaya kontrak US$ 46 juta. (photo : bisnis-jabar)

Bandung, (ANTARA) - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan sejumlah 'tailboom' atau bagian ekor pesawat helikopter pesanan industri pesawat terbang Eurocopter Prancis.

Penyerahan 'tailboom' helikopter untuk jenis EC-225 itu dilakukan Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso kepada Vice President Eurocopter Indonesia di hanggar KP-2 Kompleks PTDI Bandung, Rabu.

"Penyerahan 'tailboom' pada hari ini merupakan yang pertama dari sejumlah pesanan yang ditandatangani dengan Eurocopter," kata Kepala Bidang Humas PT Dirgantara Indonesia, Rokhendi di Bandung.

Perangkat atau bagian utama dari sebuah kontruksi pesawat helikopter EC-225 dari pabrikan Eurocopter itu langsung diangkut dengan menggunakan kontainer untuk dikapalkan menuju Prancis.

Menurut Rokhendi, kerja sama PTDI dengan Eurocopter yang ditandatangani dua tahun lalu itu yakni dalam produksi perangkat tailboom (ekor pesawat heli), fuselage (kabin) serta beberapa perangkat lainnya untuk helikopter jenis EC-225 dan EC-725.

"Kerja sama produksi bagian pesawat itu akan berlangsung hingga 2020, dan PTDI selama ini dipercaya untuk membuat bagian-bagian penting dari pesawat itu yakni tailboom dan fuselage," kata Rokhendi.

Kerja sama PTDI yang dulu berlabel IPTN dalam produksi helikopter bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya PTDI memproduksi pesawat N-Bell dan Super Puma serta NBO yang saat ini sudah tidak diproduksi lagi.

Selain itu, perusahaan dirgantara nasional itu juga memproduksi pesawat CN-235 dengan unggulan jenis patroli maritime (MPA) kemudian N-212. Beberapa di antaranya dipesan oleh Korea Selatan baik untuk pesawat VVIP maupun untuk patroli maritim (MPA).

"Khusus untuk helikopter, tidak memproduksi di Indonesia namun memproduksi bagian-bagian tertentu bekerja sama dengan Eurocopter, sedangkan untuk perawatan pesawat tetap dilakukan PTDI," kata Rokhendi menambahkan.

Italia Tawarkan C-27J Spartan ke TNI AU




JAKARTA - Seorang pengunjung melihat pesawat C-27J Spartan milik Angkatan Udara Italia yang dipamerkan di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (9/3) usai mengikuti pameran dirgantara di Australia. Pesawat C-27J Spartan merupakan jenis pesawat angkut taktis militer (personel dan barang) berukuran sedang yang memiliki kemampuan terbang selama sembilan jam dengan kecepatan maksimum 310 knot. Pesawat ini juga mampu lepas landas dan mendarat di landasan pendek.

Pesawat ini coba ditawarkan kepada TNI-AU yang tengah mencari pengganti Fokker-27 yang telah lama digunakan. Selain Spartan yang dibuat di Alenia Aeronautica Italia, TNI-AU juga ditawarkan Cassa 295 dari EADS yang rencana pembuatannya bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/11.

ANTARA

Shinshin Jet Tempur Siluman Jepang Terbang Perdana 2014


Kementrian Pertahanan Jepang menerbitkan foto model jet tempur siluman rancangan dalam negeri pada 2006. (Foto: AP)

9 Maret 2011, Tokyo -- (Berita HanKam): Jepang segera bergabung dengan Amerika Serikat, Rusia dan Cina kedalam grup pembuat jet tempur siluman. Seorang perwira senior Pasukan Bela Diri Angkatan Udara Jepang mengatakan Jepang siap melakukan uji terbang jet tempur siluman hanya dalam kurun waktu tiga tahun.

Prototipe kemungkinan akan terbang pada 2014 diungkapkan Direktur Pengembangan Sistem Udara Departemen Pertahanan Jepang Letnan Jenderal Hideyuki Yoshioka saat diwawancarai kantor berita Associated Press.

Jepang telah membenamkan dana 39 triliun yen (473 juta dolar) pada proyek jet tempur siluman sejak 2009, setelah Amerika Serikat secara tegas menolak penjualan F-22 Raptor, karena Kongres melarang mengekspor F-22. Kongres khawatir teknologi rahasia pada F-22 diketahui negara ketiga, meskipun negara tersebut sekutu dekat Washington.

”Kami telah 2 tahun dalam proyek, dan kami dalam rencana yang ditetapkan,” ucap Yoshioka, Senin (7/3).

