Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi mengatakan, "Amerika Serikat berusaha menguasai sumber-sumber minyak Libya melalui intervensi militer ke negara tersebut".
Dikatakan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran itu kemarin (5/3), "Faktanya adalah bahwa AS ingin campur tangan dalam rangka menguasai sumur-sumur minyak Libya, seperti apa yang mereka lakukan di Irak."
Hingga kini brutalitas rezim Gaddafi terhadap rakyatnya selama dua pekan terakhir telah merenggut nyawa lebih dari 2.000 orang.
Amerika Serikat telah meminta dukungan masyarakat internasional untuk melancarkan intervensi militer di Libya.
Menyinggung berbagai kekeliruan historis dan strategis Washington dalam menyerang Irak dan Afghanistan, Firouzabadi menambahkan, pengulangan kekeliruan seperti itu hanya akan semakin memperkokoh kekuatan dan solidaritas kebangkitan Islam.
Menurutnya, "Mereka harus mampu menahan diri dari intervensi urusan [internal] negara-negara Muslim dan menyerahkan negara itu kepada rakyatnya."
Lebih lanjut dikatakannya, "Rakyat Muslim Libya telah bangkit dan membuktikan bahwa mereka dapat membebaskan negara mereka. Rakyat Libya mengendalikan sumber minyak mereka sendiri dan ingin menggunakan kekuatan, tujuan, dan kemampuan untuk menggapai independensi." (IRIB/MZ)
IRIB
Dikatakan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran itu kemarin (5/3), "Faktanya adalah bahwa AS ingin campur tangan dalam rangka menguasai sumur-sumur minyak Libya, seperti apa yang mereka lakukan di Irak."
Hingga kini brutalitas rezim Gaddafi terhadap rakyatnya selama dua pekan terakhir telah merenggut nyawa lebih dari 2.000 orang.
Amerika Serikat telah meminta dukungan masyarakat internasional untuk melancarkan intervensi militer di Libya.
Menyinggung berbagai kekeliruan historis dan strategis Washington dalam menyerang Irak dan Afghanistan, Firouzabadi menambahkan, pengulangan kekeliruan seperti itu hanya akan semakin memperkokoh kekuatan dan solidaritas kebangkitan Islam.
Menurutnya, "Mereka harus mampu menahan diri dari intervensi urusan [internal] negara-negara Muslim dan menyerahkan negara itu kepada rakyatnya."
Lebih lanjut dikatakannya, "Rakyat Muslim Libya telah bangkit dan membuktikan bahwa mereka dapat membebaskan negara mereka. Rakyat Libya mengendalikan sumber minyak mereka sendiri dan ingin menggunakan kekuatan, tujuan, dan kemampuan untuk menggapai independensi." (IRIB/MZ)
IRIB