Yoshioka menekankan keberhasilan uji terbang Shinshin (Semangat), tidak berarti pemerintah Jepang segera memproduksi Shinshin. Pemerintah akan memutuskannya pada 2016.

(Foto: AP)

Jepang dalam tekanan dalam kemampuan pertahanan udara regional. Setelah Rusia dan Cina sukses mengembangkan jet tempur siluman. Kekuatan pertahanan Jepang dibantu Amerika Serikat, dimana menempatkan sejumlah besar jet tempur, termasuk F-22 serta 50,000 pasukan dibeberapa pulau di Jepang.

”Jepang menginginkan F-22, tetapi Kongres tidak menyetujuinya,” ucap Yoshioka. ”Kami menyadari bahwa sangat penting untuk kami mengembangkan kemampuan lokal kami.”

Tokyo berencana mempensiunkan jet tempur tua F-4EJ Phantom dan F-15 Eagle dengan pesawat baru, seperti F-35 JSF atau F/A-18 Super Hornet atau Eurofighter Typhoon.

Kemhan berharap proyek jet siluman memberikan dampak ekonomi lokal mencapai 101 milyar dolar dan menciptakan 240,000 pekerjaan.

Sumber: AP
© Beritahankam.blogspot

Restrukturisasi PT DI tidak ganggu kinerja perusahaan



9 Maret 2011, Bandung -- (bisnis-jabar.com): Rencana restrukturisasi PT Dirgantara Indonesia (DI) oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dinilai tidak akan mengganggu kinerja industri pesawat terbang tersebut.

Direktur Aerostructure DI Andi Alisjahbana mengemukakan rencana restrukturisasi itu justru akan semakin mendorong perbaikan kinerja perusahaan di masa mendatang.

“Justru kinerja perusahaan akan membaik dalam 2 atau 3 tahun ke depan setelah restrukturisasi,” katanya hari ini.

Dia membenarkan perusahaan memiliki masalah dalam hal cash flow. Misalnya, pendapatan perusahan setiap setiap bulan yang tidak sebanding dengan pengeluaran perusahaan pada periode yang sama.

“Karena memang kami baru akan mendapatkan pemasukan ketika sebuah order telah diselesaikan,” tuturnya.

Dia mengemukakan persoalan itu akan dibahas bersama-sama dengan PPA dalam rangka evaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk aset, serta rencana kerja ke depan.

Setelah itu, hasilnya akan dipresentasikan kepada Menteri Negara BUMN sekitar Maret ini.

Sementara itu, Dirut DI Budi Santoso enggan menyebutkan berapa kebutuhan dana untuk restrukturisasi perusahaan.

“Itu yang menghitung PPA bersama-sama Kementerian BUMN,” katanya.

Sumber: Bisnis-jabar

Agus Suhartono: Pangab Se-ASEAN Harus Lebih Sinergis



9 Maret 2011, Jakarta -- (ANTARA News): Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, panglima angkatan bersenjata negara-negara ASEAN, harus lebih sinergis dan produktif menjawab beragam tantangan dan ancaman terhadap stabilitas kawasan.

"Panglima angkatan bersenjata, harus lebih sinergis dan produktif untuk dapat menjawab beragam tantangan dan ancaman yang dapat membahayakan keamanan kawasan," katanya, saat bertemu dengan para atase pertahanan negara-negara ASEAN di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, sinergitas antarpanglima angkatan bersenjata se-ASEAN akan menjadi salah satu fokus bahasan dalam forum ACDFIM (ASEAN Chief of Deffence Forces Informal Meeting) ke-8 pada 30 Maret sampai 1 April 2011 di Indonesia.

Agus menambahkan, selain peningkatan kerja sama antarpanglima angkatan bersenjata se-ASEAN, dalam forum juga akan membahas perkembangan situasi keamanan di Laut China Selatan, menyusul berbagai isu regional dan global yang berkaitan dengan kawasan perairan tersebut.

"Berdasar pantauan, keamanan di wilayah Laut China Selatan kini masih terus menghangat menyusul adanya pergeseran isu ke wilayah itu." katanya.

Panglima TNI mengemukakan, angkatan bersenjata se-ASEAN harus terus meningkatkan kerja samanya untuk dapat lebih mengantisipasi beragam tantangan dan ancaman keamanan baik ancaman tradisional maupun non-tradisional, bagi stabilitas kawasan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan.

Sumber: ANTARA News

BERITA POLULER